• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama pesantren yang dijadikan tempat pelatihan inkubasi bisnis online adalah: Pesantren Persatuan Islam 97 Simpang Cikajang. Pesantren ini beralamat di: Jl. Raya Simpang Cikajang Km. 93 Cikajang Garut. Luas lahan pesantren ini adalah: 11.000 m2 dengan luas bangunan: 3500 m2. Didirikan pada tahun 1989 oleh seorang dokter, yaitu dr. Musthofa, pesantren itu kini dipimpin oleh Al Ustadz Mohamad Ramdan, M.Ag., seorang alumni UIN SGD Bandung.

Pesantren ini sudah mempunyai beberapa satuan lembaga pendidikan, yaitu dari tingkat taman kanak-kanak (Raudhatul Athfal/RA) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (Mu’allimin). Berikut addalah daftar satuan lembaga pendidikan tersebut dengan pemimpin hariannya:

Tabel 1. Daftar Pemimpin Harian di Pesantren Persis 97 Cikajang

a. Pimpinan Pondok : Ust Pribadi Zakiah b. Raudlatul Athfal : Lilis Gusdini, S.Pd c. Madrasah Diniyah : Enung Nursa’diah

d. SDIT : Ai Sa’adah, S.Ag

e. Tsanawiyah : Ust. Jajang Koswara, S.Ag. f. Mu'allimin : Ust. Anang Sumina, S.Pd

Sumber: Dok. Pesantren Persis No. 97 Cikajang, Garut, 2019.

Untuk membina seluruh satuan sekolah di atas, ada 42 guru (ustadz/ah) baik yang mukim di dekat pesantren maupun yang pulang-pergi ke kota Garut. Selain mengajar, para guru itu pun berperan sebagai tenaga kependidikan dan pembina santri. Hampir semua ustadz/ah adalah sarjana, terutama sarjana pendidikan. Berikut adalah daftar nama para pengajar tersebut:

ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028

Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 111

Tabel 2. Daftar Nama Guru di Pesantren Persis 97 Cikajang

NO Nama JABATAN TEMPAT TUGAS

1 Mohamad Ramdan, M.Ag Pimpinan Pesantren Pesantren 2 Anang Sumina, S.Pd. Mudir Mu'allimin Mu'allimin

3 Abdurahman, S.Pd.I Guru Mu'allimin

4 Jajang Ruhiat, S.Pd.I Guru Mu'allimin

5 Rustandi, S.Pd.I Guru Mu'allimin

6 Rukman Sutarman, S.Pd Guru Mu'allimin

7 H. As. Abdurrahman Guru Mu'allimin

8 Asep Dania, S.Pd Guru Mu'allimin

9 Gun Gun Sukma Gunadi Guru Mu'allimin

10 Kusmana, S.E Guru Mu'allimin

11 Hadi M. Anhar Guru Mu'allimin

12 Rini Darliani, S.Pd Guru Mu'allimin

13 Hudman Saebani TU Mu'allimin

14 Musonip, S.Pd.I Guru MTs/Mu'allimin

15 D. Abdul Majid, S.Pd.I Guru MTs/Mu'allimin

16 Tuti Maryati, S.Pd Guru/Bendahara MTs/Mu'allimin

17 Amin Mubarok Guru MTs/Mu'allimin

18 Pribadi Zakiyah, S.Pd.I Pimpinan Pondok MTs/Mu'allimin

19 Ida Laela, S.Pd.I Guru MTs

20 Jajang Koswara, S.Ag Mudir Tsanawiyyah MTs

21 Siti Aisah, S.Th.I Guru MTs

22 Aan Nurhasanah, S.Ag Guru/Bendahara MTs

23 Zenal, S.Pd Guru/TU MTs

ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028

Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 112

25 Yesi Anis Fitria, S.Pd Guru MTs

26 Elmi Siti Nurbaeti Guru RA

27 Lilis Gusdini, S.Pd Mudir RA RA

28 Reni Anggraeni Guru RA

29 Hilda Guru RA

30 Ranis Guru SDIT

31 Ai Sa'adah, S.Ag. Mudir SDIT SDIT

32 Lilis Siti Rohmah, S.Pd.I Guru SDIT

33 Denis Juariyah, S.Pd.I Guru SDIT

34 Imas Masrifah S.Pd. Guru SDIT

35 Sadam Mardiansyah, S.Pd. Guru SDIT

36 Dewi Sulastri, S.Pd.I Guru SDIT

37 Syarah Arianti Lukman, S.Pd. Guru SDIT

38 Ai Siti Rodiah, S.Pd.I Guru SDIT

39 Isman Pratama, S.Pd Guru SDIT

40 Enung Nurs'adiah Mudir Diniyyah MD

41 Annisa Guru MD

42 Yesi Anggraeni Guru MD

Sumber: Dok. Pesantren Persis No. 97 Cikajang, Garut, 2019.

Selain para ustadz/ah tersebut di atas, ada beberapa orang yang bertugas sebagai pelengkap keperluan keberadaan pesantren seperti seorang satpam, petugas kebersihan, dan petugas dapur. Semua orang yang bertugas seperti itu tinggal di pesantren dan di dekat pesantren.

ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028

Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 113

Adapun santri yang bersekolah di Pesantren Persis No. 97 itu adalah mereka yang berada/tinggal di sekitar kompleks pesantren. Selain itu, ada pula yang tinggal di asrama. Berikut adalah rincian jumlah santri per unit sekolah:

Tabel 3. Jumlah Santri per Unit Sekolah di Pesantren Persis 97 Cikajang

NO JENJANG LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. Mu’allimin 37 40 76 2. Tsanawiyyah 50 60 110 3. SDIT 117 101 218 4. RA 8 13 21 5. MD 20 30 50 6. Asrama 15 12 27 Jumlah Total 247 256 502

Sumber: Dok. Pesantren Persis No. 97 Cikajang, Garut, 2019.

Keadaan jumlah santri yang cukup banyak untuk pendidikan yang ada di perdesaan, dapat menjadi rational jika ada upaya-upaya untuk membangkitkan para santri tersebut untuk lebih terlibat dalam bisnis online. Demikian agar para santri tersebut menjadi lebih berdikari.

Urgensi Pelatihan Bisnis Online

Rahman (2011: 72) memandang masyarakat sebagai kesatuan-kesatuan atau himpunan manusia yang hidup bersama, oleh karena itu adanya hubungan timbal balik saling mempengaruhi dan juga kesadaran untuk saling tolong menolong diantara anggotanya dan memungkinkan individu atau kelompok untuk berubah sesuai situasi dan kondisi yang ada pada dirinya atau luar dirinya pada saat berinteraksi.

ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028

Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 114

Pendapat George Herbert Mead (Otnes, 2017) mengenai konsep diri (self)

menganalisis tindakan santri sebagai pelaku kreatif memiliki ketergantungannya dengan target seni (masyarakat) dengan ketertarikan yang sama di bidang fashion,

konsep diri tersebut akan muncul jika ia berinteraksi dengan orang yang dapat memahami arti makna dari karyanya.

Dalam hal lain ketika santri hendak melakukan pengenalan karya dan mengadakan kolaborasi dengan pelaku lain di masyarakat, mereka melakukannya di ruang terbuka yang terdapat berbagai aktivitas masyarakat. Tentu ini membuat orang hanya lalu lalang tanpa ketertarikan sama sekali atau bahkan memperhatikan penjelasan mereka, sehingga konsentrasi mereka pun terpecah oleh kegiatan lainnya yang dilakukan di tempat sama. Mead (Otnes, 2017) menyampaikan bahwa kita akan menemui beraneka ragam reaksi sosial dari orang yang memiliki latar pemikiran berbeda, membuatnya kehilangan arah dalam menyampaikan maksud dan tujuan.

Dari penuturan salah seorang peserta berdasarkan wawancara, FM menuturkan akan kesulitannya untuk mencari mentor belajar yang tepat guna meraih tujuannya sebagai pelaku kreatif. FM menyampaikan bahwa ia seringkali belajar otodidak di rumah tentang membuat suatu konten kreatif, sehingga informasi yang didapatkannya hanya seadanya. Selain dari internet dan buku bacaan tentang kepenulisan, ia juga pernah mengikuti suatu forum pelatihan usaha, hanya saja tidak bertahan lama karena lingkungan yang kurang produktif dan penyampaiannya tidak mendalam (Wawancara dengan FM, santri, 19 September 2019).

Berdasarkan wawancara dengan AG selaku santri, juga sebagai peserta pelatihan, terdapat kesulitan untuk mengikuti kompetisi bisnis online. Diperlukan

ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028

Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 115

adanya produk yang kualitasnya bagus dan harganya murah (Wawancara dengan FM, santri, 19 September 2019).

Menurut penuturan FM dan AG mengenai kesulitan mereka dalam akses belajar tentang seni dan kreativitas untuk membuat bisnis online yang menarik, terdapat beberapa kendala dari mulai informasi yang kurang, alat bersifat seadanya dan tidak adanya teman belajar yang bertujuan untuk menggali kemampuan lebih dalam. Mereka hanya bisa mengandalkan fasilitas sehari-hari melalui internet yang rata-rata memberikan gambaran dasar saja. Mereka harus berusaha memahami maksud dari sebuah pembelajaran yang didapat tanpa adanya mentor untuk mencari solusi, keterbatasan ruang dan waktu juga membuat kinerja mereka berkurang. Bagaimana mereka dapat membuat suatu produk yang dapat laku di pasaran, kerap menjadi masalah utama para peserta saat ingin memulai karir mereka di bisnis ini.

Dari beberapa poin diatas, penulis mengetahui dari informasi bahwa selama ini para santri maupun masyarakat desa menemui kesulitan untuk saling berhubungan satu sama lain lewat interaksi yang mendalam dalam bidang bisnis. Kondisi tersebut disebabkan karena beberapa hal: Pertama, mereka kekurangan audience atau target

bisnis, sehingga iklan yang mereka sampaikan tidak tersalur dengan baik. Kedua, sarana dan fasilitas kurang memadai sehingga mereka harus bisa mencari suasana kondusif dan mudah diakses. Ketiga, kendala biaya menjadi hal sensitif di kalangan masyarakat, karena sebagian pemula cukup keberatan jika ingin mulai belajar dengan patokan biaya cukup tinggi. Dari sebuah brosur penulis menemukan informasi mengenai biaya untuk mengikuti kerajinan tangan yang harus dikeluarkan sampai

ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028

Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 116

ratusan ribu berkisar 300-600 ribu rupiah. Tentu hal itu cukup mempersulit masyarakat desa yang notabene, bukan tempat beredarnya uang.

Setelah mengetahui interaksi yang terjadi sebelum adanya Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN SGD Bandung sebagai pihak yang dapat membantu, maka permasalahan tersebut diringankan dengan adanya pelatihan dan sumber informasi dari pihak LP2M. Kendala dan kekurangan yang dirasakan masyarakat dapat dimudahkan dengan terjunnya lembaga perguruan tinggi ini ke masyarakat. Kegiatan yang berada di dalam LP2M mencakup segala hal yang berhubungan dengan bisnis online sehingga dirasakan manfaatnya oleh santri dan juga masyarakat. Menurut pengalaman ZS yang sudah menjalani 2 hari kegiatan berturut-turut, kegiatan pelatihan LP2M ini sangat berguna. ZS bertekad menjadi desainer dan bahkan berniat melakukan pameran seni untuk busananya serta fashion show dan lainnya (ZS, santri, wawancara 19 September 2019).

Dalam kegiatan pengabdian dosen ini, pola interaksi yang dilakukan antar santri dan peserta bisa lebih jelas tersampaikan. Di sini, interaksi dengan masyarakat atau santri menjadi maksimal karena bisa dilakukan face to face dengan melakukan pelatihan

atau acara tanya jawab, sehingga informasi yang didapat bisa diterima dengan baik oleh masyarakat pemula untuk mengenal bidang sektor kreatifnya. Selain dengan para santri, hubungan interaktif juga bisa dilakukan dengan para pemula lainnya dari masyarakat, sehingga mengubahnya menjadi pola kerja tim dalam membuat suatu karya (ZS, santri, wawancara 19 September 2019). Dalam teori interaksi simbolik, tindakan dan perkataan yang dilakukan pelaku memiliki makna tentang sebuah karya

ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028

Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 117

pemikiran, jadi tindakan diambilnya sebagai bentuk ekspresi dari hasil pemikiran pelaku (individu) pada orang lain.

Hubungan yang terjalin antar sesama peserta pelatihan dapat menjadi suatu kolaborasi dalam membuat karya, dengan melakukan kerja sama memecahkan permasalahan yang tidak bisa ditangani, hingga ikut perkumpulan komunitas di setiap kesempatan. Sehingga muncul motivasi bahwa mereka belajar bersama, bukan bersaing. Semakin banyak anggota yang saling mengayomi membuat santri bisa menyalurkan bakatnya kepada orang lain, membantu mereka yang awalnya tidak tahu menjadi ingin tahu lebih dalam, dengan rutin menjalani minat yang sama, informasi yang mereka dapatkan pun akan lebih luas dan dapat memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk belajar dan berinteraksi. Inilah yang menjadi tujuan dari turunnya dosen kepada masyarakat, yaitu membentuk proses sosial asosiatif berupa kerjasama dari para pelaku kreatif dengan masyarakat.

AG menjelaskan perbedaan ketika ia belajar otodidak sendiri di rumah dengan belajar bersama dengan pihak Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN SGD Bandung. AG mengatakan perbedaan yang cukup terasa jika belajar di rumah ada hal yang tidak ia mengerti atau masalah tidak terpecahkan, ia harus mencari solusinya sendiri, terkadang itu membuatnya kewalahan karena bukan hanya waktu yang terbuang tapi juga informasi sempit yang ia andalkan dari internet (AG, wawancara 19 September 2019).

Masyarakat juga mendukung pelatihan itu supaya membawakan kemajuan dan berkembang dengan adanya sarana dan fasilitas dari pemerintah Kabupaten Garut, sehingga bisa terus berkarya dan memperoleh pengakuan atas kreativitas yang mereka

ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028

Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 118

ciptakan. Industri kreatif sebagai daya dukung terhadap peningkatan citra dan menumbuhkan kreativitas individu memberi dampak sosial positif dalam kehidupan bermasyarakat (Moelyono, 2010).

Dari pelatihan tersebut, pihak LP2M memahami perlunya program workshop

yang berbeda-beda sub sektor sehingga ketika peminat yang belajar fotografi ketika melihat pameran fashion akan tertarik dan memanfaatkan untuk menjadikan obyek

foto, hal ini menjadi hubungan mutualisme antara masyarakat dan santri, maka sama-sama bekerja sama-sama, dari pernyataan yang telah disampaikan oleh narasumber kita mengetahui bahwa interaksi yang terdapat dalam ruang lingkup LP2M memiliki dampak positif karena adanya hubungan asosiatif yaitu kerja sama (cooperation). Bentuk

ini sebagai perkembangan reaksi-reaksi yang sama terhadap berbagai peristiwa atau masalah yang dihadapi dalam kondisi seseorang. Munculnya kelebihan untuk melakukan sosialisasi yang berpengaruh pada interaksi antar kelompok dan juga antar individu atau kelompok dengan individu di lingkungan masyarakat.

Dalam penjelasan tersebut dapat kita ketahui beberapa sumber kendala yang ada sebelum hadirnya LP2M dan kendala tersebut dapat diatasi dengan kehadiran ini. Pertama, para santri dapat menjaring audience yang lebih tertarget dan berkeinginan

kuat untuk belajar, ini menjadi faktor dasar para pelaku kreatif untuk menyatukan inovasi dan kreativitas mereka yang ada dalam ide santri pemula. Kedua, adanya

pengolaan sarana dan fasilitas untuk para pelaku kreatif yang memadai, karena para santri dapat bekerja sama dan saling meminjam alat serta saling berbagai pengetahuan.

ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028

Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 119

Reaksi timbulnya interaksi sosial datang dari hubungan timbal balik antara individu dengan individu maupun individu dengan kelompok. Di kehidupan sosial akan terlihat berbagai bentuk pergaulan seseorang baik dalam bentuk kerja sama maupun konflik, tentunya hal tersebut memiliki beberapa tujuan seseorang dalam berkomunikasi. Dalam hal ini ada penyampaikan mengenai faktor pendukung adanya interaksi antara pihak peruguruan tinggi dengan santri dan masyarakat tentang bisnis online.

Ketertarikan Peserta dengan Sektor Kreatif

Berdasarkan informasi dan pengamatan penulis, pendukung adanya interaksi tersebut adalah ketertarikan peserta dalam sektor kreatif, mereka menyatakan adanya rasa ingin tahu untuk belajar dalam kegiatan atau event yang dilakukan oleh para

pelaku kreatif. Kebanyakan dari mereka adalah orang yang ingin melatih kemampuannya di bidang tersebut, karena mereka sudah mengenal pondasi dari masing-masing sektor, sehingga yang ingin mereka tambahkan adalah memperdalam

skill dan menemukan inovasi baru dalam sektor tersebut. Ditambah kegiatan yang

diadakan tidak dipungut biaya dan dilakukan secara intens, sehingga mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Ketika seseorang tertarik akan suatu hal, maka dengan sendirinya mencari tahu mengenai hal tersebut. Dalam penyataan Mead mengenai interaksi sosial yang melibatkan aktor adalah proses saling mempengaruhi.

Pada hal ini bisa disebut sebagai proses pertukaran memberi dan menerima, artinya seorang individu yang berinteraksi memiliki proses saling menguntungkan satu sama lain. Itu karena dalam masing-masing sektor kreatif dijadikan sebagai ajang untuk belajar, dilakukan pada saat mengadakan event. Akibatnya berdampak pada

ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028

Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 120

terpengaruhnya minat untuk menelusuri kegiatan kreatif tersebut, masyarakat menjadi peserta kreatif tingkat pemula yang mencoba berpartisipasi dalam mengikuti sebuah pelatihan atau pameran. Mereka memiliki visi dan misi sendiri ketika akan mengikuti acara tersebut, ada sebuah rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan sehingga membuahkan keinginan untuk di sampaikan lewat sebuah forum diskusi yang diadakan santri. Seperti penuturan FM sebagai seorang penulis dan content creator

perfilman dalam sebuah wawancara mengungkapkan ketertarikannya mengikuti bisnis online untuk produk-produk perfilman. Dia mengatakan, “Karena punya ambisi pengen jadi film maker, sangat tertarik banget sampai pengen banget bikin film seperti di bioskop, tujuannya karena banyak sekali orang yang berdakwah (menyampaikan pesan) dari film, contohlah ayat-ayat cinta itu berisi dakwah dan lainnya.” (FM, wawancara 19 September 2019).

Sehingga selain untuk memenuhi keingintahuan di bidang seni dan kreativitas, para profesional dan pemula dapat saling membantu, melengkapi dari sisi kekurangannya, maka obsesi anak muda untuk memenuhi karir dan impiannya bisa disalurkan melalui partisipasinya lewat sebuah forum sharing. Pada dasarnya

kesempatan awal menjadi jalan terbuka bagi santri pemula untuk menemukan solusi atas kekurangan mereka dalam menekuni tujuan atau pencapaiannya di industri kreatif.

Salah satunya dengan adanya beberapa keuntungan dalam sebuah forum sektor kreatif dengan diikuti para peserta, hal ini dapat berupa sarana sharing antar pelaku

kreatif tentang skill tertentu yang harus mereka asah. Forum sharing diperuntukkan

ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028

Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 121

batas informasi pribadi tetapi dapat dikonsumsi massal oleh para pelaku kreatif. Maka bertukar pikiran para peserta dilakukan antara individu dengan kelompok, kelompok disini merupakan sebuah forum yang telah disesuai dengan penyaringan dan penyeleksian informasi mana yang dapat dipahami pemula.

Melalui seorang santri profesional berpengalaman dan telah terjun terlebih dahulu, memudahkan mereka untuk berinteraksi langsung dan menjawab semua pertanyaan mereka. Pendidikan seorang profesional merupakan proses esensial menurut pandangan Mead karena aktor (individu) tidak menemukan jati diri dan belum menjadi anggota komunitas sesungguhnya hingga mereka mampu menanggapi diri mereka sendiri seperti yang dilakukan komunitas terdahulu, sehingga perlu mengambil tindakan yang menginternalisasikan sikap bersama komunitas (dalam hal ini santri senior dan ustadz/ah).

Walaupun pertemuan tersebut hanya berdurasi singkat, tetapi mereka bisa merangkum seluruh informasi dari pembicara untuk mengembangkan karya mereka. Adapun dalam event atau kegiatan yang diselenggarakan bertahap dalam membahas

suatu sektor, dimulai dari informasi dasar melalui pengenalan dari informan kemudian pengenalan masing-masing peserta, kemudian pembukaan dengan memperlihatkan hasil karya, selanjutnya penyampaian proses dari suatu karya tersebut diciptakan, dan diakhir acara biasanya mereka melakukan ajakan kembali untuk melakukan pertemuan berikutnya berupa teknik (praktek) kepada peserta, namun ada juga yang hanya memberikan kesimpulan saja dan juga pemberian alat dan bahan untuk dipraktekkan sendiri di rumah.

ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028

Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 122

Seperti FM yang menyampaikan motivasinya yang ingin mencoba terus menghasilkan karya setelah berdiskusi dengan narasumber. Narasumber memberikan solusi tentang pembuatan sebuah alus cerita yang baik dalam sebuah iklan bisnis online. Hal tersebut membuat FM sebagai penulis pemula memiliki ide lain untuk menghasilkan sebuah cerita hasil recovery (daur ulang) yang diberikan intrik khusus

sehingga bisa difilmkan. Karena sebelumnya ia pernah membuat cerita tentang bertema religi yang membuatnya gagal dalam kompetisi, kini dirinya memiliki pemikiran lain mengenai karya baru yang diambil dari cerita lama tapi lebih fresh dan

unik (Wawancara dengan FM tanggal 19 September 2019).

Komunikasi terjalin antara santri dan peserta merupakan jenis interaksi langsung yang memberi informasi tanpa melalui perantara sehingga memunculkan tindakan. Dalam interaksi simbolik, tindakan sosial adalah tindakan dimana individu bertindak dengan orang lain dalam pikiran, dengan kata lain dalam melakukan tindakan seorang aktor (individu) mencoba menaksir perilakunya terhadap orang lain yang terlibat (Ritzer, 2014).

Pelatihan dilangsungkan sebagai bukti para santri untuk menghasilkan karya bukan hanya teori, teori hanya sebagai informasi dasar sedangkan praktek merupakan wujud dari tindakan. Peserta yang mengikuti bisnis online sebagai sebuah karya tulis, mereka akan membuat suatu cerita yang nanti mendapat penilaian atau tinjauan dari santri, selanjutnya akan diseleksi untuk dijadikan karya dalam wujud perfilman, content video atau artikel untuk sebuah produk. Dari proses tersebut kita dapat mengetahui, alur jalannya pembuatan karya tidaklah mudah maka dengan adanya bantuan dari pelaku seni, motivasi pribadi, dan juga dorongan dari pihak-pihak terkait

ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028

Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 123

diharapkan dapat membantu melancarkan penyeluran minat dan bakat dari masing-masing peserta.

Oleh sebab itu, pembelajaran disajikan dengan memberikan informasi sekaligus praktek langsung sebagai akibat dari tindakan aktor (dalam hal ini santri atau peserta). Karena sebuah teori hanya bentuk dari interaksi pemikiran sedangkan tindakan adalah sebagai aksi atas dasar pemikiran itu.

Interaksi yang dibagikan santri dilakukan melalui sebuah simbol, berdasarkan pertunjukkan karya seni yang mereka lakukan, didalam pengenalannya para santri mengapresiasikan hasil kerja keras mereka dalam industri kreatif dengan memamerkan karya yang telah diakui masyarakat. Hal ini akhirnya menambah rasa ketertarikan para pemula untuk mengakui keindahan dan hasil seni dari tangan para santri.

Mereka yang tertarik di dunia kreatif mengaku pada awalnya melakukan kebiasaan kecil di sektor kreatif, sehingga lama kelamaan mereka tertarik menyalurkan seluruh passion-nya di bidang ini, seperti ungkapan AG salah seorang

animator pemula yang ingin melakukan pencarian keuntungan (monetizing) melalui bisnis online. AG menyatakan, “Keinginan saya menyukai animasi karena dari dulu suka gambar aja, awalnya sedikit tertarik kalau ada yang hubungan sama animasi-animasi gitu, akhinya coba masuk ke bidang ini buat cari tahu bakat sendiri.” (AG, wawancara tanggal 16 September 2019.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) tidak hanya sebagai fasilitator yang menciptakan ruang dan tempat, tetapi juga berperan dalam mempersatukan AG dengan para profesional yang memberikan pelatihan dan

ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028

Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, Volume 3 Nomor 1 Tahun 2020 124

inspirasi bagi dirinya dan orang lain. LP2M mempertemukan pemula dan profesional untuk dapat menggunakan akses yang tersedia bagi para santri dalam mempelajari informasi baru.

Ikatan antara para pelaku kreatif berawal dari cara mereka untuk memperluas jaringan sosial, yang demikian itu disadari bahwa mereka adalah orang-orang yang berasal dari minat sama, rasa ketertarikan dan tujuan sama yakni penikmat industri kreatif maka tidak sulit untuk menemukan target masyarakat yang bersedia bergabung

Dokumen terkait