• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diagram 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Pada siklus I siswa lebih sulit untuk dikondisikan karena guru kurang bisa mengkondisikan siswa. Dalam memberikan arahan pembuatan peta konsep masih belum bisa dipahami oleh siswa, sehingga siswa masih kebingungan saat mengerjakan peta konsep. Selain itu banyaknya anggota dalam satu kelompok membuat pekerjaan menjadi tidak efektif, sehingga hanya beberapa siswa yang mengerjakan tugas dan yang lainnya asyik bermain dan berbicara dengan teman yang lainnya.

70.00% 75.00% 80.00% 85.00% 90.00% 95.00%

SIKLUS I= 78,57% SIKLUS II= 92,9%

Setelah dilakukannya perbaikan pada siklus I maka diterapkannya siklus II, di mana suasana proses pembelajaran lebih kondusif dengan

pembagian kelompok yang lebih kecil. Dengan menerapkan metode

Concept Mapping, membuat siswa lebih aktif dan melatih kerja sama melalui diskusi kelompok. Penggunaan kartu berisi konsep membantu siswa menuangkan ide-ide pikir dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan pemahaman siswa, karena melalui konsep (symbol) lebih cepat diingat dan lebih mudah dikenal.

Metode Concept Mapping memberi wawasan baru bagi siswa

dalam proses pembelajaran, terutama pada pembuatan peta konsep sehingga dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi sejarah Sumpah Pemuda pada mata pelajaran PKn.

BAB V PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama dua siklus

dengan menerapkan metode pembelajaran Concept Mapping dapat disimpulkan

sebagai berikut:

A. Simpulan

1. Penerapan metode Concept Mapping pada pembelajaran PKn materi

sejarah Sumpah Pemuda di kelas III MI Al-Karimi Dukun Gresik terlaksana dengan baik, jika dilaksanakan melalui dengan dua siklus. Dilaksanakannya dua siklus, karena pada pada siklus I belum berhasil. Hal ini disebabkan guru kurang bisa mengkondisikan siswa, hanya memberikan beberapa pertanyaan kepada beberapa siswa selama proses pembelajaran, belum maksimalnya guru dalam memberikan arahan pembuatan peta konsep, guru masih belum luwes saat menjelaskan materi dan pembagian kelompok yang anggotanya terlalu banyak. Setelah dilakukannya refleksi pada siklus I, maka pada siklus II dapat berhasil. Hal ini dapat dibuktikan meningkatnya hasil pengamatan aktivitas guru dan hasil pengamatan aktivitas siswa. Hasil pengamatan guru pada siklus I adalah 75% dan hasil pengamatan pada siklus II adalah 94,4%. Sedangkan hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus I adalah 78,57% dan hasil pengamatan pada siklus II

adalah 92,9%. Selama proses pembelajaran guru dan siswa mampu

menerapkan metode Concept Mapping dengan baik walaupun ada

kekurangan namun hal tersebut dapat diatasi.

2. Setelah diterapkannya metode Concept Mapping, menunjukkan

terjadinya peningkatan pemahaman materi sejarah Sumpah Pemuda mata pelajaran PKn kelas III MI Al-Karimi Dukun Gresik. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa pada setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata yang didapat adalah 76,35 dengan prosentase ketuntasan 67,56% , karena pada siklus I belum mencapai indikator ketuntasan, maka dilaksanakannya siklus II. Pada siklus II nilai rata-rata siswa adalah 82,29 dengan prosentase ketuntasan adalah 89,189%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pada setiap siklusnya telah mengalami peningkatan hingga memenuhi indikator ketuntasan pada siklus II.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan

kelas (PTK) dengan menerapkan metode Concept Mapping dalam

meningkatkan pemahaman materi sejarah Sumpah Pemuda pada siswa kelas III MI Al-Karimi Dukun Gresik, dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk menerapkan metode Concept Mapping, hendaknya guru

mudah dipahami oleh siswa. Dengan demikian, siswa tidak akan kesulitan dalam pembuatan peta konsep dan guru tidak perlu mengulang memberi penjelasan kembali kepada siswa yang bisa menghabiskan waktu lebih.

2. Metode Concept Mapping dapat digunakan sebagai alternative guru

dalam meningkatkan pemahaman mata pelajaran PKn maupun pelajaran yang lain. Hal ini dikarenakan metode ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dan mempermudah siswa dalam mengungkapkan pikirannya melalui tulisan dengan bantuan kartu yang berisi konsep.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Al-Jumanatul. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: CV. Penerbit J-

ART.

Al-Hakim, Suparlan. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan. Malang: Madani.

Amie Hidayah, dkk. 2015. Pendidikan Kewarrganegaraan kelas III. Surabaya:

Press Media Utama.

Arifin, Zaenal. 2012. Profesi Kependidikan. Tanggerang: Pustaka Mandiri.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia.

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :

Erlangga.

Daryanto. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Fahzurrohman, Muhammad. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Ghony, Djunaidi. 2007 Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Surabaya: Bina Ilmu. Hasil dokumen daftar nilai siswa kelas III dan wawancara.

http://repository.upi.edu/10108/4/t_pd_0907572_chapter3.pdf Junaedi dkk. 2008. Strategi Pembelajaran. Surabaya: Lapis PGMI.

Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Makmun, Abin Syamsuddin. 2009. Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosda

Karya.

Miftahul Karim, S,E. Guru Mata Pelajaran PKn kelas III MI Al-Karimi Dukun Gresik. Observasi dan wawancara 21 September 2016.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum Nasional.

Purwanti, Sri, dkk. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SD Kelas III. Gresik: Karya Pena.

Purwanto, Ngalim. 1988. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,

(Bandung: Remadja Karya.

Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algasindo.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukidin, dkk. 2007. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Insan Cendekia.

Sulaeman, Maman. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas III SD.

Jakarta: Erlangga.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suryani, Nunuk dan Leo A. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta:

Ombak.

Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar Pembelajaran. Jakarta : Prenadamedia

Group.

Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Trianto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: Prestasi Pustakarya. Uno, Hamzah B. 1996. Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Uno, Hamzah B. 2010. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:

Bumi Aksara.

Ubaedillah dan Abdul R. 2010. Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat

Madani, Jakarta: Prenada Media Group.

Warsono dan Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Winarno, 2013. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Dokumen terkait