BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
D. Hasil Analisis Data
menggunakan dilanjutkan d sebelumnya d homogenitas d 1. Escherich a. Uji dis Dikare yang d 0,000 k normal b. Uji Ho Hasil a Karena homog sis Data
nelitian dianalisis secara statistik dengan SPSS an uji statistik non parametrik Kruskall Wa dengan uji statistik non parametrik Ma dilakukan uji distribusi data dengan uji s dengan Levene test.
ichia coli istribusi data
arenakan data yang didapat yaitu kurang dari 50 digunakan adalah Shapiro Wilk dan hasil yan 0 karena distribusi data < 0,05 maka berarti d
al.
Gambar 8. Uji Normalitas data
Homogenitas data
il analisis menunjukan bahwa Levene test memi ena p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
ogen.
47
SS 17.0 for windows Wallis dan kemudian ann whitney. Tapi ji Shapiro Wilk dan
50 maka uji distribusi yang didapatkan yaitu i distribusi data tidak
miliki p (sig) = 0,002 a variansi data tidak
Gambar 9. Uji Homogenitas data
c. Uji Statistik non parametrik Kruskall Wallis
Uji statistik non parametrik Kruskal Wallis merupakan uji yang digunakan untuk membandingkan dari tujuh kelompok perlakuan sekaligus yang saling tidak berhubungan.
H0 = tidak ada perbedaan yang bermakna dari ketujuh kelompok perlakuan
H1 = ada perbedaan yang bermakna dari tujuh kelompok perlakuan Jadi, jika probabilitas atau p > 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika p < 0,05 maka H0 ditolak.
Pada uji ini didapatkan p (Asymp. Sig) = 0,000. Oleh karena p < 0,05 maka H0 ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna dari ketujuh kelompok perlakuan.
Gambar 10. Uji Kruskal Wallis
Test of Homogeneity of Variances Esherichia_coli
4,606 6 28 ,002
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Test Statisticsa,b
25,208 6 ,000 Chi-Square df Asymp. Sig. Esherichia_ coli
Kruskal Wallis Test a.
Grouping Variable: Ekstrak_Kunyit_Kuning b.
49
d. Uji statistik non parametrik Mann whitney
Dari kesimpulan diatas bahwa ada perbedaan yang bermakna dari ketujuh kelompok perlakuan, maka untuk mencari data mana yang memiliki perbedaan yang bermakna maka dilakukan uji statistik non parametrik Mann whitney.
H0 = tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok perlakuan
H1 = Ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok perlakuan Jadi, jika probabilitas atau p > 0,05 maka H0 diterima, sedangkan p < 0,05 maka H0 ditolak.
No Kelompok Perlakuan N P (Asymp. Sig)
1 Kontrol (-) Ekstrak 20% 5 5 0,050 2 Kontrol (-) Ekstrak 40% 5 5 0,050 3 Kontrol (-) Ekstrak 60% 5 5 0,017 4 Kontrol (-) Ekstrak 80% 5 5 0,005 5 Kontrol (-) Ekstrak 100% 5 5 0,005 6 Kontrol (+) Ekstrak 100% 5 5 0,008
Tabel 4. Perbandingan seri konsentrasi esktrak kunyit kuning (Curcuma longa Linn) dengan kontrol negatif dan positif pada Esherichia coli ATCC 11229
Pada uji yang telah dilakukan dengan membandingkan perlakuan dari kelima seri konsentrasi dengan kontrol negatif untuk mengetahui kemaknaannya, maka didapatkan hasil mulai dari 20%b/v
dan 40%b/v yaitu p (Asymp. Sig) 0,050; 0,050, jadi disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kedua kelompok perlakuan. Sedangkan seri konsentrasi 60%b/v sampai dengan 100%b/v secara berurutan yaitu p (Asymp. Sig) 0,017; 0,005; 0,005. Maka nilai p < 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok perlakuan.
Pada uji yang dilakukan dengan kelompok kontrol positif sebagai pembanding bertujuan untuk menilai dari potensi penghambatan antibakteri dari seri konsentrasi yang tertinggi 100%b/v, dan didapatkan hasil p (Asymp. Sig) = 0,008. Karena p < 0,05 maka terdapat perbedaan bermakna secara statistik dari keduanya.
Gambar 11. Uji Mann whitney kontrol postif dan seri konsentrasi 100%
2. Staphylococcus aureus e. Uji distribusi data
Dikarenakan data yang didapat yaitu kurang dari 50 maka uji distribusi yang digunakan adalah Shapiro Wilk dan hasil yang didapatkan yaitu 0,000 karena distribusi data < 0,05 maka berarti distribusi data tidak normal. Test Statisticsb ,000 15,000 -2,660 ,008 ,008a Mann-Whitney U Wilcoxon W Z
Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Esherichia_ coli
Not corrected for ties. a.
Grouping Variable: Ekstrak_Kunyit_Kuning b.
51
Gambar 12. Uji Normalitas data
f. Uji Homogenitas data
Hasil analisis menunjukan bahwa Levene test memiliki p (sig) = 0,046 Karena p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variansi data tidak homogen.
Gambar 13. Uji homogenitas data
g. Uji Statistik non parametrik Kruskal Wallis
Uji statistik non parametrik Kruskal Wallis merupakan uji yang digunakan untuk membandingkan dari tujuh kelompok perlakuan sekaligus yang saling tidak berhubungan.
H0 = tidak ada perbedaan yang bermakna dari ketujuh kelompok perlakuan
H1 = ada perbedaan yang bermakna dari tujuh kelompok perlakuan Jadi, jika probabilitas atau p > 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika p < 0,05 maka H0 ditolak.
Pada uji ini didapatkan p (Asymp. Sig) = 0,000. Oleh karena p < 0,05 maka H0 ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna dari ketujuh kelompok perlakuan.
Tests of Normality
,368 35 ,000 ,604 35 ,000
Staphylococcus_Aureus
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Lilliefors Significance Correction a.
Test of Homogeneity of Variances Staphylococcus_Aureus
2,504 6 28 ,046
Levene
Gambar 14. Uji Kruskal Wallis
h. Uji statistik non parametrik Mann whitney
Dari kesimpulan diatas bahwa ada perbedaan yang bermakna dari ketujuh kelompok perlakuan, maka untuk mencari data mana yang memiliki perbedaan yang bermakna maka dilakukan uji statistik non parametrik Mann whitney.
H0 = tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok perlakuan
H1 = Ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok perlakuan Jadi, jika probabilitas atau p > 0,05 maka H0 diterima, sedangkan p < 0,05 maka H0 ditolak.
No Kelompok Perlakuan N P (Asymp. Sig)
1 Kontrol (-) Ekstrak 20% 5 5 0,018 2 Kontrol (-) Ekstrak 40% 5 5 0,005 3 Kontrol (-) Ekstrak 60% 5 5 0,005 4 Kontrol (-) Ekstrak 80% 5 5 0,005 Test Statisticsa,b
30,380 6 ,000 Chi-Square df Asymp. Sig. Staphylococc us_Aureus
Kruskal Wallis Test a.
Grouping Variable: Ekstrak_Kunyit_Kuning b.
53 5 Kontrol (-) Ekstrak 100% 5 5 0,005 6 Kontrol (+) Ekstrak 100% 5 5 0,008
Tabel 5. Perbandingan seri konsentrasi esktrak kunyit kuning (Curcuma longa Linn) dengan kontrol negatif dan positif pada Staphylococcus aureus ATCC 6538
Pada uji yang telah dilakukan dengan membandingkan perlakuan dari kelima seri konsentrasi dengan kontrol negatif untuk mengetahui kemaknaannya, maka didapatkan hasil mulai dari 20%b/v sampai dengan 100%b/v secara berurutan yaitu p (Asymp. Sig) 0,018; 0,005; 0,005; 0,005; 0,005. Maka nilai p < 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok perlakuan.
Pada uji yang dilakukan dengan kelompok kontrol positif sebagai pembanding bertujuan untuk menilai dari potensi penghambatan antibakteri dari seri konsentrasi yang tertinggi 100%b/v, dan didapatkan hasil p (Asymp. Sig) = 0,008. Karena p < 0,05 maka terdapat perbedaan bermakna secara statistik dari keduanya.
Gambar 15. Uji Mann whitney kontrol positif dengan seri konsentrasi 100%
Test Statisticsb ,000 15,000 -2,643 ,008 ,008a Mann-Whitney U Wilcoxon W Z
Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Staphylococc us_Aureus
Not corrected for ties. a.
Grouping Variable: Ekstrak_Kunyit_Kuning b.