• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen ABSTRAK ARI WIDAYANTO. (Halaman 27-42)

A. Hasil

Hasil pengamatan nematoda pada tegakan A. mangium di Arboretum Poltanesa pada pengamatan ini, menunjukkan bahwa dapat ditemukan beberapa jenis nematoda, baik yang terdapat pada media (tanah) maupun yang terdapat pada akar. Lebih jelasnya hasil pengamatan tersebut dirangkum dalam Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Jenis-jenis Nematoda yang Ditemukan pada Tegakan A. Mangium Jenis-jenis yang terdapat pada

No. No. Pohon

Akar Tanah Keterangan

1 2 - Nematoda A Tidak ditemukan

2 19 Nematoda B Nematoda C

3 25 - Nematoda D Tidak ditemukan

4 28 - Nematoda E Tidak ditemukan

5 39 - - Tidak ditemukan

6 47 Nematoda F - Tidak ditemukan

7 50 Nematoda G - Tidak ditemukan

8 203 Nematoda H Nematoda I -

9 221 Nematoda J Nematoda K -

10 247 Nematoda L - Tidak ditemukan

Berdasarkan tabel 2 diatas, bahwa dari 10 tegakan A. mangium yang diamati, dtemukan adanya keberadaan 6 jenis nematoda, dimana pada sampel akar ditemukan jenis nematoda yaitu Nematoda B, Nematoda F, Nematoda G, Nematoda H, Nematoda J, Nematoda L dan 6 jenis pada sampel tanah yaitu Nematoda jenis Nematoda A, Nematoda C, Nematoda D, Nematoda E, Nematoda I, Nematoda K.

Ciri-ciri nematoda yang ditemukan pada sample tanah dan sampel akar A. mangium adalah sebagai berikut :

1. Nematoda A

Nematoda A ditemukan pada 1 sampel pengamatan A. mangium, jenis ini ditemukan pada tanah. Ciri-ciri Nematoda, yang ditemukan saat pengamatan adalah jika diamati di bawah mikroskop tubuhnya tampak membujur dan terdapat potongan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

kepala

2. Nematoda B

Nematoda B ditemukan pada 1 pengamatan A. mangium, jenis ini ditemukan pada akar. Dari hasil yang ditemukan pada saat pengamatan, nematoda yang ditemukan masih berbentuk telur atau larva yang di sekelilingnya diselubungi kotoran dan terdapat seperti pecahan dari cangkang larva tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.

3. Nematoda C

Nematoda C ditemukan pada 1 pengamatan A. mangium, jenis ini ditemukan pada tanah. Dari hasil yang ditemukan pada saat pengamatan,

nematoda nampak melintang

dan dapat dilihat pada

Gambar 3 berikut.

ekor

kepala

3. Nematoda D

Nematoda C ditemukan pada 1 pengamatan A. mangium, jenis ini ditemukan pada tanah. Ciri-ciri Nematoda, yang ditemukan saat pengamatan adalah jika diamati di bawah mikroskop tubuhnya tampak membujur dan terlihat hanya setengah bagian tubuh yang hilang dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4 berikut

kelamin ekor

4. Nematoda E

Nematoda E ditemukan pada 1 pengamatan A. mangium, jenis ini ditemukan pada tanah. Dari hasil yang ditemukan pada saat pengamatan di bawah mikroskop, nematoda yang ditemukan potongan nematoda yang hancur membujur dan terdapat alur di bagian tengah tubuhnya dan bulu-bulu halus dan untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar 5 berikut.

5. Nematoda F

Nematoda F ditemukan pada 1 pengamatan A. mangium, jenis ini ditemukan pada akar. Dari hasil yang ditemukan pada saat pengamatan di bawah mikroskop, nematoda nampak melintang terdapat alur di bagian tengah dan berupa potongan setengah dari nematoda dan dapat dilihat pada Gambar 6 sebagai berikut.

6. Nematoda G

Nematoda G ditemukan pada 1 pengamatan A. mangium, jenis ini ditemukan pada akar. Ciri-ciri Nematoda, yang ditemukan saat pengamatan adalah jika diamati di bawah mikroskop tubuhnya tampak membujur terdapat alur di bagian ekor, dan nematoda ini hanya berupa potongan setengah dari nematoda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7 berkut.

ekor

7. Nematoda H

Nematoda H ditemukan pada 1 pengamatan A. mangium, jenis ini ditemukan pada akar. Ciri-ciri Nematoda, yang ditemukan saat pengamatan adalah jika diamati di bawah mikroskop tubuhnya tampak membujur dan terdapat potongan, pada bagian ekornya berbentuk runcing dan terdapat kait seperti mata panc ing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 8 berikut.

ekor

8. Nematoda I

Nematoda I ditemukan pada 1 pengamatan A. mangium, jenis ini ditemukan pada tanah. Ciri-ciri Nematoda, yang ditemukan saat pengamatan adalah jika diamati di bawah mikroskop tubuhnya tampak potongan membujur dan terdapat sungut serta terdapat telur-telur dibagian ekor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 9 berikut.

ekor

9. Nematoda J

Nematoda J ditemukan pada 1 pengamatan A. mangium, jenis ini ditemukan pada akar. Ciri-ciri Nematoda, yang ditemukan saat pengamatan adalah jika diamati di bawah mikroskop tubuhnya yang berwarna putih tampak potongan ekor yang membujur dan runcing. Untuk

lebih jelasnya dapat

dilihat pada Gambar 10 berikut.

kelamin

ekor

10. Nematoda K

Nematoda K ditemukan pada 1 pengamatan A. mangium, jenis ini ditemukan pada tanah. Dari hasil yang ditemukan pada saat pengamatan di bawah mikroskop, nematoda yang ditemukan potongan nematoda yang hancur membujur. Dapat dilihat pada gambar 11 berikut.

11. Nematoda L

Nematoda L ditemukan pada 1 pengamatan A. mangium, jenis ini ditemukan pada tanah. Ciri-ciri Nematoda, yang ditemukan saat pengamatan adalah jika diamati di bawah mikroskop tubuhnya tampak lengkap membujur dan terdapat alur di bagian tubuhnya serta bentuk ekornya yg runcing membuat nematoda ini cepat bergerak, sehingga sukar saat dilakukannya pengamatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Gambar 12 berikut.

kepala

ekor

Gambar 14. Nematoda L (perbesaran 400x)

Hasil penelitian ini diperoleh berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan di laboratorium Konservasi Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

B. Pembahasan

Pada tegakan A. mangium, dari 10 sampel pengamatan ditemukan pada sampel akar yaitu Nematoda B, Nematoda F, Nematoda G, Nematoda H, Nematoda J, Nematoda L dan 6 jenis nematoda pada sampel tanah yaitu Nematoda A, Nematoda C, Nematoda D, Nematoda E, Nematoda I, dan Nematoda K. Nematoda yang ditemukan belum dapat diidentifikasi karena pengaruh lamanya saat penyimpanan sampel tersebut di dalam lemari pendingin sehingga banyak bagian tubuh nematoda yang hancur saat dilakukan pengamatan sampel di bawah mikroskop. Meskipun jenis-jenis nematoda yang didapat dari pengamatan pada sampel tanah dan sampel akar tersebut belum dapat diidentifikasi, akan tetapi dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya kehadiran nematoda tersebut pada tanaman dikarenakan akar A. Mangium merupakan inang yang cocok bagi jenis-jenis nematoda tersebut sebagai sumber makanannya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sastrahidayat (1990), bahwa di dalam hubungannya antara tumbuhan dan nematoda, tumbuhan merupakan inang yang digunakan sebagai makanan bagi nematoda. Bentuk hubungan antara nematoda dan tumbuhan inang tergantung dari jenis tumbuhan, nematoda dan iklim.

Lain dari itu dinyatakan oleh Sastrahidayat (1990), bahwa sebagian besar nematoda parasit tumbuhan hidup dalam ruangan pori tanah dekat akar, dimana mereka dihadapkan pada larutan garam, eksudat akar dan substansi yang dihasilkan oleh jasad renik yang lain, sehingga nematoda tersebut akan terangsang untuk mendekatinya. Beberapa peneliti menulis hasil bahwa nematoda berkumpul sekitar pucuk akar dan pada tempat permukaan akar. Respon nematoda terhadap

senyawa tersebut dapat taxis (ditujukan dengan mengarahkan tubuhnya segera ke arah dimana senyawa tersebut dihasilkan) dan secara kinesis (adanya perubaha n kecepatan pergerakan secara linier atau sering mengalami gerakan yang memutar) maupun dapat terjadi kedua-duanya.

Menurut Sastrahidayat (1990), tumbuhan yang diserang oleh nematoda akan memberikan reaksi yang berbeda-beda tergantung jenis tumbuhan dan jenis nematoda. Keterangan mengenai mekanisme yang terlihat dalam fenomena yang kompleks ini masih sedikit yang diketahui.

Lain dari itu, Agrios (1996) di kutip oleh Widyasasi, (2007) menyatakan bahwa kerusakan mekanik secara langsung yang disebabkan oleh nematoda sewaktu makan hanya menyebabkan kerusakan kecil terhadap tumbuhan. Nampaknya sebagian besar kerusakan disebabkan oleh sekresi air ludah yang diinjeksi ke dalam tumbuhan sewaktu nematoda makan. Proses makan tersebut menyebabkan sel tumbuhan yang diserang bereaksi, yang mengakibatkan mati atau hilangnya kekuatan ujung akar dan tunas, terbentukanya luka dan pecahnya jaringan, berbagai jenis pembengkakan dan puru, dan pengerutan serta berubanya batang dan daun. Beberapa keadaan tersebut disebabkan oleh rusaknya jaringan yang terinfeksi oleh enzim nematoda, yang dengan atau tanpa bantuan metabolik beracun menyebabkan jaringan hancur dan matinya sel. Pengaruh lain disebabkan oleh pertumbuhan sel secara abnormal, dengan menekan pembelahan sel atau denga n merangsang pembelahan sel menjadi tidak terkendali sehingga menghasilkan puru atau membesarnya sejumlah akar-akar lateral pada atau dekat titik infeksi.

Dalam dokumen ABSTRAK ARI WIDAYANTO. (Halaman 27-42)

Dokumen terkait