• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORITIS

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.8 Hasil belajar merupakan perolehan seseorang dari suatu perbuatan belajar, atau hasil belajar merupakan kecakapan nyata yang dicapai siswa dalam waktu tertentu yang juga disebut sebagai prestasi belajar. Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat yang diperoleh oleh setiap siswa setelah proses belajar. Didalam proses belajar siswa mengerjakan hal-hal yang akan dipelajari sesuai dengan tujuan dan maksud belajar.

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan unsur motoris. Unsur subjektif adalah unsur rohaniah sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Sehingga hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah: Pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampian, emosional, hubungan

____________

8

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004) h, 22

18

sosial, jasmani, dan sikap.9 Dengan demikian, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.

Proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemamapuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain, merupakan peningkatan kemampuan mental siswa.10 Jadi, hasil belajar merupakan tujuan akhir dari sebuah proses belajar.

Dalam sistem Pendidikan Nasional rumusan tujuan Pendidikan, baik tujuan Kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.

____________

9

Oemar Hamalik. Proses Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Bumi AKsara,2010) h, 27-30

10

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, ( Jakarta : Rineka Cipta,2013) h.3-4

a. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.

b. Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

c. Ranah Psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak di nilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.11 Jadi, dalam proses belajar tiga ranah tersebut harus dimiliki oleh siswa sebagai objek penilaian hasil belajar.

____________

11

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung :PT Remaja Rosdakarya,2005) cet 10. h, 22-23

20

2. Ciri-ciri Belajar

William Burton dalam Oemar Hamalik menyimpulkan uraiannya yang cukup panjang tentang prinsip-prinsip belajar sebagai berikut :

a. Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi, dan melampaui.

b. Proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran yang berpusat pada suatu tujuan tertentu.

c. Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid.

d. Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid sendiri yang mendorong motivasi yang kontinu.

e. Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan.

f. Proses belajar dan hasil belajar secara materiil dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual di kalangan murid-murid.

g. Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan murid.

h. Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan kemajuan.

i. Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari beberapa prosedur.

j. Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah.

k. Proses belajar berlangsung secar efektif di bawah bimbingan yang merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan.

l. Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan.

m. Hasil-hasil belajar diterima oleh murid apabila memberi kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya.

n. Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman-pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik.

o. Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda.

Dari uraian tentang ciri-ciri belajar di atas dapat disimpulkan bahwa Proses belajar melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran yang berpusat pada suatu tujuan tertentu, Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan murid. Hasil-hasil-hasil

belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar tersebut adalah sebagai berikut :

A. Faktor dari luar, terdiri dari dua bagian penting, yakni : 1. Faktor environmental input (lingkungan)

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik/alam dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik/alami termasuk di dalamnya adalah seperti keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya.

Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Seseorang yang sedang belajar memecahkan soal yang rumit membutuhkan konsetrasi tinggi, akan terganggu bila ada orang lain yang mondar-mandir didekatnya, keluar masuk kamarnya, atau bercakap-cakap yang cukup keras di dekatnya.

2. Faktor-faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental ini dapat berwujud faktor-faktor keras (hardware), seperti: Gedung perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, perpustakaan dan sebagainya, maupun faktor-faktor lunak (software), seperti kurikulum, bahan/program yang harus dipelajari,

pedoman-22

pedoman belajar dan sebagainya. Faktor-faktor yang disebutkan di atas besar pengaruhnya terhadap hasil dan proses belajar. Oleh karena itu, dalam kegiatan evaluasi mengenai keberhasilan usaha belajar, maka faktor-faktor instrumental tersebut harus ikut diperhitungkan.

B. Faktor dari dalam

Faktor dari dalam adalah kondisi individu atau anak yang belajar sendiri. Faktor individu dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: kondisi fisiologis anak dan kondisi psikologis anak.

1. Kondisi fisiologis anak

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan capai, tidak dalam keadaan cacat jasmani, seperti kakinya atau tangannya (karena ini akan mengganggu kondisi fisiologis), dan sebagainya, akan sangat membantu dalam proses dan hasil belajar.

2. Kondisi Psikologis

Sebagaimana diuraikan terdahulu mengenai dasar-dasar psikologi belajar, dimana setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda (terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis), maka sudah tentu perbedaan-perbedaan itu sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Beberapa faktor psikologis yang di anggap utama dalam mempengaruhi proses dan hasil belajar.

a. Minat.

Seperti contoh diatas, minat sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Apabila seseorang tidak berminat untuk mempelajari

sesuatu, ia tidak dapat diharapkan akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut. Sebaliknya, apabila seseorang mempelajari sesuatu dengan minat, maka hasil yang diharapkan akan lebih baik.

b. Kecerdasan

Berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan yang erat antara IQ dengan hasil belajar di sekolah. Angka korelasi antara IQ dengan hasil belajar biasanya berkisar sekitar 0,50. Ini berarti bahwa 25% hasil belajar di sekolah dapat dijelaskan dari IQ. Karena itu, informasi mengenai taraf kecerdasan seseorang merupakan hal yang sangat berharga untuk memperkirakan kemampuan belajar seseorang.

c. Bakat

Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Hampir tidak ada orang yang membantah, bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat akan memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu. Anak yang memiliki bakat yang tinggi, disebut anak berbakat.

d. Motivasi

Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi, motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Penemuan-penemuan penelitian bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi belajar anak didik memegang peranan penting untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

24

e. Kemampuan-kemampuan Kognitif

Walaupun diakui bahwa tujuan pendidikan yang berarti juga tujuan belajar itu meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor, namun tidak dapat diingkari bahwa sampai sekarang pengukuran kognitif masih diutamakan untuk menentukan keberhasilan belajar seseorang. Sedangkan aspek afektif dan aspek psikomotorik lebih bersikap pelengkap dalam menentukan derajat keberhasilan belajar anak di sekolah.12 Kemampuan-kemampuan kognitif yang terutama adalah persepsi, ingatan dan berfikir.

Dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat disimpulkan bahwa ada 2 faktor yang terjadi yaitu faktor dari luar dan dari dalam, yang meliputi faktor dari luar adalah lingkungan dan faktor instrumental, sedangkan faktor dari dalam meliputi kondisi fisiologis anak dan kondisi psikologis anak.

C. Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar

Dokumen terkait