BAB IV PEMBAHASAN
B. Hasil Analis Data
2. Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atau masalah yang
dirumuskan dan harus diuji kebenarannya secara empiris. Pada penelitian ini
terdapat 2 jenis hipotesis, yaitu hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternatif
(Ha). Ho merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh
antara variabel satu dengan yang lainya, sedangkan Ha merupakan hipotesis
yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara variabel satu dengan yang lainya.
alternatif yang diajukan maka perlu diajukan hipotesis nihilnya. Hal ini
dimaksudkan agar dalam pembuktian hipotesis tidak berprasangka dan tidak
terpengaruh dari pernyataan hipotesis alternatifnya. Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana pada hipotesis pertama
dan kedua, dan menggunakan analisis regresi ganda untuk hipotesis ketiga
dengan bantuan SPSS for windows 16.0. Uji hipotesis dilakukan dengan
membandingkan nilai signifikansi (p) < 0,05 maka dapat dikatakan ada
pengaruh antara variabel satu dengan variabel yang lainya, sehingga hipotesis
alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak dan begitu juga
sebaliknya. Berikut ini hasil dan penjelasan dari uji hipotesis.
1) Hasil Uji Hipotesis Mayor
Hipotesis alternatif (Ha) pada hipotesis mayor adalah “terdapat
pengaruh intensitas penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya
terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta”. Pengujian hipotesis dalam hipotesis ketiga ini menggunakan
analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS for windows 16.0. Adapun
ringkasan hasil uji hipotesis intensitas penggunaan media sosial dan
dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif remaja dapat dilihat
Tabel 22. Hasil Uji Hipotesis Mayor Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 12,622 8,500 1,485 ,140 Media Sosial ,451 ,110 ,341 4,085 ,000 Teman Sebaya ,383 ,156 ,205 2,451 ,015
a. Dependent Variable: Perilaku Konsumtif
Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi (p) adalah sebesar 0,000 dan
0,015 yang memiliki nilai < 0,05. Dengan nilai signifikansi (p) < 0,05
menunjukkan pengaruh yang signifikan, artinya adanya kenaikan atau
peningkatan pada variabel intensitas penggunaan media sosial (X1) akan diikuti
kenaikan atau peningkatan pada variabel dukungan teman sebaya (X2) dan
variabel perilaku konsumtif remaja (Y), sehingga semakin tinggi intensitas
penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya, maka semakin tinggi
pula perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta, begitu juga sebaliknya, semakin rendah intensitas penggunaan
media sosial maka semakin rendah pula perilaku konsumtif pada siswa kelas
XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Dengan demikian, hipotesis alternatif
(Ha) yang berbunyi “terdapat pengaruh intensitas penggunaan media sosial dan
dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta” diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak.
Berdasarkan paparan diatas, maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel
dukungan teman sebaya bersama-sama memprediksikan variabel perilaku
konsumtif pada remaja.
Di samping itu, diperoleh pula temuan tambahan berupa sumbangan
efektif dari variabel intensitas penggunaan media sosial dan dukungan teman
sebaya terhadap perilaku konsumtif remaja. Besarnya sumbangan dapat
diketahui dari koefisien determinasi (R2). Koefisien determinasi (R2) dari
intensitas penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya terhadap
perilaku konsumtif yang diperoleh sebesar 0,225. Hasil tersebut berarti bahwa
sumbangan intensitas penggunaan media sosial dan dukungan teman sebaya
terhadap perilaku konsumtif remaja sebesar 22,5%. Dengan demikian masih
ada 77,5% faktor lain yang mempengaruhi siswa kelas XI SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta dalam berperilaku konsumtif.
2) Hasil Uji Hipotesis Minor 1
Hipotesis alternatif (Ha) pada hipotesis minor 1 adalah “terdapat
pengaruh positif antara intensitas penggunaan media sosial terhadap perilaku
konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta”.. Adapun
ringkasan hasil uji hipotesis intensitas penggunaan media sosial terhadap
Tabel 23. Hasil Uji Hipotesis Minor 1 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 12,622 8,500 1,485 ,140 Media Sosial ,451 ,110 ,341 4,085 ,000 Teman Sebaya ,383 ,156 ,205 2,451 ,015
a. Dependent Variable: Perilaku Konsumtif
Berdasarkan tabel diatas, nilai signifikansi (p) adalah sebesar 0,000
yang memiliki nilai < 0,05. Dengan nilai signifikansi (p) < 0,05 menunjukkan
pengaruh yang signifikan dan dengan nilai thitung positif menunjukkan arah
pengaruh positif, artinya adanya kenaikan atau peningkatan pada variabel
intensitas penggunaan media sosial (X1) akan diikuti kenaikan atau peningkatan
pada variabel perilaku konsumtif remaja (Y), sehingga semakin tinggi
intensitas penggunaan media sosial, maka semakin tinggi pula perilaku
konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, begitu
juga sebaliknya, semakin rendah intensitas penggunaan media sosial maka
semakin rendah pula perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang
berbunyi “terdapat pengaruh intensitas penggunaan media sosial terhadap
perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta”
diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Berdasarkan paparan diatas, maka
diperoleh kesimpulan bahwa variabel intensitas penggunaan media sosial
3) Hasil Uji Hipotesis Minor 2
Hipotesis alternatif (Ha) pada hipotesis minor 2 adalah “terdapat
pengaruh positif antara dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta”. Pengujian hipotesis
dalam hipotesis kedua ini juga menggunakan analisis regresi sederhana dengan
bantuan SPSS for windows 16.0. Adapun ringkasan hasil uji hipotesis
dukungan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif remaja dapat dilihat
pada tabel 24. Berikut ini:
Tabel 24. Hasil Uji Hipotesis Minor 2
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 12,622 8,500 1,485 ,140 Media Sosial ,451 ,110 ,341 4,085 ,000 Teman Sebaya ,383 ,156 ,205 2,451 ,015
a. Dependent Variable: Perilaku Konsumtif
Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi (p) adalah sebesar 0,015
yang memiliki nilai < 0,05. Dengan nilai signifikansi (p) < 0,05 menunjukkan
pengaruh yang signifikan dan dengan nilai thitung positif menunjukkan arah
pengaruh positif, artinya adanya kenaikkan atau peningkatan pada variabel
dukungan teman sebaya (X2) akan diikuti kenaikan atau peningkatan pada
variabel perilaku konsumtif remaja (Y), sehingga semakin tinggi dukungan
teman sebaya, maka semakin tinggi pula perilaku konsumtif pada siswa kelas
rendah dukungan teman sebaya, maka semakin rendah pula perilaku konsumtif
pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Dengan demikian
hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “terdapat pengaruh dukungan teman
sebaya terhadap perilaku konsumtif pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta” diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Berdasarkan paparan
diatas, maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel dukungan teman sebaya
memprediksikan variabel perilaku konsumtif pada remaja.