• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Data Pengamatan Bobot Ikan Platy

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pengukuran bobot ikan Platy (Xiphophorus maculatus) dari setiap perlakuan P0 ( Ulat Hongkong 0% ; Tepung Ikan 100%), P1 (Ulat Hongkong 25% ; Tepung Ikan 75%), P2 (Ulat Hongkong 50% ; Tepung Ikan 50%), P3 (Ulat Hongkong 75% ; Tepung Ikan 25%) dan P4 (Ulat Hongkong 100% ; Tepung Ikan 0%), selama 60 hari menunjukkan adanya peningkatan pada rata-rata pertumbuhan bobot benih ikan platy (tabel 2). Banyak faktor pendukung pertumbuhan benih ikan Platy (Xiphophorus maculatus), baik itu dari pakan, kondisi suhu maupun derajat keasaman air di akuarium.

Tabel 2

Hasil Rata-rata Pengukuran Bobot Ikan Platy (Xiphophorus maculatus) Pada Setiap Pengambilan Sampel

No Perlakuan Ulangan

Rata-rata Pengukuran Bobot Ikan Platy (Xiphophorus

maculatus) Pada Setiap Pengambilan Sampel

0 minggu 2 minggu 4 minggu 6 minggu 8 minggu

1 P0 1 0,127 0,173 0,250 0,422 0,753 2 0,127 0,173 0,251 0,421 0,752 3 0,127 0,173 0,250 0,423 0,753 Rata-rata 0,127 0,173 0,250 0,422 0,752 2 P1 1 0,127 0,191 0,274 0,511 1,002 2 0,127 0,191 0,275 0,511 1,003 3 0,127 0,192 0,273 0,511 1,002 Rata-rata 0,127 0,191 0,274 0,511 1,002 3 P2 1 0,127 0,224 0,315 0,571 1,101 2 0,127 0,225 0,315 0,570 1,102 3 0,127 0,224 0,314 0,572 1,101 Rata-rata 0,127 0,224 0,315 0,571 1,101 4 P3 1 0,127 0,269 0,349 0,646 1,268 2 0,127 0,269 0,349 0,645 1,270 3 0,127 0,270 0,348 0,647 1,269 Rata-rata 0,127 0,269 0,349 0,646 1,269 5 P4 1 0,127 0,306 0,417 0,796 1,494 2 0,127 0,306 0,417 0,796 1,498 3 0,127 0,307 0,417 0,797 1,497 Rata-rata 0,127 0,306 0,417 0,796 1,496

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yaitu pengukuran bobot benih ikan Platy (Xiphophorus maculatus) setiap perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4

memperoleh nilai rata rata yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Dan hasil pengukuran berat ikan platy pada setiap pengambilan sampel selama penelitian yaitu 60 hari disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 7.

Gambar 7

Grafik Rata - Rata Bobot Ikan Platy (Xiphophorus maculatus) Pada Setiap Pengambilan Sampel

Gambar 7 menunjukkan bahwa laju pertumbuhan bobot ikan Platy (Xiphophorus maculatus) dari awal hingga akhir penelitian pada masing-masing perlakuan adalah meningkat. Pada perlakuan P4 dengan menggunakan 100% tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor) merupakan berat tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lain dengan rata-rata bobot akhir sebesar 1,496 gram, sedangkan untuk perlakuan P3

dengan menggunakan 75% ulat hongkong (Tenebrio molitor) memiliki rata-rata bobot akhir sebesar 1,269 gram, selanjutnya perlakuan P2dengan menggunakan 50% ulat hongkong (Tenebrio molitor) memiliki rata-rata bobot akhir sebesar 1,101 gram, sedangkan perlakuan P1dengan menggunakan 25% tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor) memiliki rata-rata bobot akhir sebesar 1,002 gram, dan untuk perlakuan P0

yang digunakan sebagai perlakuan kontrol yaitu dengan 0% tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor) merupakan berat terendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 0,752 gram. Terlihat jelas perbedaan laju pertumbuhan bobot ikan Platy (Xiphophorus maculatus) pada perlakuan P4 yang menggunakan 100% tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor) dan bobot ikan Platy (Xiphophorus maculatus) pada perlakuan kontrol P0 yang menggunakan 100% tepung ikan tanpa adanya pemberian tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor).

Pada penelitian yang dilakukan yaitu untuk melihat perubahan bobot ikan pada setiap perlakuan yang dilakukan pengambilan data pada setiap 14 hari memperoleh data bobot awal ikan sampai bobot akhir ikan. Untuk melihat perubahan bobot mutlak ikan platy menggunakan rumus yaitu:

Berdasarkan perhitungan bobot mutlak pada perlakuan P0 P1, P2, P3 dan P4

memperoleh rata-rata yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Dan hasil dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8 menunjukkan bahwa penambahan tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor) yang berbeda pada setiap perlakuan mempengaruhi bobot mutlak ikan Platy (Xiphophorus maculatus). Pengaruh penambahan tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor) terhadap rata-rata bobot mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan P4 yaitu sebesar 1,369 gram ,sedangkan pada perlakuan P3 sebesar 1,142 gram, kemudian pada perlakuan P2 sebesar 0,937 gram, berbeda dengan perlakuan P1 yang hanya sebesar 0,847 gram dan yang paling rendah terdapat pada perlakuan P0 sebesar 0,625 gram.

Pertumbuhan/bobot mutlak G = Wt– Wo

di mana:

G = Pertumbuhan/bobot mutlak (g) Wt= Bobot rata-rata akhir (g) Wo= Bobot rata-rata awal (g)

Gambar 8

Grafik Rata - Rata Bobot Mutlak Ikan Platy (Xiphophorus maculatus)

Gambar 9

Grafik Rata - Rata Panjang Ikan Platy (Xiphophorus maculatus) Pada Setiap Pengambilan Sampel

Gambar 9 menunjukkan bahwa laju pertumbuhan panjang ikan dari awal hingga akhir penelitian pada masing-masing perlakuan adalah meningkat. Pada perlakuan P4

dengan menggunakan 100% tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor) merupakan berat tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lain dengan rata-rata panjang akhir sebesar 3,543 cm, sedangkan untuk perlakuan P3 dengan menggunakan 75% ulat hongkong (Tenebrio molitor) memiliki rata-rata panjang akhir sebesar 3,295 cm, selanjutnya perlakuan P2dengan menggunkan 50% ulat hongkong (Tenebrio molitor) memiliki rata-rata panjang akhir sebesar 3,243 cm, sedangkan perlakuan P1 dengan menggunakan 25% tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor) memiliki rata-rata panjang akhir sebesar 3,123 cm, dan untuk perlakuan P0 yang digunakan sebagai perlakuan kontrol yaitu dengan 0% tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor) merupakan panjangt terendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 2,097 cm.

a. Pengujian Analisis Sidik Ragam (Ansira)

Data dianalisis dengan Analisis Sidik Ragam (Ansira) untuk data percobaan. Analisis sidik ragam merupakan suatu uji yang dilakukan menurut uji F, sehingga ANSIRA ini disebut juga sebagai uji F.

Berdasarkan perhitungan Uji Analisis Sidik Ragam (Ansira) pada taraf α = 0,05 melalui data perubahan bobot mutlak ikan platy pada penelitian terlihat bahwa FHitung

α = 0,05 melalui data perubahan panjang ikan platy pada penelitian terlihat bahwa FHitung(1478) >FTabel(3,48), sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor) memberi pengaruh terhadap laju pertumbuhan bobot ikan Platy (Xiphophorus maculatus). Hasil penambahan tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor) berpengaruh nyata terhadap penambahan berat bobot ikan Platy (Xiphophorus maculatus).

Tabel 3

Hasil Uji Analisis Sidik Ragam (Ansira) Pengaruh Pemberian Tepung Ulat Hongkong (Tenebrio molitor) Terhadap Bobot Ikan Platy Selama Penelitian

Keterangan * = Nyata

Percobaan ini terlihat adanya perubahan bobot yang nyata oleh karena itu dilakukan uji lanjut perbandingan rataannya dengan uji homogeneous subset (Duncan). Uji tersebut menunjukkan bahwa rerata pengaruh penambahan tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor) terhadap penambahan berat bobot ikan Platy (Xiphophorus maculatus). Masing-masing perlakuan memiliki perubahan yang sangat berbeda, pada perlakuan P1, P2, P3dan P4 berbeda nyata pengaruhnya dibandingkan

Sumber Keragaman (SK) Derajat Bebas (DB) Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Tengah (KT) F Hitung F Tabel 5% Perlakuan 4 0,940 0,235 15324* 3,48 Galat 10 1,533 1,533 - -Total 14 2,473

-dengan perlakuan kontrol P0 dan Perlakuan P4 yang memiliki perubahan yang paling tinggi, yang dapat dilihat ditabel (Duncan) dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 4

Hasil Uji Homogeneous Subset (Duncan) Pengaruh Pemberian Tepung Ulat Hongkong (Tenebrio molitor) Terhadap Berat Bobot Ikan Platy Selama

Penelitian Perlakuan (T) Rata-rata P0(0%) 0,625a P1(25%) 0,874b P2 (50%) 0,973c P3 (75%) 1,142d P4(100%) 1,369e Tabel 5

Hasil Uji Analisis Sidik Ragam (Ansira) Pengaruh Pemberian Tepung Ulat Hongkong (Tenebrio molitor) Terhadap Panjang Ikan Platy Selama Penelitian

Keterangan * = Nyata Sumber Keragaman (SK) Derajat Bebas (DB) Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Tengah (KT) F Hitung F Tabel 5% Perlakuan 4 3,735 0,934 1478* 3,48 Galat 10 0,006 0,001 - -Total 14 2,473

-Percobaan ini terlihat adanya perubahan panjang yang nyata oleh karena itu dilakukan uji lanjut perbandingan rataannya dengan uji homogeneous subset (Duncan). Uji tersebut menunjukkan bahwa rerata pengaruh penambahan tepung ulat hongkong (Tenebrio molitor) terhadap penambahan panjang ikan Platy (Xiphophorus maculatus). Masing-masing perlakuan memiliki perubahan yang sangat berbeda, pada perlakuan P1, P2, P3dan P4 berbeda nyata pengaruhnya dibandingkan dengan perlakuan kontrol P0 dan Perlakuan P4 yang memiliki perubahan yang paling tinggi, yang dapat dilihat ditabel (Duncan) dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 6

Hasil Uji Homogeneous Subset (Duncan) Pengaruh Pemberian Tepung Ulat Hongkong (Tenebrio molitor) Terhadap Panjang Ikan Platy Selama Penelitian

Perlakuan (T) Rata-rata P0(0%) 1,097a P1(25%) 2,123b P2 (50%) 2,243c P3 (75%) 2,273c P4(100%) 2,545e

Dokumen terkait