• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemanfaatan lahan di Kabupaten Asahan

Pemanfaatan lahan di Kabupaten Asahan dapat dibagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu tanah sawah, tanah kering, bangunan/pemukiman dan lain-lain. Pemanfaatan lahan di kabupaten Asahan dapat dilihat secara rinci pada Tabel 4. Tabel 4. Pemanfaatan lahan di Kabupaten Asahan tahun 1996-2006

Tahun Luas Lahan (ha) Tanah Sawah Tanah Kering Bangunan Lain-lain 1996 1997 463.099,00 463.099,00 47.672,00 47.672,00 332.814,48 332.814,48 48.912,82 48.912,82 33.709,70 33.709,70 1998 463.099,00 47.672,00 332.814,48 48.912,82 33.709,70 1999 463.099,00 47.572,19 332.788,31 48.937,47 33.801,03 2000 463.099,00 47.572,19 332.788,31 48.937,47 33.801,03 2001 463.099,00 45.449,89 330.984,81 51.494,55 35.169,75 2002 463.099,00 44.644,65 331.106,42 47.173,35 39.204,58 2003 463.099,00 46.830,20 337.225,50 48.899,51 30.143,79 2004 462.626,00 44.074,93 324.731,97 56.752,10 37.036,00 2005 462.626,00 46.152,09 306.674,34 53.526,37 56.273,20 2006 462.626,00 41.068,00 321.212,06 64.413,09 35.932,85 Rataan 462.957,10 45.870,81 328.314,07 51.795,96 36.878,16

Sumber : BPS Sumatera Utara, 1996-2006

Tabel 4 menunjukkan pemanfaatan lahan di Kabupaten Asahan dari tahun 1997-2006. Selama periode tersebut, dapat dilihat bahwa luas untuk tanah sawah dan tanah kering di Kabupaten Asahan cenderung menurun, sedangkan luas untuk bangunan dan lain-lainnya cenderung meningkat.

Pemanfaatan lahan yang terbesar jika dilihat dari rata-rata penggunaannya terdapat pada tanah kering dengan rataan 328.314,07 ha, rataan untuk penggunaan bangunan sebesar 51.795,96 ha, rataan untuk penggunaan tanah sawah sebesar 45.870,81 ha, dan rataan penggunaan untuk lain-lain sebesar 36.878,16 ha

Luas Lahan Pertanian pada Tahun 2020 di Kabupaten Asahan

Luas lahan di Kabupaten Asahan digolongkan menjadi dua bagian besar yaitu terdiri dari lahan non pertanian dan lahan pertanian. Lahan non pertanian pada penelitian ini terdiri dari lahan tempat bangunan dan lahan untuk keperluan lain-lain.

Sedangkan lahan pertanian pada penelitian ini terdiri dari tanah sawah dan tanah kering. Lahan pertanian merupakan suatu media tanah yang bertujuan untuk menghasilkan produk-produk dari tanaman pertanian itu sendiri.

Luas lahan pertanian dan non pertanian di kabupaten Asahan dapat dijelaskan secara rinci pada Tabel 5.

Tabel 5. Luas Lahan Pertanian dan Non Pertanian di Kabupaten Asahan Tahun 1996-2006

Tahun Lahan Pertanian (ha) Lahan Non Pertanian (ha) 1996 1997 380.486,48 380.486,48 82.486,48 82.622,52 1998 380.486,48 82.622,52 1999 380.360,50 82.738,50 2000 380.360,50 82.738,50 2001 376.434,70 86.664,30 2002 375.751,07 86.377,93 2003 384.055,70 79.043,30 2004 368.806,90 93.788,10 2005 352.826,43 109.799,57 2006 362.280,06 100.345,94 Rataan 374.184,88 88.674,12

Sumber : Data diolah dari Lampiran 12

Tabel 5 menunjukkan bahwa dari tahun 1997-2006, lahan pertanian di Kabupaten Asahan cenderung mengalami penurunan. Sedangkan untuk lahan non pertanian, cenderung mengalami kenaikan. Jika dilihat rataannya, luas lahan yang digunakan untuk lahan pertanian seluas 374.184, 88 ha, sedangkan untuk lahan non pertanian seluas 88.674, 12 ha.

Luas lahan pertanian pada tahun 2020 merupakan suatu hasil ramalan luas lahan dari luas lahan pada tahun sebelumnya. Luas lahan tahun 2020 diramalkan dari data luas lahan selama 11 (sebelas) tahun yaitu dari tahun 1996-2006. Data yang dibutuhkan untuk peramalan luas lahan pertanian tahun 2020 adalah data luas lahan pertanian selama selang 11 tahun. Data luas lahan pertanian dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Data Luas Lahan Pertanian di Kabupaten Asahan pada Tahun 1996-2006

Tahun Lahan Pertanian (ha) Notasi Tahun (x)

1996 380.486,48 -5 1997 380.486,48 -4 1998 380.486,48 -3 1999 380.360,50 -2 2000 380.360,50 -1 2001 376.434,70 0 2002 375.751,07 1 2003 384.055,70 2 2004 368.806,90 3 2005 352.826,43 4 2006 362.280,06 5

Sumber : Data diolah dari Lampiran 13

Luas lahan pertanian pada tahun 2020 diperoleh dari suatu hasil metode ramalan yang dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana melalui program SPSS. Adapun hasil ramalan luas lahan pertanian dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Ramalan Luas Lahan Pertanian di Kab. Asahan Tahun 2020

Keterangan Nilai

Konstanta (a)

Koefesien regresi (b) Notasi tahun (x)

Luas lahan pertanian tahun 2020 (Y)

374.757,8 -2.126,64 19

334.351,6

Sumber : Diolah dari Lampiran 13-15

Sehingga dapat diramalkan luas lahan pertanian pada tahun 2020 seluas 334351.64 ha. Apabila dibandingkan luas lahan pertanian tahun 2020 bernilai 334351.64 ha dengan luas lahan pertanian pada tahun 2006 bernilai 362.280,06 ha, maka diperoleh selisih luas lahannya sebesar -27,928.42 ha. Artinya, lahan pertanian pada tahun 2020 mengalami konversi luas lahan sebesar 27,928.42 ha.

Dari data luas lahan pertanian dan luas konversi lahan pertanian di kabupaten Asahan (Tabel 4) dan hasil ramalan luas lahan pertanian pada tahun

Gambar 2. Ramalan Luas Lahan Pertanian di Kabupaten Asahan 1996-2020

Produksi Padi Pada Tahun 2020 di Kabupaten Asahan

Konversi lahan pertanian khususnya lahan sawah mempengaruhi produksi padi di kabupaten Asahan. Semakin besar konversi yang terjadi di lahan sawah, maka produksi padi akan menurun. Besarnya konversi lahan sawah dan produksi padi dapat dilihat pada Tabel 8 :

Tabel 8. Produksi padi di kabupaten Asahan tahun 1996-2006. Tahun Notasi Tahun (x) Produksi (ton) (y)

1996 -5 325465 1997 -4 325471 1998 -3 330891 1999 -2 341149 2000 -1 316151 2001 0 320291 2002 1 279388 2003 2 237939 2004 3 288184 2005 4 283331 2006 5 258979

Sumber : Diolah dari Lampiran 16

Produksi padi pada tahun 2020 diperoleh dari suatu hasil metode ramalan yang dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS. Adapun hasil ramalan produksi padi dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Hasil Ramalan Produksi Padi di Kab. Asahan Tahun 2020

Variabel Nilai

Konstanta (a)

Koefesien regresi (b) Notasi tahun (x)

Produksi padi tahun 2020 (Y)

300.658,10 -7929,95 19

149.989,10

Sehingga diramalkan produksi padi pada tahun 2020 sebesar 149.989,10ton. Apabila dibandingkan produksi padi tahun 2020 bernilai 149.989,10 ton dengan produksi padi pada tahun 2006 bernilai 258.979 ton, maka diperoleh selisih produksinya sebesar - 108,989.95 ton. Artinya, produksi padi pada tahun 2020 mengalami penurunan produksi padi sebesar 108,989.95ton.

Dari data produksi padi di kabupaten Asahan dan hasil ramalan produksi padi pada tahun 2020 dapat dibuat grafik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3

Gambar 3.Ramalan Produksi Padi di Kabupaten Asahan tahun 1996-2020 Produksi Padi (Ton) 0.00 50000.00 100000.00 150000.00 200000.00 250000.00 300000.00 350000.00 400000.00 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 Tahun Series1

Pengaruh Konversi Lahan Sawah terhadap Produksi Padi di Kabupaten Asahan

Pengaruh dengan adanya konversi luas lahan sawah dengan produksi padi di kabupaten Asahan memiliki pengaruh yang bersifat berbanding terbalik. Artinya, semakin besar konversi lahan sawah maka semakin kecil produks padi yang dihasilkan.

Luas lahan sawah dan produksi padi di Kabupaten Asahan tahun 1996-2020 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Luas Lahan Sawah dan Produksi Padi di Kabupaten Asahan Tahun 1996-2020

Tahun Lahan Sawah(ha) Produksi (ton) (y)

1996 47672 325465 1997 47672 325471 1998 47672 330891 1999 47572 341149 2000 47572 316151 2001 45450 320291 2002 44645 279388 2003 46830 237939 2004 44075 288184 2005 46152 283331 2006 41068 258979 2020 37225 149989

Sumber : Diolah dari Lampiran 13 dan 16

Adapun hasil perhitungan pengaruh konversi lahan sawah terhadap produksi padi di kabupaten Asahan dapat dilihat secara rinci pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil Perhitungan Pengaruh Konversi Lahan Sawah Terhadap Produksi Padi di Kab. Asahan

Variabel Nilai Konstanta -352.551 Koefesien regresi 14,14 Fhitung 26,42 Ftabel 1,796 R2 ,725

Sumber: Diolah dari lampiran19

Tabel 11 menjelaskan bagaimana pengaruh konversi lahan sawah terhadap produksi pada persamaan berikut:

Y= -352551+14,14X

Dimana : Y = Produksi Padi X = Luas Lahan Sawah

Besarnya nilai konstanta adalah -352.551 dan nilai koefisien X adalah 14,14. Artinya bahwa setiap terjadi penambahan luas lahan sawah 1 satuan hektar maka produksi padi akan bertambah sebesar 14,14 ton.

Nilai Fhitung adalah 26,42 lebih besar nilai Ftabel adalah 1,796. Maka Ho ditolak, H1 diterima. Artinya konversi lahan sawah memiliki pengaruh yang nyata terhadap produksi padi.

Nilai R2 yang diperoleh 0,725. Artinya bahwa variabel luas lahan sawah (X) dapat menjelaskan variabel produksi padi (Y) sebesar 72,5%.

KESIMPULAN

Kesimpulan

1. Pemanfaatan lahan di kabupaten Asahan dapat dibagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu tanah sawah, tanah kering, bangunan/pemukiman dan lain-lain dimana pemanfaatan lahan yang terbesar jika dilihat dari rata-rata penggunaannya terdapat pada tanah kering dengan rataan 328.314,07 ha, rataan untuk penggunaan bangunan sebesar 51.795,96 ha, rataan untuk penggunaan tanah sawah sebesar 45.870,81 ha, dan rataan penggunaan untuk lain-lain sebesar 36.878,16 ha.

2. Luas lahan pertanian pada tahun 2020 diramalkan seluas 334351.64 ha, dimana lahan pertanian pada tahun 2020 mengalami penurunan luas lahan sebesar 27928.42 ha dibandingkan luas lahan pada tahun 2006.

3. Produksi padi tahun 2020 diramalkan sebesar 149.989 ton, dimana produksi padi pada tahun 2020 akan mengalami penurunan sebesar 108.990 ton dibandingkan produksi padi pada tahun 2006.

4. Konversi luas lahan sawah berpengaruh nyata terhadap produksi padi di Kabupaten Asahan.

Saran

Kepada Petani

1. Diharapkan kepada petani untuk tidak mengkonversi lahannya khususnya lahan pertanian menjadi lahan non pertanian.

2. Diharapkan kepada petani jika ingin mengkonversi lahannya khususnya lahan pertanian, hendaklah dialihkan menjadi lahan yang masih berhubungan dengan sector pertanian.

Kepada Pemerintah

Diharapkan pemerintah membuat aturan yang lebih memihak kepada sector pertanian pada khususnya dalam menentukan tata guna lahan suatu daerah.

Kepada Peneliti Selanjutnya

Adapun yang disarankan kepada peneliti selanjutnya adalah agar diadakan penelitian terhadap factor-faktor apa saja yang mempengaruhi petani untuk mengkonversi lahannya khususnya lahan pertanian menjadi lahan non pertanian.

Dokumen terkait