• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil yang didapat dari Peran Orang Tua dalam Proses Penyembuhan Pasien Penyembuhan Pasien

Adapun hasil yang didapat dengan adanya peran orang tua, adalah: 1. Pasien merasa dirinya diperhatikan

Sebelum orang tua ikut berperan dalam kesembuhan pasien, pasien akan merasakan bahwa dirinya tidak diperhatikan oleh

orang tuanya dan keluarganya karena orang tuanya merasa malu mempunyai anggota keluarga yang mengalami gangguan kejiwaan, sehingga orang tua tidak mau mengurus pasien dan menjenguknya di rumah sakit. Tetapi pasien akan merasakan hal yang berbeda jika orang tuanya selalu datang menjenguknya di rumah sakit, pasien akan senang dan merasa dirinya sangat disayang, diperhatikan, memberikan dukungan, motivasi, nasehat dan mengajaknya berkomunikasi dengan orang tuanya. Ini sesuai dengan pernyataan dari Dr. Laila Bahasoean: “Berkomunikasilah jangan sampai merendahkan pasien”.14 Berkomunikasi dengan baik kepada pasien sehingga dia merasa senang karena dengan berkomunikasi pasien tidak banyak begong, dan orang tua juga memberikan dukungan dan menyuruh pasien meminumobat, agar pasien cepat sembuh. Seperti pernyataan ibu Siti Khotimah: “ Dukungannya ya disuruh minum obat supaya cepet sembuh, terus dikasih nasehat, supaya jangan diem aja.”15

2. Pasien lebih cepat sembuh.

Orang tua memang tidak dapat dipisahkan dengan pasien, karena dengan peran orang tua yang memberikan motivasi, kasih sayang, perhatian dan orang tua yang mengetahui apa yang menjadi penyebab pasien mengalami gangguan kejiwaan sehingga rumah sakit akan memberikanpengobatan yang pas kepada pasien,

14Wawancara Pribadi dengan Dr. Laila Bahasoen pada tanggal 17 Februari 2010.

15

sehingga pasien sembuh lebih cepat. Seperti yang dikatakan Dr. Laila Bahasoen: “Jauh..jauh, Nopi bagus dulunya ngamuk-ngamuk, terus si Wulan bagus, terus Supriadi juga bagus itu, juga apa ee..komunikasi interpersonalnya baik mau bertanggung jawab terhadap pekerjaan dia sendiri, dia merasa berharga jadi diterima.”16 Pasien juga merasa penyakitnya jarang kambuh biasanya pasien jika kambuh akan marah-marah, banting-banting barang, nendang meja, tetapi dengan adanya peran orang tua dengan memberikan perhatian pasien menjadi lebih tenang dan penyakitnya jarang kambuh, seperti yang dikatakan mba Harlina: “ dulu sering kambuh tapi sekarang udah jarang”.17 Peran orang tua sangat berpengaruh dalam kesembuhan pasien karena pasien akan merasa dirinya di sayang, diperhatikan dan pasien akan lebih cepat sembuhnya.

3. Pasien lebih mandiri dan percaya diri.

Sebelum orang tua berperan dalam kesembuhan pasien awalnya pasien tidak bisa mengurus dirinya sendiri dan merasa tidak percaya diri. Tetapi setelah orang tuanya datang menjenguk dan memberikan perhatian, nasehat, motivasi terlihat perubahan pada diri pasien yaitu biasanya pasien diam, kurang bersosialisasi dengan yang lain, menjadi lebih percaya dii dan dapat bersosialisasi dengan baik, karena orang tua memberikan nasehat

16Wawancara Pribadi dengan Laila Bahasoen pada tanggal 17 Februari 2010.

17

agar pasien bergabung atau berkumpul dengan orang lain dari pada pasien berdiam diri dikamar atau melamun. Pasien juga merasa lebih mandiri karena dapat melakukan kegiatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit seperti membuat kue, pertukangan, memasak dan kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan sendiri dan diperhatikan oleh petugas rumah sakit apakah pasien dapat melakukan atau tidak, karena kegiatan tersebut akan menjadi bekal atau kepandaian apabila pasien keluar dari rumah sakit.

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang peran orang tua dalam proses penyembuhan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta yang merupakan suatu kesimpulan adalah sebagai berikut:

1. Orang tua memberikan perhatian, kasih sayang dan mengorbankan waktu dan hartanya untuk menyembuhkan pasien karena orangtua sangat sayang kepada pasien sehingga mereka rela melakukan peran tersebut dengan baik dan ikhlas. Banyak orang tua yang berusaha menyembuhkan pasien dengan cara alternatif (dukun, kyai, paranormal), tetapi tidak ada perubahan yang terjadi merekapun membawa kerumah sakit jiwa ini. Ada beberapa jenis atau cara pengobatan yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta, yaitu pemeriksaan rawat inap, rawat jalan yang dilakukan selama 2 minggu satu kali. Dan day care yaitu aktifitas yang mengandung terapi yang di berikan kepada pasien paska sakit.

2. Orang tua diberikan waktu berkomunikasi, bercengkrama dengan pasien agar dapat mencerahkan rasa kangennya, ada juga orang tua yang mengantar pasien untuk berobat karena pasien sudah berada di rumah berada di rumah dan menjalani berobat jalan dan day care. Keluarga juga menunggu pasien dengan sabar dan mengajak

berbicara dengan pasien sehingga pasien tidak bengong ketika sedang menunggu di panggil oleh dokter dan ketika sedang menunggu di bagian tunggu tunggu mengambil obat, walaupun menunggu lama mereka tetap sabar menunggunya. Peran orang tua sangat di butuhkan karena apabila pasien menjalani pengobatan ini hanya dari obat dan dari sisi psikologisnya dilakukan oleh pihak keluarga dan di bantu oleh pihak rumah sakit.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis Peran Orang Tua dalam Proses Penyembuhan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta, maka penulis dengan ini menyarankan beberapa hal antara lain, kepada:

1. Orang Tua

a. Agar orang tua lebih memperhatikan pasien, karena pengaruhnya sangat besar untuk proses penyembuhannya.

b. Jenguklah pasien ketika mereka menjalani pengobatan rawat inap, agar pasien merasa diri mereka tidak di buang oleh keluarga.

c. Tetaplah dengan sabar dan ikhlas dalam merawat pasien, karena mereka membutuhkan perhatian, kasih sayang dan do’a untuk pasien agar cepat sembuh.

2. Pasien

a. Berkomunikasilah dengan semua pasien dan para dokter, perawat dan semua petugas rumah sakit agar tidak banyak melamun dan menyendiri.

b. Selalu shalat, berdo’a untuk mempercepat proses penyembuhan.

c. Minum obat yang eratur agar pengobatannya tidak percuma atau sia-sia.

3. Rumah Sakit

a. Agar lebih bekerja sama dengan pihak keluarga guna mempercepat proses penyembuhan.

b. Agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungan agar tidak kotor dan bau, terutama kebersihan diri para pasien.

c. Lebih seringlah mengadakan acara konseling keluarga agar para keluarga mengetahui lebih lanjut bagaimana keadaan kesehatan pasien dan mengetahui bagaimana cara mengatasi pasien ketika berada di rumah agar pasien tidak bolak-balik untuk kerumah sakit untuk di rawat.

d. Agar dapat lebih bermasyarakat lagi kepada agar mereka mengetahui tentang gejala-gejala gangguan jiwa.

Dokumen terkait