• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

D. Pengujian Hipotesis

2. Hasil Belajar Siswa

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode Quasi eksperimen, dimana sampel diambil dari dua kelas yaitu kelas Va dengan jumlah peserta didik 30 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas Vc dengan jumlah peserta didik 30 orang sebagai kelas kontrol. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make-a match pada tema benda-benda di lingkungan sekitar. Model pembelajaran Kooperatif tipe make a match dalam penelitian ini terdiri atas lima fase yaitu persiapan kartu,pembagian kelompok dan kartu,menemukan pasangan, pemberian point serta menyajikan solusi.4 Model kooperatif tipe make-a match juga memiliki keterkaitan dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 yang terdiri dari 5M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan impormasi, mengolah impormasi dan mengkomunikasikan, ke 5M tersebut sangat memiliki keterkaitan erat dengan langkah-langkah Model kooperatif tipe make-a match.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan,bahwaterdapat perbedaan nilai rata-rata kelas eksperimen yang meningkat sebesar 36,9 yaitu dari47,4 menjadi 84,3. Berbeda dengan kelas kontrol yaitu meningkat sebesar 28,3 yaitu dari 47,2

____________

menjadi 75,5. Peningkatan rata-rata nilai hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbedaan sebesar 8,8. Hal ini dilihat berdasarkan rata-rata nilai hasil post-test kedua kelas, kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 84,3 dan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata 75,5.

Siswa pada kelas eksperimen yang telah lulus KKM lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan kelas kontrol, KKM yang telah ditetapkan untuk tema benda-benda dilingkungan sekitar yaitu 70 dan nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 84,3 diatas KKM dan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata 75,5 juga melewati KKM namun kelas eksperimen mempunyai rata-rata tertinggi dari pada kelas kontrol.

Setelah dilakukan tes akhir pada kelas eksperimen ternyata masih terdapat beberapa peserta didik yang nilai akhirnya berada dibawah KKM yaitu dengan jumlah 2 orang. Dapat diasumsikan bahwa kedua peserta didik tersebut tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik karena disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor lingkungandan faktor kelelahan. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya perhatian peserta didik untuk mengikuti arahan pendidik saat proses pembelajaran berlangsung.

Meningkatnya hasil belajar dan jumlah kelulusan KKM kelas eksperimen disebabkan karena peserta didik mudah menyerap materi pelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe make a match. Hal ini sesuai dengan teori yang di ungkapkan olehZainal Berlian dimana model pembelajaran kooperatif Tipe Make-a

Matchini dapat membuat siswa aktif dan mampu berpikir kritis dalam belajar sehingga hasil belajar siswa juga berpengaruh, karena apabila siswa merasa senang, aktif dan berantusias maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa.5Kemudian Miftahul Hudamenyatakan juga bahwa model pembelajaran kooperatif Tipe Make-a Matchdapat mengajarkan siswa memahami konsep-konsep secara aktif, kreatif, efektif, interaktif dan menyenangkan sehingga konsep mudah di pahami dan bertahan lama dalam struktur kognitif.6Sedangkan menurut Lie Anita pembelajaran kooperatif Tipe Make-a Match adalah pembelajaran yang menugaskan siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menarik.7 Temuan ini sejalan dengan yang di nyatakan oleh Zainal Berlian yang menerangkan bahwa model pembelajaran kooperatif Tipe Make-a Match dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik karena kelebihan dari model pembelajaran kooperatif Tipe Make-a Match menuntut siswa agar aktif serta dapat berpikir kritis serta dapat menemukan secara langsung pengertian atau konsep yang ingin diketahuinya.

____________

5Zainal Berlian, Kurratul Aini dan Siti Nurhikmah,”Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Make –A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi”. Jurnal

Ilmiah Bioilmi, Vol.3, No.1, Edisi Januari 2017, h. 13.

6Miftakhul Huda, Model-Model Pengajaran dan pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 135.

7 Lie, Anita, Cooperative Learning Metode: Mempraktikan Cooperative Learning Di Ruang

Sama hal dengan penelitan Dahniati, yang menunjukan bahwa, hasil belajar peserta didik meningkat dengan menerapkan model kooperatif tipe make-a matchkarena proses/tahapan pembelajaran model kooperatif tipe make-a matchsangat maksimal sehingga hasil belajar yang diperoleh lebih tinggi.8Model kooperatif tipe make-a matchyang menuntut siswa untuk dapat berpikir kritis sehingga menjadikan siswa sangat serius dan disiplin baik saat proses pembelajaran maupun diskusi kelompok.

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penerapanmodel pembelajaran kooperatif tipe make-a matchmemberikan peningkatan terhadap hasil belajar peserta didik, dibandingkan tanpa menggunakan model kooperatif tipe make-a match.Selanjutnya, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji-t pada taraf signifikan = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = (n1+ n2– 2) dan digunakan uji dua pihak pada post-testeksperimen dan kontrol dimana kriterianya thitung ttabel diperoleh nilai t(0,975)(58) = 2,02 karena thitung ttabel yaitu 3,90 2,02.Dengan demikian, Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat di simpulkan bahwa penerapan model kooperatif tipe make-a matchpada tema benda-benda di lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen di bandingkan kelas kontrol.

____________

8Dahniati, Penerapan Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Make-A Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sains dikelas V MIN Miruk Aceh Besar,(UIN

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada tema benda-benda dilingkungan sekitar dengan subtema wujud benda dan cirinya dikelas Va dan Vc di MIN 8 Kabupaten Aceh Besar, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berada pada kategori sangat aktif yaitu 84,2% dikelas eksperimen dibandingkan dengan pembelajaran di kelas kontrol yang berada pada kategori kurang aktif yaitu 56,8%.

2. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah diselesaikan, maka diperoleh hasil thitung= 3,90. Kemudian dicari ttabeldengan (dk) = (n1 + n2–2), dk = (30 + 30 -2) =58 pada taraf signifikan = 0.05 maka dari tabel distribusi t di peroleh

nilai t(0,975)(58)=2,02. Karena yaitu 3,90>2,02 dengan demikian

diterima dan ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan

model kooperatif tipe make-a match pada tema benda-benda di lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas eksperimen

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran yang lebih efektif serta lebih baik, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match dapat membawa dampak positif terhadap siswa yaitu dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung dan juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Diharapkan kepada guru-guru dapat menerapkan model kooperatif tipe make a match pada mata pelajaran yang lain sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan disekolah.

2. Diharapkan kepada setiap guru mata pelajaran dapat menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dan menarik sesuai dengan tema atau materi yang diajarkan sehingga membuat siswa selalu termotivasi untuk aktif dan senang dalam pembelajaran.

3. Bagi peneliti berikutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang sama

pada tema lain sebagai bahan perbandingan dengan hasil penelitian ini atau dapat juga menerapkan model pembelajaran lain yang sesuai dengan tema benda-benda dilingkungan sekitar dengan subtema wujud benda dan cirinya.

Jakarta: Rineka Cipta.

Anita, Lie, 2002, Cooperative Learning Metode: Mempraktikan Cooperative

Learning Di Ruang Kelas, Jakarta: Grasindo.

Buku Pedoman Guru Tema : Benda-Benda di Lingkungan Sekitarku Kelas V (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dahniati, 2010, Penerapan Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Make-A Match

Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sains dikelas V MIN Miruk Aceh Besar,UIN Ar-Raniry, Darusalam, Banda

Aceh.

Djamarah Syaiful B, 2002, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hasil Studi Observasi di Sekolah MIN 8 Peukan Bada Aceh Besar pada Tanggal 12 September 2017.

Hamalik Oemar, 2004, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: Bumi Aksara.

Huda Miftakhul, 2013,Model-Model Pengajaran dan pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Huda Miftahul, 2012, Cooperative Learning Metode, Tehnik, Struktur dan Model

Penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Istarani, 2014, 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan : Media Persada.

Kadir.Abd.dan Asrorah, Hanun 2014, Pembelajaran Tematik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kokom Komalasari, 2010, Pembelajaran Konstektual: Konsep dan Aplikasi, Bandung: Refika Aditama.

Nata Abuddin, 2011, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: kencana.

Purwanto Rudy, Retnowati Epi, Nurihsan Agus, Nugroho Ervan, 2010, Buku Anti

Remedial IPA Terpadu, Jakarta: Wahyumedia.

Rusman, 2013, Model-Model Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rohani, A, 2004, Pengelolaan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana Nana, 2004, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algnido offset.

Slameto, 2003, Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiono, 2004, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, 1992, Metode Statistik, 1992, Bandung: Tarsino.

Sudjana Anas, 2000, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjono, 2009, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Zainal Berlian, Kurratul Aini dan Siti Nurhikmah,”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make –A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi”. Jurnal Ilmiah Bioilmi, Vol.3, No.1,

Edisi Januari 2017.

Wina Sanjaya, 2010, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana,2010. Widodo, Dkk, 2004, Alamku. Sains 4, Jakarta: Bumi Aksara.

1

Nama Sekolah : MIN 8 Aceh Besar

Kelas/ Semester :Va/ 1 (Ganjil)

Tema :Benda-Benda di Lingkungan Sekitar

Nama Observer/Pengamat : Fauziah

Hari/Tanggal : Selasa, 23 Oktober 2018

A. Pengantar : Kegiatan observasi dilakukan bertujuan untuk mengamati kegiatan