• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil dan Analisis Delay Lokasi Jalan Basuki Rahmat

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

4.3 Hasil dan Analisis Delay Lokasi Jalan Basuki Rahmat

mempunyai nilai CDF sebesar 41%. Nilai delay kurang dari 0,4s menurut standar SLAC merupakan nilai delay yang sangat baik. provider A dengan CDF 98% pada saat delay kurang dari 0,4s, merupakan nilai delay yang paling baik untuk aplikasi e-ticketing pada ITS.

Gambar 4.9 Hasil CDF pada hari ke-1 sampai ke-5 Terminal Purabaya

4.3 Hasil dan Analisis Delay Lokasi Jalan Basuki Rahmat

Pengukuran yang ketiga dilakukan di Jalan Basuki Rahmat. Pengukuran di Jalan Basuki Rahmat ini dilakukan selama lima hari. Dari pengukuran ini didapatkan data delay sebanyak 13.051 data. Kemudian data ini diolah, lalu disajikan dalam bentuk grafik perhari dan satu grafik menampilkan total dari data pengukuran dalam bentuk CDF. Penyajian CDF dilakukan berdasar secara harian dan juga total semua didalam satu grafik. Setelah didapatkan grafik CDF akan diolah lagi menjadi tabel sehingga lebih memudahkan untuk membandingkan provider seluler mana yang mempunyai nilai delay paling baik. Nilai delay paling baik adalah provider dengan delay paling rendah.

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Delay (ms) C D F ( % )

Nilai CDF lokasi Terminal Purabaya

CDF A CDF B CDF C CDF D

50

Saat pengukuran di Jalan Basuki Rahmat pada hari pertama, didapatkan data delay sebanyak 2.700 data. Kemudian data tersebut diolah menjadi grafik seperti pada Gambar 4.10. Dalam grafik didapat nilai delay kurang dari 0,4s untuk provider A mendapatkan nilai CDF sebesar 99%, provider B sebesar 43%, provider C sebesar 96%, provider D sebesar 29%. Nilai delay kurang dari 0,4s merupakan nilai delay sangat baik dari standar SLAC, pada lokasi Jalan Basuki Rahmat provider yang mempunyai nilai delay sangat baik yaitu provider A, dengan CDF sebesar 99%.

Gambar 4.10 Hasil CDF Hari ke-1 Jalan Basuki Rahmat

Pada saat pengukuran di Jalan Basuki Rahmat didapatkan data sejumlah 2538 data. Kemudian data tersebut akan diolah dan disajikan dalam bentuk grafik. Grafik dari pengukuran pada hari ke-2 bisa dilihat di Gambar 4.11. Pada grafik menunjukkan bahwa saat nilai delay kurang dari 0,4s, provider A mempunyai nilai CDF sebesar 98%, dan provider B sebesar 41%, kemudian untuk provider C nilai CDFnya sebesar 95%, dan yang terakhir untuk provider D sebesar 25%. Nilai delay kurang dari 0,4s termasuk dalam kategori sangat baik, untuk hari ke-2, provider yang

0 500 1000 1500 2000 2500 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Delay (ms) C D F ( % )

Nilai CDF hari ke-1 lokasi Jl. Basuki Rahmat

CDF A CDF B CDF C CDF D

51

mempunyai CDF paling besar untuk delay kurang dari 0,4s adalah provider A.

Pengukuran di Jalan Basuki Rahmat pada hari ketiga didapatkan 2.630 data. Kemudian data ini diolah ke dalam bentuk grafik, dan disajikan seperti pada Gambar 4.12. Bisa dilihat bahwa pada saat nilai delay kurang dari 0,4s, provider A mempunyai nilai CDF sebesar 98%, provider B mempunyai nilai CDF sebesar 47%, provider C mempunyai nilai CDF sebesar 91%, dan untuk provider D pada saat delay kurang dari 0,4s mempunyai nilai CDF sebesar 31%. Sehingga bisa diambil kesimpulan pada saat pengukuran delay di Jalan Basuki Rahmat untuk hari ke-3 adalah provider A, karena pada saat nilai delay kurang dari 0,4s mempunyai CDF sebear 98%.

Gambar 4.11 Hasil CDF hari ke-2 lokasi Jalan Basuki Rahmat

Kemudian pada saat pengukuran hari ke-4 di Jalan Basuki Rahmat didapatkan 2.646 data nilai delay. Terlihat pada Gambar 3.13 merupakan hasil dari pengolahan nilai delay dalam bentuk grafik CDF. Dari grafik tersebut bisa dilihat pada saat nilai delay 0,4s didapatkan nilai CDF untuk provider A sebesar 94%, provider B sebesar 53%, untuk

0 500 1000 1500 2000 2500 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Delay (ms) C D F ( % )

Nilai CDF hari ke-2 lokasi Jl. Basuki Rahmat

CDF A CDF B CDF C CDF D

52

provider C mendapatkan nilai CDF sebesar 88%, dan untuk yang terakhir yaitu provider D didapatkan nilai CDF sebesar 29%. Menurut standar SLAC untuk nilai delay kurang dari 0,4s merupakan provider yang sangat baik. Untuk lokasi pengukuran pada hari ke-4 didapatkan provider A dengan nilai CDF 94%. Sehingga provider A bisa dijadikan pertimbangan untuk menjadi provider yang digunakan pada sistem e-ticketing yang akan diterapkan dalam ITS.

Pengukuran pada hari ke 5 pada saat pengukuran di Jalan Basuki Rahmat didapatkan 2.537 data nilai delay. Terlihat pada gambar 4.14 gambar grafik karakteristik nilai delay. Pada saat nilai delay kurang dari 0,4s bisa dilihat nilai dari CDF provider A sebesar 93%, provider B 69%, provider C 83%, dan provider D 53%. Didapatkan nilai delay kurang dari 0,4s yang mempunyai CDF paling baik adalah provider A, yaitu sebesar 93%. Nilai delay kurang dari 0,4s merupakan nilai delay menurut standar SLAC, sebagai nilai delay yang paling baik. Nilai delay kurang dari 0,4s merupakan nilai delay yang baik untuk diterapkan pada sistem aplikasi e-ticketing pada sistem ITS. Sehingga tidak akan menyebabkan antrian pada pengguna tram dan monorail pada saat pembayaran dengan sistem e-ticketing ini.

Gambar 4.12 Hasil CDF hari ke-3 lokasi Jalan Basuki Rahmat

0 500 1000 1500 2000 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Delay (ms) C D F ( % )

Nilai CDF hari ke-3 lokasi Jl. Basuki Rahmat

CDF A CDF B CDF C CDF D

53

Gambar 4.13 Hasil CDF hari ke-4 Jalan Basuki Rahmat

Gambar 4.14 Hasil CDF hari ke-5 lokasi Jalan Basuki Rahmat

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Delay (ms) C D F ( % )

Nilai CDF hari ke-4 lokasi Jl. Basuki Rahmat

CDF A CDF B CDF C CDF D 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Delay (ms) C D F ( % )

Nilai CDF hari ke-5 lokasi Jl. Basuki Rahmat

CDF A CDF B CDF C CDF D

54

Kemudian semua hasil delay pada pengukuran yang dilakukan di lokasi Jalan Basuki Rahmat, dijadikan satu grafik. Kemudian diolah untuk didapatkan nilai CDFnya. Grafik yang menyajikan nilai CDF dari gabungan semua hari di Jalan Basuki Rahmat ada pada gambar Gambar 4.15. pada saat nilai delay kurang dari 0,4s, bisa dilihat provider A mempunyai CDF sebesar 96%, provider B 51%, provider C 91%, dan provider D sebesar 33%. Untuk provider yang paling baik adalah provider A, dengan CDF 96%, dengan menurut standar delay SLAC merupakan provider dengan delay paling baik, karena nilai delaynya kurang dari 0,4s. Sehingga saat diterapkan pada sistem e-ticketing untuk penerapan ITS, yaitu tram dan monorail, tidak akan menyebabkan antrian pada saat pembayaran dengan mengunakan sistem e-ticketing.

Gambar 4.15Hasil CDF pada hari ke-1 sampai ke-5 Jl. Basuki Rahmat

Dokumen terkait