• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil dan Pembahasan Gambaran umum karakteristik responden

Diagram batang pada Gambar 3 menunjukan TSR yang bekerja pada perusahaan ini didominasi oleh TSR perempuan, asal daerah Jabodetabek, pendidikan terakhir adalah lulusan SMK, dan TSR tersebut memiliki pengalaman kerja sebelum mereka bekerja pada perusahaan ini.

36.40% 47.70% 10.20% 5.70% 0% 20% 40% 60% 80% 100% SMA SMK D3 S1 Pendidikan SMA SMK D3 S1 59.10% 40.90% 0% 20% 40% 60% 80% 100% Perempuan Laki-laki Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki 59.10% 22.70% 18.20% 0% 20% 40% 60% 80% 100% Jabodetabek Luar Jabodetabek, namun masih di dalam pulau Jawa Luar Jabodetabek Asal Daerah Jabodetabek

Luar Jabodetabek, namun masih di dalam pulau Jawa Luar Jabodetabek

14

Validitas pertanyaan dan reliabilitas kuesioner

Seluruh peubah bebas atau pertanyaan valid, kecuali pertanyaan Q2.13 yaitu

leadership dan Q2.22 yaitu riang gembira karena koefisien korelasi |rs| < rs tabel (0.05 ; 75) = 0.079 (Lampiran 1). Kedua pertanyaan tersebut akan diperbaiki struktur katanya, Q2.13 menjadi memiliki jiwa kepemimpinan dan Q2.22 menjadi ceria atau gembira. Tabel 3 menunjukan kuesioner reliabel, karena koefisien

SpearmanBrown (0.952) lebih besar sama dengan rp tabel (0.227). Tabel 3 Reliabilitas kuesioner

Banyaknya peubah (p) Cronbach's Alpha SpearmanBrown (rtot) rp tabel = rp (0.05 ; 75) 77 0.908 0.952 0.227

Peubah-peubah pada kuesioner bagian 1 atau bagian karakteristik sosial demografi yang memiliki hubungan dengan kinerja kerja

Jika menggunakan alfa 20% terdapat dua peubah bebas berjenis nominal yang berada pada kuesioner bagian 1 atau bagian karakteristik sosial demografi yang memiliki hubungan dengan kinerja kerja TSR, karena p-value hasil asosiasi Cramer’s V dua peubah tersebut kurang dari alfa yang ditentukan yaitu 20% atau 0.2. Dua peubah tersebut adalah status kepemilikan rumah dan jenis kelamin. Jika menggunakan alfa 5% hanya ada satu peubah bebas yang memiliki hubungan dengan kinerja kerja, karena p-value hasil asosiasi Cramer’s V peubah tersebut kurang dari alfa yang ditentukan yaitu 5% atau 0.05. Peubah tersebut adalah status kepemilikan rumah (Lampiran 2).

Jika menggunakan alfa 20% terdapat sebelas peubah bebas berjenis ordinal dan rasio yang berapa pada kuesioner 1 yang memiliki hubungan dengan kinerja kerja TSR, karena p-value hasil korelasi Tau-b Kendall sebelas peubah tersebut kurang dari alfa yang ditentukan yaitu 20% atau 0.2. Sebelas peubah tersebut adalah penggeluaran per bulan, jumlah tanggungan per bulan, banyak jenis organisasi yang pernah diikuti, pengalaman kerja, usia, status pernikahan, pengalaman kerja di bidang marketing, urutan anak ke dan dari bersaudara, pendidikan, pengetahuan tentang asuransi yang diketahui, dan sedang mengikuti perkuliahan. Jika menggunakan alfa 5% hanya lima peubah yang memiliki hubungan dengan kinerja kerja TSR, karena p-value hasil asosiasi Cramer’s V lima peubah tersebut kurang dari alfa yang ditentukan yaitu 5% atau 0.05. Lima peubah tersebut adalah penggeluaran per bulan, jumlah tanggungan per bulan, banyak jenis organisasi yang pernah diikuti, pengalaman kerja, dan usia (Lampiran 3).

Peubah-peubah pada kuesioner bagian 2, 3, 4, dan 5 yang memiliki hubungan dengan kinerja kerja

Jika menggunakan alfa 20% terdapat dua puluh peubah bebas yang berada pada kuesioner 2, 3, 4, dan 5 yang memiliki hubungan dengan kinerja kerja, karena p-value hasil korelasi Tau-b Kendall dua puluh peubah tersebut kurang dari alfa yang ditentukan yaitu 20% atau 0.2. Tujuh belas dari dua puluh peubah tersebut memiliki hubungan positif dengan kinerja kerja sedangkan tiga peubah sisanya memiliki hubungan negatif dengan kinerja kerja. Tujuh belas peubah yang

memiliki hubungan positif dengan kinerja kerja tersebut adalah Q4.12 (skill

penjualan), Q4.17 (intonasi dan gaya bahasa), Q4.13 (kemampuan di bidang

sales), Q4.18 (kemampuan komunikasi), Q2.22 (riang gembira), Q2.5 (rajin), Q2.14 (optimis), Q4.27 (tipe orang yang suka membaur dengan yang lainnya), Q2.10 (sabar atau tabah), Q3.7 (pekerjaan ini memberikan peluang berkembang), Q4.14 (percaya akan mendapat imbalan financial jika memiliki prestasi), Q4.15 (percaya diri yang tinggi), Q4.31 (pendengaran yang baik), Q2.18 (instropeksi diri), Q2.11 (disiplin), Q2.4 (tegas), dan Q5.5 (peran orang tua). Tiga peubah yang memiliki hubungan negatif tersebut adalah Q4.35 (tekanan dari atasan), Q4.23 (moody) dan Q4.21 (situasi lingkungan) (Lampiran 4).

Jika menggunakan alfa 5% terdapat tujuh peubah bebas yang berada pada kuesioner 2, 3, 4, dan 5 yang memiliki hubungan dengan kinerja kerja, karena p-value hasil korelasi Tau-b Kendall tujuh peubah tersebut kurang dari alfa yang ditentukan yaitu 5% atau 0.05. Enam dari tujuh peubah tersebut memiliki hubungan positif dengan kinerja kerja sedangkan satu peubah sisanya memiliki hubungan negatif dengan kinerja kerja. Enam peubah yang memiliki hubungan positif dengan kinerja kerja tersebut adalah Q4.12 (skill penjualan), Q4.17 (intonasi dan gaya bahasa), Q4.13 (kemampuan di bidang sales), Q4.18 (kemampuan komunikasi), Q2.22 (riang gembira), dan Q2.5 (rajin). Satu peubah yang memiliki hubungan negatif dengan kinerja kerja tersebut adalah Q4.35 (tekanan dari atasan) (Lampiran 4).

Faktor-faktor atau bagian-bagian pada kuesioner jenis 1

Peubah yang dianalisis pada analisis faktor ini yaitu dua puluh peubah bebas yang berada pada bagian kuesioner 2, 3, 4, dan 5 yang memiliki hubungan secara nyata dengan kinerja kerja yang telah diuji melalui analisis korelasi Tau-b Kendall menggunakan alfa 20%. Dua puluh peubah tersebut adalah Q4.12 (skill

penjualan), Q4.17 (intonasi dan gaya bahasa), Q4.13 (kemampuan di bidang

sales), Q4.18 (kemampuan komunikasi), Q2.22 (riang gembira), Q2.5 (rajin), Q2.14 (optimis), Q4.27 (tipe orang yang suka membaur dengan yang lainnya), Q2.10 (sabar atau tabah), Q3.7 (pekerjaan ini memberikan peluang berkembang), Q4.14 (percaya akan mendapat imbalan financial jika memiliki prestasi), Q4.15 (memiliki percaya diri yang tinggi), Q4.31 (memiliki pendengaran yang baik), Q2.18 (instropeksi diri), Q2.11 (disiplin), Q2.4 (tegas), Q5.5 (peran orang tua), Q4.35 (tekanan dari atasan), Q4.23 (moody), dan Q4.21 (situasi lingkungan).

Asumsi kecukupan data telah terpenuhi, karena nilai KMO sebesar 0.616 yang lebih besar dari 0.5 dan asumsi antar peubah saling berkorelasi telah terpenuhi, karena p-value uji Bartlett adalah 0.000 kurang dari alfa yang ditentukan yaitu 0.05. Berdasarkan nilai akar ciri, jumlah faktor yang terbentuk pada kuesioner jenis 1 sebanyak tujuh faktor, karena nilai akar ciri pada komponen kedelapan kurang dari satu. Total ketujuh faktor tersebut dapat menjelaskan 59.57% dari keragaman dua puluh peubah bebas asal (Lampiran 5). Adapun model faktor dengan menggunakan tujuh faktor berdasarkna faktor loading dan ragam spesifik adalah sebagai berikut (Lampiran 6) :

X1 - µ1 = 0.431 F1 + -0.138 F2 + + -0.312 F7 + 0.462 X2 - µ2 = 0.413 F1 + -0.253 F2 + + 0.068 F7 + 0.287 0.601 X20 - µ20 = 0.157 F1 + 0.259 F2 + + -0.032 F7 + 0.525

16

Nilai RMSE_overall model tersebut sebesar 0.077, nilai tersebut masih relatif kecil. Hal ini menunjukkan model faktor dengan tujuh faktor sudah cukup baik.

Matriks faktor loading yang dihasilkan menunjukkan proses rotasi sebaiknya dilakukan. Hal tersebut dikarenakan terdapat kesulitan dalam interpretasi faktor yang memuat peubah-peubah yang diteliti, khususnya pada faktor 1. Pada faktor 1, peubah Q2.4 (tegas) dan Q2.10 (sabar/tabah) jika digabungkan dengan Q4.12 (skill penjualan), Q4.13 (kemampuan di bidang sales), Q4.17 (intonasi dan gaya bahasa), dan Q4.18 (kemampuan komunikasi) akan sulit diinterpretasikan dalam penamaan faktornya.

Proses rotasi yang pertama kali digunakan pada penelitian ini yaitu metode rotasi promax. Hasil matriks korelasi faktor yang dapat di lihat pada Lampiran 7 menyatakan bahwa nilai korelasi antar masing-masing faktor kurang dari 0.32 sehingga disimpulkan tidak ada korelasi antar faktor. Hal tersebut menyatakan bahwa metode rotasi yang tepat digunakan dalam penelitian ini adalah rotasi ortogonal.

Diagonal matriks tranformasi rotasi yang dihasilkan untuk setiap metode ortogonal yaitu varimax, equamax dan quartimax yang dapat di lihat pada Lampiran 8, 9, dan 10 relatif sama sehingga semua metode rotasi ortogonal baik

varimax, equamax atau quartimax dapat digunakan dalam penelitian ini. Hasil pengelompokkan peubah-peubah berdasarkan faktor loading hasil rotasi varimax, equamax, dan quartimax ke dalam faktor yang terbentuk berdasarkan matriks faktor loading yang dapat dilihat pada Lampiran 11, 12 dan 13 mendukung pernyataan bahwa semua metode ortogonal tersebut dapat digunakan. Hal ini dikarenakan ketiga rotasi tersebut menghasilkan tujuh faktor yang memuat peubah-peubah yang sama, yang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Penamaan faktor dan komponen peubah jenis kuesioner 1

Faktor Penamaan faktor Komponen Peubah

Faktor 1 Kemampuan

komunikasi dan keahlian di bidang sales

Q4.12 (skill penjualan), Q4.17 (intonasi dan gaya bahasa), Q4.13 (kemampuan di bidang

sales), dan Q4.18 (kemampuan komunikasi). Faktor 2 Keterbukaan Q2.22 (riang gembira), Q4.23 (moody), Q4.27 (tipe orang yang suka membaur dengan yang lainnya), dan Q4.21 (situasi lingkungan).

Faktor 3 Motivasi Q3.7 (pekerjaan ini memberikan peluang berkembang), Q4.14 (percaya akan mendapat imbalan financial jika memiliki prestasi) dan Q5.5 (peran orang tua).

Faktor 4 Ketekunan Q2.5 (rajin), Q2.10 (sabar atau tabah) dan Q2.18 (instropeksi diri).

Faktor 5 Fisik (pendengaran) Q4.31 (memiliki pendengaran yang baik). Faktor 6 Ketegasan Q4.35 (tekanan dari atasan), Q2.11 (disiplin)

dan Q2.4 (tegas).

Faktor 7 Optimisme Q2.14 (optimis) dan Q4.15 (memiliki percaya diri yang tinggi).

Faktor-faktor atau bagian-bagian pada kuesioner jenis 2

Peubah yang dianalisis yaitu tujuh peubah bebas yang berada pada bagian kuesioner 2, 3, 4, dan 5 yang memiliki hubungan secara nyata dengan kinerja kerja yang telah diuji melalui analisis korelasi Tau-b Kendall menggunakan alfa 5%. Tujuh peubah tersebut adalah Q4.12 (skill penjualan), Q4.17 (intonasi dan gaya bahasa), Q4.13 (kemampuan di bidang sales), Q4.18 (kemampuan komunikasi), Q2.22 (riang gembira), Q2.5 (rajin), dan Q4.35 (tekanan dari atasan).

Asumsi kecukupan data telah terpenuhi, karena nilai KMO sebesar 0.706 yang lebih besar dari 0.5 dan asumsi antar peubah saling berkorelasi telah terpenuhi, karena p-value uji Bartlett adalah 0.000 kurang dari alfa yang ditentukan yaitu 0.05. Berdasarkan nilai akar ciri, jumlah faktor yang terbentuk pada kuesioner jenis 2 sebanyak dua faktor, karena nilai akar ciri pada komponen ketiga kurang dari satu. Total kedua faktor tersebut dapat menjelaskan 49.63% dari keragaman tujuh peubah bebas asal (Lampiran 14). Adapun model faktor dengan menggunakan tujuh faktor berdasarkna faktor loading dan ragam spesifik adalah sebagai berikut (Lampiran 15) :

X1 - µ1 = 0.481 F1 + 0.100 F2 X2 - µ2 = 0.157 F1 + 0.838 F2 X7 - µ7 = 0.011 F1 + 0.376 F2

Nilai RMSE_overall model tersebut sebesar 0.149, nilai tersebut masih relatif kecil. Hal ini menunjukkan model faktor dengan dua faktor cukup baik.

Faktor loading yang dihasilkan sudah mudah untuk diinterpretasikan sehingga proses rotasi faktor tidak perlu dilakukan. Faktor-faktor yang terbentuk beserta anggota peubah disetiap faktornya adalah sebagai berikut :

Tabel 5 Penamaan faktor dan komponen peubah jenis kuesioner 2

Faktor Penamaan faktor Komponen Peubah

Faktor 1 Kemampuan komunikasi dan keahlian di bidang

sales

Q4.12 (skill penjualan), Q4.17 (intonasi dan gaya bahasa), Q4.13 (kemampuan di bidang sales), Q4.18 (kemampuan komunikasi) dan Q2.5 (rajin).

Faktor 2 Keterbukaan Q2.22 (riang gembira) dan Q4.35 (tekanan dari atasan).

Skor faktor-faktor atau bagian-bagian kuesioner

Skor peubah-peubah faktor karakteristik sosial demografi pada kuesioner jenis 1 dan kuesioner jenis 2 dapat dilihat pada Lampiran 16 dan 18. Skor peubah-peubah yang berada pada faktor-faktor yang terbentuk dari hasil analisis faktor pada kuesioner jenis 1 dan kuesioner jenis 2 dapat dilihat pada Lampiran 17 dan 19.

18

Skor cut off faktor-faktor atau bagian-bagian pada kuesioner jenis 1 a. Skor cut off total keseluruhan bagian kuesioner

Jenis cut off yang digunakan dalam penentuan batas skor atau cut off total keseluruhan bagian kuesioner jenis 2 adalah cut off 5 dengan skor cut off sama dengan 0.637. Hal tersebut dikarenakan jenis cut off 5 memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian keputusan cukup besar yaitu sebesar 70% dan memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian menerima TSR top dan best tertinggi yaitu sebesar 93% dibandingkan jenis cut off yang menghasilkan presentase tingkat kesesuaian keputusan yang lebih besar daripada cut off 5 (Lampiran 20).

b. Skor cut off tiap-tiap bagian kuesioner

1. Skor cut off faktor atau bagian karakteristik sosial demografi

Jenis cut off yang digunakan dalam penentuan batas skor atau cut off faktor karakteristik sosial demografi pada kuesioner jenis 1 adalah cut off 7 atau 11 dengan skor cut off sama dengan 0.389. Hal tersebut dikarenakan jenis cut off 7 atau 11 memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian keputusan cukup besar yaitu sebesar 66% dan memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian menerima TSR top dan best tertinggi yaitu sebesar 100% dibandingkan jenis

cut off yang menghasilkan presentase tingkat kesesuaian keputusan yang lebih besar daripada cut off 7 atau 11 (Lampiran 21).

2. Skor cut off faktor atau bagian kemampuan komunikasi dan keahlian di bidang sales

Jenis cut off yang digunakan dalam penentuan batas skor atau cut off faktor kemampuan komunikasi dan keahlian di bidang sales pada kuesioner jenis 1 adalah cut off 7 atau 8 dengan skor cut off sama dengan 0.750. Hal tersebut dikarenakan jenis cut off 7 atau 8 memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian keputusan cukup besar yaitu sebesar 63% dan memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian menerima TSR top dan best tertinggi yaitu sebesar 93% dibandingkan jenis cut off yang menghasilkan presentase tingkat kesesuaian keputusan yang lebih besar daripada cut off 7 atau 8 (Lampiran 22).

3. Skor cut off faktor atau bagian keterbukaan

Jenis cut off yang digunakan dalam penentuan batas skor atau cut off faktor keterbukaan pada kuesioner jenis 1 adalah cut off 3 dengan skor cut off sama dengan 0.539. Hal tersebut dikarenakan jenis cut off 3 memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian keputusan cukup besar yaitu sebesar 73% dan memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian menerima TSR top dan best

tertinggi yaitu sebesar 57% dibandingkan jenis cut off yang menghasilkan presentase tingkat kesesuaian keputusan yang lebih besar daripada cut off 3 (Lampiran 23).

4. Skor cut off faktor atau bagian motivasi

Jenis cut off yang digunakan dalam penentuan batas skor atau cut off faktor motivasi pada kuesioner jenis 1 adalah cut off 2 dengan skor cut off sama dengan 0.767. Hal tersebut dikarenakan jenis cut off 2 memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian keputusan cukup besar yaitu sebesar 67% dan memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian menerima TSR top dan best

tertinggi yaitu sebesar 43% dibandingkan jenis cut off yang menghasilkan presentase tingkat kesesuaian keputusan yang lebih besar daripada cut off 2 (Lampiran 24).

5. Skor cut off faktor atau bagian ketekunan

Jenis cut off yang digunakan dalam penentuan batas skor atau cut off faktor ketekunan pada kuesioner jenis 1 adalah cut off 3 dengan skor cut off sama dengan 0.779. Hal tersebut dikarenakan jenis cut off 3 memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian keputusan cukup besar yaitu sebesar 75% dan memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian menerima TSR top dan best

tertinggi yaitu sebesar 50% dibandingkan jenis cut off yang menghasilkan presentase tingkat kesesuaian keputusan yang lebih besar daripada cut off 3 (Lampiran 25).

6. Skor cut off faktor atau bagian fisik (pendengaran)

Jenis cut off yang digunakan dalam penentuan batas skor faktor fisik pada kuesioner jenis 1 adalah cut off 9 atau 10 dengan skor cut off sama dengan 1.000. Hal tersebut dikarenakan jenis cut off tersebut memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian keputusan tertinggi dibandingkan dengan cut off lainnya yaitu sebesar 77% (Lampiran 26).

7. Skor cut off faktor atau bagian ketegasan

Jenis cut off yang digunakan dalam penentuan batas skor atau cut off faktor ketegasan pada kuesioner jenis 1 adalah cut off 5 dengan skor cut off sama dengan 0.505. Hal tersebut dikarenakan jenis cut off 5 memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian keputusan cukup besar yaitu sebesar 72% dan memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian menerima TSR top dan best

tertinggi yaitu sebesar 64% dibandingkan jenis cut off yang menghasilkan presentase tingkat kesesuaian keputusan yang lebih besar daripada cut off 5 (Lampiran 27).

8. Skor cut off faktor atau bagian optimisme

Jenis cut off yang digunakan dalam penentuan batas skor faktor optimisme pada kuesioner jenis 1 adalah cut off 9 atau 10 dengan skor cut off sama dengan 1.000. Hal tersebut dikarenakan jenis cut off tersebut memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian keputusan tertinggi dibandingkan dengan jenis

cut off lainnya yaitu sebesar 84% (Lampiran 28).

Skor cut off faktor-faktor atau bagian-bagian pada kuesioner jenis 2 a. Skor cut off total keseluruhan bagian kuesioner

Jenis cut off yang digunakan dalam penentuan batas skor atau cut off total keseluruhan bagian kuesioner jenis 2 adalah cut off 8 dengan skor cut off sama dengan 0.594. Hal tersebut dikarenakan jenis cut off 8 memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian keputusan cukup besar yaitu sebesar 89% dan memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian menerima TSR top dan best tertinggi yaitu sebesar 93% dibandingkan jenis cut off yang menghasilkan presentase tingkat kesesuaian keputusan yang lebih besar daripada cut off 8 (Lampiran 29).

b. Skor cut off tiap-tiap bagian kuesioner

1. Skor cut off faktor atau bagian karakteristik sosial demografi

Jenis cut off yang digunakan dalam penentuan batas skor atau cut off faktor karakteristik sosial demografi pada kuesioner jenis 2 adalah cut off 11 dengan skor cut off sama dengan 0.464. Hal tersebut dikarenakan jenis cut off 11 memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian keputusan cukup besar yaitu sebesar 83% dan memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian menerima TSR top dan best tertinggi yaitu sebesar 100% dibandingkan jenis

20

cut off yang menghasilkan presentase tingkat kesesuaian keputusan yang lebih besar daripada cut off 11 (Lampiran 30).

2. Skor cut off faktor atau bagian kemampuan komunikasi dan keahlian di bidang sales

Jenis cut off yang digunakan dalam penentuan batas skor atau cut off faktor kemampuan komunikasi dan keahlian di bidang sales pada kuesioner jenis 2 adalah cut off 7 atau 8 dengan skor cut off sama dengan 0.750. Hal tersebut dikarenakan jenis cut off 7 atau 8 memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian keputusan cukup besar yaitu sebesar 64% dan memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian menerima TSR top dan best tertinggi yaitu sebesar 93% dibandingkan jenis cut off yang menghasilkan presentase tingkat kesesuaian keputusan yang lebih besar daripada cut off 7 atau 8 (Lampiran 31).

3. Skor cut off faktor atau bagian keterbukaan

Jenis cut off yang digunakan dalam penentuan batas skor atau cut off faktor keterbukaan pada kuesioner jenis 2 adalah cut off 3 dengan skor cut off sama dengan 0.503. Hal tersebut dikarenakan jenis cut off 3 memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian keputusan cukup besar yaitu sebesar 81% dan memiliki nilai presentase tingkat kesesuaian menerima TSR top dan best

tertinggi yaitu sebesar 21% dibandingkan jenis cut off yang menghasilkan presentase tingkat kesesuaian keputusan yang lebih besar daripada cut off 3 (Lampiran 32).

Dokumen terkait