• Tidak ada hasil yang ditemukan

hambatan dalam pembinaan karakter peserta didik melalui program kegiatan ekstrakurikuler

HASIL PENELITIAN

C. Pembahasan Hasil Penelitian

3. hambatan dalam pembinaan karakter peserta didik melalui program kegiatan ekstrakurikuler

Hasil penelitian menunjukan yang bahwa hambatan yang dihadapi dalam pembinaan karakter peserta didik melalui program kegiatan ekstrakurikuler adalah hanya dari kekurangan prasarana seperti lapangan bola dan siswa yang kurang serius dalam kegiatan ekstrakurikuler selebihnya Insya Allah berjalan dengan lancar kegiatan ekskul tersebut. Dan didalam buku Suryo Subroto yang berjudul , Proses Belajar Mengajar di Sekolah dijelaskan bahwa tujuan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan yang tercantum dalam permendiknas No. 39 Tahun 2008, yang berbunyi sebagai berikut :

1) Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas.

2) Memantapkan kepribadian peserta didik untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan.

3) Mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat. Dari tujuan yang telah dikemukakan diatas bahwa ekstrakurikuler bertujuan untuk memperluas, meningkatkan dan memantapkan pengetahuan siswa, membina dan mengembangkan bakat, minat dan keterampilan dalam rangka mengisi waktu senggang mereka serta dalam upaya pembentukkan pribadi dan mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran, serta melengkapi upaya pembentukkan manusia Indonesia seutuhnya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hambatan dalam suatu program kegiatan bukan suatu halangan yang dapat menghentikan suatu impian yang ingin dikejar oleh seorang peserta didik.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat ditarik berbagai kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 5 Banda Aceh sudah baik dan sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh sekolah. Karena dalam pembinaan karakter para siswa diterapkan jiwa kedisiplinan, kerjasama, saling menghargai, mempunyai sifat yang religius, berakhlakul karimah, mengutamakan sportifitas dan menjunjung tinggi rasa kebersamaan sehingga siswa memiliki kepribadian dan moral yang baik. Kepala sekolah selaku kepala dalam lingkungan sekolah mempunyai tanggung jawab yang penuh atas pembinaan karakter peserta didik yang dibantu oleh para guru-guru dan orang tua siswa. Dalam hal ini yang dilakukan dalam pembinaan karakter peserta didik adalah pihak sekolah membuat program kegiatan ekstrakurikuler yang mana program tersebut dapat menumbuhkan pembinaan karakter siswa yang lebih baik lagi dalam kesopanan, kesantunan, melatih kejujuran dan juga meningkatkan keterampilan yang siswa miliki kedepannya. Kemudian dengan adanya pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler ini dapat membuka wawasan peserta didik untuk lebih baik lagi kedepannya dan untuk kenyamanan warga sekolah tentunya.

2. Upaya dari pihak sekolah dalam kegiatan program ekstrakurikuler untuk membina karakter peserta didik sudah sangat baik dimana sekolah berusaha semaksimal mungkin dalam melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah dalam kegiatan ekstrakurikurikuler, sekolah meningkatkan semua kegiatan ekstrakurikuler semaksimal mungkin dari mulai sekolah merekrut pembina-pembina yang mempunya skill khusus dalam bidangnya masing-masing. Kegiatan ekstrakurikuler ini memberi dampat positif bagi sekolah salah satunya adalah untuk penunjangan agreditas sekolah dan yang sangat penting bagi sekolah dengan adanya program ekstrakurikuler siswa dapat menumbuhkan dan mengasah bakat mereka secara lebih dalam lagi kedepannya.

3. Hambatan dalam pembinaan karakter peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler yang pertama kurangnya prasarana seperti tidak adanya lapang bola di lingkungan SMAN 5 Banda Aceh. Kedua siswa yang kurang serius dalam kegiatan ekstrakurikuler sehingga pihak guru sedikit terhambat dalam melakukan kegiatan ekstrakurikuler.

B. Saran

1. Diharapkan kepada sekolah agar program ekstrakurikuler yang membantu pembinaan karakter peserta didik terus diterapkan disekolah karena itu adalah salah satu cara untuk mendidik karakter siswa, kedepan lebih ditinggkatkan lagi.

2. Diharapkan kepada kepala sekolah dan guru-guru di SMAN 5 Banda Aceh dapat mempertahankan program ekstrakurikuler untuk pembinaan karakter peserta didik dan kedepan dapat menciptakan program-program yang lebih kreatif lagi.

Al-Hasyimi. (2009). Akhlak Rasul Menurut Bukhari Dan Muslim, Jakarta:Gema Insani.

Anggatra Herucakra Aji. (2016). Pendidikan Karakter dalam Ekstrakurikuler Pramuka, ( Jurnal Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan)

Aqib. (2011). Panduandan Aplikasi Pendidikan Karakter, (Bandung: YramaWidya.

Asep Dahliyana. (2017). Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah, (Jurnal Sosioreligi)

Depdiknas. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat bahasa, (Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. III; Jakarta: Balai Pustaka.

Hamalik. (2008). Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hermellawati. (2013). pembinaan nilai karakter melalui kegiatan ektrakurikuler teater di SMK Nusantara Tangerang, skripsi Program Studi manajemen pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Heri Gunawan. (2014). Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi, Cet. III; CV. Alfabeta Bandung.

Husein sayuti. (2008). Pengantar Metodologi Riset, (Jakarta: Fajar Agung. Lexy,J.Moleong. (2002). Metodologi penelitian kualitatif, Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Masri Nasrun dan Sofian Hadi. (2009). Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES Muhaimin, dkk. (2008). Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) Pada Sekolah & Madrasah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

M.Syakir, DKK. (2017). Analisis Kegiatan Pendidikan Ekstrakurikuler untuk Pembentukan Karakter Disiplin Siswa, (Jurnal Mirai Management).

Kegiatan Intrakurikuler, Ekstrakurikuler dan Hidden Curriculum, (Jurnal STAINU Purwokurto, Jawa Tengah)

Panduan Penyusunan KTSP Lengkap. (2007). Kurikulum Tingkat pendidikan SD, SMP dan SMA, Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Ratna Mengawangi. (2004). Pendidikan Karakter : Solusi Tepat untuk Membangun Bangsa, Cet. Bogor : Indonesia Haritage Foundation. Rahmawati. (2012).’’Buku Teks Pelajaran Sebagai Sumber Belajar Siswa

Diperpustakaan Sekolah Di SMAN 3 Bandung’’.

Saifudin Azwar. (2003). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sukmadinata. (2007). Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: PT RinekaCipta.

Sutisna. (2006). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional, Bandung: Angkasa, Cet. 1

Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Syarbini, Amirulloh. (2012). Buku Pintar Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Karakter Anak di Sekolah, Madrasah dan Rumah. Jakarta : As@-Prima Pustaka.

Thomas Lickona. (2013). Pendidikan Karakter :Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik, Cet. II; Bandung: Nusa Media. Wiyani, Novan Ardy. (2013). Menumbuhkan Pendidikan Karakter di SD

No Rumusan Masalah Indikator

Kepala Sekolah Pembina Ekskul Peserta Didik

1 Bagaimana cara pembinaan

Dokumen terkait