• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

E. Hasil Analisis Data

Langkah pertama adalah menetukan tujuan berdasarkan permasalahan yang ada. Tujuan yang di ambil dalam penelitian ini adalah upaya mengurangi tingkat kemiskinan.

Langkah kedua menentukan kriteria, kriteria yang di ambil dalam peneliti ini adalah kriteria pemberdayaan masyrakat dan kriteria pemberdayaan usaha kecil.

Langkah ketiga menentukan alternatif, dari kriteria pemberdayaan masyarakat mempunyai tiga alternatif (KUBE, PANSIMAS, dan BUNDES) dan untuk kriteria pemberdayaan usaha kecil alternatifnya yaitu (KUBE, P2KP, dan PNPM).

1. Skema Hirarki yang ingin di capai

Gambar 4.1 Skema Hierarki AHP

Berdasarkan skema 4.1 dapat di lihat bahwa tujuan yang di ambil adalah upaya pengentasan kemiskinan di desa Manyampa, dan kriteria yang di ambil ada dua yaitu pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan usaha kecil, di antara kriteria diatas memiliki masing-masing alternataif, kriteria pemberdayaan masyarakat

Upaya pengentasan Kemiskinan Di Desa Manyampa

Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Usaha Kecil Kube, Pansimas, Dan Bundes Pnpm, P2kp, Dan Kube

alternatifnya ada tiga yaitu (KUBE, PANSIMAS, Dan BUNDES) dan kriteria pemberdayaan usaha kecil memiliki tiga alternatif yaitu (P2KP, PNPM, Dan KUBE). Langkah keempat menyebarkan kuesioner terhadap masyarakat yang berada di desa Manyampa.

Langkah kelima menyusun hasil dari rata-rata responden kemudian hasil diolah kedalam expert choice.

Hasil responden yang di dapatkan untuk Kriteria

Kriteria Jumlah

Pemberdayaan Masyarakat 29 Orang

Pemberdayaan Usaha Kecil 69 Orang

Hasil responden untuk alternatif/program dari pemberdayaan masyarakat Program KUBE 52 Orang

Program PANSIMAS 126 Orang

Program BUNDES 11 Orang

Hasil responden untuk alternatif/program dari pemberdayaan usaha kecil Program PNPM 63 Orang

Program P2KP 161 Orang

Langkah keenam berikut dari hasil analisis hasil olahan expert choice yang di dapatkan dari responden sebagai berikut:

2. Hasil Expert Choice (Perbandingan Antara Kriteria) Grafik 4.2

Hasil Perbandingan Kriteria Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemberdayaan Usaha kecil

sumber: expert choice (Data Primer diolah 2018)

Pada Gambar 4.2 dapat di lihat bahwa perbandingan antara kriteria pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan usaha kecil, jika di lihat dasi hasil olahan Expert Choice lebih besar dominan ke pemberdayaan usaha kecil sebanyak 83,3 orang, dan pemberdayaan masyrakat 16,7 orang, jelas bahwa pemberdayaan usaha kecil yang lebih tinggi hasilnya, karena masyarakat yang berada di desa Manyampa dominan memiliki usaha kecil, tidak hanya itu pemberdayaan usaha kecil lebih di minati oleh warga karna program ini bisa di berikan kepada siapa saja untuk segala usaha sehingga masyarakat lebih memilih pogram dari pemberdayaan usaha kecil.

Langkah Ketujuh penentuan skala prioritas dengan cara uji Konsistensi sebagai berikut:

3. Hasil olahan Expert Choice (Perbandingan antara alternatif pemberdayaan masyarakat)

Priorities with respect to: Goal: PENGENTASANKEMISKINAN

PEMBERDAYAANMASYARAKAT .167

PEMBERDAYAAN USAHAKECIL .833

Inconsistency =0.

Grafik 4.3

Perbandingan Antara Alternatif-alternatif Dari Kriteria Pemberdayaan Masyarakat

sumber: expert choice (Data Primer diolah 2018)

Pada grafik 4.3 bahwa dari tiga alternatif dari kriteria pemberdayaan masyarakat yang lebih tinggi prioritasnya yaitu alternatif PANSIMAS sebanyak 53,7 orang, di karenakan program PANSIMAS ini khusus menyediakan air bersih, dan nampaknya kebanyakan warga yang kekurang air bersih sehingga masyarakat berinisiatif lebih membutuhkan program PANSIMAS. Di susul oleh program KUBE sebanyak 36,4 karena program ini hanya yang memiliki jenis usaha yang di tentukan dan memiliki hewan ternak namun program ini terbatas pembegiannya terhadap masyrakat. Program BUNDES yang memiliki nilai sangat rendah sebesar 09,9 karena program ini hanya di berikan kepada petani namun terbatas.

Skala Banding Berpasangan Alternatif Dari Kriteria Pemberdayaan Masyarakat. Skala banding berpasangan di gunakan untuk mendapatkan hasil

Priorities with respect to: Goal: UPAYA PENGENTASANKEMISKINAN

>PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KUBE .364

PANSIMAS .537

BUNDES .099

Inconsistency =0.09 with 0 missing judgments.

inkonsistensi untuk mendapatkan nilai CR. Skala banding berpasangan ini membandingkan ketiga alternatif dari kriteria pemberdayaan masyarakat, nilai dari skala banding berpasangan di dapatkan dari hasil responden, kemudian hasil dari responden di bandingkan dengan alternatif , kemudian mendapatkan hasil skala berbanding berpasangan.

PEMBERDAYAAN MASTARAKAT

KUBE PANSIMAS BUNDES

KUBE 1 0,5 0,2

PANSIMAS 2 1 0,25

BUNDES 5 4 1

JUMLAH 8 0,5 1,45

a. Normalisasi Matriks

Nilai dari jumlah skala berbanding berpasangan di bagi dengan nilai kriteria dan jumlah skala banding berpasangan, kemudian di jumlahkan sehingga mendapatkan nilai rata-rata dari masing-masing alternatif.

Hasil Rata-Rata

b. Perkalian Matriks

Perkalian matriks di dapatkan dari hasil perkalian jumlah nilai responden di kalikan dengan hasil rata-rata yang di dapatkan dari hasil normalisasi matriks, kemudian di jumlahkan sehingga mendapatkan nilai untuk alternatif KUBE (0,356), PANSIMAS (0,61), dan BUNDES (2,08).

0,125 0,1 0,14 0,25 0,18 0,17 0,625 0,72 0,69 1,00 1,00 1,00 0,12 0,20 0,68 1,00

=

c. Nilai Maksimum

Nilai Maksimum di dapatkan dari hasil perkalian matriks, hasil dari perkalian matriks di bagi dengan hasil rata-rata, hasil dari pembagian di jumlahkan kemudian di bagi dengan jumlah alternatif sehingga nilai maksimum 3,026.

= (0,356:0.12) + (0,61:0,20) + (2,0,8:0.68) = 2,97+3,05+3,583

= 3,026

d. Consistency Index

Nilai consistency index di dapatkan dari hasil nilai maksimum, dari hasil maksimum yang di dapatkan di kurang dengan jumlah kriteria kemudian di bagi dengan hasil dari jumlah kriteria yang di bagikan dengan satu, hasil dari pembagian di dapatkan nilai consistency index sebesar 0,013.

= (Nilai Max-n)/(n-1) = (3,026-3)/(3-1) = 0,026/2

= 0,013

e. Random Index

Nilai rendom index di dapatkan dari nilai pembangkit rendom yang di tentukan sesuai dengan jumlah kriteria, tabel nilai pembangkit rendom dapat di lihat nilai RI nya sebesar 0,058 sesuai dengan jumlah kriteria.

(1x0,12) + (0,5x0,20) + (0,2x0,68) (2x0,12) + (1x0,20) + (0,25x0,68) (5x0,12) + (4x0,20) + (1x0,68) 0,12 + 0,1 + 0,136 0,24 + 0,20 + 0,17 06 + 0,8 + 0,68 0,356 0,61 2,08

Nilai Pembangkit Rendom

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R.I 0 0 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1.49 (Sumber: saaty, Thomas L)

= (0,013/0,58) = 0,02

f. Consistency Ratio = 0,02<0,1

Consistency Ratio di dapatkan dari hasil pembagian CI dibagi dengan RI sehingga mendapatkan hasil 0,02<0,1. Untuk mengetahui dari hasil skala banding berpasangan apakah konsisten dapat di uji dengan uji konsistensi untuk mendapatkan nilai CR, dari kriteria pemberdayaan masyrakat nilai CR nya yaitu 0,02, dan hasil yang di dapatakan sesuai dari uji konsisitensi, hasil yang di temukan dikatakan konsisten karna nilai CR 0,02<0,1.

4. Hasil olahan Expert Choice (Perbandingan antara alternatif pemberdayaan usaha kecil)

Grafik 4.4

Perbandingan Antara Alternatif-alternatif Dari Kriteria Pemberdayaan usaha kecil

sumber: expert choice (Data Primer diolah 2018)

Goal: PENGENTASANKEMISKINAN >PEMBERDAYAAN USAHA KECIL

PNPM

.309

P2KP .582

KUBE .109

Inconsistency =0.00352 with 0 missingjudgments.

Dari grafik 4.4 tingkat prioritas untuk kriteria yang berbasis pemberdayaan usaha kecil di desa Manyampa, program atau alternatif P2KP yang tinggi nilai prioritasnya yaitu 58,2, karena program P2KP di desa Manyampa banyak di minati oleh masyrakat terutama yang mempunyai usaha, dan program ini tidak terbatas bagi masyarakat desa Manyampa sehingga masyarakat lebih dominan memilih program P2KP. Di susul oleh program PNPM dengan nilai 30,9 program PNPM sama seperti program P2KP namun tidak untuk semuah masyrakat yang memiliki usaha, dikarenakan program ini terbatas. Tingkat prioritas dari ketiga alternatif berbasis pemberdayaan usaha kecil sangat rendah adalah program KUBE dengan niali 10,9 karena program ini disalurkan hanya untuk program usaha tertentu, sehingga masyarakat lain tidak berpeluang untuk mendapatkan program ini.

Skala Banding Berpasangan Untuk Alternatif Dari Kriteria Pemberdayaan Masyarakat. Skala banding berpasangan di gunakan untuk mendapatkan hasil inkonsistensi Untuk mendapatkan nilai CR dari program pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha kecil untuk alternatif PNPM, P2KP, Dan KUBE. Skala banding berpasangan ini membandingkan ketiga alternatif, nilai dari skala banding berpasangan di dapatkan dari hasil responden, kemudian hasil dari responden di bandingkan dengan alternatif yang lainnya, sehingga mendapatkan hasil dari skala berbanding berpasangan.

PEMBERDAYAAN USAHA KECIL PNPM P2KP KUBE PNPM 1 2 4 P2KP 0,5 1 3 KUBE 0,25 0,33 1 JUMLAH 1,75 3,33 8 a) Normalisasi Matriks

Nilai dari jumlah skala berbanding berpasangan di bagi dengan nilai kriteria dan jumlah skala banding berpasangan, kemudian di jumlahkan sehingga mendapatkan nilai rata-rata dari masing-masing alternatif.

Hasil Rata-Rata

b) Perkalian Matriks

Perkalian matriks di dapatkan dari hasil perkalian jumlah nilai responden di kalikan dengan hasil rata-rata yang di dapatkan dari hasil normalisasi matriks, kemudian di jumlahkan sehingga mendapatkan nilai untuk alternatif PNPM (1,68), P2KP (0,96), dan KUBE (0,37). = 0,57 0,60 0,5 0,29 0,30 0,375 0,14 0,10 0,125 1,00 1,00 1,00 0,56 0,32 0,12 1,00 (1x0,56) + (2x0,32) + (4x0,12) (0,5x0,56) + (1x0,32) + (3x0,12) (0,25x0,56) + (0,33x0,32) + (1x0,12) 0,56 + 0,64 + 0,48 0,28 + 0,32 + 0,36 0,14+ 0,11 + 0,12 1,68 0,96 0,37

c) Nilai Maksimum

Nilai Maksimum di dapatkan dari hasil perkalian matriks, hasil dari perkalian matriks di bagi dengan hasil rata-rata, hasil dari pembagian di jumlahkan kemudian di bagi dengan jumlah alternatif sehingga nilai maksimum mendapatkan nilai 3,03.

= (1,68:0,56) + (0,96:0,32) + (0,37:0.12) = 3+3+3,13

= 3,03

d) Consistency Index

Nilai consistency index di dapatkan dari hasil nilai maksimum, dari hasil maksimum yang di dapatkan di kurang dengan jumlah kriteria kemudian di bagi dengan hasil dari jumlah kriteria yang di bagikan dengan satu, hasil dari pembagian di dapatkan nilai consistency index sebesar 0,015.

= (Nilai Max-n)/(n-1) = (3,03-3)/(3-1) = 0,03/2

= 0,015

e. Random Index

Nilai rendom index di dapatkan dari nilai pembangkit rendom yang di tentukan sesuai dengan jumlah kriteria, tabel nilai pembangkit rendom dapat di lihat nilai RI nya sebesar 0,058 sesuai dengan jumlah kriteria.

Nilai Pembangkit Rendom

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R.I 0 0 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1.49 (Sumber: saaty, Thomas L)

= (0,015/0,58) = 0,02

f. Consistency Ratio

Consistency Ratio di dapatkan dari hasil pembagian CI dibagi dengan RI sehingga mendapatkan hasil 0,02<0,1. Untuk mengetahui dari hasil skala banding berpasangan apakah konsisten dapat di uji dengan uji konsistensi untuk mendapatkan nilai CR, dari kriteria pemberdayaan usah kecil dengan nilai CR 0,02, dan hasil yang di dapatakan sesuai dari uji konsisitensi, hasil yang di temukan dikatakan konsisten karna nilai CR 0,02<0,1.

= 0,02<0,1

Uji konsistensi dari program pengentasan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan usaha kecil di desa Manyampa mendapatkan nilai Consistency Ratio yaitu 0,02 artinya nilai CR nya konsisten. Nilai CR untuk uji konsistens dalam model AHP di katakan konsisten apa bila uji konsistesinya <0,1, sehingga dapat dikatakan untuk nilai CR nya untuk kriteri pemberdayaan usaha kecil konsisten, karna nilai CR nya sebesar 0,02 artinya bahwa uji konsistensinya berhasil karna <0,1.

Metode AHP dengen uji konsistensi dapat dilihat dari dua kriteria pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan usaha kecil di desa Manyampa di katakan konsisten karna kedua kriteria sama-sam mendapatkan hasil <0,1.

Dokumen terkait