• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi

2. Hambatan Dalam Pelaksanaan PPL/PLT

Pelaksanaan sistem blok pada mata pelajaran praktek di Jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah Prambanan diampu lebih dari 1 orang guru pada satu kelompok praktek blok. Hal ini dapat menimbulkan beberapa masalah yang menyebabkan sistem blok yang seharusnya menjadi solusi atas keterbatasan sarana dan prasarana praktek, tetapi malah menimbulkan masalah baru. Masalah baru ini akan muncul karena ada aturan yang mengatur bahwa dalam satu kelompok praktik blok diampu lebih dari satu guru atau dari para pendidiknya atau guru itu sendiri.

Masalah-masalah yang timbul pada penerapan sistem blok diantaranya seperti kontrol yang dilakukan guru terhadap peserta didik tidak bisa dilakukan secara maksimal. Cara dari satu guru dengan guru yang lain dalam memberikan motivasi berbeda-beda, ada yang biasa-biasa saja bahkan ada juga yang benar-benar luar bisa dalam memberikan motivasi. Beruntung sekali jika diakhir-akhir kompetensi yang harus diselesaikan, diampu oleh

13 guru yang memiliki semangat untuk memotivasi anak didiknya dengan luar biasa, sehingga semua kompetensi dapat terselesaikan dengan baik dan memuaskan, tetapi jika sebaliknya yang terjadi jika bertemu dengan guru yang biasa-biasa saja dalam memberikan motivasi, belum tentu akan selesai semua kompetensinya. Kemudian adalagi, dalam pemberian perhatian kepada anak didiknya, ada guru yang benar-benar total dalam memberikan perhatian kepada anak didiknya tetapi bisa saja acuh kepada anak didiknya atau tersibukan dengan aktifitas pribadinya sehingga tidak tahu bahwa anak didiknya sedang membutuhkan gurunya untuk membantu memecahkan masalahnya. lebih dari satu guru yang mengampu pada mata pelajaran blok, maka setiap guru tidak akan bisa mengontrol perkembangan kompetensi peserta didiknya secara maksimal. Jelas bahwa tiap guru memiliki pandangan yang berbeda-beda, ada yang mengatakan bahwa dengan sudah menyelesaikan tiga kompetensi saja tidak apa-apa, tetapi ada juga guru yang mengatakan bahwa masih kurang jika hanya menyelesaikan tiga kompetensi saja, tetapi harus empat, semisalkan saja seperti itu.

Teknis penilaian yang dilakukan dengan menggunakan sistem blok ini, juga menimbulkan masalah. Masalah yang timbul seperti ketika beberapa anak didik sudah menyelesaikan kompetensi tertentu, misalnya saja kompetensi satu, dengan lebih cepat dibanding dengan beberapa temannya yang lain, kemudian dikumpul kan pada gurunya dan dinilai. Anak didik yang sudah menyelesaikan kompetensi satu boleh melanjutkan ke kompetensi berikutnya, dilain waktu beberapa anak didik yang baru saja menyelesaikan kompetensi satu mengumpulkan benda kerjanya pada guru yang berbeda, dan tanpa diketahui alasannya nilainya tidak segera keluar. Berdasarkan hal ini, anak didiklah yang telah dirugikan dan siapa yang akan dimintai tanggung jawab.

Kemampuan masing masing anak didik berbeda-beda. pembagian kelompok praktek sistem blok yang diurutkan berdasarkan tingkat kemampuan anak didik, tidak dipungkiri bahwa akan ada kelompok praktek sistem blok yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata, dengan demikian sistem blok ini menjadi tidak berfungsi sebagaimana yang dikehendaki.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak sepenuhnya bisa diterapkan dalam sistem blok. Hal ini disebabkan karena begitu singkatnya praktek yang dilakukan dengan sistem blok, misal satu kelompok praktek dalam sistem blok hanya berlangsung selama lima kali pertemuan. Materi teori mengenai pengelasan sangat kurang penyampaiannya kepada siswa.

14 Sehingga teori yang disampaikan hanya sebatas materi teori yang menyangkut kompetensi yang akan dikerjakan.

Selain permasalahan yang timbul akibat sistem, ada permasalahan lain yang ditimbulkan dari anak didik. Sebagai contoh, tidak selamanya apa yang disampaikan kepada anak didik di Jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah Prambanan dapat diterima dengan baik. Senantiasa menyakan kesulitan serta berulang-ulang kali menjelaskan kepada anak didik.

Melakukan pendekatan secara personal untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi. Anak didik masih sulit untuk diajak berfikir bagaimana memecahkan suatu kasus yang ada.

Semua permasalah-permasalahan diatas ditemukan dalam mata pelajaran praktek las busur listrik lanjut dan tidak menutup kemungkinan terjadi pada mata pelajaran praktek grinding, dan bench work serta mata pelajaran lain yang tercover dalam sistem blok.

3. Solusi dalam mengatasi hambatan PPL/PLT

a. Keterbatasan sarana dan prasarana, penerapan atau pemilihan konsep sistem blok pada mata pelajaran praktik di Jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah Prambanan sudah sangat tepat, tetapi masih diperlukan komitmen dari guru untuk menjalankan praktik sistem blok b. Sebaiknya dalam satu kelompok blok praktik, hanya diampu oleh satu

guru saja dengan tujuan agar guru bisa mengcover perkembangan kompetensi peserta didik dari satu kompetensi ke kompetensi berikutnya, selain itu dengan satu kelompok blok praktek yang hanya diampu oleh satu guru saja, materi yang disampaikan akan terjadi kesinambungan dan yang lebih penting apa yang disampaikan guru kepada anak didiknya dapat dipertanggung jawabkan.

d. Kondisi RPP yang tidak bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya, diperlukan penambahan waktu satu atau dua hari pada tiap-tiap kelompok c. Sebaiknya, dalam satu kelompok blok praktek, misalkan saja satu kelompok blok praktek las busur listrik lanjut, terdiri dari anak didik yang memiliki kemampuan diatas rata-rata dan ada juga anak didik yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata. Secara tidak langsung diharapkan akan terjadi proses pembelajaran aktif yang dilakukan oleh anak didik itu sendiri, antara yang meiliki kemampuan di atas rata-rata dengan anak didik yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata.

15 praktik blok, sehingga kegiatan praktik pada tiap-tiap kelompok praktik blok yang sebelumnya lima kali pertemuan menjadi enam atau tujuh pertemuan, dengan catatan guru yang menyampaikan materi benar-benar berkompeten, mampu memanajemen waktu yang singkat ini menjadi bemakna sehingga materi teori pengelasan dapat disampaikan semua dan mudah dipahami pesrta didik.

e. Kondisi pesrta didik yang pasif, diperlukan pendekatan personal secara ekstra kepada anak didik seperti menanyakan kesulitan yang sedang dihadapi dan mengajak untuk mengutarakan kesulitan yang sedang dihadapi pula.

f. Menciptakan suasana kelas yang tegas tapi santun, hal ini untuk mengatasi perilaku siswa yang tidak terkonsentrasi atau terfokus pada proses pembelajaran.

g. Menciptakan suatu kondisi yang memancing peserta didik untuk berfikir.

Menyampaikan materi yang memancing kreativitas dan rasa ingin tahu pesrta didik, sehingga potensi yang dimiliki peserta didik dapat digali lebih dalam.

h. Pemberian motivasi sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada peserta didik sangat diharapkan sehingga peserta didik terpacu semangatnya untuk belajar lebih giat dan mencapai cita-cita.

i. Konsultasi dengan guru pembimbing tentang bagaimana teknik penguasaan kelas sesuai dengan mata pelajaran dan karakteristik peserta didik.

16 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) merupakan mata kuliah yang wajib tempuh bagi mahasiswa yang mengambil program kependidikan. Praktek pengalaman lapangan memberikan manfaat yang baik bagi mahasiswa calon pengajar dalam rangka mempersiapkan diri menjadi tenaga pengajar yang profesional. Praktek pengalaman lapangan mampu memberikan gambaran langsung kepada calon pengajar mengenai segala bentuk aktivitas dan permasalahan yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan belajar mengajar di sekolah.

Dalam melaksanakan tugasnya mahasiswa PLT dituntut untuk dapat melaksanakan kompetensi-kompetensi profesional guru sebagai pendidik. PLT juga merupakan sarana dan wahana bagi praktikan untuk mengamalkan ilmu yang sudah diperoleh di bangku kuliah, untuk ditularkan dan juga untuk menguji kemampuan mengajar mahasiswa PLT. Mahasiswa PLT sebagai calon guru juga perlu proaktif dan kreatif dalam mengahadapi segala permasalahan dalam pengajaran dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran. Secara umum pelaksanaan PPL/PLT sudah terlaksana dan berjalan dengan baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan sejak awal.

Dari keseluruhan kegiatan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Program PLT di SMK Muhammadiyah Yogyakarta dapat terlaksana dengan baik dengan beberapa perubahan dan tambahan serta waktu pelaksanaan yang disesuaikan dengan yang dijadwalkan.

2. Praktikan mendapat pengalaman mengajar di kelas yaitu menemukan permasalahan di kelas, sehingga praktikan belajar memecahkan masalah-masalah tersebut dengan mengaplikasikan pengetahuan yang sudah diberikan di kampus.

3. Praktikan dapat mengembangkan kreatifitasnya untuk membuat media pembelajaran dan metode pembelajaran yang menarik.

4. Praktikan mendapat wawasan tentang pendidikan dan mendapatkan pengalaman baru dari guru pembimbing maupun dari pihak sekolah lain, seperti karyawan sekolah.

B. Saran

Demi menunjang keberhasilan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)/ PLT pada masa yang akan datang dan juga perkembangan SMK Prambanan maka ada beberapa hal yang perlu ditindak lanjuti:

17 1. Bagi Pihak Jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah

Prambanan

a. Melaksanakan program pembinaan yang terus menerus disertai monotoring dan evaluasi program pembinaan kepada semua para siswa.

b. Sikap guru pada proses pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor.

Meneliti sekaligus semua faktor yang berpengaruh terhadap sikap guru pada proses pembelajaran sukar dilakukan karena kompleknya faktor tersebut. Penelitian ini baru melihat kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan kerja sekolah dalam kaitannya dengan sikap guru pada proses pembelajaran.

c. Jangan pernah merasa cukup dengan apa yang sudah ada, dalam hal ini kaitannya dengan sumber bahan ajar. Jangan pernah lelah untuk terus mencari sumber ilmu dimanapun berada.

d. Perkara yang besar berawal dari perkara yang kecil. Jika dikaitkan dengan mata pelajaran las, maka jangan selamanya pelajaran las ini berjalan ditempat, tapi sedikit demi sedikit dikembangkan menjadi mata pelajaran utama di Jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah Prambanan,sehingga harapannya guru-guru mata pelajaran las akan menjadi lebih semangat untuk mengembangkan mata pelajaran las.

e. Penerapan sistem blok pada mata pelajaran praktik, dimana dalam satu kelompok praktik blok diampu lebih dari satu orang pendidik, kontrol terhadap perkembangan siswa dari satu kompetensi ke kompetensi berikutnya kurang begitu tercover dengan baik, oleh kerenanya pendidik harus benar-benar responsif terhadap perkembangan siswa.

2. Bagi Pihak SMK Muhammadiyah Prambanan

a. Sikap guru pada proses pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor.

Meneliti sekaligus semua faktor yang berpengaruh terhadap sikap guru pada proses pembelajaran sukar dilakukan karena kompleknya faktor tersebut. Penelitian ini baru melihat kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan kerja sekolah dalam kaitannya dengan sikap guru pada proses pembelajaran.

b. Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan yang relevan dengan kemajuan teknologi di dunia kerja saat ini. Dengan demikian, para siswa dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperolehnya secara maksimal.Keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah, kegiatan ektrakulikuler, dan kegiatan organisasi yang ada.

18 c. Hendaknya proses pengajaran guru program diklat di kelas lebih dioptimalkan dan dimaksimalkan, pemakaian media pembelajaran dipergunakan dengan seefisien dan seefektif mungkin sehingga peserta didik benar-benar memiliki kompetensi yang diharapkan.

d. Kerjasama yang baik dan erat antara pihak sekolah dengan mahasiswa PLT UNY senantiasa dijaga agar mencipakan keharmonisan dalam hubungan dengan lingkungan sekolah.

3. Bagi LPPMP UNY

a. Monitoring yang berkelanjutan perlu ditingkatkan oleh TIM LPPMP sehingga TIM LPPMP dapat lebih memahami kondisi dan situasi sekolah tempat pelaksanaan PPL.

b. Pembentukan kelompok harus disesuaikan dengan kebutuhan tempat PPL sehingga tugas kelompok dapat berjalan dengan baik.

c. Pelaksanaan pembekalan bukan hanya penyampaian teori, tetapi juga harus dibimbing dengan praktik, sehingga mahasiswa di lapangan tidak kaku.

4. Bagi Pihak Universitas Negeri Yogyakarta

a. Agar lebih mempertahankan dan meningkatkan hubungan baik dengan sekolah-sekolah yang dijadikan sebagai lokasi PPL/ PLT, supaya mahasiswa yang melaksanakan PPL/ PLT pada lokasi tersebut tidak mengalami kesulitan yang berarti baik itu mengenai urusan administrasi pendidikan maupun mengenai pelaksanaan teknis di lokasi.

b. Program pembekalan PPL/ PLT hendaknya lebih diefisienkan, dioptimalkan dan lebih ditekankan pada permasalahan yang sebenarnya yang ada dilapangan agar hasil pelaksanaan PPL/ PLT lebih maksimal.

c. Agar bimbingan dan dukungan moril dari dosen pembimbing tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar mahasiswa praktikan dapat menjalankan tugas mengajarnya dengan percaya diri yang besar.

d. Hendaknya permasalahan teknik di lapangan yang dihadapi oleh mahasiswa praktikan yang melaksanakan PPL/ PLT saat ini maupun sebelumnya dikaji dan dicari solusinya untuk diinformasikan kepada mahasiswa PPL/ PLT yang akan datang agar mereka tidak mengalami permasalahan yang sama.

19 5. Bagi Mahasiswa

a. Perlunya kedisiplinan waktu, rasa kebersamaan, dan etos kerja yang tinggi bagi setiap mahasiswa PLT.

b. Praktikan harus belajar lebih keras, menimba pengalaman sebanyak-banyaknya, dan memanfaatkan kesempatan PPL sebaik-baiknya.

c. Rasa kesetiakawanan, solidaritas, dan kekompakan dalam satu tim dan hendaknya selalu berkomunikasi dengan guru pembimbing tidak hanya sampai kegiatan PLT berakhir.

d. Mahasiswa berkewajiban menjaga nama baik almamater, bersikap disiplin dan bertanggungjawab.

e. Karena dinamisnya perkembangan zaman maka mahasiswa harus selalu belajar agar tidak ketinggalan teknologi dan informasi sehingga bisa menjadi pendidik yang benar-benar profesional.

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Negeri Yogyakarta. 2017. Panduan PLT.Yogyakarta :Universitas Negeri Yogyakarta

20 __________. 2017.Panduan PLT.Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta

__________. 2017.Materi Pembekalan PLT.Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta

__________. 2017. Panduan Pengajaran Mikro.Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta

21

LAMPIRAN

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

CATATAN HARIAN PLT

TAHUN : 2017/2018

Nama Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Nama Mahasiswa : Ilham Isnaen Nugroho Alamat Sekolah : Gatak, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta 55572 NIM : 14503241032

Fak/Jur/Pr.Studi : Fakultas Teknik/Pendidikan Teknik Mesin/

Pendidikan Teknik Mesin

No. Hari, tanggal Pukul Nama Kegiatan Hasil Kualitatif/ Kuantitatif Keterangan/

Paraf DPL 1. Senin, 11

September 2017

07.30 WIB – 14.00 WIB

Pembekalan PLT oleh Fakultas

Hasil Kualitatif : Alur PLT dipahami oleh calon peserta PLT

Hasil Kuantitatif : bertempat di gedung KPLT lantai 3 FT UNY, dihadiri oleh narasumber wakil kepala bidang kurikulum dari SMK N 2 Yogyakarta, Dekan FT UNY, koordinator PLT FT UNY, dan mahasiswa FT yang akan melaksanakan PLT

2. Kamis, 14

Hasil Kualitatif :

Hasil Kuantitatif : bertempat di GOR UNY, dihadiri oleh rektor uny beserta jajarannya dan mahasiswa UNY yang akan melaksanakan PLT

Hasil Kualitatif : diterima oleh Wakil Kepala Sekolah Hasil Kuantitatif : dihadiri oleh mahasiswa sejumlah 17orang, DPL 1 orang, guru dan staf 5 orang

Hasil Kualitatif : Penentuan Guru Pembimbing mahasiswa PLT

Hasil Kuantitatif : dihadiri oleh 5 orang mahasiswa, dan ketua program keahlian Teknik Pemesinan, Bapak Acok Hadi Sabaraha, S.Pd

Hasil Kualitatif: konsultasi mata pelajaran yang diampu oleh Guru Pembimbing dan jadwal mengajar masing-masing mahasiswa

Hasil Kuantitatif: dihadiri oleh 5 orang mahasiswa, dan 6 guru pembimbing

Hasil Kualitatif: konsultasi mata pelajaran yang diampu oleh Guru Pembimbing dan jadwal mengajar masing-masing mahasiswa

Hasil Kuantitatif: dihadiri oleh 5 orang mahasiswa, dan 6 guru pembimbing

4. Sabtu, 16

Hasil Kualitatif: konsultasi mata pelajaran yang diampu oleh Guru Pembimbing dan jadwal mengajar masing-masing mahasiswa

Hasil Kuantitatif: dihadiri oleh 5 orang mahasiswa, dan 6 guru pembimbing

Hasil Kualitatif : mendampingi siswa dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPB kelompok 2

6. Selasa,19

Hasil Kualitatif : mendampingi siswa dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPB

7. Rabu, 20

Hasil Kualitatif :

 Memberikan Pengarahan tentang gambaran secara umum dalam dunia Pengelasan

 Belajar mengenal macam-macam posisi dalam pengelasan

 Mempelajari ampere yang digunakan untuk pengelasan

Hasil Kuantitatif : -

8. Kamis, 21

Hasil Kualitatif :

 Memberikan Pengarahan tentang gambaran secara umum dalam dunia Pengelasan

 Belajar mengenal macam-macam posisi dalam pengelasan

 Mempelajari ampere yang digunakan untuk pengelasan

 Belajar mengelas Posisi 2F Hasil Kuantitatif : -

9. Jumat, 22

Hasil Kualitatif :

 Memberikan Pengarahan tentang gambaran secara umum dalam dunia Pengelasan

 Belajar mengenal macam-macam posisi dalam pengelasan

 Mempelajari ampere yang digunakan untuk pengelasan

 Belajar mengelas Posisi 2F Hasil Kuantitatif : -

10. Sabtu, 23

Hasil Kualitatif : mendampingi siswa dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPB Kelompok 3

11. Senin, 25

Hasil Kualitatif : mendampingi siswa dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPB Kelompok 3

12. Selasa, 26

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPB kelompok 2

13. Sabtu, 30

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPB kelompok 2

14. Senin, 9

Hasil Kualitatif : mendampingi siswa dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPB Kelompok 4

15. Selasa, 10

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPB kelompok 1

16. Rabu, 11

Hasil Kualitatif :

 Memberikan Pengarahan tentang gambaran secara umum dalam dunia Pengelasan

 Belajar mengenal macam-macam posisi dalam pengelasan

 Mempelajari ampere yang digunakan untuk pengelasan

 Belajar mengelas Posisi 2F Hasil Kuantitatif : -

17. Kamis, 12

Hasil Kualitatif :

 Memberikan Pengarahan tentang gambaran secara umum dalam dunia Pengelasan

 Belajar mengenal macam-macam posisi dalam pengelasan

 Mempelajari ampere yang digunakan untuk pengelasan

 Belajar mengelas Posisi 2F Hasil Kuantitatif : -

18. Jumat, 13

Hasil Kualitatif :

 Memberikan Pengarahan tentang gambaran secara umum dalam dunia Pengelasan

 Belajar mengenal macam-macam posisi dalam pengelasan

 Mempelajari ampere yang digunakan untuk pengelasan

 Belajar mengelas Posisi 2F Hasil Kuantitatif : -

19. Sabtu, 14

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPC kelompok 4

Hasil Kualitatif :

 Memberikan Pengarahan tentang gambaran secara

Provinsi DIY umum dalam dunia Pengelasan

 Belajar mengenal macam-macam posisi dalam pengelasan

 Mempelajari ampere yang digunakan untuk pengelasan

 Belajar mengelas Posisi 2F Hasil Kuantitatif : -

20. Selasa, 17

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPC kelompok 4

21. Rabu, 18

Hasil Kualitatif :

 Memberikan Pengarahan tentang gambaran secara umum dalam dunia Pengelasan

 Belajar mengenal macam-macam posisi dalam pengelasan

 Mempelajari ampere yang digunakan untuk pengelasan

 Belajar mengelas Posisi 2F

 Belajar mengelas Posisi 5G Hasil Kuantitatif : -

22. Kamis, 19

Hasil Kualitatif :

 Memberikan Pengarahan tentang gambaran secara umum dalam dunia Pengelasan

 Belajar mengenal macam-macam posisi dalam pengelasan

 Mempelajari ampere yang digunakan untuk setiap macam & jenis pengelasan

 Belajar mengelas Posisi 2F

 Belajar mengelas Posisi 5G Hasil Kuantitatif : -

23. Sabtu, 21

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPC kelompok 2

24. Senin, 23

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPC kelompok 2

Hasil Kualitatif :

 Memberikan Pengarahan tentang gambaran secara umum dalam dunia Pengelasan

 Belajar mengenal macam-macam posisi dalam pengelasan

 Mempelajari ampere yang digunakan untuk pengelasan

 Belajar mengelas Posisi 2F

 Belajar mengelas Posisi 5G Hasil Kuantitatif : -

25. Selasa, Oktober 2017

06.45 WIB -12.45 WIB

Pendampingan mengajar siswa kelas

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

XI TPC kelompok 1 mapel Las Lanjut Pendampingan Latihan Lomba Welding LKS Provinsi DIY

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPC kelompok 1

Hasil Kualitatif :

 Memberikan Pengarahan tentang gambaran secara umum dalam dunia Pengelasan

 Belajar mengenal macam-macam posisi dalam pengelasan

 Mempelajari ampere yang digunakan untuk pengelasan

 Belajar mengelas Posisi 2F

 Belajar mengelas Posisi 5G Hasil Kuantitatif : -

26. Kamis, 26

Hasil Kualitatif :

 Memberikan Pengarahan tentang gambaran secara umum dalam dunia Pengelasan

 Belajar mengenal macam-macam posisi dalam pengelasan

 Mempelajari ampere yang digunakan untuk pengelasan

 Belajar mengelas Posisi 2F

 Belajar mengelas Posisi 5G Hasil Kuantitatif : -

27. Jumat, 27

Hasil Kualitatif :

 Memberikan Pengarahan tentang gambaran secara umum dalam dunia Pengelasan

 Belajar mengenal macam-macam posisi dalam

Lomba pengelasan

 Mempelajari ampere yang digunakan untuk pengelasan

 Belajar mengelas Posisi 2F

 Belajar mengelas Posisi 5G

 Persiapan Alat untuk lomba Hasil Kuantitatif : -

28. Sabtu, 28

Hasil Kualitatif :

Hasil Kuantitatif : Peserta dari SMK Muh. Prambanan atas nama Muhammad Faqihuddin mendapat juara 7 dari 22 peserta SMK se provinsi DIY yang bertempat di Bengkel Fabrikasi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY 29. Senin, 30

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPD kelompok 4

30. Selasa, 31

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPD kelompok 4

31. Sabtu, 4

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPD kelompok 3

32. Senin, 6

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPD kelompok 3

33. Selasa, 7

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPD kelompok 2

34. Sabtu, 11

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPD kelompok 1

35. Senin, 13

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPD kelompok 2

36. Selasa, 14

Hasil Kualitatif : mendampingi guru dalam mengajar serta perkenalan dengan siswa

Hasil Kuantitatif : dihadiri siswa kelas XI TPD kelompok 4

18.30 WIB-24.00 WIB

Perpisahan Hasil Kualitatif :

Hasil Kuantitatif : dihadiri guru-guru dalam lomba bulutangkis

37. Kamis, 16 November 2017

11.00 WIB – 12.15 WIB

Penarikan Hasil Kualitatif :

Penarikan Hasil Kualitatif :

Dokumen terkait