HASIL PENELITIAN
B. Hasil Analisis
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank pada PT Bank Rakyat Indonesia tahun
2007-2008 dilihat dari masing-masing komponen Capital, Asset, Earning, and Liquidity,
untuk faktor Manajemen tidak dapat disajikan/dibahas karena faktor manajemen
merupakan data rahasia bagi perusahaan. Dalam hal ini yang menjadi fokus dari
pembahasan yaitu 4(empat) faktor yakni Capital, Kualitas Aktiva Produktif,
Earning dan Likuiditas.
a. Permodalan
Penilaian permodalan perbankan merupakan kewajiban penyediaan modal
minimum 8% dari ATMR yang telah ditetapkan oleh Bank of Internatioanal
Settlements (BIS). Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yaitu pos-pos
aktiva yang diberikan bobot resiko yang terkandung pada aktiva itu sendiri.
Ketentuan rasio antara modal dan ATMR biasa disebut Capital Adequancy
Ratio (CAR) atau Rasio Kecukupan Modal yang merupakan analisa solvabilitas
untuk mendukung kegiatan bank secara efisien dan mampu menyerap
kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan serta apakah kekayaan bank semakin
bertambah atau semakin berkurang. Dengan ketentuan penilaian sebagai
Tabel 4.1 Penilaian Kriteria Tingkat Kesehatan Faktor Permodalan
Kriteria Hasil Rasio
Sehat ≥8%
Cukup Sehat 7,9% - <8,0%
Kurang Sehat 6,5% - <7,9%
Tidak Sehat <6,5%
Sumber: SK DIR BI No. 30/11/KEP/DIR/97
Adapun penilaian permodalan PT Bank Rakyat Indonesia yaitu dengan
Tabel 4.2 Perhitungan ATMR tahun 2007 ( Dalam Jutaan Rupiah )
Sumber: PT Bank Rakyat Indonesia Cab.Putri Hijau
Keterangan Bobot 2007
Nominal ATMR
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
1. Aktiva Neraca
1.1 Kas 0% 5.032.844 -
1.2 Emas dan mata uang emas 0% - -
1.3 Giro pada Bank Indonesia 0% 48.848.280 -
1.4 Tagihan pada bank lain a.pada bank sentral Negara lain b.pada bank lain
c.pada bank lain yang dijamin oleh pemerintah pusat atau bank sentral
0% 20% 0% - 4.858.292 - 971.658,4 - 1.5 Surat berharga yang dimiliki:
a.Treasury Bill Negara lain b.Sertifikat bank sentral Negara lain c. SBPU:
-yang diterbitkan atau dijamin oleh bank sentral dan pemerintah pusat -yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertas asing,emas,mata uang emas,serta giro,deposito dan tabungan pada bank yang bersangkutan, sebesar nilai jaminan tersebut.
-yang doterbitkan atau dijamin oleh bank lain pemerintah daerah,lembaga non departemen di Indonesia dan bank pembangunan multilateral
-yang diterbitkan atau dijamin oleh BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lain
-yang diterbitkan atau dijamin oleh pihak swasta lainnya d.Saham dan obligasi
-yang diterbitkan oleh bank lain
-yang diterbitkan oleh BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lain
-yang diterbitkan oleh pihak swasta lainnya
0% 0% 0% 0% 20% 50% 100% 20% 50% 100% - - - - - - - - - 484.458 - - 484.458 1.6 a.Kredit yang diberikan kepada atau dijamin oleh/dengan:
-Bank sentral -Pemerintah pusat
-uang kas,uang kertas asing,emas,mata uang emas,serta giro,deposito dan tabungan pada bank yang bersangkutan sebagai nilai dari jaminan tersebut -Bank lain,pemerintah daerah,lembaga non departemen di Indonesia,bank pembangunan multilateral
-BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lainnya -Pihak-pihak lainnya
b.KPR yang dijamin oleh hipotik pertama dengan tujuan untuk dihuni
0% 0% 0% 20% 50% 100% 50% - - - - 106.899.433 - - - - 106.899.433
1.7 Tagihan lainnya: Pihak-pihak lainnya 100% - -
1.8 Aktiva tetap dan inventaris ( nilai buku) 100% 1.627.486 1.627.486
1.9 Antar kantor aktiva (neto) 100% - -
1.10 Rupa-rupa aktiva 100% 122.957 122.957
B. Rekening Administrasi
1. Fasilitas kredit yang belum digunakan yang disediakan s.d akhir takwin berjalan yang disediakan bagi atau dijamin oleh/dengan, atau yang dijamin surat berharga yang diterbitkan oleh: a.Fasilitas kredit yang diberikan kepada atau dijamin:
-Bank sentral -Pemerintah pusat
-Uang kas,uang kertas asing,emas,mata uang emas serta giro,deposito dan tabungan pada bank yang bersangkutan,sebesar nilai dari jaminan tersebut
-Bank lain,pemerintah daerah,lembaga non departemen di Indonesia,bank pembangunan multilateral
-BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lainnya -Pihak-pihak lainnya
b. Yang disediakan dalam rangka kredit pemilikan rumah yang dijamin oleh hipotek pertama dengan tujuan untuk dihuni
2.2 Jaminan Bank
a. Dalam rangka pemberian kredit termasuk stanby L/C dan risk sharing serta endosemen atau aval atas surat-surat berharga yang diberikan atas permintaan:
-Bank sentral dan pemerintah pusat
-Bank lain,pemerintah daerah,lembaga non departemen,bank pembangunan multilateral -BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lain
-Pihak-pihak lainnya
b. Bukan dalam rangka pemberian kredit,seperti bid bonds,performance bonds dan advance payments bonds, yang diberikan atas permintaan:
-Bank sentral dan pemerintah pusat
-Bank lain,pemerintah daerah,lembaga non dept,bank pembangunan multilateral -BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lain
-Pihak-pihak lainnya
c.L/C yang masih berlaku (tidak termasuk standby L/C) yang diberikan atas permintaan: -Bank sentral dan pemerintah pusat
-Bank lain,pemerintah daerah,lembaga non departemen,bank pembangunan multilateral -BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lain
-Pihak-pihak lainnya
2.3 Kewajiban membeli kembali aktiva bank dengan syarta repurchase agreement
2.4 Posisi neto kontrak berjangka valuta asing dan swap bunga ( exchange rate and interest rate contracts)
2.5 Jumlah ATMR rekening administrative
0% 0% 0% 10% 25% 50% 25% 0% 20% 50% 100 % 0% 20% 50% 100 % 0% 4% 10% 20% 100 % 4% - - 31.206.862 1.343.438 6.252.925 - 11.691 2.372.398 41.187.314 - - 3.120.686,2 335.859,5 3.126.462,5 - 5.845,5 2.372.398 8.961.251,7 C. Jumlah ATMR 209.062.064 119.067.244,1
Tabel 4.3 Perhitungan ATMR 2008 (dalam jutaan rupiah)
Keterangan Bobot 2008
Nominal ATMR
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko 1. Aktiva Neraca
1.1 Kas 0% 6.741.049 -
1.2 Emas dan mata uang emas 0% - -
1.3 Giro pada Bank Indonesia 0% 40.284.300 -
1.4 Tagihan pada bank lain a.pada bank sentral Negara lain b.pada bank lain
c.pada bank lain yang dijamin oleh pemerintah pusat atau bank sentral
0% 20% 0% - 919.685 - 183.937 - 1.5 Surat berharga yang dimiliki:
a.Treasury Bill Negara lain b.Sertifikat bank sentral Negara lain c. SBPU:
-yang diterbitkan atau dijamin oleh bank sentral dan pemerintah pusat -yang diterbitkan dan dijamin dengan uang kas,uang kertas asing,emas,mata uang emas,serta giro,deposito dan tabungan pada bank yang bersangkutan, sebesar nilai jaminan tersebut.
-yang doterbitkan atau dijamin oleh bank lain pemerintah daerah,lembaga non departemen di Indonesia dan bank pembangunan multilateral
-yang diterbitkan atau dijamin oleh BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lain
-yang diterbitkan atau dijamin oleh pihak swasta lainnya d.Saham dan obligasi
-yang diterbitkan oleh bank lain
-yang diterbitkan oleh BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lain
-yang diterbitkan oleh pihak swasta lainnya
0% 0% 0% 0% 20% 50% 100% 20% 50% 100% - - - - - - - 371.216 - - 371.216 1.6a.Kredit yang diberikan kepada atau dijamin oleh/dengan:
-Bank sentral -Pemerintah pusat
-uang kas,uang kertas asing,emas,mata uang emas,serta giro,deposito dan tabungan pada bank yang bersangkutan sebagai nilai dari jaminan tersebut -Bank lain,pemerintah daerah,lembaga non departemen di Indonesia,bank pembangunan multilateral
-BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lainnya -Pihak-pihak lainnya
b.KPR yang dijamin oleh hipotik pertama dengan tujuan untuk dihuni
0% 0% 0% 20% 50% 100% 50% - - - - - 153.056.745 - - - - - 76.528.372,5
1.7 Tagihan lainnya: Pihak-pihak lainnya 100% - -
1.8 Aktiva tetap dan inventaris ( nilai buku) 100% 1.332.043 1.332.043
1.9 Antar kantor aktiva (neto) 100% - -
1.10 Rupa-rupa aktiva 100% 3.970.797 3.970.797
Sumber: PT BRI Cabang Putri Hijau Medan
Tabel 4.4 Penilaian Permodalan tahun 2007 – 2008 ( dalam jutaan rupiah )
Keterangan Tahun
2007 2008
Modal 19.740.376 23.422.583
ATMR 119.067.244,1 171.412.303,7
Rasio CAR 16,6% 13,6%
Naik/Turun CAR Turun
3%
B. Rekening Administrasi
1. Fasilitas kredit yang belum digunakan yang disediakan s.d akhir takwin berjalan yang disediakan bagi atau dijamin oleh/dengan, atau yang dijamin surat berharga yang diterbitkan oleh:
a.Fasilitas kredit yang diberikan kepada atau dijamin: -Bank sentral
-Pemerintah pusat
-Uang kas,uang kertas asing,emas,mata uang emas serta giro,deposito dan tabungan pada bank yang bersangkutan,sebesar nilai dari jaminan tersebut -Bank lain,pemerintah daerah,lembaga non departemen di Indonesia,bank
pembangunan multilateral
-BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lainnya -Pihak-pihak lainnya
b. Yang disediakan dalam rangka kredit pemilikan rumah yang dijamin oleh hipotek pertama dengan tujuan untuk dihuni
2.2 Jaminan Bank
a. Dalam rangka pemberian kredit termasuk stanby L/C dan risk sharing serta endosemen atau aval atas surat-surat berharga yang diberikan atas permintaan: -Bank sentral dan pemerintah pusat
-Bank lain,pemerintah daerah,lembaga non departemen,bank pembangunan multilateral
-BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lain -Pihak-pihak lainnya
b. Bukan dalam rangka pemberian kredit,seperti bid bonds,performance bonds dan advance payments bonds, yang diberikan atas permintaan:
-Bank sentral dan pemerintah pusat
-Bank lain,pemerintah daerah,lembaga non dept,bank pembangunan multilateral -BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lain
-Pihak-pihak lainnya
c.L/C yang masih berlaku (tidak termasuk standby L/C) yang diberikan atas permintaan:
-Bank sentral dan pemerintah pusat
-Bank lain,pemerintah daerah,lembaga non departemen,bank pembangunan multilateral
-BUMN dan perusahaan milik pemerintah pusat Negara lain -Pihak-pihak lainnya
2.3 Kewajiban membeli kembali aktiva bank dengan syarta repurchase agreement 2.4 Posisi neto kontrak berjangka valuta asing dan swap bunga ( exchange rate and
interest rate contracts)
2.5 Jumlah ATMR rekening administrative
0% 0% 0% 10% 25% 50% 25% 0% 20% 50% 100% 0% 20% 50% 100% 0% 4% 10% 20% 100% 4% - - 20.227.292 1.343.438 6.185.571 11.691 1.182.353 - - - - - - - - 28.950.345 - - 2.022.729.2 335.859,5 3.092.785,5 5.845,5 1.182.353 - - 6.639.572,5 Jumlah ATMR 235.626.180 171.412.303,7
Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa:
1.Tahun 2007 rasio CAR yang dihasilkan 16,6%. Hal ini berarti bahwa bank
mampu untuk menjamin setiap Rp 1.000.000 kerugian yang mungkin akan
terjadi dari penanaman modal sendiri sebesar Rp16,6. Berdasarkan kriteria BI,
rasio CAR tahun 2007 dinilai sehat karena lebih dari 8% dan mampu
menyediakan dana 16,6% dari ATMR yaitu sebesar Rp119.067.244,1
sehingga apabila bank dilikuidasi, bank akan mampu untuk memenuhi
kewajibannya.
2.Tahun 2008 rasio CAR yang dihasilkan 13,6%. Hal ini berarti bahwa bank
mampu untuk menjamin setiap Rp 1.000.000 kerugian yang mungkin akan
terjadi dari penanaman modal sendiri sebesar Rp13,6. Berdasarkan kriteria BI,
rasio CAR tahun 2008 dinilai sehat karena lebih dari 8% dan mampu
menyediakan dana 13,6% dari ATMR yaitu sebesar Rp171.412.303,7sehingga
apabila bank dilikuidasi, bank akan mampu untuk memenuhi kewajibannya.
b. Kualitas Aktiva Produktif
Dalam penilaian aspek kualitas aktiva produktif rasio yang digunakan untuk
mengkuantifikasi aktiva produktif didasarkan pada beberapa rasio.
Adapun yang menjadi kriteria dalam penilaian faktor kualitas aktiva
Table 4.5 Penilaian kriteria kesehatan faktor kualitas aktiva produktif
Kriteria Hasil Rasio
KAP PPAP
Sehat 0,00% - ≤10,35% ≥81,00%
Cukup Sehat 10,35% - ≤12,60% 66,00% - <81,00%
Kurang Sehat 12,60% - ≤14,85% 51,00% - <66,00%
Tidak Sehat >14,85% <51,00%
Sumber : SK DIR BI No. 30/11/KEP/DIR/97
a. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk.
Rasio ini mengukur pemenuhan PPAP yang dibentuk bank terhadap
PPAPWD yang ditetapkan Bank Indonesia sehubungan dengan adanya
kewajiban bank untuk membentuk PPAP yang cukup untuk menutup resiko
Tabel 4.5 Perbandingan Komposisi PPAP Dibentuk dengan PPAP Wajib tahun 2007-2008 ( dalam jutaan rupiah )
Sumber: PT BRI Cabang Putri Hijau Medan
Perhitungan rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib
dibentuk terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yaitu:
Rasio PPAP =
Rasio ( 2007 ) = = 16.12%
Rasio ( 2008 ) = = 15,02%
Dari perhitungan diatas dapat dijelaskan bahwa :
1.Tahun 2007 rasio yang dihasilkan sebesar 16,12%. Hal ini berarti bahwa
dari setiap Rp 1.000.000 PPAPWD yang ditetapkan oleh BI, maka PT
Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan tidak mampu untuk
menyediakan dana penghapusan piutang sebesar Rp 161,2 jadi masih
terdapat kerugian Rp 999,838,8 dan kerugian tersebut secara langsung
Kriteria PPAPWD Tahun
2007 2008 Lancar 1.723.819 1.263.349 Dalam Perhatian Khusus 249.654 406.861 Kurang Lancar 125.435 169.083 Diragukan 290.464 417.661 Macet 2.502.282 3.207.703 Jumlah 4.431.184 5.925.127 PPAP 7.144.768 8.901.576 Rasio PPAP 16,12% 15,02% Naik/Turun rasio Turun
akan mempengaruhi jumlah laba yang akan diperoleh pihak bank.
Berdasarkan criteria BI pada perhitungan diatas, maka kualitas PPAP
pada PT Bank Rakyat Indonesia dinilai tidak sehat karena kurang dari
51% dari standar penilaian BI.
2.Tahun 2008 rasio yang dihasilkan sebesar 15,02%. Hal ini berarti bahwa
dari setiap Rp 1.000.000 PPAPWD yang ditetapkan oleh BI, maka PT
Bank Rakyat Indonesia tidak mampu untuk menyediakan dana
penghapusan piutang sebesar Rp 150,2 jadi masih terdapat kerugian Rp
999.849,8 dan kerugian tersebut secara langsung akan mempengaruhi
jumlah laba yang akan diperoleh pihak bank. Berdasarkan criteria BI
pada perhitungan diatas, maka kualitas PPAP pada PT Bank Rakyat
Indonesia dinilai tidak sehat karena kurang dari 51% dari standar
penilaian BI.
b. Rasio Aktiva Produktif yang diklasifikasikan terhadap Total Aktiva Produktif atau rasio KAP (Kualitas Aktiva Produktif)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui prosentase kerugian yang terjadi
pada PT BRI Cabang Putri Hijau Medan dari sejumlah aktiva tetap yang
telah ditanamkan baik dalam kredit, surat berharga, penyertaan maupun
Tabel 4.6 Perbandingan Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif
Keterangan Tahun
2007 2008
Aktiva Produktif 176.436.877 237.456.740 Aktiva Produktif yang
Diklasifikasikan
11.574.381 14.824.707
Rasio KAP 6,60% 6,24%
Naik/Turun Rasio - Turun
0,36% Sumber: PT BRI Cabang Putri Hijau Medan
Perhitungan rasio aktiva produktif yang di klasifikasikan terhadap aktiva
produktif
Rasio KAP =
Rasio 2007 =
Rasio 2008 =
Dari perhitungan diatas dapat dijelaskan bahwa:
1.Tahun 2007 rasio yang dihasilkan sebesar 6,60%. Hal ini berarti setiap Rp
1.000.000 dana yang ditanamkan pada aktiva produktif terdapat risiko
kegagalan pengembalian kredit sebesar Rp 6,60. Berdasarkan kriteria BI,
maka kualitas aktiva produktif pada PT BRI Cabang Putri Hijau Medan
dinilai Sehat.
2.Tahun 2008 rasio yang dihasilkan sebesar 6,24%. Hal ini berarti setiap Rp
1.000.000 dana yang ditanamkan pada aktiva produktif terdapat risiko
maka kualitas aktiva produktif pada PT BRI Cabang Putri Hijau Medan
dinilai Sehat.
c. Rentabilitas
Dalam penilaian rentabilitas faktor-faktor yang diperlukan dalam
perhitungan adalah total aktiva dan laba itu sendiri. Rentabilitas adalah
kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu.
Tabel 4.7 Penilaian kriteria faktor rentabilitas adalah sebagai berikut:
Kriteria Hasil Rasio
ROA BOPO
Sehat >1,215% ≤93,52%
Cukup Sehat >0,999% - ≤1,215% >93,52% - ≤94,72%
Kurang sehat >0,765 - ≤0,999% >94,72% - ≤95,92%
Tidak Sehat ≤0,765% >95,92%
Sumber : SK DIR BI No. 30/11/KEP/DIR/97
Adapun penilaian rentabilitas didasarkan pada beberapa rasio yaitu :
1. Rasio laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap rata – rata
volume usaha ( ROA ) dalam periode yang sama.
2. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional dalam mengukur
tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan
operasinya, dengan perhitungan sebagai berikut :
a. Beban operasional diperoleh dengan menjumlahkan neraca laporan laba
rugi ( beban bunga )
b. Pendapatan operasional diperoleh dengan menjumlahkan neraca laporan
a. Rasio laba sebelum pajak terhadap rata – rata volume usaha ( ROA )
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan PT Bank Rakyat
Indonesia dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan.
Tabel 4.8 Rasio laba terhadap rata – rata volume usaha tahun 2007 – 2008 ( dalam jutaan rupiah )
Keterangan Tahun
2007 2008
a. Laba sebelum pajak 7.780.074 8.823.331 b. Total Aktiva 203.603.934 246.026.225
c. Rasio 3,82% 3,59%
d. Naik/Turun ROA - Turun 0,23% Sumber: PT BRI Cabang Putri Hijau Medan
Perhitungan rasio sebelum pajak yaitu :
ROA =
ROA ( 2007 ) =
ROA ( 2008 ) =
Dari perhitungan diatas dapat dijelaskan bahwa :
1. Tahun 2007 rasio yang dihasilkan sebesar 3,82%. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap Rp. 1.000.000 modal yang ditanamkan pada aktiva produktif
mampu untuk menghasilkan laba sebesar Rp 38,2 Berdasarkan criteria BI
pada perhitungan diatas, maka ROA pada PT Bank Rakyat Indonesia
berada dalam kondisi sehat karena lebih dari 1,215% standar penilaian BI.
2. Tahun 2008 rasio yang dihasilkan sebesar 3,59%. Hal ini menunjukkan
produktif mampu untuk menghasilkan laba sebesar Rp 35,9 Berdasarkan
criteria BI pada perhitungan diatas, maka ROA pada PT Bank Rakyat
Indonesia berada dalam kondisi sehat karena lebih dari 1,22% standar
penilaian BI.
b. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Rasio ini menunjukkan prosentase beban operasional terhadap pendapatan
operasional . Semakin besar prosentase rasio berarti semakin besar beban
operasional yang terdapat dalam setiap pendapatan operasional.
Tabel 4.9 Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional
Keterangan Tahun
2007 2008
a. Beban operasional 6.552.899 8.440.052 b. Pendapatan operasional 23.240.631 28.076.399
c. Rasio 28,19% 30,06%
d. Naik/Turun Rasio - Naik 1,87% Sumber: PT BRI Cabang Putri Hijau Medan
Perhitungan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional :
Rasio BOPO =
Rasio ( 2007 ) =
Rasio ( 2008 ) =
Dari perhitungan diatas dapat dijelaskan :
1.Tahun 2004 rasio yang dihasilkan sebesar 28,19%. Hal ini berarti untuk
Cabang Putri Hijau Medan harus mengeluarkan biaya operasional sebesar
Rp 281,9. Berdasarkan criteria BI pada perhitungan diatas, maka rasio
BOPO PT BRI Cabang Putri Hijau Medan dinilai sehat karena rasionya
kurang dari 93,52% standar penilaian BI.
2.Tahun 2004 rasio yang dihasilkan sebesar 30,06%. Hal ini berarti untuk
memperoleh pendapatan operasional sebesar Rp 1.000.000 maka PD. BPR
Bank Pasar Kabupaten Tegal harus mengeluarkan biaya operasional
sebesar Rp 300,06. Berdasarkan kriteria BI pada perhitungan diatas, maka
rasio BOPO PT BRI Cabang Putri Hijau Medan dinilai sehat karena
rasionya kurang dari 93,52% standar penilaian BI.
d. Likuiditas
Penilaian likuiditas merupakan penilaian terhadap kemampuan bank untuk
memellihara dan memenuhi kebutuhan likuiditas yang memadai dan kecukupan
manajemen risiko likuditas, dengan perhitungan sebagai berikut :
1. Rasio yang mengukur perbandingan alat likuid terhadap dana pihak ketiga
yang dihimpun bank yang harus segera dibayar ( Cash Ratio ).
2. Rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank
Tabel 4.10 Penilaian kriteria kesehatan faktor likuiditas adalah sebagai berikut:
Kriteria Hasil Rasio
CR LDR
Sehat >4,05% ≤94,75%
Cukup Sehat 3,30% - ≤4,05% 94,75% - ≤98,5%
Tidak Sehat 2,55% - ≤3,30% 98,5% - ≤102,25%
Kurang Sehat ≤2,55% >102,25%
Sumber : SK DIR BI No. 30/11/KEP/DIR/97
a. Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar ( Cash Ratio )
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar
kembali simpanan nasabah atau deposan pada saat ditarik dengan
Tabel 4.11 Perhitungan Cash ratio tahun 2007-2008 ( dalam jutaan rupiah ) Keterangan Tahun 2007 2008 Aktiva Likuid 1. Kas 5.302.844 6.741.049
2. Penempatan pada Bank lain a. Giro BI b. Sertifikat BI 31.033.388 8.255.688 9.932.203 9.974.379 3. Giro pada BI a. Rupiah b. Valuta asing 19.839 899.846 114.268 3.305.913 Jumlah 45.241.605 30.067.812 Pasiva Likuid 1. Giro a. Rupiah b. Valuta asing 33.920.793 3.224.942 35.252.141 4.660.087 2. kewajiban segera lainnya 3.955.800 5.620.677
3. Tabungan 72.268.811 88.063.237
4. Deposito berjangka a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain
b. Valuta asing
i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain
296.809 49.987.948 1.657 5.774.296 274.128 66.686.285 2.854 6.556.490
anan dari bank lain 1.611.469 3.428.243
Jumlah 171.042.525 210.544.142
Rasio Cash 26,45% 14,28%
Naik/Turun Rasio - Turun
12,17% Sumber: PT BRI Cabang Putri Hijau Medan
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Rasio CR = x 100%
Rasio CR ( 2007 ) =
Dari perhitungan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tahun 2007 rasio yang dihasilkan sebesar 26,45%. Hal ini berarti setiap
Rp 1.000.000 hutang lancar pada PT BRI Cabang Putri Hijau Medan
dijamin oleh alat likuid bank sebesar Rp264,5 . Berdasarkan criteria BI
pada perhitungan diatas, maka Cash Ratio pada PT BRI Cabang Putri
Hijau Medan dinilai sehat karena rasionya lebih dari 4,05% standar
penilaian BI.
2. Tahun 2008 rasio yang dihasilkan sebesar 14,28%. Hal ini berarti setiap
Rp 1.000,00 hutang lancar pada PT BRI Cabang Putri Hijau Medan
dijamin oleh alat likuid bank sebesar Rp142,8 . Berdasarkan criteria BI
pada perhitungan diatas, maka Cash Ratio pada PT BRI Cabang Putri
Hijau Medan dinilai sehat karena rasionya lebih dari 4,05% standar
penilaian BI.
b. Rasio Kredit terhadap Dana yang Diterima oleh Bank ( LDR )
Rasio ini adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang
diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan
kemampuan bank yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin
tinggi rasionya memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank
tersebut, hal ini sebagai akibat jumlah dana yang diperlukan untuk
Tabel 4.12 Perhitungan rasio kredit yang diberikan terhadap dana yang diterima bank tahun 2007 – 2008
Keterangan Tahun
2007 2008
Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan 113.853.335 161.061.059 Dana yang diterima
Giro 37.145.735 39.912.228
Tabungan 72.268.811 88.063.237 Deposito 56.060.710 73.519.757
Jumlah 165.475.256 201.495.222
Rasio LDR 68,80% 79,93%
Naik/Turun Rasio - Naik
11.13% Sumber : PT BRI Cabang Putri Hijau Medan
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
LDR =
Rasio ( 2007 ) =
Rasio ( 2008 ) =
Dari perhitungan diatas dapat dijelaskan bahwa:
1. Tahun 2007 rasio yang dihasilkan sebesar 68,80%. Hal ini berarti setiap
Rp 1.000,00 dana yang diterima bank mampu untuk menyalurkan kembali
pada masyarakat dalam bentuk kredit sebesar Rp688. Berdasarkan criteria
BI pada perhitungan diatas, maka rasio LDR pada PT BRI Cabang Putri
Hijau Medan dinilai sehat karena rasionya dibawah 110% standar
2. Tahun 2008 rasio yang dihasilkan sebesar 79,93%. Hal ini berarti setiap
Rp 1.000,00 dana yang diterima bank mampu untuk menyalurkan kembali
pada masyarakat dalam bentuk kredit sebesar Rp799,3. Berdasarkan
criteria BI pada perhitungan diatas, maka rasio LDR pada PT BRI Cabang
Putri Hijau Medan dinilai sehat karena rasionya dibawah 110% standar
penilaian BI.