• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Stars Internasional merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jaringan toko retail. Berdiri sejak 28 Mei 2001 berlokasi di Rungkut Asri Surabaya. Perusahaan ini menyediakan berbagai macam kategori produk alas kaki untuk seluruh masyarakat Indonesia seperti sepatu, sandal, kaos kaki dan sebagainya, baik untuk pria, wanita maupun anak-anak. Produk-produk yang disediakan terbuat dari berbagai macam bahan dasar (kulit, kanvas, plastik, karet dan lain-lain), sehingga bisa memenuhi berbagai kebutuhan kelas harga yang diinginkan seluruh lapisan masyarakat. Penyebaran jaringan toko PT Stars Internasional sampai saat ini meliputi hampir semua kabupaten dan kotamadya di seluruh Indonesia, dengan jumlah 380 outlet yang tersebar di setiap wilayah Indonesia, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Papua, bahkan memiliki satu unit toko di Malaysia. Hingga saat ini terdapat beberapa nama toko yang dimiliki PT Stars Internasional adalah toko STARS yang menyediakan produk semua kategori alas kaki, SPORT NATION konsep toko spesialis produk produk olahraga, KAKIKU konsep toko family khusus untuk branded, DEALOVE konsep toko ekslusif dan Fashion untuk produk alas kaki wanita beserta assesorisnya dan DEALOVE BOUTIQUE konsep toko untuk produk garmen wanita.

Visi dan Misi

PT Stars Internasional memiliki Visi menjadi perusahaan dagang yang kompetitif, bermutu, berkompetensi, serta menguasai sumber dan jaringan pemasaran di dalam maupun di luar negeri. Misi PT Stars Internasional di dedikasikan untuk melaksanakan transaksi perdagangan lokal maupun lintas negara, memenuhi harapan para stakeholder, memberikan layanan yang lengkap dan kompetitif kepada pelanggan, serta melakukan perdagangan yang menangani produk alas kaki dengan mutu yang baik.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan disusun atas dasar kegiatan dari setiap fungsi yang sesuai dengan kepentingan perusahaan. Pemimpin tertinggi pada PT Stars Internasional dipimpin langsung oleh direktur utama yang membawahi beberapa direktur pada beberapa divisi, yaitu direktur Controlling/auditing, direktur EDP (Electronical Data Process), direktur Operational, direktur finance, direktur Ditribution, direktur HRD (Human Resource Development) dan direktur Renovasi dan perawatan toko. Masing-masing direktur memiliki tanggungjawab dalam menjalankan fungsinya. Sedangkan pada setiap direktur terbagi beberapa divisi yang dipimpin langsung oleh manajer. Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 2.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada penelitian ini, sebelum kuesioner digunakan perlu dilakukan uji kuesioner dengan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap responden 30 orang. Kemudian data yang diperoleh dari hasil kuesioner diolah menggunakan software (SPSS for windows versi 16.0) pada tiga peubah yang terdiri dari sepuluh pernyataan rekrutmen, sepulah pernyataan pelatihan dan sepuluh pernyataan produktivitas.

Untuk menentukan apakah suatu pertanyaan (item) layak atau tidaknya dilakukan uji validasi dengan teknik pengujian korelasi Bivariate Pearson, yaitu mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total item adalah penjumlahan dari keseluruhan item (Priyatno 2010). Kriterianya adalah jika r hitung ≥ r tabel, maka dikatakan valid. Sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka dikatakan tidak valid. Pengujian ini menggunakan uji dua sisi dengan taraf sighnifikansi 0,05 pada jumlah data (n) = 30, maka didapat pada r tabel 0.361. Perbandingan r tabel dengan r hitung dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Hasil uji validitas semua peubah

No Peubah Pernyataan (item) r hitung (korelasi pearson) r tabel Keterangan 1 Rekrutmen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,548 0,564 0,586 0,748 0,380 0,473 0,452 0,689 0.638 0,381 0,361 VALID 2 Pelatihan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,832 0,847 0,879 0,769 0,845 0,751 0,817 0,803 0,568 0,813 0,361 VALID 3 Produktivitas kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,725 0,839 0,604 0,798 0,865 0,836 0,803 0,743 0,849 0,629 0,361 VALID

15 Dari Tabel 3 terlihat semua pertanyaan (item) dari tiap peubah memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga semua pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid dan layak digunakan pada penelitian ini.

Selain itu penelitian ini menggunakan uji reliabilitas, metode uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan Cronbach’s Alpha. Metode ini sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala atau rentangan (Priyatno 2010). Kriterianya adalah jika Cronbach’s Alpha < 0,6, maka dikatakan reliabilitas buruk. Jika Cronbach’s Alpha 0,6 - 0,79, maka dikatakan reliabilitas diterima. Sedangkan jika Cronbach’s Alpha > 0,8, maka dikatakan reliabilitas baik. Nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh dari semua peubah disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil uji reliabilitas semua peubah

No Peubah Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan

1 Rekrutmen 0,701

2 Pelatihan 0,931 RELIABEL

3 Produktivitas Kerja 0,914

Berdasarkan tabel 4 hasil uji reliabilitas menunjukan semua pertaanyaan (item) pada tiap peubah memiliki nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,06, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian tersebut reliabel. Hasil uji validitas dan uji reliabel secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4.

Analisis Deskriptif Karakteristik Responden

Karakterisitik responden yang diambil terdiri dari dari Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan Terakhir dan Masa Kerja. Hasil data responden yang diperoleh dari 100 karyawan PT Stars Internasional dapat dijelaskan dalam Tabel 5.

Tabel 5 karakteristik responden

Karakteristik Jumlah Persentase (%)

Jenis kelamin Laki-laki 82 82

Perempuan 18 18 Usia <20 4 4 20 - 30 37 37 31 - 40 35 35 >40 24 24 Pendidikan Terakhir SMU/SMK/sederajat 50 50 Diploma 17 17 S1 33 33 Masa Kerja <1 Tahun 14 14 1 – 5 Tahun 28 28 6 – 10 Tahun 41 41 >10 Tahun 17 17

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan data karakteristik dari jenis kelamin, terlihat responden laki-laki (82%) lebih mendominasi dari responden perempuan (18%). Hal ini dikarenakan karyawan di PT Stars Internasional lebih mengutamakan karyawan yang mampu bekerja di bawah tekanan dan tenaga yang lebih besar, terutama pada divisi distribusi/gudang.

2. Umur

Pengelompokan umur dalam penelitian ini dikelompokan dalam empat kategori, yaitu < 20 tahun, 20-30 tahun, 31-40 tahun, dan > 40 tahun. Hasil data karaktersitik yang diperoleh berdasarkan umur, didominasi oleh responden dengan umur 20-30 tahun (37%), responden umur 31-40 tahun (35%), lebih dari 40 tahun (24%) dan terakhir dibawah 20 tahun (4%) dari total responden. Hal ini menunjukkan rentang umur 20-30 tahun dan 31-40 tahun merupakan umur produktif manusia. Oleh karena itu, PT Stars Internasional lebih mengutamakan usia produktif dalam merekrut dan mempertahankan karyawanya.

3. Pendidikan Terakhir

Pada penelitian ini pendidikan responden dikelompokkan menjadi SMA/sederajat, Diploma (D1, D2, D3), dan Sarjana (S1, S2, S3). Berdasarkan karakterisitk koresponden menunjukan bahwa pendidikan terakhir SMA/Sederajat lebih dominan (50%) karena sebagian besar bekerja pada divisi distribusi/gudang dan EDP/admin, dimana pekerjaan tersebut bisa dikerjakan oleh kualifikasi pekerjaan manapun dan membutuhkan karyawan banyak. Selain itu responden pada pendidikan terakhir S1 (33%) dan diploma (17%) diperlukan, karena disesuaikan dengan keahlian dan keterampilan yang dimilikinya yang ditempatkan pada masing-masing divisi tertentu.

4. Masa Kerja

Selain pendidikan terakhir, masa kerja juga merupakan hal yang penting, karena semakin tinggi masa kerja karyawan, maka akan semakin tinggi pula pengalaman karyawan dalam menangani setiap pekerjaan. Hasil data karakteristik berdasarkan masa kerja didominasi oleh responden dengan masa kerja 6-10 tahun sebesar 41%, masa kerja 1-5 tahun sebesar 28%, >10 tahun sebesar 17% dan < 1 tahun sebesar 14%. Dari hasil tersebut, masa kerja 6-10 tahun merupakan paling banyak (41%), atau tepatnya menunjukkan mayoritas karyawan di PT Stars Internasional cukup loyal bekerja di perusahaan tersebut dan merupakan karyawan berpengalaman dibidangnya, sehingga mampu mengerjakan tugas yang diberikan.

Persepsi Karyawan Terhadap Rekrutmen

Pada peubah rekrutmen terdapat 10 butir pernyataan yang diajukan peneliti kepada responden untuk mengetahui pendapat responden mengenai persepsi karyawan tentang rekrutmen pada PT Stars Internasional. Dari pernyataan 1-10 berada pada skala 3.43-4.23 (skor rataan pada kategori setuju). Hasil persepsi karyawan terhadap rekrutmen dapat dilihat pada Tabel 6.

17 Tabel 6 Persepsi karyawan terhadap rekrutmen

No Pernyataan Skor

Rataan

Keterangan/ Interprestasi Hasil Sumber Rekrutmen

1 Sumber rekrutmen mampu memanfaatkan dengan baik melalui eksternal (perekrutan dari

sekolah/perguruan tinggi, agen dan serikat kerja)

3.72 Setuju

2 Sumber rekrutmen internal melalui rotasi/transfer jabatan mampu menguasai pekerjaan baru

3.81 Setuju

3 Sumber rekrutmen PT Stars Internasional lebih memprioritaskan karyawan yang mempunyai hubungan banyak kerja (link)

3.72 Setuju

4 Sumber rekrumen internal melaui promosi/kenaikan jabatan yang diberikan perusahaan dapat

meningkatkan produktivitas kerja

4.21 Setuju

Proses Rekrutmen

5 Proses rekrutmen telah sesuai dengan Job Description/(Uraian Jabatan)

3.95 Setuju

6 Proses rekrutmen berjalan dengan lancer dan sesuai harapan

4.00 Setuju

7 Proses rekrutmen bertujuan untuk mengisi jabatan yang kosong

3.96 Setuju

Metode Rekrutmen

8 Metode rekrutmen telah dilakukan dengan tepat sesuai dengan prosedur.

3.82 Setuju

9 Metode rekrutmen sesuai dengan kebijakan direksi PT Stars Internasional

4.18 Setuju

10 Metode rekrutmen berpengaruh terhadap perolehan karyawan yang bermutu

3.97 Setuju

Nilai rataan total rekrutmen 3.93 Setuju

Berdasarkan Tabel 6 menunjukan bahwa mayoritas karyawan setuju terkait peubah rekrutmen yaitu mengenai sumber rekrutmen, proses rekrutmen dan metode rekrutmen. Skor rataan tertinggi terkait persepsi karyawan terhadap rekrutmen terdapat pada sumber rekrutmen internal yaitu promosi jabatan dengan skor rataan 4.21. Hal ini menunjukan bahwa promosi jabatan yang diberikan perusahaan dapat memotivasi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja, yang artinya karyawan memiliki rasa motivasi yang tinggi dalam bekerja, sehingga dengan adanya promosi tersebut mampu memberikan kontribusi lebih terhadap perusahaan sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja. Selain itu pada proses rekrutmen, mayoritas responden karyawan menjawab setuju terkait “proses rekrutmen berjalan dengan lancar dan sesuai harapan” dengan skor rataan 4.00. Hal ini menunjukan bahwa selama proses rekrutmen, karyawan merasa puas dan sesuai dengan prosedur yang dilakukan oleh PT Stars Internasional. Pada metode rekrutmen mayoritas responden menjawab setuju terkait “metode rekrutmen sesuai dengan kebijakan direksi” dengan skor rataan 4.18. Hal ini menunjukan bahwa metode rekrutmen yang diijalankan baik melalui internal maupun eksternal merupakan persetujuan langsung dari direksi perusahaan, sehingga tidak adanya penipuan ketika rekrutmen itu dijalankan.

Persepsi Karyawan Terhadap Pelatihan

Pada peubah pelatihan terdapat 10 butir pernyataan yang diajukan peneliti kepada responden untuk mengetahui pendapat responden mengenai Persepsi karyawan tentang pelatihan pada PT Stars Internasional. Dari pernyataan 1-10 menunjukan rentang skala 3.43-4.23 yang menunjukan pada kategori setuju. Hasil persepsi karyawan terhadap pelatihan dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Persepsi karyawan terhadap pelatihan

No Pernyataan Skor

Rataan

Keterangan/ Interprestasi Hasil

Metode Pelatihan

1 Metode yang digunakan dalam pelatihan telah sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

3.91 Setuju

2 Metode pelatihan sangat membantu dalam memahami materi yang diberikan.

4.04 Setuju

3 Metode pelatihan menarik dan sesuai dengan prosedur.

3.94 Setuju

4 Metode pelatihan yang diterapkan telah membantu anda melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien.

4.04 Setuju

Materi Pelatihan

5 Materi pelatihan sesuai dengan tugas yang dikerjakan

3.84 Setuju

6 Materi pelatihan yang diberikan dapat dipahami dengan mudah.

3.82 Setuju

7 Materi pelatihan yang diberikan selalu diperbarui 3.76 Setuju Fasilitas Pelatihan

8 Alat bantu (Overhead, proyektor dan infocus) yang telah ada membantu dalam pelaksanaan pelatihan.

4.09 Setuju 9 Fasilitas yang lengkap memudahkan dalam

memahami isi pelatihan.

3.80 Setuju

10 Fasilitas pelatihan yang telah disediakan dapat diterima dengan baik oleh peserta.

3.77 Setuju

Nilai rataan total pelatihan 3.90 Setuju

Berdasarkan Tabel 7 menunjukan bahwa mayoritas karyawan setuju terkait peubah pelatihan yaitu mengenai metode pelatihan, materi pelatihan, dan fasilitas pelatihan. Skor rataan tertinggi terkait persepsi karyawan terhadap pelatihan terdapat pada fasilitas pelatihan yaitu alat bantu seperti (overhead, proyektor dan infocus) dengan skor rataan 4.21. Hal ini menunjukan bahwa media tersebut sangat berguna bagi karyawan saat pelatihan. Karena dengan adanya media tersebut dapat memfokuskan perhatian peserta pelatihan terhadap inti pokok pembahasan, sehingga dapat membantu karyawan untuk memperoleh ilmu yang diberikan. Selain itu pada materi pelatihan, mayoritas responden karyawan menjawab setuju terkait “materi pelatihan sesuai dengan tugas yang dikerjakan”. dengan skor rataan 3.84. Hal ini menunjukan bahwa materi pelatihan yang disediakan perusahaan sangat baik karena tidak menyimpang dari tugas pekerjaan yang diberikan perusahaan. Pada metode pelatihan mayoritas responden menjawab setuju terkait “metode pelatihan yang digunakan sangat membantu dalam memahami materi yang diberikan” serta “metode pelatihan yang diterapkan telah membantu anda melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien”.

19 dengan skor rataan yang sama yaitu 4.04. Hal ini dapat disimpulkan bahwa metode pelatihan di PT Stars Internasional telah dilakukan secara tepat sehingga karyawan dengan mudah untuk dipahami dan diterapkan.

Persepsi Karyawan Terhadap Produktivitas kerja

Pada peubah produktivitas kerja terdapat 10 butir pernyataan yang diajukan peneliti kepada responden untuk mengetahui pendapat responden mengenai Persepsi karyawan tentang produktivitas kerja karyawan pada PT Stars Internasional. Dari pernyataan 1-10 menunjukan rentang skala 3.43-4.23 dan 4.24–5.00. Hal ini menunjukan bahwa skor rataan persepsi karyawan tentang produktivitas kerja terdapat pada kategori setuju dan sangat setuju. Hasil persepsi karyawan terhadap produktivitas kerja dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Persepsi karyawan terhadap produktivitas kerja

No Pernyataan Skor

Rataan

Keterangan/ Interprestasi Hasil

Sikap Mental

1 Saya memiliiki tanggungjawab tinggi dalam penyelesaian pekerjaan

4.31 Sangat Setuju 2 Saya selalu hadir setiap saat sesuai jadwal kerja

untuk melaksanakan pekerjaan saya.

3.83 Setuju

3 Kerjasama antar saya dengan rekan kerja karyawan telah memadai

4.12 Setuju

4 Saya mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan kerja

3.98 Setuju

5 Saya mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dalam melakukan pekerjaan

4.07 Setuju

6 Saya memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam bekerja

4.15 Setuju

Pendidikan

7 Saya merasa memiliki pengetahuan yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaan.

3.85 Setuju

8 Saya mampu menentukan prioritas pekerjaan disaat mendesak

4.06 Setuju

Keterampilan

9 Keterampilan yang saya miliki sudah baik sehingga dapat membantu menyelsesaikan pekerjaan dengan mudah

4.00 Setuju

10 Saya mampu mengaplikasikan tugas/pekerjaan dengan baik.

3.97 Setuju

Nilai rataan total produktivitas kerja 4.03 Setuju

Berdasarkan Tabel 8 menunjukan bahwa mayoritas karyawan sangat setuju dan setuju terkait peubah produktivitas kerja karyawan yaitu mengenai sikap mental, pendidikan dan keterampilan. Skor rataan tertinggi terkait persepsi karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan terdapat pada sikap mental yaitu “saya memiliki tanggung jawab tinggi dalam penyelesaian pekerjaan” dengan skor rataan 4.31. Hal ini dapat disimpulkan bahwa karyawan memiliki tanggungjawab yang besar pada saat tugas itu diberikan karena mampu menyelesaikan masalah sendiri tanpa membebankan pekerjaan kepada karyawan lain sehingga masing-masing karyawan mampu bekerja secara produktif. Selain itu pada pendidikan,

mayoritas responden karyawan menjawab setuju terkait “saya mampu menentukan prioritas pekerjaan disaat mendesak” dengan skor rataan 4.06. hal ini menunjukan bahwa karyawan mampunyai wawasan, karena karyawan tahu mana yang lebih diutamakan dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga karyawan tahu akan pentingnya produktivitas kerja. Pada keterampilan mayoritas responden menjawab setuju terkait “keterampilan yang dimiliki sudah baik sehingga mampu meneyelesaikan pekerjaan dengan mudah” Hal ini dapat simpulkan bahwa karyawan telah memiliki tingkat keterampilan yang baik, karena apabila karyawan karyawan semakin terampil maka akan lebih mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik sehingga dapat meningkatkan produlktivitas kerja. Hasil rekapitiulasi penilaian 100 responden untuk peubah rekrutmen, pelatihan dan produktivitas kerja karyawan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5.

Hasil Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk melihat apakah ada pengaruh rekrutmen dan pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Stars Internasional secara parsial maupun bersama. Sebelum pengujian analisis regresi linear berganda terlebih dahulu dilakukan uji mutu data, agar asumsi yang berlaku dapat terpenuhi. Uji yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Jika asumsi tersebut dilanggar, maka model regresi tidak normal terjadi multikolinearitas atau heteroskedastisitas, maka dipastikan hasil analisis regresi dan pengujian seperti uji t dan F menjadi tidak valid atau bias (Priyatno 2010). Hasil asumsi dasar dan klasik secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah sampel yang diambil dari populasi terdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Gambar 3.

21

Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwa bentuk plot terdistribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik-titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Sedangkan jika menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov diperoleh taraf nyata (Asym.Sig 2-tailed) 0,497, karena taraf nyata lebih dari 0.05, sehingga residual terdistribusi secara normal. Hal ini menunjukan bahwa model regresi memiliki distribusi normal, sehingga uji asumsi klasik atau uji normalitas terpenuhi.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar peubah independen dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak memunculkan korelasi antara peubah independen dengan peubah independen lainya. Kriteria tidak terjadi multikolinearitas adalah jika nilai Variance Inflastion Factor (VIF) yang diperoleh berada kisaran 1-10 dan nilai tolerance yang diperoleh lebih dari 0,1. Hasil Uji Multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Hasil uji multikolinearitas

No Peubah bebas Tolerance VIF

1 Rekrutmen 0.577 1.734

2 Pelatihan 0.577 1.734

Berdasarkan Tabel 9 terlihat bahwa seluruh peubah independen memiliki nilai VIF < 10 serta nilai tolerance lebih dari 0,1. maka disimpulkan model regresi tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menunjukkan model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Metode uji heteroskedastistas yang digunakan adalah metode Spearman’s

Rho Testing. Kriteria tidak terjadi heteroskedastistas jika taraf nyata yang diperoleh antara peubah independen dengan residual lebih dari 0,05.Hasil uji heteroskedastistas dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Hasil uji heteroskedastistas

No Peubah bebas Unstandardized Residual

1 Rekrutmen Sig. (2-tailed) 0.724

2 Pelatihan Sig. (2-tailed) 0.490

Berdasarkan Tabel 10 hasil pengujian heteroskedastisitas dapat diketahui korelasi peubah rekrutmen dengan Unstandardized Residual memperoleh taraf nyata 0.724 dan korelasi peubah pelatihan dengan Unstandardized Residual memperoleh taraf nyata 0.490. Taraf nyata korelasi lebih dari 0.05, maka dapat disimpulkan tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas, yaitu artinya tidak terjadi gangguan berarti dalam model regresi ini.

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih peubah independen dengan peubah dependen. Selain itu, analisis ini juga mengetahui arah hubungan peubah independen dengan peubah dependen, apakah masing-masing peubah independen berhubungan positif atau negatif (Priyatno 2010).

Hasil analisis regresi linear berganda mengenai pengaruh rekrutmen dan pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan PT Stars Internasional, ditunjukan dalam persamaan berikut ini :

Ket :

̂ = Peubah dependen yang diprediksi produktivitas kerja karyawan x1 = Peubah independen rekrutmen

x2 = Peubah independen pelatihan = Nilai konstanta

Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh nilai konstanta 1.552. Koefisien regresi rekrutmen 0.214 dan koefisien regresi pelatihan 0.420 (Lampiran 7). Nilai konstanta 1.552 memberikan arti bahwa jika rekrutmen dan pelatihan terhadap produktivitas bernilai 0, maka produktivitas kerja karyawan bernilai 1.552. nilai tersebut disebut intersep. Dengan kata lain, apabila peubah rekrutmen dan peubah pelatihan tidak memiliki kontribusi terhadap peubah produktivitas kerja karyawan, maka secara rataan nilai dari peubah produktivitas kerja karyawan akan sebesar intersep tersebut.

Jika rekrutmen terhadap produktivitas kerja mengalami naik satu satuan, maka produktivitass kerja karyawan akan mengalami peningkatan 0.214 satuan, dengan asumsi peubah independen lainnya tetap. Bila pelatihan terhadap produktivitas kerja mengalami naik satu satuan, maka produktivitas kerja karyawan mengalami peningkatan 0,420 satuan dengan asumsi peubah independen lainnya tetap.

Selain itu pada penelitian ini dilakukan analisis koefisien determinasi

(adjusted R2) untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh peubah independen secara bersama-sama terhadap peubah dependen. Hasil analisis determinasi dapat dilihat pada output Model Summary (Lampiran 7). Berdasarkan output diperoleh nilai RSquare 0.370 atau 37%. Hal ini menunjukan persentase sumbangan pengaruh peubah independen, yaitu rekrutmen dan pelatihan terhadap peubah produktivitas kerja 37%, atau variasi peubah bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan 37% variasi peubah dependen dan sisanya (63%) dipengaruhi oleh peubah lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini.

23

Pengaruh Rekrutmen dan Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Secara Parsial

Hasil Uji t secara lengkap untuk peubah rekrutmen dan peubah pelatihan dapat dilihat pada output coefficients dari hasil analisis regresi linear berganda (Lampiran 7). Pada peubah rekrutmen dan peubah pelatihan masing-masing memiliki pengaruh berbeda-beda terhadap produktivitas kerja karyawan, hal ini didukung oleh besarnya nilai koefisien masing-masing peubah independen yang memengaruhi peubah dependen. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Hasil uji t

Peubah Koefisien Std. Error t hitung Prob R-Square

(Constant) 1.552 0.387 4.009 0.000

Rekrutmen 0.214 0.128 1.666 0.099 37%

Pelatihan 0.420 0.093 4.508 0.000

Hasil uji t pada Tabel 11 menunjukan hipotesis pengaruh masing-masing peubah independen terhadap produktivitas kerja. Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut dapat diketahui sebagai berikut :

1. Pengaruh rekrutmen terhadap produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan hasil uji t terlihat rekrutmen pada PT Stars Internasional secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas kerja karyawan. karena nilai t hitung 1.666, di mana tabel distribusi t pada α = 5 % : 2 = 2,5 % (uji dua sisi) pada derajat bebas (df) n-k-1 atau 100-2-1 = 97 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah peubah independen). Dengan pengujian dua sisi (taraf nyata = 0,025), maka diperoleh t tabel +1,985 atau -1,985. Nilai t hitung (1,666) < t tabel (1,985), maka H01 diterima. Artinya rekrutmen tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Stars Internasional. Hal ini menunjukan bahwa rekrutmen yang dilakukan perusahaan tidak dapat meningkatkan produktivitas kerja. Hal tersebut dikarenakan karyawan yang direkrut belum kompeten, hal ini yang menyebabkan produktivitas kerja karyawan tidak berjalan secara maksimal. Pengelolaan rekrutmen yang kurang baik memberikan dampak yang negatif yang cukup luas bagi perusahaan. Karena dapat menyebabkan biaya yang tinggi serta pencapaian produktivitas kerja yang terganggu.

2. Pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan

Berdasarkan hasil uji t terlihat pelatihan pada PT Stars Internasional secara parsial berpengaruh nyata terhadap produktivitas kerja karyawan. karena nilai t hitung 4.508, di mana tabel distribusi t pada α = 5 % : 2 = 2,5 % (uji dua sisi) pada derajat bebas (df) n-k-1 atau 100-2-1 = 97 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah peubah independen). Dengan pengujian dua sisi (taraf nyata =

Dokumen terkait