• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL ASESMEN PPL I DI SLB N 1 SLEMAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

HASIL ASESMEN PPL I DI SLB N 1 SLEMAN

A.Identitas Subyek :

1. Data Diri Peserta Didik

Nama : Shabrina Dwi Rohani Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Sleman, 3 April 1998 Usia : 17 tahun

Agama : Islam

Alamat : Trojayan, Harjobinangun, Pakem, Sleman Jenis Kelainan : Tunagrahita Ringan (C)

Kelas : 9 SMPLB C Sekolah : SLB N SLEMAN

2. Data diri orangtua a. Ayah

Nama Ayah : Musrin

Tempat dan Tanggal Lahir : Sleman, 10 Desember 1956 Agama : Islam

Alamat : Trojayan, Harjobinangun, Pakem, Sleman Pendidikan Terakhir : SLTA (SMEA)

Pekerjaan : Tani

b. Ibu

Nama Ibu : Muna

Tempat dan Tanggal Lahir : Sleman, 7 Maret 1969 Agama : Islam

Alamat : Trojayan, Harjobinangun, Pakem, Sleman Pendidikan Terakhir : SLTA (SMEA)

Pekerjaan : Wiraswasta

B.Riwayat Perkembangan Anak : 1. Riwayat Kelahiran

Pada saat mengandung anak, ibunya sehat-sehat saja tidak mempunyai keluhan dan tidak mengalami gangguan apapun. Begitu juga pada proses kelahiran normal tanpa ada kesulitan dan tidak menggunakan alat bantu. Usia kandungan sesuai dengan umur kalender yaitu 9 bulan 10 hari (normal). Sedangkan, berat badan anak waktu lahir yaitu 2,8 kg dengan panjang 60 cm.

2. Perkembangan Bahasa

Anak mampu berbicara ketika umur 2 tahun. Perkembangan bahasa anak saat ini cukup baik, ia mudah diajak komunikasi dan memahami perintah. Bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu bahasa indonesia dan bahasa jawa, anak bisa memahami dengan baik.

3. Perkembangan Sosial dan Emosi

Dalam perkembangan sosialnya, shabrina cukup baik. Ia mudah berinteraksi dengan teman-temannya terutama teman-teman sekelasnya. Ia tidak menunjukkan kesulitan dalam berinteraksi. Hanya saja ketika dia sedang sendiri ia sering ngomong sendiri, tertawa sendiri, menurut keterangan guru kelasnya shabrina mempunyai gangguan psikiatri yang berupa waham (berhalusinasi). Sedangkan dalan perkembangan emosi menunjukkan kurang stabil. Ia sering marah tanpa sebab (pendapat dari guru kelas). Jika dirumah hanya berteman dengan saudaranya saja dan jika anak diberi pertanyaan : jawaban anak sering keluar dari topik pembicaraan (biasanya dihubungkan dengan pengalaman yang pernah ia alami).

4. Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik kasar anak bagus, ia tidak mengalami kesulitan dalam berjalan, berlari, dan menjaga keseimbangan tubuhnya. Anak mampu duduk ketika berumur 8 bulan dan mampu berjalan ketika berumur 2,8 tahun. Sedangkan perkembangan motorik halus anak cukup bagus, ia bisa menyulam, meniti garis pada pola di kain menggunakan jarum bisa dan ia bisa memasak popcorn. Hanya saja ia sering mengalami repetatif pada kedua tangannya, tetapi hal ini tidak mengganggunya dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan kinerja tangan.

5. Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita Anak

Keadaan anak saat bayi, sering mengalami sakit-sakitan, seperti : a. pada saat usia 7 th (tipus/ lama sakitnya 1 bulan),

b. ganglion usia 7 th (selama 1 minggu), c. pleg (bronkitis) saat usia 4 th selama 6 bulan d. alergi dingin saat usia 12-13 tahun selama 6 bulan

C.Asesmen Umum 1. Segi Akademik

Dari segi akademik Shabrina sudah bisa menulis, membaca tetapi tidak memahami makna atau isi dari bacaan tersebut. Dalam berhitung anak sudah mengenal angka 1-50, tetapi terkadang belum bisa mengurutkan angka dengan benar. Belum bisa menjumlahkan angka 1-10, jika bisa masih memerlukan bantuan dari guru.

2. Segi Sosial

Segi sosial anak cukup baik, ia bisa berinteraksi dengan teman sebayanya maupun dengan guru kelasnya. Ia tidak mengamali kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Terhadap orang baru pun ia dapat dengan mudah melakukan komunikasi.

3. Segi Emosi

Emosi anak kurang stabil, ini ditunjukkan bahwa anak sering marah tanpa sebab. Dari keterangan guru kelasnya Shabrina mengalami tekanan (gangguan jiwa) yang berat karena dirumah sering mendapat marah dan pukulan dari ibunya. Sering mendapat perlakuan berbeda dari orangtua terhadap saudara-saudara lainnya. Belum lama ini ia pernah dirawat di RS Grasia selama 4 hari, setelahnya ia masih rutin minum obat. Setelah dari RS : anak mengalami pengunduran (regresi) pada pembelajaran akademik.

4. Segi Komunikasi

Dari segi komunikasi Shabrina tidak mempunyai kesulitan. Organ artikulasinya tidak ada kelainan. Bahasa yang sering digunakan anak dalam komunikasi sehari-hari yaitu bahasa indonesia dan bahasa jawa.

5. Segi Intelegensi

Kemampuan intelektual Shabrina : Pada tahun 2009, Sabrina pernah di tes IQ menggunakan tes CFIT menunjukkan angka 84 (rata-rata bawah). Sampai saat ini menurut keterangan guru kelasnya Sabrina belum di tes IQ lagi. Untuk umur mentalnya ia seperti anak taman kanak-kanak dalam bidang akademik.

Penyebab keterbelakangan anak yaitu waktu kecil ia pernah jatuh dari kereta dorong dan mengalami panas yang tinggi.

Anak mengalami kemunduran dalam aspek (kognitif, afektif, psikomotor) sejak berumur 5 tahun.

6. Kemampuan Bina Diri

Kemampuan bina diri Shabrina cukup, hampir semua bisa dilakukan sendiri tetapi belum tahu waktu, tingkat kebersihan, dan tingkat kerapiannya.

Berikut aspek bina diri yang sudah bisa dilakukan secar mandiri, bisa dengan bantuan, dan belum bisa dilakukan Shabrina:

a. Mandi: Shabrina kadang tidak mandi sebelum berangkat ke sekolah. Upaya guru kelas (menanyakan pada anak itu sendiri apakah sudah mandi dan pernah memandikan siswa di sekolah).

b. Bisa berpakaian sendiri: tetapi kebersihan pakaiannya kurang karena kepedulian orangtua terhadap anak kurang.

c. Menyisir bisa sendiri tetapi kurang rapi

d. Mencuci tangan sendiri tetapi belum menggunakan teknik mencuci tangan dengan benar

f. Memakai sepatu bisa yang keletan g. Makan minum sendiri bisa

h. Mencuci rambut tidak bisa : ia tidak bisa mencuci rambut dengan mandiri dan dengan teknik benar. Sehingga, sering didapat bahwa rambut anak terdapat ketombe.

7. Kemampuan Gerak

a. Koordinasi umum (berjalan, berlari, meloncat)

Koordinasi umum Shabrina baik, ia bisa berjalan, berlari, dan meloncat tanpa ada kesulitan. Ini didukung karena kemampuan motorik kasarnya Shabrina sudah baik.

b. Keseimbangan

Shabrina bisa menopang tubuhnya dengan baik tanpa mengalami kesulitan. Ia bisa menjaga kseimbangan tubuhnya, sehingga memudahkan ia dalam berjalan, berlari, dan meloncat.

c. Tidak ada anggota gerak yang mengalami kelainan kecuali tangannya yang sering repetatif. Dalam melakukan senam anak bisa menggerakkan kaki dan badan sedang kan tangannya hanya (repetatif), bisa melakukan kegiatan bina diri sendiri walau ada yang masih menggunakan bantuan.

8. Segi Fisik

Shabrina mempunyai fisik yang normal, ia tidak mempunyai kelainan fisik. Anggota tubuh, panca indera, dan kinerja sensomotorik anak bekerja sesuai dengan fungsinya. Sedangkan, karakter wajah anak menunjukkan ia mengalami keterbelakangan mental.

9. Pendidikan yang pernah diterima anak

Shabrina pernah belajar di sekolah umum yaitu di TK Harjobinangun dan SD Blembem (hanya sampai kelas 1).

D.Analisis Kasus :

Shabrina Dwi Rohani merupakan salah satu anak tunagrahita ringan yang mempunyai gangguan perilaku berupa waham (ngomong sendiri). Hal ini dikarenaka ia mempunyai gangguan jiwa yang berat karena sering dimarahi dan dipukul oleh ibunya dirumah. Untuk penyebab mengapa ia anak sering dimarahi dan dipukuli ibunya ketika dirumah belum tahu. Menurut guru kelasnya anak sudah sering dimarahi ibunya ketika ia masih kecil, Karena ia sering dimarahi ibunya maka mempengaruhi anak dalam memperoleh pembelajaran akademik, pengarahan diri, dan melakukan bina diri dengan benar. Dalam pembelajaran akademik ia mengalami beberapa penurunan sehingga guru sering mengulang materi pembelajaran. Dalam pengarahan diri ia belum bisa maksimal berupa melakukan bina diri dengan mandiri dan benar. Bina diri yang belum bisa dilakukan anak dengan benar dari keterangan guru kelas yaitu mandi dan mencuci rambut. Bina diri mandi dan mencuci rambut

belum bisa dilakukan anak secara mandiri karena anak belum mengetahui pentingnya menjaga kebersihan diri.

E. Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru kelas, anak masih mengalami hambatan dalam kemampuan bina diri yaitu mencuci rambut. Sehingga, dari hasil analisis kasus diatas maka saya akan menfokuskan masalah anak yaitu bina diri berupa mencuci rambut. Ini saya pilih karena menurut guru kelasnya anak belum bisa mencuci rambut dengan benar. Hal ini juga ditunjukkan saat saya melakukan pengamatan rambut anak tidak bersih dan terdapat banyak ketombe. Oleh sebab itu, saya memilih untuk mengajari anak cara mencuci rambut dengan benar agar rambut anak bersih dari ketombe dan membentuk kemandirian anak untuk rajin dalam mencuci rambut.

F. Metode Pengumpulan Data Asesmen 1. Wawancara dengan guru kelas

Guru kelas menjelaskan bahwa anak belum bisa melakukan cara mencuci rambut dengan benar. Hal ini disebabkan karena anak belum mengerti fungsi membersihkan rambut (pentingnya menjaga kebersihan diri). Sehingga, ia tidak peduli terhadap kebersihan rambutnya.

2. Observasi langsung

Saya mengamati dan menelusuri rambut anak dengan tangan ternyata di rambut anak terdapat banyak ketombe.

3. Instrumen asesmen bina diri mencuci rambut G.Sumber data :

Guru kelas : di dalam jadwal mata pelajaran terdapat jadwal mata pelajaran bina diri yaitu pada hari selasa. Guru mengajarkan dan menilai kemampuan anak dalam mengurus dan merawat diri sendiri seperti apa. Sehingga, guru lebih memahami penyebab mengapa anak tidak bisa melakukan bina diri berupa mencuci rambut dengan benar.

H.Analisis Tugas terhadap bina diri mencuci rambut : Nama : Shabrina Dwi Rohani Jenis kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Sleman, 3 April 1998 Agama : Islam

Alamat : Trojayan, Harjobinangun, Pakem, Sleman Jenis ketunaan : Anak Tunagrahita Ringan

Kelas : 9 SMPLB C Sekolah : SLB N SLEMAN

Kemampuan awal :

1. Mampu mengenal peralatan dan bahan yang digunakan dalam memcuci rambut

2. Mampu memegang peralatan yang digunakan dalam mencuci rambut

3. Mampu mengenal kegunanaan peralatan yang digunakan dalam mencuci rambut

1) Metode :

a. Observasi langsung

b. Wawancara dengan guru kelas

c. Pengisian instrumen pelaksanaan mengenai bina diri mencuci rambut yang berupa tahapan-tahapan mencuci rambut untuk mengetahui kemampuan awal anak dalam melakukan bina diri tersebut.

2) Instrumen asesmen pelaksanaan mencuci rambut :

Instrumen Asesmen Pelaksanaan Mencuci Rambut

Sub Task

Pengajaran

M Bantuan BD

BK BV BF C 1.Menyiapkan peralatan yang digunakan

dalam mencuci rambut 

2.Membuka kran air 

3.Mengisi ember dengan air secukupnya 

4.Menutup kran air 

5.Mengambil air dengan gayung  6.Membasahi rambut dengan air

menggunakan gayung 

7.Mengambil botol shampo pada tempatnya 

8.Membuka tutup botol shampo  9.Menuangkan shampo ditelapak tangan

secukupnya

10. Menutup botol shampo 

11. Meletakkan shampo ditempatnya  12.Memberi sedikit air pada shampo yang ada

di telapak tangan

13.Menggosok shampo pada kepala, kulit

14.Membersihkan kepala, kulit kepala, dan rambut dari busa shampo menggunakan gayung yang telah diberi air hingga bersih

15.Mengeringkan rambut dengan handuk 

Keterangan : M : Mandiri BK : Bantuan Kode BV : Bantuan Verbal BF : Bantuan Fisik C : Contoh BD : Belum Dapat Perhitungan : J y J x 100 = 1 × 100 = 26,67 %

Analisis Tugas Menuangkan Shampo Pada Telapak Tangan

Sub Task

Pengajaran

M Bantuan BD

BK BV BF C 1. Mengambil shampo pada tempatnya 

2.Membuka tutup botol shampo 

3.Menuangkan shampo pada telapak tangan 

4. Menutup botol shampo 

5. Meletakkan botol shampo pada tempatnya 

Analisis Tugas Membasahi Rambut

Sub Task

Pengajaran

M Bantuan BD

BK BV BF C 1. Mengambil air dengan gayung 

3.Meletakkan gayung berisi air diatas kepala  4.Menuangkan gayung berisi air dirambut 

Analisis Tugas Menggosok Shampo Pada Rambut

Sub Task

Pengajaran

M Bantuan BD

BK BV BF C 1. Memberi sedikit air pada shampo yang ada

di telapak tangan 

2.Menggosok shampo pada rambut bagian atas

dengan gerakan melingkar 

3. Menggosok shampo pada rambut bagian

kanan dengan gerakan melingkar  4. Menggosok shampo pada rambut bagian

kiri dengan gerakan melingkar  5. Menggosok shampo pada rambut bagian

belakang dengan gerakan melingkar 

I. Analisis Data Hasil Asesmen :

Berdasarkan hasil asesmen dan pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas, dapat disimpulkan bahwa dari 15 langkah (kegiatan) yang digunakan dalam mencuci rambut, anak hanya mampu melakukan 3 langkah (kegiatan) secara mandiri. Berikut adalah hasil asesmen pelaksanaan mencuci rambut yaitu :

1) Kegiatan yang memerlukan bantuan dari guru : a. Membuka kran air

b. Mengisi ember dengan air secukupnya c. Menutup kran air

d. Mengambil air dengan gayung

e. Membasahi rambut dengan air menggunakan gayung f. Membuka tutup botol shampo

g. Menuangkan shampo ditelapak tangan secukupnya h. Menutup botol shampo

i. Membasahi shampo pada kepala, kulit kepala, dan rambut j. Menggosok shampo pada kepala, kulit kepala, dan rambut

k. Membersihkan kepala, kulit kepala, dan rambut dari busa shampo menggunakan gayung yang telah diberi air hingga bersih

Kegiatan - kegiatan diatas belum bisa dilakukan anak secara mendiri disebabkan karena kegiatan – kegiatan tersebut memerlukan kinerja tangan sedangkan tangan anak sering mengalami repetatif, sehingga anak memerlukan bantuan guru baik berupa bantuan verbal, bantuan fisik, dan

pemberian contoh. Hal ini dilakukan agar anak mudah memahami pelaksanaan kegiatan – kegiatan dalam mencuci rambut.

2) Kegiatan yang mampu dilakukan anak secara mandiri :

a. Menyiapkan peralatan yang digunakan dalam mencuci rambut, berupa: ember, shampo, air, handuk, dan sisir

Anak sudah mengenal peralatan yang digunakan dalam mencuci rambut, sehingga anak sudah mampu menyiapkannya dengan mandiri

b. Mengambil botol shampo pada tempatnya c. Meletakkan botol shampo pada tempatnya d. Mengeringkan rambut dengan handuk

Anak sudah bisa mengeringkan rambut dengan handuk secara mandiri. Hal ini ditunjukkan anak bisa mengusap-usap rambut dengan handuk

Berdasarkan hasil asesmen diatas anak belum bisa melaksanakan kegiatan mencuci rambut dengan prosedur yang benar secara mandiri sesuai yang diuraikan diatas. Kemapuan anak dalam mencuci rambut sebesar 26,67 %. Artinya, item yang sudah dikuasai anak dengan mandiri sebesar 26,67 % dari 15 item dalam analisis tugas mencuci rambut. Anak masih memerlukan bantuan dari orang lain dalam melakukan kegiatan mencuci rambut.

Agar kegiatan ini bisa berjalan lancar dan anak bisa melakukan dengan benar langkah-langkah mencuci rambut. Maka diperlukan kerjasama dengan orangtua anak. Tujuannya agar anak bisa melakukan kegiatan mencuci rambut dengan benar dan rutin secara mandiri. Sehingga, ketombe dirambut anak bisa hilang dan bersih.

Program Pembelajaran Individual

Nama Siswa : Shabrina Dwi Rohani Tempat/ Tanggal Lahir : Sleman, 3 April 1998 Kelas : 9 SMPLB

Waktu : 3 bulan Tanggal Penyusunan : 10 Juni 2015 Tanggal Evaluasi : 24 Agustus 2015 Kondisi Siswa : Tunagrahita Ringan Mata Pelajaran Kemampuan Siswa Saat Ini Kondisi Yang Ditetapkan Guru Indikator Keberhasilan Evaluasi Tanggal Hasil Bina Diri Mencuci Rambut 1. Mampu mengenal peralatan dan bahan yang digunakan dalam memcuci rambut 2. Mampu memegang peralatan yang digunakan dalam mencuci rambut 3. Mampu mengenal kegunanaan peralatan dan bahan yang digunakan dalam mencuci rambut 1. Mampu membuka kran air 2. Mampu menutup kran air 3. Mampu menuangkan shampo pada telapak tangan 4. Mampu membasahi rambut dengan air menggunakan gayung 5. Mampu menggosok shampo pada rambut dengan benar 6. Mampu mencuci rambut dengan benar secara mandiri 80% 24 Agustus 2015

Dokumen terkait