• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hambatan Self Assessment System Wajib Pajak Orang Pribadi Melalui e-SPT di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta

Dalam dokumen BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN (Halaman 32-39)

1. Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena

lampiran dalam bentuk file CSV yang dimasukkan dalam media CD/flash disk

2. Data perpajakan terorganisasi dengan baik.

3. Sistem aplikasi e-SPT mengorganisasikan data perpajakan perusahaan dengan baik dan sistematis.

4. Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan sistem komputer.

5. Kemudahan dalam penghitungan dan pembuatan Laporan Pajak. 6. Data yang disampaikan wajib pajak selalu lengkap, karena

penomoran formulir dengan menggunakan sistem komputer. 7. Menghindari pemborosan penggunaan kertas serta berkurangnya

pekerjaan-pekerjaan klerikal perekaman SPT yang memakan sumber daya yang cukup banyak.

8. Tidak harus memakai kalkulator untuk penghitungan.

L. Hambatan Self Assessment System Wajib Pajak Orang Pribadi Melalui e-SPT di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta.

1. Mengeluh ketika mengisi karena beberapa kali gagal login atau sukses login tapi ketika menuju langkah selanjutnya terjadi error. KHS sudah memberikan pengertian terkait ketidaknyamanan ini karena ada kendala server yang tak mampu menangani lonjakan trafik.

Upaya yang dilakukan :

Bagi yang taat pajak harap bersabar atas kendala ini terlebih dengan adanya jaminan tidak dikenakan sanksi atas keterlambatan pelaporan SPT 2015 ini, serta diperpanjangnya pelaporan SPT hingga 30 April

2. Pengisian e-SPT apabila salah harus mengulangi dari awal pembuatan SPT Baru.

Upaya yang dilakukan :

Wajib pajak harus lebih teliti lagi dalam pengisian formulir e-SPT dan harus lebih berhati-hati saat pengisian dan apabila mengalami kesulitan langsung datang saja ke KPP Pratama Surakarta ke bagian Helpdesk.

3. Adanya gangguan server beberapa waktu yang lalu dan mengkibatkannnya keterlambatan dalam penyampaian pajak. Upaya yang dilakukan :

Pihak KPP Pratama Surakarta sendiri tidak bisa berbuat apa-apa karena sistem server berada pada kantor pusat Ditjen pajak dan dengan adanya gangguan ini maka pelaporan pajak diperpanjang hingga 1 bulan yaitu hingga 30 April sesuai dengan surat Direktorat Jenderal Pajak Nomor Peng-03/PJ.09/2016 yang menyatakan bahwa tidak dikenakan sanksi dan diperpanjang hingga 30 April 2016.

4. Perangkat keras pendukungnya harus menggunakan Komputer atau Laptop yang memiliki perangkat processor : pentium IV (Produksi 2007-an), RAM : 2 Gb RAM, Harddisk :20 Gb, Flashdisk / hardisk eksternal, Perangkat input, keyboard dan mouse.

5. Ketika wajib pajak ingin melaporkan secara langsung kadang kala antrian pajak sangat panjang dan pegawai pajak yang bekerja hanya beberapa saja dan menambah antrian pajak semakin panjang dan lama saat bulan pelaporan pajaknya..

6. Apabila melakukan pengisian dan ternyata melakukan kesalahan maka harus memulai pengisian ulang formulir laporan pajaknya.

Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat diketahui bahwa di KPP Pratama Surakarta ini sudah menerapkan Sistem Informasi Manajemen pada

sistem e-SPT yaitu berupa sistem administrasi manajemen, sistem pelaporan, pembuatan, penyampaian, sistem penyimpanan pada pengolahan e-SPT.

e-SPT yang dilaporkan melalui e-SPT direkam dan tersimpan di Kantor Pusat Jakarta dan KPP Pratama hanya menyimpan arsip bukti potong saja dan berisi nominal kosongan dan disimpan sebagai arsip.

Seluruh kegiatan pelaporan, pembuatan, penyampaian, penyimpanan dilakukan oleh wajib pajak sendiri sehingga kesalahan yang biasanya terjadi yang dilakukan oleh pegawai pajak dapat dihindari dan berkurang serta dengan begitu wajib pajak telah turut serta melaporkan, menyampaikan laporan pajaknya sehingga perpajakan di Indonesia dapat diharapkan akan mampu menjawab dan menyikapi masalah mengenai meningkatnya kebutuhan komunitas wajib pajak yang tersebar diseluruh Indonesia akan tingkat pelayanan yang harus semakin baik, membengkaknya biaya pemrosesan laporan pajak, dan keinginan untuk mengurangi beban proses administrasi laporan pajak menggunakan kertas. Setelah seluruh proses pelaporan yang dilakukan oleh wajib pajak maka proses selanjutnya diselesaikan oleh petugas pajak di bagian TPT sehingga pelaporan pajak dianggap sudah sah dan benar apabila dinyatakan nihil, lalu seluruh data akan disimpan dan diolah oleh bagian PDI di KPP Pratama Surakarta yang menggunakan sistem pengolahan data.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan tentang Self Assessment System Wajib Pajak Orang Pribadi Melalui e-SPT di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem Self Assessment Wajib Pajak Orang Pribadi Melalui e-SPT di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta menggunakan sistem offline yang terintregasi dengan sistem informasi manajemen yang didalamnya terdapat sistem pengolahan data elektronik dan menitik beratkan pada wajib pajak untuk melaporkan pajaknya sendiri. 2. Elektronik SPT atau disebut e-SPT adalah aplikasi (software) yang

dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak sebagai alternatif dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) dimana data-datanya telah direkam atau diolah sendiri oleh Wajib Pajak dengan bantuan aplikasi e-SPT menjadi data elektronik yang dapat langsung dimuat (upload) sistem dan database yang ada di KPP Pratama Pusat.

3. Komponen Sistem Informasi Manajemen Secara Fisik Komponen Sistem Informasi Manajemen secara fisik adalah keseluruhan perangkat dan peralatan fisik yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi manajemen.

d) Perangkat keras :

 Komputer atau Laptop

 Processor : pentium IV (Produksi 2007-an)  RAM : 2 Gb RAM

 Harddisk :20 Gb

 Flashdisk / hardisk eksternal

 Perangkat input, keyboard dan mouse e) Perangkat lunak

Perangkat lunak yang umum untuk pengoperasian dan manajemen data, microsoft windows (XP, Vista 7, 8) 32 Bit;

Program aplikasi, microsoft office access tahun 2007 ke atas.

Antivirus terupdate. f) DataBase

File-file tempat penyimpanan data dan informasi situs Direktorat Jendral Pajak Pusat sebagai pusat data dan informasi penyimpanan utama data wajib pajak keseluruhan.

Media penyimpanan seperti pita komputer, paket piringan.

4. Dalam e-SPT terdapat fasilitas perekaman data secara terintergrasi dengan menggunakan program aplikasi ini, melakukan perhitungan-perhitungan secara otomatis pada saat perekaman serta sinkronisasi data lampiran dan SPT Induk, data hasil perekaman dimungkinkan untuk dikirim secara on-line ke basis data Direktorat Jenderal Pajak melalui jaringan internet.

5. Seluruh data wajib pajak terekam, melalui aplikasi e-SPT dapat dicetak formulir induk Surat Pemberitahuan (SPT) yang terisi secara otomatis dari data-data yang direkam dan data-data yang telah terekam tersebut juga dapat dipindahkan ke dalam media penyimpaan seperti disket atau compact disc (CD) untuk selanjutnya diserahkan ke KPP sebagai pelaporan dengan terlebih dahulu menandatangani formulir induk hasil cetakan aplikasi e-SPT.

6. Penyampaian e-SPT dapat melalui POS, e-filling, secara langsung datang ke KPP untuk menyerahkan laporan pajaknya.

7. Periode penyampaian e-SPT Tahunan PPh untuk wajib pajak orang pribadi pada akhir bulan ketiga setelah berakhirnya tahun atau bagian tahun Pajak.

8. Dasar pengoperasiannya, Wajib Pajak terlebih dahulu melakukan instalasi aplikasi e-SPT pada laman www.pajak.go.id pada komputer Wajib Pajak sendiri. Aplikasi e-SPT pada komputer Wajib Pajak digunakan untuk merekam data-data Surat Pemberitahuan (SPT) secara manual atau mengolahnya dari database Wajib Pajak. Setelah seluruh data terekam, melalui aplikasi e-SPT dapat dicetak formulir induk Surat Pemberitahuan (SPT) yang terisi secara otomatis dari data-data yang direkam dan data-data yang telah terekam tersebut juga disebut juga file CSV yang dapat dipindahkan ke dalam media penyimpaan seperti disket atau compact disc (CD) untuk selanjutnya diserahkan ke KPP sebagai pelaporan dengan terlebih dahulu menandatangani formulir induk hasil cetakan aplikasi e-SPT. Di TPT, formulir induk yang telah ditanda tangani dan media penyimpanan datanya dapat diterima oleh petugas dimana selanjutya rekaman data dalam media penyimpanan tersebut dimuat (upload) ke database KPP. Setelah upload data berhasil maka pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Wajib Pajak dianggap sah dan disini berarti data Surat Pemberitahuan (SPT) Wajib Pajak yang ada pada database KPP merupakan data yang direkam oleh Wajib Pajak.

9. Kendala Self Assessment System Wajib Pajak Orang Pribadi Melalui e-SPT di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta yaitu a. Mengeluh ketika mengisi karena beberapa kali gagal login atau

sukses login tapi ketika menuju langkah selanjutnya terjadi error.

b. Pengisian e-SPT apabila salah harus mengulangi dari awal pembuatan SPT Baru.

c. Adanya gangguan server beberapa waktu yang lalu dan mengkibatkannnya keterlambatan dalam penyampaian pajak. 10. Dengan adanya Sistem Self Assessment Wajib Pajak Orang Pribadi

Melalui e-SPT di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta menjadi lebih ringan pekerjaanya tanpa harus meneliti SPT satu persatu dan hasilnya juga lebih cepat dan memudahkan wajib pajak. Selain itu penyajian dokumen yang dibutuhkan juga lengkap dan tidak memboroskan uang negara hanya untuk kertas-kertas formulir yang begitu banyak. Waktu pelaporannya juga lebih lama, serta keamanannannya lebih terjamin.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta sebagai berikut:

1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta sebaiknya terus menghimbau Wajib Pajak untuk menggunakan e-SPT karena e-SPT merupakan sistem paling efisien untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT). Dengan sistem e-SPT ini otomatis Wajib Pajak akan menghemat waktu dan biaya.

2. Sebaiknya agar lebih meningkatkan sosialisasi secara meluas mengenai penerapan e-SPT kepada wajib pajak.

3. Sebaiknya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta menambah jumlah pegawai disaat musim pelaporan pajak, dan lebih cepat tanggap dalam memberikan pelayanan kepada wajib pajak.

4. Sebaiknnya Direktorat jendral Pajak perlu dilakukan penyempurnaan dan pembaharuan aplikasi secara terus-menerus terhadap sistem e-SPT agar menghilangkan kendala dalam penerapan e-SPT.

Dalam dokumen BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN (Halaman 32-39)

Dokumen terkait