• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen Ekonomika Vol.1 No.2 Desember 2012 (Halaman 82-87)

di Provinsi Aceh, Periode 2000-

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui berapa besar Kontri- busi retribusi daerah dan pajak reklame ter- hadap Penerimaan Pendapatan Asli daerah di Provinsi Aceh maka akan dianalisis den- gan menggunakan analisis kontribusi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 menggambarkan kontribusi retri- busi daerah dan pajak reklame terhadap PAD di Provinsi Aceh dari tahun 2006-2010. Pada tahun 2000 besarnya kontribusi retribusi dae- rah terhadap PAD sebesar 0,89%, sementara kontribusi pajak reklame sebesar 2,20%. Pada tahun 2001 kontribusi retribusi daerah terha- dap PAD sebesar 0,92% dan kontribusi pa- jak reklame sebesar 2,25%. Pada tahun 2002 kontribusi retribusi daerah terhadap PAD sebesar 0,94% dan kontribusi pajak reklame sebesar 2,21%. Pada tahun 2003 kontribusi retribusi daerah terhadap PAD sebesar 0,94% dan kontribusi pajak reklame sebesar 2,18%. Pada tahun 2004 kontribusi retribusi daerah terhadap PAD sebesar 0,91% dan kontribusi pajak reklame sebesar 2,14%. Pada tahun 2005 kontribusi retribusi daerah terhadap PAD sebesar 0,87% dan kontribusi pajak reklame sebesar 2,06%. Pada tahun 2006 kontribusi retribusi daerah terhadap PAD sebesar 0,76% dan kontribusi pajak reklame sebesar 1,92%. Sampai pada tahun 2010 besarnya kontribusi retribusi daerah terhadap PAD sebesar 0,68 dan pajak reklame mencapai 1,60. Dalam kurun waktu sepuluh tahun kontribusi retri- busi daerah terhadap PAD mencapai 0,89%, sementara pajak reklame mencapai 1,95%.

Dari hasil penelitian diatas menggambar- kan bahwa retribusi daerah dan pajak reklame masih relatif kecil sumbangannya atau kon-

KS = x 100%

Tabel 3

Kontribusi Retribusi daerah dan Pajak Reklame terhadap Penerimaan PAD Provinsi Aceh Tahun 2000-2010

Tahun PAD (Rp) Kontribusi Retribusi daerah

(%)

Kontribusi Pajak Reklame (%) 2000 183.524.661.364,18 0,89 2,20 2001 191.201.587.114,37 0,92 2,25 2002 202.222.325.111,14 0,94 2,21 2003 211.147.324.214,11 0,94 2,18 2004 221.544.744.112,72 0,91 2,14 2005 241.364.257.321,74 0,87 2,06 2006 280.149.709.808,44 0,76 1,92 2007 339.003.035.469,65 0,67 1,59 2008 371.712.843.109,55 0,67 1,65 2009 391.919.368.616,75 0,69 1,60 2010 431.223.874.214,58 0,68 1,60 Rata-rata 0,813 1,95

tribusinya terhadap PAD di Provinsi Aceh, oleh karenanya pemerintah harus berusaha lebih keras untuk meningkatkan PAD salah satunya dapat dilakukan dengan menambah fasilitas publik yang didalamnya dikenakan retribusi. Dipihak lain dalam upaya untuk meningkatkan penerimaan Pajak Reklame hendaknya diciptakan kondisi yang kondusif bagi perkembangan industri dengan mening- katnya jumlah industri diharapkan pemasan- gan reklame juga akan meningkat, sementara mengenai retribusi daerah dengan memper- banyak penyediaan fasilitas publik yang se- cara ekonomis dapat dikenakan biaya oleh pemerintah bagi masyarakat yang menggu- nakannya.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan diatas menunjukkan bahwa retribusi daerah dan pajak reklame memiliki kontribusi terhadap pendapatan asli daerah di Provinsi Aceh. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Waluya (2010), yang menyebutkan bahwa peranan pajak dan retribusi daerah terhadap PAD di kabupaten/kota di Jawa Timur cukup domi- nan dengan rata-rata persentase diatas 60%. Peranan dan kontribusi tersebut tidak ber-

beda secara signiikan antara kelima wilayah

di Jawa Timur artinya wilayah utara, selatan, tengah, barat, dan timur (yang mempunyai

karakteristik geograi, topograi, ekonomi,

dan sosial yang berbeda) sama-sama men- gandalkan pajak dan retribusi daerah seba- gai sumber utama penerimaan PAD. Temuan tersebut semakin memperkuat keyakinan makin sulitnya daerah untuk mandiri dalam pembiayaan pembangunan tanpa perubahan kebijakan terhadap tax sistem yang di Indo- nesia.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widhi (2005) dalam penelitianya yang hampir sama den- gan penelitian ini dengan judul “Kontribusi Pajak Hotel Dan Restoran Terhadap Pen- dapatan Asli Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 1989–2003” dalam penelitiannya dis- ebutkan bahwa pajak hotel dan restoran ter- hadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabu-

paten Purworejo tahun anggaran 1989–2003 cukup bagus. Dengan kecenderung menga- lami kenaikan tiap tahunnya, dengan tingkat

rata-rata 1,79 persen. Tingkat efektiitas pajak

hotel dan restoran di Kabupaten Purworejo pada tahun 1989-2003 sangat baik. Dengan

melihat rata-rata efektiitas pajak hotel dan

restoran Kabupaten Purworejo yang mele- bihi 100 persen atau rata-rata sebesar 102,04 persen setiap tahunnya, hal ini menunjukkan bahwa kinerja dalam pemungutan pajak ho- tel dan restoran Kabupaten Purworejo sangat baik. Karena realisasi pajak hotel dan resto- ran lebih besar dari pada target yang diren- canakan. Dari hasil persamaan hasil regresi menunjukkan tanda parameter jumlah hotel dan restoran adalah positif yaitu 1.023.101 yang menunjukkan bahwa apabila jumlah Hotel dan Restoran naik atau turun 1 unit, maka akan mengakibatkan naiknya realisasi pajak hotel dan restoran sebesar 1.123.101 rupiah. Hasil regresi dengan asumsi variabel yang lain tetap.

KESIMPULAN

a. Perkembangan retribusi daerah dan re- klame di Provinsi Aceh dan Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Aceh periode 2000-2010 menunjukkan perkembangan yang semakin meningkat.

b. Kontribusi retribusi daerah terhadap Pen- dapatan Asli daerah periode 2000-2010 mencapai rata-rata 0,813 persen.

c. Kontribusi pajak reklame terhadap Pen- dapatan Asli Daerah periode 2000-2010 mencapai rata-rata 1,95 persen.

SARAN

Dari kesimpulan di atas, maka saran-sa- ran yang dapat diajukan dari hasil temuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pemerintah Aceh bersama-sama dengan DPKD (Dinas Pengelolaan Keuangan Dae- rah) hendaknya dapat menyikapi dengan meningkatnya jumlah objek reklame di Provinsi Aceh maka realiasi penerimaan

Pajak Reklame akan meningkat sehingga penerimaan PAD juga meningkat. Maka dengan adanya peningkatan penerimaam PAD dapat digunakan untuk membiayai pembangunan di Provinsi Aceh.

b. Penerimaan daerah Provinsi Aceh diu- payakan lebih meningkat lagi, terutama bersumber dari PAD, yaitu pajak daerah, retribusi daerah, laba BUMD, dan peneri-

maan lain yang dianggap sah.

c. Temuan penelitian ini dapat dipertim- bangkan oleh praktisi maupun akademisi sebagai masukan yang penting dalam mengkaji kembali kemampuan keuangan daerah di era otonomi daerah dan pen- garuhnya terhadap percepatan pemban- gunan manusia.

REFERENSI

Anonimous (2006), Perundang-Undangan Perpajakan, BPS. Jakarta : Djajaningrat (2009). Perpajakan. Jakarta : Erlangga.

Devas, Nick (2008), Keuangan Pemerintah Daerah Di Indonesia, UI Press, Jakarta.

Ichsan Chairul dan Rustam Effendi (1995). Analsisis Pajak Asli Daerah (PAD). Ekobis. Vol 4 No 3: 141-158.

Ismail, (2002). Otonomi Khusus. Jakarta : Erlangga,

Ketut Yadnyana I (2010) Pengaruh Pajak Reklame Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Brebes. Jurnal Akuntansi & Keuangan.Vol. 3, No. 7: 111-131.

Kaho, (2004). Prospek Otonomi Daerah dan Identiikasi Beberapa Faktor Mempengaruhi Penyeleng- garaan di Negara Republik Indonesia. Jakarta: PT. Gravindo.

Manawir (2003). Pajak Penghasilan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Mardiasmo. (2004). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Andi. Mitradiredja (2003). Pos Penerimaan PAD. Yogyakarta : BPFE-UGM.

Marihot, (2005). Pengantar perpajakan. Edisi Ketiga. Jakarta : Granit.

Nurmantu, Safri.(2005). Pengantar Perpajakan”. Edisi Ketiga. Jakarta : Granit,

Peraturan pemerintah No 65. tahun 2001 Pajak Hotel dan Restoran, Pemda, Banda Aceh. Peraturan pemerintah No 104 tahun 2000 dan PP 106 Tahun 2000 dan UU No. 18, Penerimaan

Provinsi Aceh.

Resmi, Siti (2003). Tujuan dari Sistem Perpajakan. Edisi Kedua. Suparmoko, M (2002). Asas-asas Ilmu Keuangan Negara, Cetakan Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Sidik (2002) Optimalisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan Keuangan Daerah. Jurnal Akuntansi Keuangan. Vol. 5. No 6: 43-61.

Suparmoko, (2002), Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah, Edisi Pertama. Jakarta: Erlangga.

Supramono (2003) Kontrubusi Utama PAD. Jakarta : Erlangga. Supranto, (2003) Metodelogi Penelitian. Jakarta : Erlangga.

Sumitro dan Koho (2001). Pembangunan Ekonomi. Cetakan Keempat, Jakarta: PT. Raja Grain- do Persada.

UU No 34, Tahun 2007. Peraturan Perundang-undangan Pajak Daerah dan Retrebusi Daerah. Seri Perundang-undangan, Jakarta : Pustaka Yustisia.

Undang-Undang No.28 Tahun 2009. Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang No. 18 Tahun 1998, Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pemda, Banda Aceh.

Undang-undang No. 18 Tahun 2001, Otonomi Khusus Bagi Provinsi Aceh,

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, penyelenggaraan pemerintahan dan pembagunan daerah. Pemda, Banda Aceh.

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004. Tentang Otonomi Daerah.

Undang-Undang No 34 Tahun 2000. Tentang Perubahan Undang-Undang Nonir 18 tahun 1997 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang No.33 tahun 2004. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Dae- rah. Jakarta : Pustaka Yustisia,

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2002 mengenai peraturan umum retribusi daerah,

Waludi (2005). Perpajakan. Edisi Keempat. Jakarta : Granit.

Waluya, Ahmad Jati (2010), Peranan Pajak Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Studi Pada Daerah Tingkat II Di Jawa Timur). Jurnal Akuntansi Keuangan. Vol 5. No2. 111-134.

Waluyo dan Ilyas (2003). Perpajakan Indonesia. Buku I. Jakarata. Selemba Empat.

Widhi (2005) Kontribusi Pajak Hotel Dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 1989 – 2003. Skripsi tidak dipublikasikan Universitas Islam Indonesia Fa- kultas Ekonomi Yogyakarta.

Membangun Keunggulan Bersaing melalui

Dalam dokumen Ekonomika Vol.1 No.2 Desember 2012 (Halaman 82-87)

Dokumen terkait