• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian a. Kondisi Geografis

Parapat terletak pada 0,200 691 Lintang Utara dan 980 921 Bujur Timur. Secara keseluruhan mempunyai 5 kelurahan dengan batas-batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Dolok Panribuan, sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Samosir, sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Tobasa dan sebelah timur berbatasan dengan Hatonduan.

Luas wilayah parapat adalah 120,38 Km2 , dimana topography daerahnya dalah datar, bergelombang dan terjal dengan kemiringan dataran adalah 2,46 Km2, bergelombang 67,65 Km2 dan berbukit terjal 50,27 Km2. Dari bentuk topographinya kedalaman tanah di daerah ini termasuk sedang dimana sekitar 36,54% dari luas areal mempunyai kedalaman antara 30-39 Cm.

b. Kondisi Iklim

Parapat teletak di daerah provinsi Suatera Utara, wilayah ini terletak dekat dengan garis khtulistiwa. Maka iklim di daerah parapat beriklim tropis, dengan curah hujan tahunan rata-rata 4.417 mm. Temperatur rata-rata adalah 220-240 C. Musim Kemarau biasanya terjadi pada bulan juni sampai dengan september, dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan bulan Maret, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba.

c. Kondisi Demograpi

Menurut hasil pencacahan lengkap sensus penduduk (SP) tahun 2007 penduduk Parapat berjumlah 14.374 jiwa.

d. Potensi Wilayah

Parapat memiliki potensi yang cukup besar dan cukup luas untuk dikembangkan menjadi areal pariwisata dan pertanian. Danau yang sangat luas merupakan sumber perikanan dan perhubungan sedangkan keindahan alam daerah merupakan potensi energi untuk pengembangan industri perhotelan dan pariwisata. Dalam wilayah parapat terdapat daerah-daerah wisata yang dapat menunjang sektor prekonomian darah tersebut, yaitu memiliki pantai yang indah yang memiliki fasilitas berupa hotel-hotel dan bungalow dan restauran besar. Ada air terjun daan batu gantung yang menjadi tempat bersejarah dan menarik yang banyak dikunjungi wisatawan. Kegiatan perekonomian terpenting dalam wilayah parapat adalah sektor pariwisata dan pertanian.

e. Kependudukan

Penduduk Parapat terdiri dari suku Batak Toba dan simalungun (mayoritas) serta suku lainnya suku Jawa, Minang, Melayu, Aceh, Karo dan Nias. Bahasa yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa toba dan bahasa Indonesia. Penduduk Mempunyai kesenian khas Toba dan Simalungun. Yang paling diminati masyarakat adalah seni tari dan seni suara.

4.1.2. Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Berdirinya PT. BRI Persero

Berdirinya BRI dimulai zaman Belanda yaitu pada tanggal 16 Desember 1895 yang ditandai dengan berdirinya “DE POERWOKERTO SCHENDP EN SPAAR BANK DER INLANDSHE HOOPDEN” atau yang lebih sering dikenal dengan Bank Priyayi oleh seorang Patih Purwokerto bernama R. Rei Wiraatmaja. Kalau kita kaitkan dengan situasi perbankan dimasa itu, Bank Priyayi atau Volks Bank maupun bank-bank komersial lainnya hidup dengan mendapat persaingan DE JAVASCHE BANK yang memiliki monopoli sanggup memberikan kredit dengan suku bunga rendah. Seperti diketahui bahwa DE JAVASCHE BANK yang didirikan pada zaman Hindia Belanda tahu 1875 adalah sebagai bank swasta, akan tetapi mempunyai fungsi utama dalam mengatur keuangan pemerintah seolah-olah bank tersebut berkedudukan sebagai bank sentral. Namun sama sekali tidak berperan sebagai Banker’s Bank dan tidak pula berkemampuan untuk mengawasi sejumlah uang yang beredar di masyarakat, oleh karena itu untuk mengendalikan dan mengembangkan usaha perbankan, pada tahun 1912 Pemerintah Hindia Belanda mengumumkan Central Kas di bawah naungan Departemen Pemerintah Hindia Belanda dan begitu juga saat itu direkturnya ditunjuk Mr. TH. Fruin.

Berdirinya Central Kas yang menjadi induk bagi Volks Bank tidak segera mendapat perbaikan sebagaimana yang diharapkan. Masih ditemukan berbagai kelemahan, lalu untuk mengatasinya diambil tindakan lebih lanjut untuk mengadakan suatu komisi untuk meneliti kelemahan-kelemahan yang ada guna dapat diperbaiki

pemerintah. Komisi ini diketuai oleh Prof. DR. Bocke dan hasilnya mulai tahun 1926 terdapat keseragaman status bagi seluruh bank meskipun organisasinya masing-masing terpisah. Keadaan ini berubah kemudian akibat terjadinya krisi ekonomi dunia (1926-1932) sehingga beberapa bank mengalami kemacetan. Maka dibentuklah ELGEMENCE VOLKSCREDIT BANK pada tanggal 19 Desember 1934 yang berkantor di Jakarta dengan direkturnya pertama adalah Mr. TH. Fruin. Pada tahun 1942 saat masuknya Jepang, ELGEMENCE VOLKSCREDIT BANK yang dalam kegiatannya bukan semata-mata sebagai bank komersil akan tetapi lebih mengutamakan kepentingan social ekonomi. Dalam tahun yang sama ELGEMENCE VOLKSCREDIT BANK menjadi Syomin Ginko (Bank Rakyat).

Perkembangan Bank Rakyat Indonesia yang tidak terlepas dari aktivitas Syomin Ginko berjalan ditengah sistem pemerintah yang berkuasa. Tanggal 22 Maret 1946, masa kemerdekaan Bank Rakyat, dahulu AVB/Syomin Ginko ditetapkan sebagai Bank Pemerintah yang pertama didirikan setelah kemerdekaan. Tanggal 26 Oktober 1960 Bank Rakyat Indonesia dan NHM ditambah BTM disatukan dan dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN). Pada tahun 1965 BKTN diintegrasikan kedalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Tani dan Nelayan. Bulan Agustus 1965 semua Bank Pemerintah dibangun menjadi satu dengan nama Bank Rakyat Indonesia dimana pihak Negara Indonesia unit II merupakan wadah ex Nama yang bekerja di bidang exim. Pada tanggal 18 Desember 1970 Bank Rakyat Insonesia menampung hak dan kewajiban serta kepercayaan, serta perlengkapan Bank Negara Indonesia Unit II di bidang rural, diundangkan dengan

Undang-undang No. 21 Tahun 1968.Tahun 1982 Direksi menegaskan sebuah tim untuk mengkaji tentang berdirinya sebuah Bank Rakyat Indonesia yang hasil dituangkan dalam SK Direksi Bank Rakyat Indonesia No. Kep. 67/DIR/21/1982 pada tanggal 2 Desember 1982, secara resmi dietapkan bahwa Bank Rakyat Indonesia didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 yaitu Bank Rakyat Indonesia bernama “DE POERWOKERTO SCHENDP EN SPAAR BANK DER INLANDSHE HOOPDEN”, didirikan pertama kali oleh R. Rei Patih Wiraatmaja. Adanya Peraturan Pemerintah yaitu No. 21 tanggal 29 April 1992 tentang Penyesuaianbentuk hokum. Pada tanggal 1 Juli 1992 BRI berubah status Perseroan dengan nama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), menjadi PT. Persero fakta pendirian PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) No. 133 tanggal 31 Juli 1992.

4.1.3. Budaya Kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero

Objek penelitian ini adalah faslitas kredit yang disalurkan oleh kantor BRI unit Parapat yaitu KUPEDES. Kantor BRI menyalurkan kredit untuk beberapa sektor seperti: sektor pertanian, peternakan, usaha mikro dan kecil yang layak.

Untuk lebih menigkatkan pelayanan serta memberikn pelayanan yang terbaik, sejak tanggal 16 desember 1990 Direktur Utama BRI mencanangkan satu budaya kerja yang baru yang berlakudi linkungan wilayah kerja BRI di seluruh Indonesia. Dalam budaya kerja ini terkandung nilai-nilai, bukti-bukti dan pedoman yang semuanya merupakan ciri khas BRI dalam melayani nasabahnya. Disamping itu BRI

mempunyai motto “melayani seluruh lapisan masyarakat”, juga dikenal adanya budaya “trampil” yang berarti :

T : Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, jujur dan ikhlas.

R : Ramah serta cekatan dalam memberikan pelayanan kepada nasabah dengan senyum serta penampilan dan budi bahasa yang baik.

A : Andal dalam berbisnis berorientasi yang tinggi dengan sikap sadar bersemangat, daya bersaing yang tinggi dan bekerja dengan efisien.

M : Mandiri dalam bertugas penuh percaya diri, aktif, kreatif serta disipin dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya.

P : Piawai dalam bekerja dan menguasai bidang pekerjaannya serta selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.

I : Idealis dalam berkreasi dibidang sistem kerja dan produk dengan rasa memiliki perusahaan, bekerja terencana dan menghargai waktu serta memiliki semangat kerja yang tinggi.

L : Luas dalam wawasan dan tanggap terhadap permasalahan dan situasi yang terjadi.

4.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi BRI Unit Parapat adalah berbentuk garis, dimana setiap bawahan hanya bertanggung jawab langsung kepada seorang atasan saja. Tiap-tiap bagian terpisah antara satu dengan lainnya berdasarkan fungsi dan tugasnya.

Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Unit Parapat dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Dokumen terkait