• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterangan:

1) Dalam semua golongan Pembina berperan sebagai pemberi contoh dan teladan tentang perilaku, pengamalan nilai-nilai satya dan darma Pramuka.

2) Pada golongan Siaga, Pembina berperan lebih banyak memberikan prakarsa untuk menimbulkan daya kreasi dan memberi dorongan dengan cara menyesuaikan diri pada sifat, daya talar dan suasana Siaga. Sifat momong dengan di depan memberi contoh (Ing ngarso sung tulodo) porsinya lebih besar dibandingkan dengan golongan penggalang, Penegak, maupun Pandega.

3) Pada golongan Penggalang, Pembina berperan sebagai sebagai pemrakarsa sebagaimana pada siaga mulai menurun, tetapi membangkitkan dorongan semangat, motivasi, dan membangun kemauan lebih besar (ing madyo mangun karso), porsinya lebih besar

dibandingkan dengan pada Siaga, Penegak, maupun Pandega. 4) Pada golongan Penegak, Pembina mengambil peran sebagai pamong dengan sikap

memberikan keleluasaan pada Penegak dalam mengamalkan satya dan darmanya untuk beraktivitas, dan berkreasi, (Tut wuri handayani).

5) Pada golongan Pandega, Pembina mengambil peran sebagai konsultan dengan sikap lebih memberikan keleluasaan pada Pandega dalam mengamalkan satya dan darmanya untuk beraktivitas, dan berkreasi, (Tut wuri handayani), dalam mebina diri, membina satuan, dan membina masyarakat.

III. PENUTUP

Pelaksanaan Sistem Among dalam kepramukaan sebenarnya merupakan induk sistem dari metode kepramukaan yang perwujudannya akan terpadu dengan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Kode Kehormatan Pramuka, Motto Kepramukaan dan Kiasan Dasar Kepramukaan.

Ing ngarso sung tulodo

Ing madyo mangun karso

Tut wuri handayani

Bimbingan

tak langsung

PERAN, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PEMBINA PRAMUKA

I. PENDAHULUAN

1. Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan Pendidikan Kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik.

2. Pendidikan Kepramukaan merupakan sistem pembinaan dan pengembangan sumberdaya atau potensi kaum muda agar menjadi warga negara yang berkualitas yang mampu memberikan sumbangan positif bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat baik nasional maupun internasional.

3. Dalam Pendidikan Kepramukaan proses pendidikan terjadi karena adanya pertemuan yang interaktif dan komunikatif yang digerakan oleh Prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan dan Metode Pendidikan Kepramukaan yang dilaksanakan secara teratur, terarah, terencana dan berkesinambungan oleh peserta didik sendiri dengan dukungan orang dewasa.

4. Anggota Dewasa yang terlibat langsung dalam proses pendidikan tersebut di atas adalah Pembina Pramuka.

II. MATERI POKOK

1.Pembina Pramuka

a. Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang memiliki komitmen tinggi terhadap prinsip-prinsip dalam Pendidikan Kepramukaan, secara sukarela bergiat bersama peserta didik, sebagai mitra yang peduli terhadap kebutuhan peserta didik, dengan penuh kesabaran memotivasi, membimbing, membantu serta memfasilitasi kegiatan pembinaan peserta didik.

b. Pembina Pramuka sekurang-kurang telah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD).

2. Tugas Pembina Pramuka

a. memberikan pembinaan agar peserta didik menjadi:

1) manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur,

2) warga negara Rebuplik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna.

b. menerapkan Prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan, Metode Pendidikan Kepramukaan, Kiasan Dasar dan Sistem Among dalam proses pembinaan

c. memberi pengayaan dengan mengikuti perkembangan sehingga kegiatan Pendidikan Kepramukaan bernuansa kekinian (up to date), bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat lingkungannya, serta tetap berada dalam koridor ketaatan terhadap Kode Kehormatan Pramuka.

d. Menghidupkan, membesarkan gugusdepan dengan selalu memelihara kerjasama yang baik dengan orang tua/wali pramuka dan masyarakat.

3. Tanggungjawab Pembina Pramuka

a. Dalam melaksanakan tugasnya Pembina Pramuka bertanggungjawab atas:

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD)

82

1) terselenggaranya pendidikan kepramukaan yang teratur dan terarah sesuai dengan visi dan misi Gerakan Pramuka;

2) Terjaganya pelaksanaan Prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan dan Metode Pendidikan Kepramukaan pada semua kegiatan pramuka;

3) Pembinaan pengembangan mental,moral, spiritual, fisik, intelektual, emosional, dan sosial peserta didik, sehingga memiliki kematangan dalam upaya peningkatan kemandirian serta aktivitasnya di masyarakat;

4) Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian, berwatak, berbudi pekerti luhur, dan sebagai warga yang setia, patuh dan berguna bagi bangsa dan negaranya.

b. Dalam pengabdiannya, Pembina Pramuka bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, Masyarakat, Pembina Gugus depan dan diri pribadinya sendiri.

4. Peran Pembina Pramuka Pembina berperan sebagai:

a. orang tua yang dapat memberi penjelasan, nasehat, pengarahan dan bimbingan; b. guru yang mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan;

c. kakak yang dapat melindungi, mendampingi dan membimbing adik-adiknya, yang memberi kesempatan untuk memimpin dan mengelola satuannya;

d. mitra, teman yang dapat dipercaya, bersama-sama menggerakkan kegiatan-kegiatan agar menarik, menyenangkan dan penuh tantangan sesuai usia golongan pramuka;

e. konsultan, tempat bertanya, dan berdiskusi tentang berbagai masalah;

f. motivator, memotivasi untuk meningkatkan kualitas diri dengan berkreativitas, berinovasi, dan aktualisasi diri, membangun semangat untuk maju;

g. fasilitator, memfasilitasi kebutuhan dalam kegiatan peserta didik. 5. Pembina Satuan

a. Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 20 tahun dan Pembantu Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 16 tahun.

Dalam Perindukan Siaga diperlukan 1 orang Pembina Siaga dan 3 orang Pembantu Pembina Siaga.

c. Pembina Penggalang sekurang-kurang berusia 21 tahun, dan pembantu Pembina Penggalang sekurang-kurang berusia 20 tahun. Dalam Pasukan Penggalang diperlukan 1 orang Pembina Penggalang dan 2 orang Pembantu Pembina Penggalang.

d. Pembina Penegak sekurang-kurang berusia 25 tahun dan Pembantu Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 23 tahun. Dalam Ambalan Penegak diperlukan 1 orang Pembina Penegak dan 1 orang Pembantu Pembina Penegak.

e. Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun dan Pembantu Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 25 tahun. Dalam Racana Pandega diperlukan 1 orang Pembina Pandega dan 1 orang Pembantu Pembina Pandega

III. PENUTUP

1. Agar seorang Pembina Pramuka dapat memerankan dirinya dengan baik seyogyanya melengkapi diri dengan berbagai pengetahuan dan menghayati dengan baik prinsip-prinsip dalam Pendidikan Kepramukaan, sehingga dapat menciptakan kegiatan yang menyenangkan bagi peserta didik 2. Tugas Pembina Pramuka cukup berat karena Pembina adalah panutan yang keteladannya ditiru

peserta didik. Untuk itu seorang Pembina Pramuka perlu menjaga sikap, melatih kepekaan terhadap kebutuhan peserta didik, serta selalu berpegang kepada semboyan Pembina: " Ihlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana" (ikhlas berbakti membina anak bangsa, berbudi luhur dan memberi kebajikan, serta menepati janji satunya kata dan perbuatan)

KOMUNIKASI DAN BERGAUL DENGAN PESERTA DIDIK

I. PENDAHULUAN

Untuk dapat melaksanakan Program Kegiatan Peserta Didik yang telah di susun bersama, Pembina Pramuka dalam satuan hendaklah menciptakan Komunikasi yang baik dan mengadakan pergaulan yang harmonis dengan Peserta Didik. Komunikasi yang baik menjadi faktor pendukung keberhasilan pendidikan yang kita laksanakan.

II. MATERI POKOK

1. Pengertian bergaul adalah berteman. Di dalam segenap aktivitas Satuan Pramuka bergaul adalah bentuk penyatupaduan interaksi yang bermanfaat antara kegiatan, Pembina dan Peserta didik guna mencapai kesuksesan.

2. Pertemanan yang baik dibangun oleh komunikasi yang baik yang dapat menghilangkan berbagai rintangan, kesalahpengertian, serta dapat mengembangkan pembentukan sikap yang baik.. Komunikasi yang baik antara Pembina dengan peserta didiknya dapat membangun semangat kerjasama yang tinggi dalam pelaksanaan berbagai kegiatan.

3. Prinsip - prinsip hubungan dalam pergaulan

a. adanya sinkronisasi antara tujuan Program Peserta Didik (Youth Program me) dengan tujuan pribadi peserta didik dalam satuan Pramuka.

b. terciptanya suasana kerja yang menyenangkan. c. adanya informalitas yang wajar dalam hubungan kerja. d. peserta didik ditempatkan sebagai subjek.

e. mengembangkan kemampuan para anggota sampai tingkat yang maksimal. f. adanya tugas - tugas yang menarik dan menantang.

g. adanya alat perlengkapan yang cukup.

h. setiap anggota difungsikan menurut keahlian dan kecakapannya. i. diberikan penghargaan saat anggota berprestasi.

4. Hakekat Berkomunikasi

a. Pergaulan dapat terjadi bilamana antara Pembina Pramuka dengan peserta didik selalu terjalin komunikasi yang baik. b. Komunilkasi yang baik didukung oleh sikap:

1)Egaliter atau kesetaraan. 2)Sopan dan santun.

3)Menepati janji dan saling mempercayai. 4)Tahu berterima kasih.

5) Menghargai waktu.

6) Bertutur kata yang baik dan jelas, suara maupun makna (tidak ambigus atau mendua arti).

7) Ramah dan bersahabat.

8) Tidak menggurui, tidak merasa paling tahu, tidak merasa paling bisa, dan tidak merasa paling hebat, sehingga orang merasa tidak ada tekanan ketika akan mengemukakan pendapat.

9) Memberi kesempatan dan melatih peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat. 10)Mengkritisi dengan bijaksana.

11)Tidak memotong pembicaraan orang lain.

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD)

84

c. Dengan adanya komunikasi yang baik antara Pembina dengan peserta didik, akan tercipta : 1)suasana persaudaraan yang erat.

2)saling mempercayai.

3)kelancaran proses kegiatan yang sedang dilaksanakan. 4)proses saling menerima dan memberi.

5)kemudahan mengatasi masalah-masalah yang muncul pada proses kegiatan.

5. Kemampuan berkomunikasi dan bergaul wajib dimiliki Pembina Pramuka dan peserta didik karena pada hakekatnya Pramuka merupakan agent of change atau agen pembaharuan.

6. Ranah-ranah perubahan yang diharapkan dari hasil komunikasi yang baik:

Siaga Penggalang Penegak & Pandega

Dalam hal ini Pembina Pramuka wajib menjadi contoh bagi peserta didiknya dalam berkomunikasi dan bergaul, karena dalam proses pendidikan peserta didik cenderung meniru Pembinanya.

7. Hambatan dalam berkomunikasi dan solusi mengatasi hambatan

Hambatan-hambatan dalam berkomunikasi

Solusi mengatasi hambatan

Dari Pihak Peserta Didik

(komunikan)

a. Peserta didik malu menyampaikan permasalahan, ide, pikiran, dll., tetapi ia diam (introvert).

b. Peserta didik terlalu banyak menyampaikan permasalahan. c. Ada peserta didik yang terlalu

mendominasi komunikasi (dominator) d. Peserta didik yang selalu mencela orang

lain.

Untuk Peserta Didik

a. menempatkan diri Pembina tidak lebih tinggi dari peserta didik,

b. berkomunikasi dengan saling menghargai (yang muda mengormati yang tua – yang tua menyayangi yang muda)

c. mendorong mereka untuk berani menyampaikan masalahnya,

mengingatkan kepada peserta didik lain agar tidak mentertawakan pendapat orang lain.

Keluarga

Keluarga dan