• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian Siklus 1

10 Aktivitas siswa dalam membuat kesimpulan atau

4.2 Hasil Penelitian Siklus II .1Perencanaan .1Perencanaan

4.2.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus II

Setelah proses pembelajaran, dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi kelangkaan sumber daya ekonomi dengan model pembelajaran inquiry. Perbandingan hasil nilai

belajar siswa antara indikator ketercapaian, dan hasil pembelajaran siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.6 Hasil evaluasi pada siklus II No Keterangan Siklus II

1 Nilai tertinggi 100

2 Nilai terendah 72

3 Rata-rata nilai tes 84

4 Persentase Ketuntasan Klasikal (%) 94% Indikator Ketercapaian 75%

Sumber data: perhitungan hasil evaluasi pada siklus II (terlampir)

Berdasarkan hasil tes evaluasi pada siklus II, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran inquiry diperoleh prosentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 94% dimana jumlah siswa tuntas sebanyak 31 yang tidak tuntas belajarnya adalah 2 siswa dengan rata-rata nilai sebesar 84. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Dari hasil belajar pada siklus II sudah mencapai indikator yang telah ditentukan, sehingga hanya sampai pada siklus II saja.

4.2.5 Refleksi

Siklus II merupakan penelitian lanjutan dari siklus I, pada penelitian siklus II akan memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I. Adapun perubahan-perubahan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut :

1. Dalam penyampaian materi guru menggunakan bantuan media film dan power point, hal ini bertujuan untuk mempermudah siswa dalam

memahami materi yang disampaikan oleh guru dan juga membuat suasana lebih interaktif.

2. Guru memberikan motivasi kepada siswa, yaitu dengan memberikan pujian pada siswa pada saat siswa sudah mengemukakan pendapatnya, dan memberikan dorongan media pembelajaran yaitu dengan memutarkan film kelangkaan. Hal ini bertujuan membangkitkan semangat belajar siswa.

Dari hasil penelitian pada siklus II maka kesimpulan pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut :

a. Dari segi aktivitas belajar siswa, presentase yang dicapai sebesar 95%. Dengan skor yang diperoleh yaitu 38, termasuk dalam kategori amat baik. b. Dari segi aktivitas guru, presentase yang dicapai sebesar 96,42%. Dari

skor yang diperoleh yaitu 27, termasuk dalam kategori amat baik.

c. Dari hasil Evaluasi Siklus II, ketuntasan belajar klasikal mencapai presentase 94% dengan rata-rata kelas sebesar 84.

4.3 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Patebon, berdasarkan observasi awal kelas VIII F diperoleh nilai rata-rata ulangan harian sebelum diadakan penelitian sebesar 69,72 dengan ketuntasan klasikal 42%. Setelah dilakukan penelitian dengan model pembelajaran inquiry

diperoleh nilai rata-rata hasil tes siklus I sebesar 76 dengan ketuntasan klasikal 73%. Hasil tes siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 84 dengan ketuntasan klasikal 94%.

Berdasarkan hasil penelitian siklus I maupun siklus II pembelajaran dengan model pembelajaran inquiry nilai siswa mengalami peningkatan. Besarnya peningkatan nilai siswa dapat dilihat melalui tabel berikut ini : Tabel 4.7 Hasil Belajar Kognitif Siswa Sebelum Siklus I, Siklus I dan Siklus II dengan dengan model pembelajaran inquiry

No Hasil Tes Skor

Awal Siklus I Siklus II 1 Nilai Tertinggi 85 92 100 2 Nilai Terendah 50 60 72 3 Rata-rata Nilai 69,72 76 84

4 Jumlah Siswa Yang Tuntas 14 24 31

5 Jummlah Siswa Yang Tidak Tuntas 19 9 2

6 Ketuntasan ( % ) 42% 73% 94%

Sumber : Analisis nilai post test, lembar kerja siswa dan diskusi kelompok Siswa kelas VIII F (data setelah diolah)

Sedangkan analisis hasil aktivitas guru dan siswa diperoleh persentase aktivitas guru pada siklus I sebesar 78,57% pada siklus II sebesar 96,42%. Prosentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 70% dan pada siklus II sebesar 95%. Besarnya peningkatan nilai siswa dapat dilihat melalui tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Analisis Hasil Aktivitas Guru dan Siswa Dengan Model Pembelajaran Inquiry

Siklus Persentase

Aktivitas Guru Kategori

Persentase

Aktivitas Siswa Karegori

1 78,57% Baik 70% Baik

2 96,42% Amat Baik 95% Amat Baik

Sumber: Data primer yang diolah (penelitian lapangan tahun 2012)

Hasil belajar siswa berupa nilai rata-rata dan persentase ketuntasan dengan model pembelajaran inquiry mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang terencana dengan baik, sehingga

model pembelajaran yang digunakan berhasil. Peningkatan nilai rata-rata pada setiap siklus dan peningkatan aktivitas siswa serta aktivitas guru meningkat dengan baik, yang dikarenakan proses belajar mengajar berlangsung secara maksimal.

Pelaksanaan pembelajaran siklus dari siklus I ke siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hasil refleksi pada siklus II menunjukkan bahwa guru sudah terampil dalam menerapkan model pembelajaran inquiry dan guru juga berperan aktif dalam pembelajaran sehingga skenario pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Siswa juga mulai terbiasa dengan pola belajar yang diterapkan oleh guru, sehingga siswa benar-benar memiliki tanggung jawab individu maupun dalam kelompoknya dan segala sesuatu yang ada dalam kelompoknya merupakan tangggung jawab bersama. Siswa sudah tidak takut ketika berbicara di depan kelas, siswa juga sudah tidak takut lagi untuk bertanya maupun berpendapat, dengan demikian proses belajar mengajar menjadi lebih aktif dan berlangsung secara optimal.

Penerapan model pembelajaran inquiry membuat siswa tidak hanya menghafal materi yang diberikan guru, tetapi siswa dapat memahami secara langsung apa yang dipelajari lewat kegiatan belajar bersama teman sekelompoknya. Dengan melihat hasil pengamatan dan hasil belajar siswa siklus II dengan model pembelajaran inquiry mampu mencapai ketuntasan klasikal sebesar 94%. Dengan demikian indikator kerja telah tercapai dengan baik, sehingga tidak perlu diadakan siklus selanjutnya.

BAB V PENUTUP 5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan dalam BAB IV dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inquiry terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat pada nilai tes siswa mulai dari siklus I sampai dengan siklus II mengalami peningkatan. Adapun pencapaian rata-rata nilai evaluasi kelas yaitu pada siklus I rata-rata nilai 76 dan pada siklus II meningkat menjadi 84. Ketuntasan klasikal kelas pada siklus I yaitu 73% dan pada siklus II meningkat manjadi 94%. Hasil ini telah mencapai indikator keberhasilan secara klasikal yaitu 75% siswa tuntas. Nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan model pembelajaran inquiry mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 8 atau 21%.

2. Lembar pengamatan aktivitas belajar siswa dan lembar pengamatan guru. Pada siklu I dan siklus II menunjukkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran inquiry aktivitas siswa mencapai 70% pada siklus I dan 95% pada siklus II. Sedangkan prosentase peningkatan aktivitas guru yaitu 78,57% pada siklus I meningkat menjadi 96,42% pada siklus II.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian disarankan:

1. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inquiry harus dipersiapkan dengan baik, karena dalam pelaksanaan guru tidak hanya mempersiapkan materi, tapi juga mempersiapkan contoh-contoh permasalahan yang ada disekitar dalam menyampaikan materi. Sehingga dibutuhkan kesiapan guru untuk menguasai berbagai permasalahan yang ada dilingkungan sekitar.

2. Bagi siswa yang belum berhasil dalam belajar, guru sebaiknya melaksanakan perbaikan pembelajaran seperti mengulang materi yang dirasa sulit di pahami bagi siswa atau menyelesaikan soal-soal bersama-sama sampai siswa mampu menguasai materi pelajaran.

3. Guru sebaiknya meningkatkan penguasaan tehadap berbagai jenis model pembelajaran dengan mengikuti berbagai kegiatan seperti diklat atau seminarpendidikan, sehingga dapat memilih dan menentukan model pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran.

4. Guru IPS Ekonomi SMPN 2 Patebon Kendal dapat menerapkan model pembelajaran inquiry pada mata pelajaran mendeskripsikan hubungan antara kelangkaan sumberdaya ekonomi dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas, karena terbukti mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Dokumen terkait