• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor II. Teknik aplikasi (W)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian pengaruh ekstrak daun mengkudu terhadap kemampuan menginfeksi dan mematikan larva P. xylostella dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pengaruh Perlakuan Dosis Ekstrak daun Mengkudu

a. Persentase Mortalitas Larva P. xylostella

Data pengamatan persentase mortalitas P. xylostella pada pengamatan 1-5 HSA serta analisis sidik ragamnya dapat dilihat pada lampiran 1-5, menunjukkan bahwa perlakuan dosis ekstrak memberikan pengaruh nyata terhadap persentase mortalitas.

Hasil uji beda rataan pengaruh dosis ekstrak terhadap persentase mortalitas P. xylostella dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rataan Mortalitas Larva P.xylostella Pada Berbagai Dosis Ekstrak Daun Mengkudu Pengamatan 1-5 HSA(%)

Perlakuan Mortalitas P. xylostella (%)

1 HSA 2 HSA 3 HSA 4 HSA 5 HSA

Kontrol

0.00d 3.33d 8.33e 13.33d 16.67d

N1( 100 gr/l ) 13.33bc 20.00cd 31.67d 35.00cd 41.67bc N2( 200 gr/l ) 15.00ab 33.33abc 40.00ab 46.67abc 51.67abc N3( 300 gr/l ) 18.33ab 30.00ab 41.67ab 53.33ab 56.67ab N4( 400 gr/l ) 26.67a 43.33a 56.67a 65.00a 70.00a Ket : Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji jarak Duncan 5%

Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Terhadap Plutella xylostella L. (Lepidoptera : Plutellidae) Di Laboratorium, 2007. USU Repository © 2009

Tabel 1. menunjukkan bahwa Persentase mortalitas P. xylostella yang terbesar pada perlakuan N4 (400 gr/l air) 70.00% sedangkan yang terkecil N1(100gr/l air) 13.33%. 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Kontrol N1 N2 N3 N4 Perlakuan M o rt al it as L ar va P ad a B er b ag ai Do s is 1HSA 2HSA 3HSA 4HSA 5HSA

Gambar 10. Grafik Pengaruh Dosis Ekstrak Daun Mengkudu Terhadap Mortalitas Larva (%) P. xylostella .

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa semakin tinggi dosis ekstrak yang diaplikasikan terhadap larva P. xylostella maka semakin tinggi persentase mortalitas larva. Hal ini berarti peningkatan dosis berbanding lurus dengan peningkatan bahan racun tersebut, sehingga daya bunuh semakin tinggi untuk membunuh larva P. xylostella. Kematian larva ini disebabkan oleh racun yang dikandung oleh ekstrak daun mengkudu terutama triterpen dan tanin. Hal ini sesuai dengan literatur (Sukanti 1981), yang menyatakan peracunan pada serangga dapat mengakibatkan gangguan syaraf yang menyebabkan perilaku serangga menjadi abnormal, sehingga dapat mati dan dapat pula sembuh dari kelumpuhan.

Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Terhadap Plutella xylostella L. (Lepidoptera : Plutellidae) Di Laboratorium, 2007. USU Repository © 2009

b. Persentase Larva yang Menjadi Pupa

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa dosis ekstrak daun mengkudu bebeda nyata terhadap jumlah pupa yang terbentuk, seperti terlihat pada masing-masing daftar sidik ragam (lampiran 6). Rataan persentase pupa yang terbentuk pada masing-masing perlakuan dosis ekstrak daun mengkudu disajikan pada Tabel 2. berikut.

Tabel 2. Rataan Persentase yang Terbentuk (%) dan Hasil Uji Jarak Duncan Perlakuan Pupa N0 (Kontrol) 83.33a N1( 100 gr/l ) 52.33ab N2 ( 200 gr/l ) 48.33b N3 ( 300 gr/l ) 43.33cd N4 ( 400 gr/l ) 30.00d

Ket : Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji jarak Duncan 5%

Dari Tabel 2. terlihat bahwa pembentukan pupa pada perlakuan N0 (Kontrol) berbeda nyata dengan perlakuan N1, N2, N3 dan N4. Jumlah pupa terbentuk tertinggi terdapat pada perlakuan N0 sebesar 83.33% dan terendah pada perlakuan N4 sebesar 30,00%. Jumlah pupa yang terbentuk berhubungan erat dengan persentase mortalitas larva P. xylostella. Jika persentase mortalitas larva tinggi maka jumlah pupa yang terbentuk rendah.

c. Persentase Pupa yang Menjadi Imago

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa dosis ekstrak daun mengkudu memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap jumlah Imago yang terbentuk, seperti terlihat pada masing-masing daftar sidik ragam (lampiran 7). Rataan

Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Terhadap Plutella xylostella L. (Lepidoptera : Plutellidae) Di Laboratorium, 2007. USU Repository © 2009

persentase Imago yang terbentuk pada masing-masing perlakuan dosis ekstrak daun mengkudu disajikan pada Tabel 4. berikut.

Tabel 3. Rataan Jumlah Imago yang Terbentuk (%) dan Hasil Uji Jarak Duncan

Perlakuan Imago N0 81.67a N1 38.33b N2 31.67bc N3 23.33bc N4 16.67cd

Ket : Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji jarak Duncan 5%

Dari Tabel 3. Terlihat bahwa pembentukan imago pada perlakuan N0 (Kontrol) berbeda nyata dengan perlakuan N1, N2, N3, dan N4. Jumlah imago terbentuk tertinggi terdapat pada N0 sebesar 81. 67 %. Hal ini disebabkan pembentukan pupa pada N0 lebih tinggi. Sedangkan yang terendah pada perlakuan N4 sebesar 16.67 %. Pada pembentukan imago berhubungan erat dengan persentase pembentukan pupa. Semakin tinggi pembentukan pupa semakin tinggi pembentukan imago.

Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Terhadap Plutella xylostella L. (Lepidoptera : Plutellidae) Di Laboratorium, 2007. USU Repository © 2009

2. Pengaruh Teknik Aplikasi

a. Persentase Mortalitas Larva P. xylostella

Data pengamatan mortalitas P. xylostella pengaruh metode aplikasi serta analisis sidik ragamnya dapat dilihat pada lampiran 1-5

Dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa teknik aplikasi tidak berpengaruh nyata terhadap mortalitas larva P. xylostella. Rataan persentase mortalitas larva pada masing-masing perlakuan (Faktor Teknik Aplikasi) disajikan pada Tabel 4. berikut.

Tabel 4. Rataan Mortalitas Larva P.xylostella dan Hasil Uji Jarak Duncan Perlakuan

Mortalitas larva P.xylostella (%)

1HSA 2 HSA 3HSA 4HSA 5HSA

W1 (disemprot) 10.67 20.00 30.00 38.67 44.67 W2 (dicelup) 18.67 32.00 41.33 46.67 50.00 Ket : Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan

berbeda nyata pada taraf uji jarak Duncan 5%

Rataan mortalitas larva yang terbesar adalah pada perlakuan W2 (Pemberian daun kubis yang dicelup ke dalam ekstrak daun mengkudu) sebesar 50,00%. Dari data tersebut menjelaskan mortalitas larva meningkat untuk setiap waktu pengamatan, mulai dari pengamatan pertama sampai pada pengamatan terakhir. Aktivitas makan larva yang telah terinfeksi ekstrak akan bertambah lambat karena sistem pencernaan larva telah terganggu yang disebabkan oleh triterpen dan tanin yang terkandung dalam ekstrak. Hal ini karena ekstrak daun mengkudu mengandung bahan aktif yakni saponin, triterpenoids dan tanin yang bersifat

racun perut pada serangga. Hal ini sesuai dengan literatur (Kardinan, 2004) yang menyatakan bahwa bahan aktif saponin dan triterpenoids

Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Terhadap Plutella xylostella L. (Lepidoptera : Plutellidae) Di Laboratorium, 2007. USU Repository © 2009

Gejala yang ditimbulkan setelah larva memakan daun yang telah diaplikasikan dengan ekstrak daun mengkudu akan tampak lemas dan terjadi perubahan warna pada tubuh larva, larva akan berwarna kuning kecokelatan.

Untuk lebih jelasnya, perkembangan mortalitas larva dapat dilihat pada diagram berikut ini (Gambar11).

0 10 20 30 40 50 60

1HSA 2 HSA 3HSA 4HSA 5HSA Hari Pengamatan M o rt al it as L ar va W1 W2

Gambar 11. Hubungan Persentase Mortalitas Larva P. xylostella pada Perlakuan Teknik Aplikasi.

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa teknik aplikasi dengan cara Pemberian daun yang dicelup ke dalam ekstrak sebagai makanan larva (W2), lebih tinggi dibandingkan dengan teknik aplikasi dengan cara penyemprotan langsung ekstrak ke tubuh larva (W1).

b. Persentase Larva yang Menjadi Pupa

Data pengamatan jumlah larva menjadi pupa dapat dilihat pada lampiran 6. serta analisis sidik ragamnya menunjukkan bahwa perlakuan metode aplikasi memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap jumlah larva menjadi pupa.

Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Terhadap Plutella xylostella L. (Lepidoptera : Plutellidae) Di Laboratorium, 2007. USU Repository © 2009

c. Persentase Pupa yang Menjadi Imago

Data pengamatan jumlah pupa menjadi imago serta pengaruh teknik aplikasi serta analisis sidik ragamnya dapat dilihat pada lampiran.7 menunjukkan bahwa perlakuan teknik aplikasi memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap jumlah imago.

4. Pengaruh Interaksi Antara Dosis Ekstrak Daun Mengkudu denganTeknik Aplikasi.

a. Persentase Mortalitas Larva (%)

Dari hasil analisa statistik menunjukkan bahwa interaksi antara ekstrak daun mengkudu dengan teknik aplikasi tidak berbeda nyata terhadap persentase mortalitas larva tampak pada pengamatan pertama sampai ke lima seperti terlihat pada masing-masing daftar sidik ragam (lampiran1-5 ).

Tabel 5. Rataan Persentase Mortalitas Larva pada Masing-masing Perlakuan Perlakuan Mortalitas Larva P. xylostella

1 HSA 2 HSA 3 HSA 4 HSA 5 HSA

N0W1 0.00 3.33 6.67 13.33 20.00 N1W1 6.67 10.00 26.67 30.00 36.67 N2W1 10.00 26.67 30.00 40.00 46.67 N3W1 13.33 23.33 33.33 50.00 53.33 N4W1 23.33 36.67 53.33 60.00 66.67 N0W2 0.00 3.33 10.00 13.33 13.33 N1W2 20.00 30.00 36.67 40.00 46.67 N2W2 20.00 40.00 50.00 53.33 56.67 N3W2 23.33 36.67 50.00 56.67 60.00 N4W2 30.00 50.00 60.00 70.00 73.33

Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Terhadap Plutella xylostella L. (Lepidoptera : Plutellidae) Di Laboratorium, 2007. USU Repository © 2009

b. Persentase Larva yang Menjadi Pupa

Data pengamatan mortalitas serta analisis sidik ragamnya dapt dilihat pada lampiran 6. menunjukkan bahwa perlakuan interaksi memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap persentase mortalitas larva.

c. Persentase Pupa yang Menjadi Imago

Data pengamatan mortalitas serta analisis sidik ragamnya dapat dilihat pada lampiran 7. menunjukkan bahwa perlakuan interaksi memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap persentase mortalitas larva.

Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Terhadap Plutella xylostella L. (Lepidoptera : Plutellidae) Di Laboratorium, 2007. USU Repository © 2009

Dokumen terkait