• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

1. Hakikat Pembelajaran Geografi

a. Pengertian Geografi

Hakikat Geografi sebagai ilmu, selalu melihat keseluruhan gejala dalam ruang, dengan memperhatikan secara mendalam tiap aspek yang menjadi komponen keseluruhan. Geografi sebagai satu

kesatuan studi (unified geography), melihat satu kesatuan komponen

alamiah dengan komponen insaniah pada ruang tertentu di permukaan bumi, dengan mengkaji faktor alam dan faktor manusia yang membentuk integrasi keruangan di wilayah yang bersangkutan. Gejala interelasi, interaksi, integrasi keruangan, menjadi hakikat kerangka kerja utama pada geografi dan studi geografi.

Menurut Prof.Bintarto seorang ahli geografi mengemukakan geografi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan kausal gejala- gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan. Seminar dan lokakarya peningkatan kualitas pembelajaran geografi di Semarang tahun 1988 merumuskan geografi sebagai ilmu yang

mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.

Berdasarkan konsep ilmu geografi yang dikemukakan, dapat dilihat bahwa geografi dan studi geografi berkenaan dengan: (1) permukaan bumi (geosfer), (2) alam lingkungan (atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer), (3) umat manusia dengan kehidupannya (antroposfer), (4) penyebaran keruangan gejala alam dan kehidupan termasuk persamaan dan perbedaan, serta (5) analisis hubungan dan keruangan gejala-gejala geografi di permukaan bumi. Oleh karena itu pembelajaran geografi meliputi:

1) Alam lingkungan yang menjadi sumber daya bagi kehidupan.

2) Penyebaran umat manusia dengan variasi kehidupannya.

3) Interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungan yang

memberikan variasi terhadap ciri khas tempat-tempat dipermukaan bumi.

4) Kesatuan regional yang merupakan perpaduan wilayah darat,

perairan dan udara di atasnya.

Ruang lingkup inilah yang memberikan ciri dan karakteristik pembelajaran geografi yang akan diproses pada pembelajaran geografi. Materinya selalu digali dari permukaan bumi pada suatu lokasi untuk mengungkapkan corak kehidupan manusia yang memberikan ciri khas kepada wilayah yang bersangkutan sebagai hasil interaksi faktor-faktor geografis pada lokasi yang bersangkutan.

17

b. Pembelajaran Geografi

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami, dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran pada dasarnya interaksi antara guru dengan siswa dan ingkungannya sehingga dalam pembelajaran ini terdapat dua kegiatan yang tidak terpisahkan, yaitu kegiatan belajar mengajar.

Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik (Darsono, 2000:24). Pembelajaran geografi merupakan pembelajaran tentang hakikat geografi yang diajarkan disekolah dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental anak jenjang pendidikan masing-masing tingkat perkembangan. Pembelajaran geografi mencakup aspek keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan. Pengorganisasian materi dimulai dari pengenalan fenomena geografis dengan memanfaatkan bentang alam sekitarnya sebagai informasi geografi. Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-model

pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran (Rusman, 2011:1). Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap (Dimyati,2009:157). Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang dirancang pendidik dengan memanfaatkan lingkungan untuk memudahkan peserta didik dalam belajar.

Mengacu pada berbagai sumber pedoman pengajaran geografi, seminar pengajaran ilmu bumi dalam (Suharyono, 1990:65-67) mengemukakan tujuan umum pengajaran geografi dan nilai-nilai yang dapat diperoleh, yang meliputi:

1) Mengembangkan cara berfikir untuk dapat melihat dan memahami

interaksi dan interelasi gejala-gejala fisis maupun sosial dalam konteks keruangan.

2) Menanamkan kesadaran bermasyarakat dan kesadaran akan

keTuhanan Yang Maha Esa.

3) Menanamkan kecintaan tanah air dan mengetahui ketahanan dan

pertahanan negara serta dapat menanamkan rasa cinta dan hormat sesama manusia.

4) Memberikan kemampuan untuk membudayakan alam sekitar.

5) Menanamkan kesadaran atau keharusan kerja dan berusaha untuk

19

6) Mengembangkan ketrampilan untuk mengamati, mencatat,

menginterpretasi, menganalisis, mengklasifikasi dan mengevaluasi

gejala-gejala serta proses-proses fisis dan sosial dalam

lingkungannya.

7) Mengembangkan ketrampilan membuat deskripsi, membuat peta

dan membuat komparansi wilayah.

8) Memupuk kesadaran ekologi dan kesadaran akan perlunya

keseimbangan potensi wilayah dan polusi.

Pembelajaran yang diterapkan saat ini berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) sebagai suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan KTSP dalam suatu aktifitas pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (SNP Pasal 19 ayat 1).

Guru merupakan ujung tombak keberhasilan kegiatan pembelajaran di sekolah yang terlibat langsung dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan sangat bergantung pada perencanaan dan plaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru. Tugas guru

bukan semata-mata mengajar (teacher centered), tetapi lebih

membelajarkan siswa (children centered) (Rusman, 2011:1).

Guru tidak lagi dipandang “orang yang paling tahu segalanya”

melainkan banyak berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Oleh karena itu pemilihan metode pembelajaran harus dapat memberikan peluang pada peserta didik untuk aktif dan kreatif dalam meningkatkan hasil belajar. Metode pembelajaran perlu menekankan ketrampilan memproses agar peserta didik mampu menemukan, membangun dan mengembangkan pengetahuan maupun kemampuan yang dimiliki.

Menurut Oemar Hamalik (2007:25), pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan dengan

menggunakan cara menuangkan pengetahuan kepada siswa.

Pembelajaran geografi merupakan pembelajaran tentang aspek-aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan variasi kewilayahannya. Pembelajaran Geografi merupakan pembelajaran tentang hakikat geografi yang diajarkan di sekolah dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan masing-masing. Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) menjelaskan pembelajaran geografi membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka bumi peserta didik didorong utuk

21

memahami aspek dan proses fisik yang membentuk pola muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis dipermukaan bumi.

Selain itu peserta didik dimotivasi secara aktif dan kreatif untuk menelaah bahwa kebudayaan dan pengalaman mempengaruhi persepsi manusia tentang tempat dan wilayah. Pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai diperoleh dalam pembelajaran geografi diharapkan dapat membangun kemampuan peserta didik untuk bersikap, bertindak cerdas, arif dan bertanggung jawab dalam menghadapi masalah sosial, ekonomi dan ekologis.

Dokumen terkait