• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

F. Hasil Analisis Data

a. Sy

Latar belakang Sy melakukan sujud adalah perasaan dimana dia merasa cocok setelah mendapat cerita dari temannya yang baru sekali melakukan sujud. Beliau merasa bahwa dia secara otomatis merasa ingin disujudkan tanpa alasan yang jelas.

Begitu saya diberi cerita diceritani tentang Sapta Darma. Itu yang menceritani itu juga baru berpengalaman satu hari satu malam, lalu bercerita pada saya. Saya kok otomatis minta dituntuni, minta disujudkan. Akhirnya disujudkan saja dan waktu itu yang diceritakan pada saya hanya caranya sujud (5-11).

Ketika melakukan sujud, sensasi fisik yang dirasakan oleh bapak Sy adalah dia merasa ada getaran-getaran yang berjalan mulai dari ujung kaki, lewat sumsum tulang belakang, naik sampai ke ubun-ubun. Setelah sampai di ubun- ubun mata bapak Sy terasa berat dan secara otomatis matanya akan tertutup. Getaran itu akan terus berjalan sampai ke lidah, dan akan terasa seperti ada setrum di lidah. Kemudian tubuh membungkuk secara otomatis sampai dahi menyentuh kain mori yang terletak di lantai. Bila beliau sudah melakukan kontak dengan Tuhan, akan muncul sinar dari Hyang Maha Kuasa yang dianggap sebagai santapan rohani menurut Sapta Darma.

Dalam situasi ening itulah rasa istilah lainnya rohani itu akan aktif melaksanakan sujud itu terasa, rasanya giming- giming gitu. Pokoknya ada rasa yang berjalan mulai dari kaki. Dia akan naik ke atas, ini mata masih terbuka. Nanti klo sudah dikepala nanti akan terasa berat. Nah setelah berat nanti diperhatikan trus sampai menyatu di ubun ini. Setelah menyatu di ubun-ubun ini barulah nanti akan turun ke bawah menutup mata sampai di mulut, ujung lidah nanti di ujung lidah akan terasa yang istilah jawanya pating trecep, seperti ada setrum. Ini nanti klo sudah ada setrum listrik itu (75-86).

Nanti akan ada rasa yang datang dari tulang ekor, dari sana akan ada rasa yang naik lewat sumsum tulang belakang, naik ke atas sampai menyatu diubun-ubun. Klo sudah sampai di ubun-ubun pada waktu ini badannya sudah membungkuk dengan sendirinya. Pada waktu disini ditahan sedikit trus sampai di mori putih nah ini rasa yang dari sumsum tulang belakang sudah sampai di ubun- ubun kemudian dirasakan lagi keujung lidah, sampai di ujung lidah nanti kita seakan-akan menyatu lagi atau kontak dengan Yang Maha Kuasa dengan mengucap sujud, ucapannya Hyang Maha Suci sujud Hyang Maha Kuasa 3 kali diucapkan lalu kembali tegak. (99-112).

Prinsipnya habis sujud kembali tegak ini harus dirasakan sebab itu ketika kita kontak dengan Hyang Maha Kuasa, itu kita mendapat sinar dari Hyang Maha Kuasa, sinar baru, nah inilah santapan rohani menurut Sapta Darma (152-156).

Sensasi psikologis yang dirasakan ketika bapak Sy melakukan sujud adalah dia merasa sangat tenang, dan tidak ada beban sama sekali ketika dia sujud.

Kemudian setelah itu nanti ada rasa lagi turun ke bawah. Rasanya enak gitu, tenang, dalam perasaan tenang sekali, pokoknya ga da beban apa-apa sampai rasa itu menyentuh disini (91-94).

Ketika melakukan sujud, Sy merasakan bahwa dirinya sedang menghadap Tuhan. Di dalam melakukan sujud, beliau menekankan pada hening, beliau berusaha mempasifkan semua jasmani dan rohani untuk menyatu dengan Tuhan dan bila penyatuan sudah terjadi, akan terlihat cahaya yang dianggap sebagai sinar dari Tuhan.

Ini nanti klo sudah ada setrum listrik itu, ini otomatis perhatian rohani trus merasa menghadap kepada Yang Maha Kuasa kemudian meluhurkan asma Allah yang bunyinya Allah Hyang Maha Agung, Allah Hyang Rokhim, Allah Hyang Maha Adil (86-91)

nanti kita seakan-akan menyatu lagi atau kontak dengan Yang Maha Kuasa dengan mengucap sujud (108-110).

ketika kita kontak dengan Hyang Maha Kuasa, itu kita mendapat sinar dari Hyang Maha Kuasa, sinar baru (153-155).

Bapak Sy merasa banyak sekali manfaat yang didapatnya. Melalui sujud beliau merasa semua napsu-napsu yang ada di dirinya dapat dikendalikan, bapak Sy juga merasa sujud berfungsi sebagai

pembenahan pribadi, ketika ada alat-alat atau organ-organ yang tidak bagus dengan sujud alat-alat tersebut dapat tersembuhkan, dan sujud dianggap mampu menghilangkan getaran- getaran yang kurang bagus bagi tubuh.

Dalam hati pembersihan untuk mengendalikan napsu, musuh kita yang tersisa, napsu dalam pribadi kita yang dikendalikan supaya kita bisa berbuat baik. Sampai ke bawah. Juga berfungsi untuk pembenahan pribadi klo ada alat yang kurang bagus bisa menjadi bagus, alat yang kurang sehat bisa menjadi sehat (124-129).

Perbedaannya ya itu sebelum sujud mungkin masih membawa getaran- getaran yang tidak baik itu rasanya berat di badan tapi setelah sujud nanti tidak, enteng, lego (183-186).

Dari pengalaman-pengalaman yang didapat bapak Sy selama melakukan sujud, penting pengaruhnya bagi keseharian kehidupannya. Beliau merasa lebih tenang dan perasaan nerimo dari bapak Sy terkesan lebih kental karena selalu berusaha merasa cukup di dalam kekurangan hidupnya. Ketika bapak Sy mendapat godaan-godaan dari luar, beliau dapat lebih mengendalikan diri untuk berusaha menahan godaan- godaan yang dapat menghancurkan perkawinannya. Ada kemungkinan bapak Sy merasakan adanya ketidak puasan dengan latar belakang keluarga nya, terutama pernikahan kedua orang tuanya ataupun dari kakek dan neneknya. Hal ini terlihat dari bagaimana beliau menyatakan ingin membuat sejarah baru mengenai pernikahannya yang ingin berbeda dengan kondisi keluarganya

sebelumnya sehingga Sy berusaha untuk menghayati pernikahannya dan berusaha untuk mengendalikan godaan yang datang.

Yang jelas saya merasa tenang dan saya sebelum ketemu Sapta Darma saya juga merasa cukup, tidak pernah merasa kurang. Sebab itu saya terima, teman-teman keluar sebagai guru, saya tetap menjadi guru. Meskipun pada waktu itu gajinya mung sedikit saya rasa sudah cukup (225-230).

Pokoknya saya merasa syukurlah pada Tuhan Yang Maha Esa saya diberikan tuntunan, bimbingan lalu yang penting lagi pada waktu saya berangkat untuk menikah saya pamit kepada orang tua, saya ingin membuat sejarah baru, tidak seperti mbah- mbah saya, seperti bapak ibu saya. Pokoknya saya ingin membuat sejarah baru. Akhirnya setelah saya hayati itu perkawinan saya ternyata saya ada saja godaan tapi saya dapat mengendalikan terutama godaan itu, godaan mata itu. Tapi saya dapat mengendalikan sampe sekarang (258-268).

Selain itu Sy juga memiliki pengalaman-pengalaman yang luar biasa yang menceritakan bagaimana relasinya dengan Tuhan nya. Sy mampu menyembuhkan orang termasuk anaknya sendiri yang ketika itu sedang sakit perut dengan hening, bersatu dengan Tuhan dan mengucapkan sabda waras. Kadang Sy merasa ada suatu perintah dari yang tak tampak yang membuatnya melakukan hal yang masih asing dan baru baginya. Sy pernah merasa ada sesuatu yang mengisi jari-jarinya ketika ada seorang anak yang sakit, kemudian Sy meletakkan jari-jarinya di tub uh anak itu dan mengagungkan nama Tuhan dan seketika anak itu langsung sembuh. Ada pengalaman lain yang diceritakan oleh Sy yaitu ketika ada orang yang sedang kerasukan, tidak ada seorang pun yang mampu menyembuhkannya termasuk

orang pintar yang memiliki kelebihan yang lebih kita kenal dengan sebutan dukun. Sy merasa kasihan dan tiba-tiba Sy merasakan ada setrum di kedua jarinya kemudian dia letakkan kedua jarinya di ketiak dari orang yang kerasukan tadi dan tanpa dia ketahui sebelumnya Sy kemudian menutup jalur dari tubuh orang tersebut agar roh tadi tidak dapat masuk kembali, hal ini sebelumnya belum pernah Sy ketahui dan ternyata memang cara itu yang benar menurut beberapa orang yang dia kenal.

Yang pertama anak saya yang pada waktu itu berumur 3 bulan itu sakit perut kemudian saya hanya hening, mengheningkan cipta. Klo memusatkan kan hanya hening saja, hanya diam, dalam hati menyatu dengan Tuhan kemudian disabdakan, sabda waras. Hanya sabda waras itu sabdanya kemudian anak saya menjadi sembuh (19-25).

Demikian pula murid saya, saya kan seorang guru. Yang pertama kali menjadi kejutan atau menambah keyakinan saya, murid saya bermain- main, jatuh kemudian tak bernapas. Kemudian saya meminta anak-anak lain untuk meletakkannya di meja. Saya belum diberitahu tapi kok saya ada perasaan jari-jari saya diisi, jari-jari tengah saya ini saya pegangkan pada pusat kemudian saya luhurkan asma Allah, Allah Hyang Maha Agung, Allah HyangRohkim, Allah Hyang Maha adil dan saya sabda waras, anak itu seketika bangun trus lari- lari lagi. Itu yang membuat saya tambah yakin dan banyak lagi (25-37).

Beberapa hari kemudian ga sampai lama ada tetangga yang istilahnya apa itu ya, kesurupan, kemasukan roh jahat. Sudah dipanggilkan yang namanya mbah Joremi yang biasanya memberikan penyembuhan, itu ndak mampu. Akhirnya saya kok merasa kasihan saya melihat merasa kasian, anak-anak masih disekolah itu, akhirnya timbul rasa untuk memberi penyembuhan, pangusadan. Itu otomatis saya ini, ini ada seperti ada setrumnya ini di driji dua ini, ini saya tunjukkan pada ketiaknya dua-duanya nah itu roh yang ada di dalamnya itu lari, orangnya trus sadar. Nah setelah sadar, juga

belum pernah saya diberitahu sebelumnya oleh orang yang menuntuni saya itu klo sudah begitu ini tuh diping maksudnya menutup agar rohnya itu tidak bisa kembali lagi. Itu yang menambah saya menjadi tambah yakin, tambah tekunlah saya sujud (37-53).

Sy memaknai sujud sebagai suatu kewajiban, dimana manusia yang berasal dan nantinya akan kembali lagi pada Tuhan harus bersujud dan memo hon ampun kepada Tuhan atas semua kesalahan-kesalahan yang pernah dia perbuat.

Jadi kemudian timbul pengertian bahwa sujud itu terutama disamping merupakan kewajiban didalam hidup kita ini berasal dari Yang Maha Kuasa maka kita harus sujud kepada Yang Maha Kuasa (53-57).

b. Sn

Awal mula Sn mulai melakukan sujud adalah ketika Sn mengalami krisis ekonomi, Sn kesulitan untuk mencari nafkah bagi dirinya maupun keluarganya, dengan sujud Sn merasa kehidupannya sedikit demi sedikit mulai terkatrol. Selain itu ada ketakutan dari Sn terhadap karma dari perilaku-perilaku buruk yang telah dia perbuat selama hidupnya, Sn tidak mau karma tersebut nantinya menimpa dia dan keluarganya.

Kita ingin seperti itu jangan sampai nanti anak istri, anak-anak yang kita tinggalkan menuai hukum karma orang tua. Jadi kita Sangkan paraning dumadi , kita akan kembali kesana lagi tapi kan kita…ya walau dosa kita sebesar apapun kalo tiap hari kita melakukan pertobatan dan tidak melakukan itu kan kita nanti akan kembali ke asal yang cahaya Allah yang baik lagi (44-51).

dulu kehidupan saya tu ya…dalam bahasa jawa krisis ekonomi kemaren yang payah ya mencari nafkah. Setelah kita bersujud dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa secara olah roso, kita bisa terkatrol ya kehidupan saya ya (63-68).

Ketika melakukan sujud sensasi fisik yang dirasakan Sn adalah Sn merasa melihat cahaya yang subyek anggap sebagai sinar cahaya Allah. Ada keterpesonaan yang tampak di dalam menanggapi kehadiran Tuhan nya yang menunjukkan rasa kekagumannya melihat cahaya Allah.

Yang kita dapatkan tu ya waktu kita pemula, memulai sujud pertama kali tu kita langsung bisa melihat sinar cahaya Allah itu betul-betul woh inilah yang dikatakan Tuhan itu berwujud seperti sinar cahaya Allah (29-34).

Sn merasakan suatu kedamaian, rasa tenteram dan rasa nyaman di hati ketika melakukan sujud.

Ya pengalaman saya tu waktu sujud tu kita mendapatkan suatu kedamaian, ketentraman hati, dan rasa ayem gitu lo bahasa jawanya (2-4).

Dalam sujud, Sn merasakan adanya suatu kebenaran yang membuatnya percaya bahwa Tuhan itu sungguh ada setelah Sn merasakan pertemuan dengan Nya. Tuhan dianggap sebagai sosok yang selalu mengabulkan apa yang diharapkan oleh Sn, karena Dia selalu memberikan apa yang diinginkan oleh Sn. Sn melihat suatu cahaya yang dia anggap sebagai wujud dari Tuhan.

Bahwa Tuhan tu memang ada betul dan kita bisa merasakan bahwa, gimana ya..kita bisa istilahnya klo orang ketemulah (8-10).

Ya apa yang kami harapkan Tuhan memberikan dan apa yang kita inginkan Dia juga memberi (12-14)

Allah itu betul-betul woh inilah yang dikatakan Tuhan itu berwujud seperti sinar cahaya Allah (32-34)

Manfaat yang dirasakan Sn dengan melakukan sujud adalah Sn dapat menemukan apa yang selama ini ingin dia cari. Dengan latar belakang ekonomi Sn yang dirasa masih kurang, Sn menemukan bahwa dengan melakukan sujud, Sn dapat lebih terkatrol kehidupan ekonominya. Selain itu Sn merasa dengan melakukan sujud, semua dosa dan kesalahan-kesalahan yang telah dia perbuat selama hidupnya dapat terampuni.

Jadi apa yang kita cari kita bisa menemuken (4-5).

Dalam kehidupan sehari- harinya Sn merasakan kedamaian. Ada ketakutan dari Sn ketika dia ingin berbuat kesalahan, Sn merasa ada sesuatu kekuatan yang menghalanginya dan yang memberitahunya bila perbuatan yang akan dia perbuat nantinya akan merugikan dirinya atau orang lain. Hal ini menunjukkan bagaimana Sn selalu berhati-hati dalam berperilaku agar Sn terhindar dari kesalahan-kesalahan yang akan menimbulkan karma yang buruk bagi dirinya dan keluarganya.

Waktu kita belum melakukan sujud dan kita seperti orang yang menganut suatu agama ya. Kita itu hanya mengandalkan pisik jasmaninya saja tapi setelah kami menemukan pisik jasmani dan rohani kita bisa bersatu, kita damai (52-57).

apa yang kita hadapi tuh kita bisa mengerti dan kita akan berbuat tuh dalam hati sudah berkata itu tidak baik kalau ingin yang berbuat kejahatan ya, nanti kita ada yang ngandani lah bahasa jawanya (58-62).

Ada berbagai pengalaman yang Sn ceritakan yang berkaitan dengan hubungannya dengan Tuhan nya. Ketika istrinya terserang tumor di leher, dokter sudah melakukan operasi sampai 3 kali namun masih saja tumor itu tetap tumbuh, Sn kemudian memasrahkan semua kepada Tuhan dan memohon agar istrinya dapat disembuhkan dan kesembuhanlah yang akhirnya dia dapatkan. Sn juga menceritakan bagaimana dia dan keluarganya dapat terselamatkan ketika gempa besar melanda Yogyakarta. Sn menceritakan bagaimana Tuhan menyelamatkan dia dan keluarganya ketika gempa itu datang, Sn dan keluarga masih diijinkan untuk bisa keluar dari rumah sebelum rumah itu roboh. Oleh Sn, Tuhan dipandang sebagai suatu kekuatan yang mampu mengatasi semua ketakutan.

Kemaren tu saya menghadapi contoh ya, istri saya sakit keras, yang paling parah itu pengalaman saya tu istri saya kena penyakit tumor itu di leher, bengkak, besar itu kan. Sama dokter udah dioperasi 3 kali, masih tumbuh trus. Akhirnya saya udah kebingungan ya ga punya apa-apa, operasi trus. Ya sudah akhirnya saya pasrah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan memberikan permohonan saya, istri saya bisa sembuh tanpa mengeluarkan biaya apapun (71-80).

waktu gempa itu lo kita diberi keselamatanlah, rumah runtuh kita bisa diluar semua baru rumahnya runtuh (99-100).

Oleh Sn, sujud dimaknai sebagi suatu pegangan dalam hidupnya yang Sn pakai sebagai suatu acuan dalam berperilaku maupun sebagai sarana untuk memohonkan ampun kepada Tuhan nya bila selama hidupnya Sn telah melakukan suatu kesalahan untuk menghindari karma bagi dirinya dan keluarganya.

Makna saya tu, sujud tuh suatu pegangan ya, pegangan hidup (112-114).

c. Wm

Latar belakang Wm melakukan sujud adalah Wm tidak menemukan apa yang selama ini ingin dia cari dari agama yang telah dia anut, Wm tidak menemukan “rasa” yang selama ini ingin dia temukan. Namun ketika dia mengenal tentang sujud, Wm merasa bahwa ini yang dia cari. Sujud tidak dapat begitu saja dengan mudah dipahami, tidak asal menghapal ucapan dan gerakan kemudian selesai seperti di agama-agama yang dia anut. Selain itu latar belakang Wm melakukan sujud juga dikarenakan latar belakang ekonomi yang rendah, Wm merasa dengan melakukan sujud kehidupan ekonominya bisa meningkat.

Kita ya sujud itu memang membutuhkan suatu perjuangan, perjuangan untuk sujud itu tidak semudah seperti orang-orang lain di dalam ajaran yang lain seperti yang pernah saya lakukan seperti Islam ya, dulu kan saya juga sholat ya. Itu tidak seperti ini, kan asal hapal, diucapkan bergerak seperti itu selesai (227-233).

Wm merasa bahwa sensasi fisik dari setiap orang sifatnya rahasia dan hanya bisa dipahami oleh individu- individu itu sendiri. Ketika sujud Wm merasakan adanya suatu gelombang-gelombang yang berjalan tanpa menceritakan dan menjelaskan secara lebih mendetail mengenai gelombang- gelombang itu. Ketika mulai melakukan sujud, meskipun dalam keadaan gelap, Wm melihat suatu cahaya yang menutupi semua yang ada di depan nya. Selain itu Wm juga merasakan adanya tekanan yang berat sekali yang memaksanya untuk memejamkan matanya, dan Wm merasa tidak mampu untuk membuka matanya bahkan untuk membuka sedikitpun Wm merasa tidak mampu. Wm juga merasa mendengar sesuatu yang berkata kepadanya dan Wm berusaha untuk menirukannya dengan mengucapkannya.

itu seperti gelombang-gelombang rasa yang berjalan (78-79).

walaupun mata kita memandang melek begini ya karena awalnya kan juga melek ya tapi apapun yang ada di depan kita ga kelihatan yang kelihatan cuma cahaya, walaupun dalam keadaan gelap akan timbul cahaya (154-158)

Kalau mata sudah menutup dengan sendirinya, mata dibuka pun kita tidak mampu membuka gini tuh kita tidak mampu.

Ya rasanya berat sekali, menutup akhirnya nanti kita merasakan lagi ada yang asma 3 itupun juga, kita mendengarkan dan menirukan jadi disana ada yang mengatakan. Kita dengar, kita disini didalam hati jasmani menirukan apa yang diucap itu tadi (250-257).

Dengan melakukan sujud, Wm merasakan suatu kebahagiaan dan keindahan bila sujud yang dilakukannya dapat ia hayati dengan baik dan berhasil.

Itu kalau betul-betul bisa seperti itu setiap hari hebat, indah, kebahagiaan yang didapat (257-259).

Ketika sujud, Wm melihat suatu cahaya yang berasal dari Tuhan sebagai tanda bahwa Wm masih diberikan suatu kehidupan karena ketika cahaya itu tidak ada lagi maka begitupun juga kehidupan manusia. Wm menekankan bahwa sesungguhnya Tuhan itu ada di dalam ha ti kita, kita tidak perlu bersusah-susah mencari Nya. Yang kita butuhkan hanyalah keinginan dan niat kita untuk bersatu dengan Tuhan melalui doa.

walaupun dalam keadaan gelap akan timbul cahaya. Sinar itu muncul darimana? Dari sana yang memancarkan, semua manusia yang masih hidup di dunia ini dipancari oleh sinar Allah. Kalau tidak mendapatkan sinar Allah ya... kita tidak hidup lagi... karena rohani manusia adalah bagian dari sinar Allah sendiri, jadi dimana Tuhan itu? Ada di dalam kita, ga usah mencari kemana- mana. Gitu to? Kalau kita sudah berdoa gini dimana? Ya di dalam hati kita kan? Tidak dimana- mana kan Tuhan itu, buat apa kita jauh-jauh? Kita diam..seperti sujud itu juga, mampu ga jiwa saya menyatu dengan Yang Maha Kuasa (157-169).

Ada banyak manfaat yang dirasakan Wm dari sujud. Sujud oleh Wm dianggap mampu untuk mengurangi hawa-hawa napsu yang ada di dirinya dan Wm menjadi lebih mampu untuk mengendalikan dirinya dan sifat-sifat dengki dan amarah yang ada di dirinya. Dengan sering

melakukan sujud, Wm percaya hal itu akan membawa kedamaian, kebahagiaan dan ketentraman dalam pribadinya. Selain itu sujud juga dipercaya oleh Wm dapat meningkatkan taraf hidupnya, Wm banyak bercerita bagaimana sekarang dia sudah memiliki rumah sendiri sebagai buah dari sujud. Sujud dianggap mampu untuk mengabulkan semua keinginan dan cita-cita dari Wm dan kadang itu terjadi tanpa dia sadari bagaimana hal itu bisa terjadi.

Setelah sujud, kita melaksanakan sujud ini, kita mengolah rasa akhirnya dengan hawa napsu- napsu itu bisa berkurang dari sedikit (7-10).

dengan orang lain tidak punya rasa dengki, atau ingin marah walaupun kita diterpa oleh perkataan-perkataan yang ga pas dengan rasa kita, kita bisa mengendalikan diri, itu hasil dari sujud (13-16).

Jadi semakin lama kita semakin sujud dan kita mau tekun dengan sujud, kita akan membuahkan rasa damai, bahagia dan ketentraman dalam pribadi...gitu (16-19).

Kehidupan sehari-hari juga ada perubahan. Perubahannya banyak mas misalnya dulu kita ga punya rumah dengan sujud begini kita dapat bangun rumah, kehidupan bisa meningkat (273-276)

Apa yang saya inginkan, apa yang saya cita-citakan

Dokumen terkait