• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Analisis Data

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Profil Kondisi Fisik Atlet Sepatu Roda Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian profil kondisi fisik atlet sepatu roda Daerah Istimewa Yogyakarta diukur dengan tes sit up, push up, sit and reach, sprint (lari 30 m), standing long jump, shuttle run 4x5m, tes multi stage fitness dan tes stork stand. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada masing-masing tes, didapatkan data sebagai berikut:

42 1. Test spint 30 m

Berdasarkan tes lari 30 m didapatkan hasil atlet laki-laki sebanyak 6 orang dapat di deskripsikan melalui tabel di bawah ini:

Tabel 9. Diskripsi hasil penelitian Tes Kecepatan lari 30 m Putra

Interval Kategori Putra

Tabel 10. Diskripsi Hasil Penelitian Tes Kecepatan Lari 30 m Putri

Interval Kategori Putri

Tabel 11. Diskripsi Hasil Gabungan Putra dan Putri Tes Kecepatan 30 m

Interval Kategori Putri

Berdasarkan tabel 9 di atas diperoleh data kecepatan atlet sepatu roda putra sebanyak tiga orang (50%) dalam kategori kurang, 3 orang (50%) dalam kategori “kurang sekali”. Sedangkan kategori “baik sekali” tidak ada satupun atlet yang berada dalam kategori tersebut baik atau sebesar (0%). Sedangkan berdasarkan tabel 10 kecepatan atlet sepatu roda putri pada kategorti “kurang”

43

sekali 6 orang (100%). Untuk kategori “baik sekali” tidak ada satupun atlet yang berada dalam kategori tersebut baik atau sebesar (0%). Berdasarkan tabel 11 hasil gabungan menunjukkan bahwa kecepatan pada atlet sepatu roda putra dan putri kategori “kurang” sebanyak 3 orang (25%), sedangkan kategori

“kurang sekali” sebanyak 9 atlet (75%) sebagian besar dalam kategori kurang sekali.

2. Test Sit Up

Berdasarkan tes kekuatan otot perut atlet laki-laki sebanyak 6 orang dapat di deskripsikan melalui tabel di bawah ini:

Tabel 12. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Sit Up Atlet Putra

Interval Kategori Putra

Tabel 13. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Sit Up Atlet Putri

Interval Kategori Putri

44

Tabel 14. Deskripsi Hasil Gabungan Penelitian Tes Sit Up Atlet Putri dan Putra

Interval Kategori Putra

Berdasarkan tabel 12 di atas diperoleh data kekuatan perut atlet sepatu roda putra sebanyak tiga orang (50%) dalam kategori “baik sekali”, dua orang (33.3%) dalam kategori “baik". Dalam kategori “cukup” satu orang (16%).

Sedangkan kategori “kurang sekali” tidak ada satu pun atlet yang berada dalam kategori tersebut sebesar (0%). Sedangkan berdasarkan tabel 13 kecepatan atlet sepatu roda putri pada kategorti “kurang sekali” enam orang (100%).Untuk kategori “kurang sekali” tidak ada satupun atlet yang berada dalam kategori tersebut sebesar (0%). Berdasarkan tabel 14 hasil gabungan menunjukkan bahwa kekuatan otot perut atlet sepatu roda putra dan putra kategori “baik dapat di deskripsikan melalui tabel di bawah ini:

45

Tabel 15. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Push Up Putra

Interval Kategori Putra

Tabel 16. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Push Up Putri

Interval Kategori Putra

Tabel 17. Deskripsi Hasil Gabungan Penelitian Tes Push Up Putri dan Putra

Interval Kategori Putra (50%) dalam kategori “kurang”. Sedangkan kategori “kurang sekali” tidak ada satupun atlet yang berada dalam kategori tersebut sebesar (0%). Sedangkan berdasarkan tabel 16 kekuatan lengan atlet sepatu roda putri sebanyak empat orang (66.6%) dalam katagori “cukup”, dua orang (33.3%) dalam kategori

“kurang”. Untuk kategori “kurang sekali” tidak ada satupun atlet putra dan

46

putri yang berada dalam kategori tersebut sebesar (0%). Berdasarkan tabel 17 hasil gabungan kekuatan lengan atlet sepatu roda putra dan putri kategori

“cukup” sebanyak tujuh orang (58.3%), kategori “kurang” sebanyak lima orang (41.6) sedangkan sebagian besar dalam kategori “cukup”.

4. Test Standing Long Jump

Berdasarkan tes power atau kekuatan atlet laki-laki sebanyak 6 orang dapat di deskripsikan melalui tabel di bawah ini:

Tabel 18. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Standing Long Jump Putra

Interval Kategori Putra

Tabel 19. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Standing Long Jump Putri

Interval Kategori Putri

47

Tabel 20. Deskripsi Hasil Gabungan Penelitian Tes Standing Long Jump Putri dan Putri dalam kategori “kurang”. Sedangkan kategori “kurang sekali” tidak ada satupun atlet yang berada dalam kategori tersebut sebesar (0%). Sedangkan berdasarkan tabel 19 power atlet sepatu roda putri sebanyak tiga orang (66%) dalam katagori “cukup”, dua orang (33.3%) dalam kategori “kurang”. Untuk kategori “kurang sekali” tidak ada satupun atlet putra dan putri yang berada dalam kategori tersebut sebesar (0%). Berdasarkan tabel 20 hasil gabungan power atlet sepatu roda putra dan putri kategori “cukup” sebanyak delapan orang (66.6%) sedangkan dalam kategori “kurang” sebanyak empat orang (33.3%) sebagian besar dalam kategori “cukup”.

5. Test Sit and Reach

Berdasarkan tes kelentukan atlet laki-laki sebanyak 6 orang dapat di deskripsikan melalui tabel di bawah ini:

48

Tabel 21. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Sit and Reach Putra

Interval Kategori Putra

Tabel 22. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Sit and Reach Putri

Interval Kategori Putri

Sedangkan berdasarkan tabel 22 kelentukan atlet sepatu roda putri sebanyak dua orang (33.3%) dalam katagori “baik sekali”, tiga orang (33.3%) dalam kategori baik, dua orang (33.3%) dalam katagori “cukup”. Untuk kategori

“kurang sekali” tidak ada satu pun atlet putra dan putri yang berada dalam

49

kategori tersebut sebesar (0%). Berdasarkan tabel 23 hasil gabungan kelentukan atlet sepatu roda putra dan putri kategori “baik sekali” sebanyak lima orang (41.3%), kategori “baik” sebanyak tiga orang (25%), kategori

“cukup” sebanyak tiga orang sedangkan sebagian besar dalam kategori “baik sekali”.

6. Test Shuttle Run

Berdasarkan tes kelincahan atlet laki-laki sebanyak 6 orang dapat di deskripsikan melalui tabel di bawah ini.

Tabel 24. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Shuttle Run Putra

Interval Kategori Putra

Tabel 25. Hasil Penelitian Tes Shuttle Run Putri

Interval Kategori Putri

50

Tabel 26. Deskripsi Hasil Gabungan Penelitian Tes Shuttle Run Putri dan Putra

Interval Kategori Putri

Sedangkan berdasarkan tabel 25 kelincahn atlet sepatu roda putri sebanyak empat orang (66.6%) dalam katagori “baik” , dua orang (33.3%) dalam kategori “cukup”. Untuk kategori “kurang sekali” tidak ada satu pun atlet putra dan putri yang berada dalam kategori tersebut sebesar (0%). Berdasarkan tabel 26 hasil gabungan kelentukan atlet sepatu roda putra dan putri kategori “baik”

sebanyak enam orang (50%), kategori “cukup” sebanyak lima orang (41.6%), kategori “kurang” sebanyak satu orang (8.35%) sedangkan sebagian besar dalam kategori “baik”.

7. Test Strok Stand

Berdasarkan tes keseimbangan atlet laki-laki sebanyak 6 orang dapat di deskripsikan melalui tabel di bawah ini:

51

Tabel 27. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Strok Stand Putra

Interval Kategori Putra

Tabel 28. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Strok Stand Putri

Interval Kategori Putri

Tabel 29. Deskripsi Hasil Gabungan Penelitian Tes Strok Stand Putra dan Putri

Interval Kategori Putra

Berdasarkan tabel 27 di atas diperoleh data keseimbangan atlet sepatu roda putra sebanyak enam orang (100%) dalam kategori baik sekali. Sedangkan berdasarkan tabel 28 keseimbangan atlet sepatu roda putri sebanyak enam orang (100%) dalam katagori “baik sekali”. Untuk kategori “kurang sekali”

tidak ada satu pun atlet putra dan putri yang berada dalam kategori tersebut sebesar (0%). Berdasarkan tabel 29 hasil gabungan kelentukan atlet sepatu roda putra dan putri kategori “bak sekali” sebanyak dua belas orang (100%) sebagian besar dalam kategori “baik sekali”.

52 8. Test Multi Stage Fitness

Berdasarkan tes daya atlet laki-laki sebanyak 6 orang dapat di deskripsikan melalui tabel di bawah ini:

Tabel 30. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Multi Stage Fitness Putra

Interval Kategori Putra

Tabel 31. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Multi Stage Fitness Putri

Interval Kategori Putri

Tabel 32. Deskripsi Hasil Penelitian Tes Multi Stage Fitness Putra dan putri

Interval Kategori Putra empat orang (66.6%) dalam katagori baik , dua orang (33.3%) dalam kategori

53

cukup. Untuk kategori kurang sekali tidak ada satu pun atlet putra dan putri yang berada dalam kategori tersebut sebesar (0%). Berdasarkan tabel 32 hasil gabungan kelentukan atlet sepatu roda putra dan putri kategori “baik sekali”

sebanyak satu orang (8.3%), kategori “baik” sebanyak empat orang (33.3%), kategori “cukup” sebanyak enam orang (50%). Sebagian besar masuk katagori

“cukup”.

C. Pembahasan

Komponen fisik satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak bisa dipisahkan , baik peningkatan, maupu pemeliharaanya (Sajoto, 1988: 57).

Dengan mempunyai kondisi fisik yang mumpuni penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik atlet sepatu roda cabang sepatu roda di Yogyakarta tahun 2018, yang terdiri atas : (1) kelentukan (sit and reach) diukur dengan satuan centimeter, (2) kekuatan otot perut (sit up)diukur dengan satuan repitisi ,(3) kekutan kekuatan otot lengan (push up) diukur dengan satuan repitisi, (4) kecepatan (sprint 30 meter) diukur dengan satuan meter, (5) kelincahan (agility) diukur dengan satuan detik , (6) daya ledak otot tungkai (power) tungkai diukur menggunakan tes standing long jump dengan satuan centimete, (7) keseimbangan (stork stand) diukur dengan satuan detik,(8) VO2 Maks daya tahan aerobik diukur menggunakan multistage fitnes test (MFT) dengan satuan ml/kg/min.

Berdasarkan hasil penelitian tentang profil fisik atlet sepatu roda di Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan tes dan pengukuran, telah di dapat kan hasil setiap komponen tes dan dapat di jelaskan sebagai berikut:

54

1. Kemampuan tes untuk kecepatan menggunakan tes sprint 30 m, dari hasil tes kecepatan atlet sepatu roda putra dan putri sebagian besar masuk dalam kategori kurang sekali sebanyak 9 atlet atau 75% dari total frekuensi. Profil fisik untuk kecepatan masih perlu ditingkatkan lagi dengan melatih komponen kecepatan agar dapat masuk dalam kategori “baik”, tetapi harus didahului latihan ketahanan dan kekuatan seperti yang telah dijelaskan di kajian teori. Dalam olahraga sepatu roda kecepatan memiliki peran penting pada saat terjadi saling adu kecepatan kemampuan untuk nomer jarak pendek. Jika pelatih dapat meningkatkan kualitas kecepatan gerak dan reaksinya, maka akan sangat berpengaruh pada performa saat latihan ataupun saat bertanding. Pelatih juga harus memperhatikan komponen kecepatan ini agar dapat mendukungperkembangan prestasi atlet sehingga para atlet diharapkan akan mencapai puncak prestasi,

2. Kemampuan tes kekuatan otot perut menggunakan tes sit up. Berdasar kan hasil tes didapatkan hasil bahwa sebagian besar atlet sepatu roda putra dan putri masuk dalam kategori “baik” yaitu sebanyak 8 atlet atau sebesar 66%

dari total frekuensi. Kemampuan kekuatan otot perut atlet sepatu roda putra maupun putri harus di tingkatkan lagi agar dapat masuk dalam kategori

“baik sekali” sehingga dapat mendukung performa atlet menuju puncak prestasi di masa depan. Kekuatan otot perut di fungsikan pada saat start di semua nomer pertandingan.

3. Kemampuan tes kekuatan otot lengan dan bahu menggunakan tes push up.

Berdasarkan hasil tes kekuatan otot lengan atlet sepatu roda putra dan putri

55

sebagian besar masuk dalam kategori “cukup” yaitu sebanyak tujuh atlet atau sebesar 58.3% dari total frekuensi. Hal ini sebaiknya menjadi perhatian khusus bagi pelatih untuk. lebih meningkatkan latihan kekuatan otot lengan dan bahu agar dapat meningkat dan minimal dapat masuk ke dalam kategori “baik” agar dapat mendukung performa atlet menuju puncak prestasi di masa depan. Kekuatan otot lengan dan bahu untuk atlet sepatu roda berfungsi pada saat mengayun untuk menambah kecepatan.

Begitu juga pada nomer beregu yang di haruskan mendorong antar teman untuk bisa menambah atau menyetabilkan kecepatan tanpa memiliki kekuatan otot lengan dan bahu yang baik maka atlet sepatu roda akan mengalami kesulitan untuk bermain beregu maupun nomer individu.

4. Kemampuan tes power/daya ledak otot tungkai menggunakan tes standing long jump. Berdasarkan hasil tes power/daya ledak otot tungkai atlet sepatu roda putra dan putri sebagian besar berada pada kategori “cukup” yaitu sebanyak delapan atlet atau sebesar 66% dari total frekuensi. Diharapkan pelatih dapat memberikan latihan yang dapat meningkatkan power/daya ledak otot tungkai pada atlet speatu roda karena hal tersebut sangat masih bisa ditingkatkan dan dikembangkan lagi untuk menuju puncak prestasi.

Meski pun demikian pelatih harus mememberikan latihan kekuatan dan kecepatan lebih dahulu sebelum memasuki latihan power seperti yang telah dijelaskan pada kajian teori, bukan hanya berdasarkan pengalaman pribadi atau pun menonton tayangan youtube. Atlet yang memiliki power baik akan mempengaruhi keman tapan gerak terutama pada teknik meluncur.

56

katagori “baik sekali” di harapkan pelatih mampu meningkatkan beberapa atlet yang lainnya juga. Saat atlet sepatu roda mempunyai kelentukan yang baik maka akan membantu recovery pemulihan di saat program latihan dengan intensitas tinggi mengurangi resiko cedera.

6. Kemampuan tes kelincahan menggunakan tes shuttle run. Berdasarkan hasil tes kelincahan atlet sepatu roda putra dan putri sebagian besar masuk dalam kategori “baik” sebanyak 6 anak atau 50% dari total frekuensi.

Diharapkan pelatih mampu mempertahankan kondisi ataupun meningkatkan menjadi lebih baik lagi. Kelincahan menjadi salah satu faktor penting untuk olaharag sepatu roda karena untuk bisa ngambil posisi saat pengambilan point di nomer pertandingan point race maupun untuk mendapatkan kemenangan.

7. Kemampuan tes daya tahan/ketahanan menggunakan tes multistage fitness.

Berdasarkan hasil tes daya tahan/ketahanan atlet sepatu roda putra dan putri sebagian besar masuk dalam kategori “baik” sebanyak 6 atlet atau 50% dari total frekuensi. Diharapkan pelatih mampu di tingkat lagi daya tahan walaupun mau berlatih seminggu 10 kali kalau program latihan tidak sesuai dengan program daya tahan maka peningkatan juga lambat. Jika seorang

57

atlet memiliki kapasitas aerobik yang baik maka akan cepat melakukan recovery dengan cepat sehingga mampu melakukan latihan dengan intensitas tinggi.

8. Kemampuan tes keseimbangan menggunakan tes stork stand. Berdasarkan hasil tes keseimbangan atlet sepatu roda putra dan putri sebagian besar masuk dalam kategori “baik sekali” sebanyak 12 atlet atau 100% dari total frekuensi. Pelatih diharapkan dapat mempertahankan kualitas kelincahan para atlet dan jika perlu ditingkatkan lebih baik lagi agar dapat mendukung performa atlet menuju puncak prestasi di masa depan. Keseimbangan menjadi salah satu faktor basic di atas sepatu roda.

Kondisi fisik yang baik mempunyai beberapa keuntungan, di antaranya atlet mampu dan mudah mempelajari keterampilan yang relatif sulit, tidak mudah lelah ketika mengikuti latihan atau pertandingan, program latihan dapat diselesaikan tanpa adanya banyak kendala serta dapat dapat menyelesaikan latihan yang berat. Kondisi fisik sangat diperlukan oleh seorang atlet, karena tanpa didukung oleh kondisi fisik yang prima maka pencapaian prestasi puncak akan mengalami banyak kendala dan mustahil dapat meraih prestasi tinggi.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pelatih dan atlet dapat mengetahui status kondisi fisiknya, sehingga bagi pelatih dan atlet untuk lebih menjaga dan mempertahankan kondisi fisiknya menjadi lebih baik

58 D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan dengan sebaik-baiknya, tetapi masih memiliki keterbatasan sebagai berikut :

1. Peneliti kesulitan mengontrol kondisi fisik saat melakukan tes, apakah dalam keadaan baik atau tidak.

2. Peneliti tidak mengontrol kondisi psikologis testi terkait dengan motivasi dalam melaksanakan tes fisik.

59 BAB V

Dokumen terkait