• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Analisis Data

1.Uji Prasyarat Analisis

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel- variabel dalam penelitian memiliki sebaran distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov. Jika variabel residual tidak terdistribusi normal, maka uji statistik t dan F menjadi tidak valid. Data dikatakan normal apabila nilai signifikansi > 0,05. Berikut ini hasil penghitungan Kolmogorov-

Smirnov dengan SPSS:

Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-

Smirnov Z Sig Keterangan

1,199 0,113 Data Normal

Sumber: Data primer yang di olah

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai signifikansinya sebesar 0,113. Angka tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga data dikatakan normal dan dapat digunakan untuk uji selanjutnya.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian berasal dari sampel yang diambil memiliki tingkat kemampuan atau tingkat pemikiran yang sama atau tidak. Uji homogenitas ini menggunakan teknik Homogenity of Variance Test. Data dikatakan homogen apabila nilai signifikansi > 0,05. Berikut ini hasil penghitungan Homogenity of Variance Test dengan SPSS:

Tabel 13. Hasil Uji Homogenitas

Levene Statistic Sig Keterangan

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai signifikansinya sebesar 0,060. Angka tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga data dikatakan homogen dan dapat digunakan untuk uji selanjutnya.

D. Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:

Ho : Hasil belajar siswa laki-laki lebih tinggi atau sama dengan siswa perempuan dalam mata pelajaran Matematika Kelas III Semester 2 materi sudut dan pecahan di SD Negeri seDesa Caturharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman.

Ha : Hasil belajar siswa laki-laki lebih rendah daripada siswa perempuan dalam mata pelajaran Matematika Kelas III Semester 2 materi sudut dan pecahan di SD Negeri Se Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman.

Untuk menguji Ha dilakukan dengan menggunakan Independent Sample T-test. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 14. Hasil Uji Independent Sample T-test

Variabel t Hitung Sig. Mean

Hasil Belajar -4,144 0,000 Laki-laki = 17,00 Perempuan = 19,45 Sumber: Data primer yang diolah

Hasil analisis Independent Sample T-test antara gender dan hasil belajar diperoleh nilai thitung sebesar -4,144 dan nilai ttabel sebesar 1,65754

dengan df 121 dan taraf signifikansi 5%. Karena t hitung bernilai negatif, maka jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (-4,144<1,65754), Ha

dinyatakan diterima. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. (Wiratna Sujarweni dan Poly Endaryanto. 2012: 127).

Dengan demikian, hasil uji hipotesis menunjukkan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa laki-laki lebih rendah daripada siswa

perempuan dalam mata pelajaran matematika kelas III semester 2 materi sudut dan pecahan di SD Negeri sedesa Caturharjo, kecamatan Sleman, kabupaten Sleman. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesa awal

peneliti yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa laki-laki lebih tinggi daripada siswa perempuan dalam mata pelajaran matematika kelas III semester 2 materi sudut dan pecahan di SD Negeri sedesa Caturharjo, kecamatan Sleman, kabupaten Sleman. Selain dari nilai t hitung, nilai mean juga memperlihatkan adanya perbedaan hasil belajar antara siswa perempuan dan laki-laki. Dari nilai mean hasil belajar siswa perempuan sebesar 19,45 dibandingkan hasil belajar siswa laki-laki sebesar 17,00, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa laki-laki lebih rendah dibanding dengan siswa perempuan. Hal tersebut mengharuskan adanya perhatian khusus dari pihak guru terhadap siswa laki-laki di SD Negeri se-Desa Caturharjo kecamatan Sleman, agar hasil belajar semua siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa laki-laki dan Perempuan

dalam Mata Pelajaran Matematika Kelas III Semester 2 di SD Negeri Se Desa Caturharjo

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis awal yaitu hasil belajar siswa laki-laki lebih tinggi daripada siswa perempuan dalam mata pelajaran Matematika Kelas III Semester 2 materi sudut dan pecahan di SD Negeri sedesa Caturharjo. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil analisis Independent Sample T-test antara gender dan hasil belajar diperoleh nilai thitung sebesar -4,144 dan nilai ttabel sebesar 1,65754 dengan

df 121 dan taraf signifikansi 5%. Karena t hitung bernilai negatif, maka jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (-4,144<1,65754), Ha dinyatakan diterima. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Selain itu, perbedaan juga ditunjukkan dengan nilai mean yang menunjukkan adanya selisih 2,45, dimana rata-rata kelompok siswa laki-laki lebih rendah dibandingkan siswa perempuan. Hal tersebut semakin memperkuat hipotesis bahwa hasil belajar siswa laki-laki lebih rendah dari siswa perempuan dalam mata pelajaran Matematika Kelas III Semester 2 materi sudut dan pecahan di SD Negeri seDesa Caturharjo.

Menurut John W. Santrock, (2007:84), Gender adalah dimensi psikologis dan sosiokultural yang dimiliki karena seseorang adalah laki- laki atau perempuan. Ada dua aspek penting dari gender, yaitu identitas gender dan peran gender. Identitas gender adalah perasaan menjadi laki- laki atau perempuan yang biasanya dicapai ketika anak berusia 3 tahun, sedangkan peran gender merupakan sebuah pandangan yang menggambarkan bagaimana pria atau wanita seharusnya berfikir dan bertingkah laku.

Keberadaan gender turut mempengaruhi sikap mental, perilaku dan karakteristik individu. Sehingga faktor tersebut juga mempengaruhi adanya perbedaan hasil belajar matematika antara siswa laki-laki dan perempuan di kelas. Eleanor Maccoby dan Carol Jacklin (1974) dalam Santrock (2007: 99) menyimpulkan bahwa laki-laki memiliki kemampuan matematika dan visuospasial (kemampuan yang dibutuhkan arsitek untuk mendesain sudut dan dan dimensi bangunan) yang lebih baik, sedangkan perempuan lebih baik dalam kemampuan verbalnya.

Namun, dalam penelitian ini peneliti mendapatkan hasil yang berbeda dari teori-teori yang dikemukakan ahli. Peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa laki-laki lebih rendah daripada siswa perempuan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap wali kelas III SD Negeri di desa Caturharjo, hal ini dimungkinkan karena sikap laki-laki yang cenderung susah diatur, sehingga seringkali tidak memperhatikan pelajaran di kelas, sedangkan siswa perempuan memiliki sifat yang rajin dan lebih memperhatikan pelajaran di kelas.

Hal itu sesuai dengan teori Eagly dan Hyde mengatakan bahwa dibandingkan wanita, anak laki-laki dan pria secara verbal dan fisik lebih agresif (Howards S. Friedman & Miriam W. Schustack, 2008:17). Sifat agresif ini biasanya digunakan siswa laki-laki untuk melakukan hal-hal negative seperti ramai dan membuat kegaduhan di kelas. Selain itu, Khodijah, (2011: 187), menyatakan bahwa secara umum, siswa perempuan akan lebih rajin daripada siswa laki-laki.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa hasil belajar siswa laki-laki lebih rendah daripada siswa perempuan dalam mata pelajaran matematika, kelas III semester 2 materi sudut dan pecahan di SD Negeri se-Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman..

F. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah dalam penelitian hanya dilakukan satu kali tes, sehingga data yang disajikam hanya menunjukkan hasl belajar saat tes dilakukan, tanpa memeperhatikan kondisi psikologis dan kesehatan siswa saat mengerjakan tes.

BAB V KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa laki-laki lebih rendah daripada siswa perempuan dalam mata pelajaran Matematika Kelas III Semester 2 materi sudut dan pecahan di SD Negeri Se Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman.

Secara deskriptif, siswa yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 79 responden (64%), terdiri dari 29 responden laki-laki (23,6%) dan 50 responden perempuan (40,7%), kategori sedang sebanyak 40 responden (33%), terdiri dari 23 responden laki-laki (18,7%) dan 17 responden perempuan (13,8%), dan kategori rendah sebanyak 4 responden (3,3%), semuanya adalah responden laki-laki. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa yang masuk kategori tinggi adalah siswa perempuan dan siswa yang mendapat skor rendah semuanya merupakan siswa laki-laki.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diuraikan, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti yaitu:

1. Hendaknya guru memberikan perhatian khusus terhadap masalah perbedaan hasil belajar antara siswa laki-laki dan perempuan dalam mata pelajaran matematika, hasil belajar siswa laki-laki lebih rendah daripada siswa perempuan.

2. Agar hasil penelitian lebih bermakna, hendaknya penelitian selanjutnya dilakukan untuk menggali jawaban kemengapaan mengenai perbedaan hasil belajar matematika antara siswa laki-laki dan perempuan, sehingga dapat dicari solusi permasalahan yang tepat.

3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk tidak hanya melihat hasil belajar pada faktor yang ada dalam penelitian ini, tetapi lebih bervariatif dalam mencari faktor lainnya yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, misalnya faktor lingkungan, keluarga dan kinerja guru itu sendiri sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim Fathani. (2012). Matematika: Hakikat dan Logika. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Agus Taufiq, dkk. (2011). Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Aminah Ekawati dan Shinta Wulandari. (2011). Perbedaan Jenis Kelamin

terhadap Kemampuan Siswa dalam MataPelajaran Matematika (Studi

Kasus SD). Diakses dari

http://kopertis11.net/jurnal/Vol.3%20No.1%20Pebruari%202011,%2003 %20Aminah%20Ekawati%20dan%20Shinta%20Wulandari.pdf pada tanggal 3 Maret 2014,jam 08. 45 WIB.

Anas, Sudjiono. (2009). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Arends, Richard I. (2013). Belajar untuk Mengajar. Jakarta: Salemba Humanika. Depdiknas. (2006). Kurikulum 2006: Standar Isi Mata Pelajaran Matematika

untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Catur Tamajaya Dimyati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Elfi Muawanah, M.Pd. (2009). Perbedaan Gender dan Hak Asasi Manusia.

Yogyakarta: Penerbit Teras.

Howards S. Friedman dan Miriam W. Schustack. (2008). Kepribadian Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Husaini Usman dan Purnomo Setiadi. (2006). Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.

Khodijah Nyayu. (2011). Psikologi Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press.

Masitoch, Nurul dkk. (Ed.). (2009). Gemar Matematika untuk SD dan MI Kelas III. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Mulyono Abdurrahman. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan. Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung Remaja Rosda Karya.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution. (2006). Metode Research (Penelitian ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

R. Soejadi. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Ratna Wilis Dahar. (2006). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Erlangga.

Santrock, John W. (2007). Perkembangan AnakJilid 2. Jakarta: Erlangga. ______________. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada

Media Group.

Sri Subarinah. (2006). Inovasi Pembelajarn Matematika SD. Jakarta: Depdiknas. Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, danR&D. Bandung: Alfabeta.

________. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharjo, M.S. (2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar, Teori dan Praktek. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Suharsimi, Arikunto. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumardyono. (2004). Karakteristik Matematika dan Implikasinya terhadap

Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: PPPG Yogyakarta.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Tengku Zahara Djafaar. (2001). Kontribusi Strategi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar. Jakarta: FIP Universitas Negeri Padang.

Wiratna Sujarweni dan Poly Endaryanto. (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

LAMPIRAN 1. SOAL TES UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

Dokumen terkait