• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hambatan-hambatan pemerintah Gampong dalam Penertiban Penambang Emas

DESA KHAIRUMAN

C. Hambatan-hambatan pemerintah Gampong dalam Penertiban Penambang Emas

Faktor-faktor yang menghambat peran pemerintah Gampong dalam menertibkan pertambangan ini terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal,

10 Hasil wawancara dengan Bapak Mabrul Annas sebagai Tuha peut Gampong Alue Baro pada tanggal 10 september 2018

55

berikut akan dideskripsikan masing-masing faktor penghambat peran pemerintah dalam menertibkan pertambangan emas ini.

a. Hambatan Internal

1. Perbedaan Pendapat antara Aparatur Gampong dengan penambang Hasil wawancara dengan bapak Amren sebagai Keuchik Gampong Alue Baro memberikan pernyatan bahwa:

“Saya sebagai Keuchik mengalami kesulitan dalam hal menertibkan pertambangan karena perbedaan pendapat antara kami aparatur Gampong dengan Masyarakat. Jadi masyarakat merasa takut jika masuknya PT ke dalam Gampong nantinya masyarakat tidak bisa bekerja sepenuhnya dan jika PT yg mengambil alih semua maka akan dibagi dengan masyarakat.

Jadi, masyarakat hanya mendapatkan penghasilan yang sedikit.”11

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Amren penulis dapat menarik kesimpulan bahwa yang menjadi hambatan ataupun kesulitan Keuchik gampong karena perbedaan pendapat antara masyarakat dengan aparatur Gampong. Masyarakat tidak ingin jika aktifitas pertambangan ini dilegalkan karena masyarakat takut akan tidak ada lapangan pekerjaan lagi untuk mereka.

2. Pemahaman masyarakat terhadap rusaknya lingkungan masih kurang Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Darmi sebagai masyarakat penambang Gampong Alue Baro memberikan pernyatan bahwa:

Pencemaran yang sedang terjadi adalah parit yang tidak bisa dipakai lagi karena sebagian masyarakat yang punya gelondong (mesin penggiling emas) membuang air limbah ke parit tersebut, padahal himbauan dari aparatur gampong sudah dilakukan melalui surat edaran. Hanya saja

masyarakat tidak menjalankannya.12

11 Hasil wawancara dengan Bapak Amren sebagai Keuchik Gampong Alue Baro pada tanggal 1 september 2018

12 Hasil wawancara dengan Bapak Darmi sebagai Masyarakat Penambang Gampong Alue Baro pada tanggal 10 september 2018

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Darmi penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Pencemaran lingkungan yang sedang terjadi saat ini adalah air parit yang mengalir di sekitar rumah masyarakat yang tidak bisa difungsikan lagi karena air limbah yang tidak dijaga dan sembarangan dibuang keparit tersebut. Himbauan dari aparatur gampong telah dilakukan melalui surat edaran namun pemahaman masyarakat sangat kurang sehingga peraturan tersebut belum dijalankan hingga sekarang.

b. Hambatan eksternal

1. Koordinasi dengan Pemerintah kecamatan

Hasil wawancara dengan Bapak Khairuman sebagai Sekdes gampong alue baro memberikan pernyataan tentang hambatan penertiban pertambangan emas digampong alue baro melalui koordinasi dengan pemerintah kecamatan bahwa:

“Koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan itu sudah ada, mereka sudah mengetahui bahwa adanya pertambangan di gampong kita, pemerintah kecamatan hanya menghimbau untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menjaga air limbah tersebut supaya jangan sampai terkonsumsi oleh masyarakat, karna limbah tersebut mengandung air raksa, zat merkuri yang sangat berbahaya. Dalam hal penertiban, pemerintah kecamatan belum melakukannya karena pertambangan ini adalah pertambangan rakyat dilakukan secara kecil-kecilan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, kesejahteraan, dan kemakmuran masyarakat. Untuk saat ini aparatur Gampong hanya mengeluarkan surat edaran pertambangan saja dan belum ada yang lain”13

Berdasarkan hasil wawancara tersebut penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Sekdes Gampong Alue Baro ini mengatakan bahwa koordinasi dengan

13 Hasil wawancara dengan Bapak Khairuman sebagai Sekdes Gampong Alue Baro pada tanggal 5 september 2018

57

pemerintah Kecamatan sudah dilakukan, Pemerintah Kecamatan hanya menghimbau untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menjaga air limbah supaya jangan sampai terkonsumsi oleh masyarakat karena air limbah tersebut mengandung air raksa atau zat merkuri yang sangat berbahaya. Sejauh ini aparatur Gampong hanya mengeluarkan sudrat edaran saja dan belum ada yang lain.

2. Perseroan Terbatas (PT)

Ketiga, hasil wawancara dengan Bapak Mabrur Annas sebagai tuha peut gampong yang memberikan pernyataan tentang hambatan pemerintah dalam penertiban penambang emas bahwa:

“Kami mengalami kesulitan dalam hal menertibkan atau melegalkan pertambangan ini terkecuali adanya masuk PT ke sini baru orang PT tersebut yang mengurus semua surat izin pertambangan. Misalnya seperti dikampung mengamat dilegalkan oleh PT atas nama biji besi bukan pertambangan karena kalau pertambangan itu biaya pajaknya sangat tinggi dan kalau sudah masuk PT berarti masyarakat tidak bisa bekerja lagi. Pertambangan di gampung kita ini termasuk yang terakhir dikecamatan aceh selatan sesudah kampung sawang dan mengamat. Dan pertambangan

dikampung kita ini baru mendapatkan hasil sekitar tahun 2017 kemarin.”14

Hasil wawancara dengan Bapak Mabrur annas sebagai tuha peut gampong Alue baro bahwa: yang menjadi hambatan dalam penertiban pertambangan emas ini adalah belum adanya PT yang masuk ke Gampong Alue Baro. Jikalau sudah masuknya PT maka orang PT yang akan mengurus surat izin pertambangan.

14 Hasil wawancara dengan Bapak Mabrul Annas sebagai Tuha peut Gampong Alue Baro pada tanggal 10 september 2018

59

BAB V PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dalam bab-bab sebelumnya mengenai peran pemerintah dalam penertiban penambang emas. Maka sebagai bab penutup dalam penulisan ini, penulis menarik beberapa kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa penulis, maka dapat disimpulkan bahwa: Peran pemerintah dalam penertiban penambang emas sudah ada, hal ini dapat diketahui berdasarkan wawancara penulis dengan Bapak Keuchik Gampong Alue Bro.

1. Upaya yang dilakukan oleh bapak keuchik maupun Aparatur Gampong dalam penertiban pertambangan emas antara lain: dilakukannya sosialisai, penyusunan, monitoring, evaluasi dan sanksi surat edaran bersama tentang peraturan-peraturan pertambangan emas di Gampong Alue Baro pada Tahun 2018.

2. Hambatan dalam penertiban pertambangan emas yaitu: a. Hambatan internal, Perbedaan pendapat antara aparatur Gampong dengan penambangg, Pemahaman masyarakat terhadap rusaknya lingkungan masih kurang. b. Hambatan eksternal, Koordinasi dengan pemerintah, Perseroan terbatas (PT).

60

3. Saran

Setelah melakukan penelitian pada bab-bab sebelumnya maka penulis dapat merekomendasikan beberapa hal berikut:

1. Bagi pemerintah kabupaten aceh selatan, kecamatan meukek, agar dapat lebih memperhatikan aktivitas pertambangan yang terdapat digampong Alue Baro guna untuk menanggulangi dampak-dampak negatif yang terjadi di sekitar area pertambangan rakyat di Gampong Alue Baro.

2. Bagi para tokoh gampong agar dapat mempertahankan atas apa yang telah ditertibkan serta memberi pengawasan yang lebih ketat terhadap penambang digampong Alue Baro kecamatan Meukek.

3. Bagi para masyarakat penambang agar tidak menyalah gunakan ataupun agar dapat mengindahkan peraturan yang telah dibuat oleh aparatur gampong.

61

Dokumen terkait