• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini tidak lepas dari beberapa hambatan dan kelemahan, yaitu:

1. Sebagian responden kurang berpartisipasi, kurangnya kerjasama, keseriusan, dan kejujuran responden yang sangat menentukan hasil dari penelitian.

2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Cross sectional

dimana data yang diambil pada saat itu saja. Pada penelitian ini, yang diteliti hanya kualitas fisik air, sehingga tidak diketahui secara mendalam mengenai kualitas mikrobiologi pada air.

74

6.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pedagang gado-gado yang memiliki higiene penjamah makanan yang buruk sebanyak 4 responden (40%), yang memiliki higiene penjamah baik sebanyak 6 responden (60%).

2. Pedagang gado-gado yang memiliki praktek pencucian yang buruk sebanyak 3 responden (30%), yang memiliki praktek pencucian yang baik 7 responden (70%).

3. Pedagang gado-gado yang memenuhi kuantitas persediaan air bersih sebanyak 7 responden (70%), sedangkan yang tidak memenuhi kuantitas persediaan air bersih 3 responden (30%).

4. Pedagang gado-gado yang menggunakan sumber air sumur sebanyak 10 responden (100%).

5. Pedagang gado-gado yang menggunakan keadaan air tidak mengalir untuk pencucian peralatan sebanyak 10 responden (100%)

6. Pedagang gado-gado yang memilki kualitas fisik air bersih tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau sebanyak 7 responden (70%), 3 responden yang tidak memiliki kualitas fisik persediaan air bersih tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau.

7. Pedagang gado-gado yang kondisi warung memenuhi syarat sebanyak 6 responden (60%), 4 responden (40%) yang tidak memenuhi syarat.

8. Pedagang gado-gado yang kategori positif keberadaan Escherichia coli pada alat pengolah makanan gado-gado sebanyak 3 responden (30%). 7 responden (70%) yang kategori negatif

6.2SARAN

6.2.1 Bagi Dinas Pasar Kota Semarang

Bagi Dinas agar memberikan sosialisasi dan penyuluhan dari dinas terkait tentang cara pemilihan, pencucian, penyimpanan bahan baku yang benar, proses pengolahan dan cara praktek pencucian alat yang benar.

6.2.2 Bagi Pedagang

Diharapkan bagi pedagang sebaiknya melakukan perilaku hidup bersih dan sehat misalnya menjaga kebersihan tangan dengan membiasakan mencuci tangan sebelum memasak, menggunakan celemek dan menutup rambut saat memasak agar makanan tidak terkontaminasi.

6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu ada penelitian lebih lanjut dengan jenis desain penelitian dan variabel yang berbeda untuk mengetahui faktor lain yang berhubungan dengan keberadaan

Escherichia coli pada alat pengolah makanan gado-gado yang ada dilingkungan Pasar.

76

Agus Syahrurachman, 1994, Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, Jakarta: Bina Putra Aksara.

Annisa Andriyani, dkk, 2009, Efektifitas Penurunan Jumlah Angka Kuman Alat Makan dan Efisiensi Biaya yang digunakan pada Metode Pencucian Alat Makan di Rumah Sakit Kota Surakarta, Jurnal Gizi Klinik Indonesia Volume 6 No 1, Juli 2009, hlm 2.

Arisman, 2009, Keracunan Makanan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: EGC.

Balai Pengawas Obat dan Makanan, 2002. Materi Penyuluhan Keamanan Makanan bagi Penyuluh Makanan Industri Rumah Tangga. Jakarta: BPOM.

Balai Pengawas Obat dan Makanan, 2003, Higiene dan Sanitasi Pengolahan Pangan. Jakarta: BPOM.

Balai Pengawas Obat dan Makanan, 2008, Melamin Dalam Produk Pangan,

InfoPOM Vol.9, No.6 November 2008 (www.pom.go.id), diakses 25 Januari 2013.

Balai Pengawas Obat dan Makanan, 2008, Pengujian Mikrobiologi Pangan, InfoPOM Vol.9 No.2 Maret 2008 (www.pom.go.id), diakses 25 Januari 2013.

Budi Hartono dan Dewi Susanna, 2003. Pemantauan Kualitas Makanan Ketoprak dan Gado-Gado di Lingkungan Kampus UI Depok, Melalui Pemeriksaan Bakteriologis. MAKARA, Seri Kesehatan, Volume 7, Nomor 1, Juni 2003, hlm.21-29.

Chairini Tri Cahyaningsih, Haripurnomo Kushadiwijaya, Abu Tholib, 2009,

Hubungan Higiene Sanitasi dan Perilaku Penjamah Makanan dengan Kualitas Bakteriologis Peralatan Makan di Warung Makan. Berita Kedokteran Masyarakat: Balai Teknologi Kesehatan Lingkungan, Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bagian Mikrobiologi, Volume 25, Nomor 4, Desember 2009, hlm.180-188.

C.Totok. Surtrisno, 2006, Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Rineka Cipta Depkes RI Pusat Laboratorium Kesehatan, 1991, Petunjuk Pemeriksaan

Depkes RI Prinsip-Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan, 2000, Akademi Gizi Semarang.

Departemen Kesehatan RI, 2001, Kumpulan Modul Kursus Penyehatan Makanan Bagi Pengusaha Makanan dan Minuman, Jakarta:Yayasan Pelayanan Sanitasi Lingkungan Nasional (PESAN).

Ermayani, D.2004. Hubungan Antara Kondisi Sanitasi dan Praktik Penjamah Makanan dengan Kandungan Escherichia coli pada Nasi Pecel di Kelurahan Sumurbroto dan Tembalang Semarang. Semarang: FKM Undip.

Febria Agustina, dkk, 2009, Higiene dan Sanitasi Pada Pedagang Jajanan Tradisional di Lingkungan Sekolah Dasar di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang Tahun 2009. Jurnal Penelitian Hygiene Sanitasi (online).http://uppm.fkm.unsri.ac.id/, diakses 30 November 2012.

Imam Supardi dan Sukamto, 1999, Mikrobiologi dan Keamanan Pangan, Bandung: Alumni.

Jawetz, Melnick,& Adelberg’s, 2005, Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology), Terjemahan oleh Eddy Mudihardi dkk. Jakarta: Salemba Medika.

Kepmenkes RI No. 304/MENKES/PER/IV/1989 tentang persyaratan kesehatan rumah makan dan restoran.

http://www.depkes.go.id/download/SK304.03pdf, diakses pada 15 September

Kepmenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan

Pengawasan Kualitas Air.

http://www.depkes.go.id/download/PER416.03.pdf,diakses 16 September 2012.

Kepmenkes RI No. 715/MENKES/SK/V/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi JasaBoga.

http://www.depkes.go.id/download/SK71503.pdf, diakses pada 20 Maret 2012.

Kepmenkes RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan

Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan.

http://www.depkes.go.id/download/SK942.03.pdf, diakses pada 20 Maret 2012.

Kepmenkes RI No. 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Higiene

http://www.depkes.go.id/download/SK1098.03.pdf, diakses pada 19 September 2012.

Kepmenkes RI No. 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasa Boga. http://www.depkes.go.id/download/SK1098.03.pdf, diakses pada 20 September 2012.

Marlina, 2007. Hubungan Kondisi Sanitasi dan Praktik Penjamah Makanan dengan Kandungan Echerichia coli Pada Tempe Penyet di Warung Makan Tembalang Semarang 2007. Skripsi SI, Universitas Diponegoro. Nely Zulfa, 2011. Hubungan Higiene Personal dan Sanitasi Makanan dengan

Keberadaan Escherichia coli Pada Nasi Rames di Pasar Johar Kota Semarang 2011. Skripsi SI, UNNES.

Ni Luh Payastiti Yunita dan Ni Made Utami Dwipayanti, 2006, Kualitas Mikrobiologi Nasi Jinggo Berdasarkan Angka Lempeng Total, Coliform Total, dan Kandungan Escherichia coli, Jurnal Biologi, Volume XIV No 1, Juni 2010, hlm 18.

Nkere Chukwuemeka, et al, 2010, Bacteriological Quality of Food and Water Sold by Vendours and in Restaurant in Nsukka, Nigeria: Assessment of Coliform Contamination, Journal of Food Technology 8 (4), hlm 175-179.

Pelezar,M.J.,dan E.S.Chan,1986, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Terjemahan oleh Hadioetomo dkk. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Purnawijayanti, H., 2001, Sanitasi, Higiene dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan, Yogyakarta: Kanisius.

Purwiyatno H dan Ratih D.H. 2009, Petunjuk Sederhana Memproduksi Pangan yang Aman. Jakarta. Dian Rakyat.

Siti Fathonah. 2005. Higienedan Sanitasi Makanan. Semarang: UNNES Press. Soekidjo Notoatmodjo, 2005, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. Sopiyudin Dahlan, 2009, Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta:

Salemba Medika.

Suardana dan Swacita, 2009, Higiene Makanan, Denpasar: Udayana University Press.

Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismael, 1995, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta: Binarupa Aksara.

Suharsimi Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta.

Supraptini, 1996, Peranan Litbangkes Dalam Upaya Meningkatkan Pembinaan Penyelenggaraan JasaBoga, Restoran, dan Kudapan, Puslit Ekologi Kesehatan, Media Litbangkes, Vol VI No. 02.

Suriwiria Unus, 1995, Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: Angkasa.

Surya Dharma dan Gunawan, 2003, Higiene dan Sanitasi Makanan Jajanan Di Simpang Selayang Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntung Sumatera Utara, USU, Hal 42.

Saiffudin Azwar, 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Titin Agustina. 2005. Pentingnya Higiene Penjamah Makanan Tradisional, disajikan Nasional Membangun Citra Pangan Tradisional. Fakultas Teknik: UNNES.

Wahit Iqbal Mubarak dan Nurul Chayatin, 2009, Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

Wahyu Dwi Atmiati, 2012, Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Jajanan Es Buah Yang Dijual Di Sekitar Pusat Kota Temanggung, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1047-1053.

WHO, 2005, Penyakit Bawaan Makanan, Fokus Pendidikan Kesehatan. Jakarta: ECG.

WHO, 2005, Escherichia coli.http://www.who.int/mediacevre/factsheets/fs125/en diakses 16 September 2012.

Widhia Dwi Yunitasari, 2011, Hubungan higiene penjamah makanan dan kondisi sanitasi warung pecel dengan kandungan Colifrom pada pecel sayur yang dijual di sekitar Kampus UNNES. Skripsi SI, UNNES.

Lampiran 8