• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abdul Hadis. (2006). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus-Autistik. Bandung: Alfabeta.

Abdulsyani. (2012). Sosiologi-Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.

Akhmad Nazarudin. (2016). Siswa SD Ciptakan Alat Bantu Tetes Mata.Diakses dari http://www.antaranews.com/berita/538925/siswa-sd-ciptakan-alat-bantu-tetes-mata pada tanggal 1 Februari 2016, jam 20.00 WIB.

Algozzine, Bob dan Ysseldyke, Jim. (2006). Teaching Students with Mental Retardation: A Practical Guide for Every Teacher. California: Sage Publications.

Allen, K. Eileen dan Marotz, Lynn R. (2010). Profil Perkembangan Anak Perkelahiran Hingga Usia 12 Tahun. Jakarta: Indeks.

Amri Ahmad. (2015). Disdik Dorong Sekolah Terima Anak Berkebutuhan Khusus. Diakses dari http://lampost.co/berita/disdik-dorong-sekolah-terima-anak-berkebutuhan-khusus pada tanggal 15 Desember 2015, jam 10.17 WIB.

Bimo Walgito. 2013 (2010). Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Burhan Bungin. (2006). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Carrington, Suzanne. (2012). Teaching in Inclusive School Communities. Australia: John Wiley & Sons Australia.

Damsar. (2012). Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Dedy Kustawan dan Yani Meimulyani. (2013). Mengenal Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Serta Implementasinya. Jakarta: PT Luxima Metro Media.

Desy Afrianti (ed). (2015). Polisi Selidiki Kematian Siswa SD yang Diduga

Dianiaya Teman. Diakses dari

http://megapolitan.kompas.com/read/2015/09/19/07393961/Polisi.Selidiki.K ematian.Siswa.SD.yang.Diduga.Dianiaya.Teman.?utm_source=RD&utm_m edium=inart&utm_campaign=khiprd pada tanggal 16 Desember 2015, jam 08.00 WIB.

127

Dunn, John M dan Leitschuh, Carol A. (2006). Special Physical Education. Dubuque Lowa: Kendall/ Hunt Publishing.

Dwi Siswoyo, dkk. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Elly M. Setiadi dan Usman Kolip. (2011). Pengantar Sosiologi. Bandung: Kencana.

Frieda Mangunsong. (2014). Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Depok: LPSP3 UI.

Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Herimanto dan Winarno. (2011). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Kemis dan Ati Rosnawati. (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita. Jakarta: Luxima.

Made Pidarta. (2007). Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mega Iswari. (2007). Kecakapan Hidup bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Depdiknas RI.

Mohammad Efendi. (2009). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara.

Moleong, Lexy J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Monks, F.J dan Knoers, A.M.P Knoers. (2006). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mumpuniarti. (2000). Penanganan Anak Tunagrahita (Kajian dari Segi Pendidikan, Sosial-Psikologis dan Tindak Lanjut Usia Dewasa. Yogyakarta: UNY.

Nani Triani dan Amir. (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban Belajar Slow Learner. Jakarta: Luxima.

Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

128

Smith, Deborah Deutsch dan Tyler, Naomi Chowdhuri. (2010). Introduction to Special Education Making a Difference. New Jersey: Pearson.

Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati. (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sri Rumini. (1980). Pengetahuan Subnormalitas Mental. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

_______. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suranto Aw. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutjihati Somantri. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Yani Meimulyani dan Caryoto. (2013). Media Pembelajaran Adaptif bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Luxima.

Yesmil Anwar dan Adang. (2013). Sosiologi untuk Universitas. Bandung: Refika Aditama.

______. (2016). Miliki Keterbasatan Fisik Ryan Tetap Semangat Belajar. Kedaulatan Rakyat (18 Januari 2016).

______. (2015). Farid Juga Pernah Dipukul R Hingga Dua Giginya Tanggal. Diakses dari http://www.tribunnews.com/metropolitan/2015/09/19/farid-juga-pernah-dipukul-r-hingga-dua-giginya-tanggal pada tanggal 16 Desember 2015, jam 08.08 WIB.

129

Lampiran 1. Pedoman Observasi dan Pedoman Wawancara Interaksi Sosial Siswa Berkebutuhan Khusus PEDOMAN OBSERVASI INTERAKSI SOSIAL SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS

Nama Subjek : Jenis Kelamin : Kategori : Tempat :

No. Aspek Indikator Deskripsi Respon

1. Mampu bekerja sama a. Bekerja sama dalam mengerjakan tugas piket harian

b. Meminjam dan meminjamkan alat tulis atau benda lain pada teman

c. Berkontribusi dalam kelompok diskusi 2. Bersikap terbuka dan

senang bercanda

a. Mengungkapkan ketidaktahuan atau ketidakpahaman akan sesuatu dan berani bertanya

b. Mengajak bercanda dan menceritakan pengalaman dan/ atau keadaan dirinya pada teman

3. Senang mencari perhatian

a. Senang tampil di hadapan umum

a. Merasa senang ketika diminta mengerjakan atau melakukan sesuatu

4. Bergabung dalam kelompok bermain

a. Bergabung bersama sekelompok siswa diluar jam pelajaran

b. Berkomunikasi secara aktif dalam kelompok bermain

5. Mencari persahabatan berdasarkan kesamaan

a. Bermain dengan teman satu kelas saja b. Bermain dengan teman lawan jenis

130 umur dan jenis kelamin

6. Menunjukkan sikap menghargai teman

a. Menunjukkan respon yang gembira saat melihat teman mendapatkan penghargaan b. Tidak menyela teman yang sedang berbicara c. Menerima siswa lain sebagai teman apa

adanya 7. Berselisih dengan

teman

a. Bertengkar dengan teman melalui kontak fisik.

b. Bertengkar dengan teman melalui lisan. 8. Menghadapi kritik dan

kegagalan

a. Memberikan dan menanggapi kritik siswa lain

b. Menunjukkan ekspresi kurang senang ketika gagal mengerjakan tugas.

131

PEDOMAN WAWANCARA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS

Narasumber : Kategori : Jenis Kelamin : Tempat : Waktu : Hari, Tanggal : Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang biasa kamu lakukan pada jam istirahat?

2. Apa yang kamu lakukan saat sedang berkumpul bersama teman-temanmu di sekolah?

3. Apa yang kamu lakukan saat bermain bersama teman-temanmu?

4. Seberapa sering kamu berbicara ketika bersama teman-temanmu?

5. Apa yang kamu lakukan ketika ada teman yang sedang berbicara denganmu?

6. Apakah kamu senang menceritakan pengalaman sehari-harimu pada teman? 7. Dengan siapa saja kamu biasanya bermain

dan berkumpul?

8. Bagaimana hubunganmu dengan teman laki-laki/ perempuan? Seberapa seringkah bermain bersama?

9. Bagaimana hubunganmu dengan siswa kelas lain? Seberapa seringkah bermain bersama? 10. Bagaimana sikap kamu terhadap semua

teman-teman di kelas yang berbeda-beda? 11. Apa yang kamu lakukan saat guru meminta

bantuanmu?

12. Apa yang kamu lakukan saat temanmu meminta bantuanmu?

13. Apa yang kamu lakukan apabila kamu atau temanmu tidak membawa alat tulis?

14. Apa yang kamu lakukan saat guru memberi kesempatan tampil di depan kelas?

15. Apa yang kamu lakukan saat berdiskusi dalam kelompok belajar di kelas?

16. Apa yang kamu lakukan saat tidak tahu atau tidak memahami sesuatu?

17. Apa yang kamu lakukan ketika melihat temanmu melakukan kesalahan di sekolah? 18. Bagaimana sikapmu saat temanmu

mengomentari apa yang kamu kerjakan? 19. Apakah kamu pernah bertengkar?

20. Apa yang menyebabkan kamu bertengkar dengan temanmu?

21. Bagaimana bentuk pertengkaran yang biasa kamu lakukan dengan temanmu?

22. Bagaimana sikapmu ketika kamu gagal mengerjakan tugas dari guru?

23. Apa yang kamu lakukan ketika melihat teman mendapatkan penghargaan?

24. Apa yang kamu lakukan ketika mendapatkan giliran tugas piket harian?

132

PEDOMAN WAWANCARA TEMAN SEBAYA

Narasumber : Jenis Kelamin : Tempat : Waktu : Hari, Tanggal : Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang biasa siswa lakukan pada jam istirahat?

2. Apa yang siswa lakukan saat sedang berkumpul bersama teman-teman di sekolah? 3. Apa yang siswa lakukan saat bermain

bersama teman-teman?

4. Seberapa sering siswa berbicara ketika bersama teman-teman?

5. Apa yang siswa lakukan ketika ada teman yang sedang berbicara dengan siswa? 6. Apakah siswa senang menceritakan

pengalaman sehari-harinya pada teman? 7. Dengan siapa saja siswa biasanya bermain

dan berkumpul?

8. Bagaimana hubungan siswa dengan teman laki-laki/ perempuan? Seberapa seringkah bermain bersama?

9. Bagaimana hubungan siswa dengan siswa kelas lain? Seberapa seringkah bermain bersama?

10. Bagaimana sikap siswa terhadap semua teman-teman di kelas yang berbeda-beda? 11. Apa yang siswa lakukan saat guru meminta

bantuan siswa?

12. Apa yang siswa lakukan saat siswa lainmeminta bantuan siswa?

13. Apa yang siswa lakukan apabila siswa atau teman siswa tidak membawa alat tulis? 14. Apa yang siswa lakukan saat guru memberi

kesempatan tampil di depan kelas?

15. Apa yang siswa lakukan saat berdiskusi dalam kelompok belajar di kelas?

16. Apa yang siswa lakukan saat tidak tahu atau tidak memahami sesuatu?

17. Apa yang siswa lakukan ketika melihat teman siswa melakukan kesalahan di sekolah? 18. Bagaimana sikap siswa saat teman siswa

mengomentari apa yang siswa kerjakan? 19. Apakah siswa pernah bertengkar?

20. Apa yang menyebabkan siswa bertengkar dengan teman?

21. Bagaimana bentuk pertengkaran yang biasa siswa lakukan dengan teman siswa?

22. Bagaimana sikap siswa ketika siswa gagal mengerjakan tugas dari guru?

23. Apa yang siswa lakukan ketika melihat teman mendapatkan penghargaan?

24. Apa yang siswa lakukan ketika mendapatkan giliran tugas piket harian?

133

PEDOMAN WAWANCARA GURU KELAS DAN GURU PENDAMPING KHUSUS

Narasumber :

Tempat :

Waktu :

Hari, Tanggal :

Pertanyaan Deskripsi

1. Apa yang biasa siswa lakukan pada jam istirahat? 2. Apa yang siswa lakukan saat sedang berkumpul

bersama teman-temannya di sekolah?

3. Bagaimana partisipasi siswa saat bermain bersama siswa lain?

4. Bagaimana komunikasi siswa dalam kelompok bermain?

5. Bagaimana sikap siswa terhadap siswa lain yang sedang berbicara?

6. Apakah siswa senang menceritakan pengalaman sehari-hari dan keadaan pada teman?

7. Dengan siapa saja siswa biasanya bermain dan berkumpul?

8. Bagaimana hubungan siswa dengan teman laki-laki/ perempuan?

9. Bagaimana hubungan siswa dengan siswa kelas lain?

10. Bagaimana sikap siswa terhadap perbedaan-perbedaan yang ada di sekitar siswa?

11. Apa yang siswa lakukan saat guru meminta bantuan siswa?

12. Apa yang siswa lakukan saat siswa lainmeminta bantuan siswa?

13. Seberapa sering siswa tampil di depan kelas? 14. Apa yang siswa lakukan apabila siswa atau siswa

lain tidak membawa alat tulis?

15. Bagaimana kinerja siswa dalam kelompok diskusi? 16. Apa yang siswa lakukan saat tidak tahu atau tidak

memahami sesuatu?

17. Apa yang siswa lakukan ketika melihat siswa lain melakukan kesalahan di sekolah?

18. Bagaimana sikap siswa saat mendapatkan kritikan dari siswa lain atau guru?

19. Seberapa seringkah siswa berselisih dengan siswa lain?

20. Apa yang menyebabkan siswa berselisih dengan siswa lain?

21. Bagaimana bentuk perselisihan yang pernah dilakukan siswa dengan siswa lain?

22. Bagaimana sikap siswa ketika siswa gagal mengerjakan tugas dari guru??

23. Apa yang siswa lakukan ketika melihat siswa lain mendapatkan penghargaan?

24. Bagaimana kinerja siswa dalam melaksanakan tugas piket harian?

134

Lampiran 2. Hasil Observasi Interaksi Sosial Siswa Berkebutuhan Khusus

HASIL OBSERVASI 1 Nama Subjek : ICP

Jeni Kelamin : Laki-Laki Kategori : Slow Learner

Tempat : Ruang Kelas II dan Lingkungan Sekitar SD N Jlaban

No. Aspek Indikator Hari, Tanggal Deskripsi Respon

1. Mampu Bekerja Sama a. Bekerja sama dalam mengrjakan tugas piket harian

Kamis, 18/02/2016 ICP tidak mendapatkan giliran tugas piket pada hari Kamis

Tidak ada respon.

Selasa, 23/02/2016 ICP tidak mendapatkan giliran tugas piket pada hari Selasa.

Tidak ada respon.

Sabtu, 27/02/2016 ICP tidak mendapatkan giliran tugas piket pada hari Sabtu.

Tidak ada respon.

Rabu, 02/03/2016 ICP melaksanakan tugas piket harian sesuai jadwal.

Tidak ada respon.

b.Meminjam dan meminjamkan alat tulis atau benda lain pada teman

Kamis, 18/02/2016 ICP sering meminjam alat tulis milik temannya tanpa ijin meski diketahui sang pemilik alat tulis. Teman ICP juga sempat meminjam penggaris ICP tanpa ijin.

Teman ICP membiarkannya

meminjam. Namun ICP marah ketika penggarisnya dipinjam tanpa ijin.

Selasa, 23/02/2016 ICP beberapa kali meminjam alat tulis siswa lain berupa rautan pensil dan pewarna.

Teman ICP meminjamkan alat tulisnya pada ICP.

Sabtu, 27/02/2016 Beberapa kali ICP terlihat meminjam alat tulis serta pewarna kepada siswa lain. Seorang siswa juga sempat ingin meminjam pensil milik ICP untuk dipasang dalam jangka.

Siswa lain meminjamkan alat tulisnya kepada ICP. Namun saat teman ICP ingin meminjam pensil, ICP hanya memiliki pensil mekanik dan tidak bisa dipasang di jangka temannya.

c. Berkontribusi dalam kelompok diskusi

Kamis, 18/02/2016 Pada saat berdiskusi kelompok, ICP lebih sering bermain dengan alat tulisnya dan bercanda bersama beberapa siswa. Namun ICP sesekali terlihat membantu memberikan usul kalimat untuk menulis jawaban dan membantu menulis.

Sesekali terlihat teman ICP memeriksa hasil kerja ICP untuk memastikan jawaban ICP sudah benar.

Beberapa teman ICP menegur ICP agar lekas bekerja dalam kelompok diskusi ketika ICP mulai tidak serius.

Selasa, 23/02/2016 Tidak terdapat diskusi kelompok Tidak ada respon Sabtu, 27/02/2016 Selama pembelajaran tidak ada kegiatan

berdiskusi kelompok.

Tidak ada respon.

135 senang bercanda ketidakpahaman akan sesuatu dan

berani bertanya

ICP ketahui baik kepada teman maupun guru.

Selasa, 23/02/2016 ICP tidak mengerti cara menulis skor pada jawaban yang ia koreksi dan mengungkapkannya pada BRG. ICP juga bertanya seputar kegiatan sehari-hari seperti menanyakan pada OHR apakah kemarin OHR sholat?

BRG menjelaskan pada ICP tentang cara menulis skor.

OHR menjawab pertanyaan ICP.

Sabtu, 27/02/2016 ICP tidak tampak mengajukan pertanyaan kepada guru maupun kepada siswa lain.

Tidak ada respon.

b.Mengajak bercanda dan

menceritakan pengalaman dirinya pada teman

Kamis, 18/02/2016 ICP sering terlihat mengajak berbicara dan bercanda teman sebangku, teman sekelompok diskusi, maupun teman-teman sekelas lainnya.

Mayoritas teman ICP menanggapi ICP dengan baik dan mau mendengarkan ICP berbicara.

Selasa, 23/02/2016 ICP sering terlihat mengajak berbicara dan bercanda siswa lain termasuk bercerita tentang pengalaman kunjungannya ke rumah teman dan beberapa cerita ketika melintasi jalan propinsi.

Siswa lain mendengarkan cerita ICP dengan serius dan membalas dengan pertanyaan. Namun beberapa siswa tampak membantah dan tidak mempercayai cerita ICP.

Sabtu, 27/02/2016 ICP sejak sebelum guru hadir di dalam kelas sudah bercanda bersama siswa laki-laki yang lain. bahkan selama pembelajaran ICP masih sempat menceritakan pengalaman mencari ikan di sungai hingga perjalanannya ke Gombong

Teman-teman ICP tampak menanggapi ICP secara wajar dan mendengarkan cerita ICP dengan serius.

Kamis, 03/03/2016 ICP sering terlihat asik bermain atau berteriak-teriak sendiri.

Beberapa siswa ada yang menegur dan ada yang menanggapi dengan tertawa. 3. Senang mencari perhatian a.Senang tampil di hadapan umum Kamis, 18/02/2016 ICP lebih banyak duduk di tempat

duduknya meski beberapa kali guru meminta maju ke depan kelas bagi siswa yang berani.

Tidak ada respon.

Selasa, 23/02/2016 ICP bersemangat ketika guru meminta siswa untuk membaca di depan kelas dengan mengantri di samping meja guru.

ICP dikerumuni dan di goda beberapa siswa saat membaca di depan kelas.

Sabtu, 27/02/2016 ICP tampak antusias untuk bermain wayang di depan kelas.

ICP belum diberikan kesempatan untuk memainkan wayang karena siswa lain telah mengantri terlebih dahulu dan

136

terpotong membahas materi yang lain. b.Merasa senang ketika diminta

mengerjakan atau melakukan sesuatu oleh guru dan atau teman

Kamis, 18/02/2016 Siswa lain maupun guru tidak tampak meminta ICP untuk melakukan sesuatu.

Tidak ada respon.

Selasa, 23/02/2016 ICP menurut ketika ICP diminta pindah tempat duduk meskipun sebenarnya tidak ingin pindah.

FKR menggeser posisi duduknya untuk memberi tempat pada ICP.

Sabtu, 27/02/2016 ICP tunjuk jari tinggi tinggi sambil berseru gembira saat guru meminta siswa yang berani bermain wayang di depan kelas.

Tidak ada respon.

Kamis, 03/03/2016 FB bertanya kepada ICP tentang kelanjutan lirik lagu Indonesia Raya.

ICP memberitahu FB lirik lagu Indonesia Raya dan mau memberikan koreksi pada tulisan FB yang salah

4. Bergabung dalam

kelompok bermain

a.Bergabung bersama sekelompok siswa diluar jam pelajaran

Kamis, 18/02/2016 ICP bergabung bersama teman-temannya untuk bermain tembak kijang saat jam istirahat.

Teman-teman ICP tampak senang bermain bersama ICP.

Selasa, 23/02/2016 ICP bergabung bersama FB dan OHR untuk berkumpul dan bercanda di bawah tiang bendera.

ICP, FB, OHR tampak asyik bercanda dan menertawakan FB yang berakting seperti pemimpin upacara.

Senin, 22/02/2016 ICP dan OHR tampak berjalan dan makan bersama di depan ruang kelas II

Tida ada respon.

Sabtu, 27/02/2016 Selama jam istirahat, ICP terlihat duduk bersama temannya yang bernama IHM di depan kelas untuk makan, kemudian keduanya bergabung dan bercanda bersama siswa laki-laki lain di kelas.

Teman-teman ICP bercanda dan berbicara secara wajar dengan ICP.

Selasa, 8/03/2016 OHR dan ICP tampak pergi ke kantin dan makan bersama.

Tidak ada respon.

b.Berkomunikasi secara aktif dalam kelompok bermain

Kamis, 18/02/2016 Baik saat bercanda dengan siswa lain di kelas maupun saat bermain di luar kelas, ICP mampu terlibat secara aktif dalam memainkan perannya dan berkomunikasi pada teman.

Teman-teman ICP senang bercanda dengan ICP dan menanggapi ICP secara wajar.

Selasa, 23/02/2016 Baik saat bercanda dengan siswa lain di kelas maupun saat bermain di luar kelas, ICP mampu terlibat secara aktif dalam memainkan perannya dan berkomunikasi pada teman.

Teman-teman ICP senang bercanda dengan ICP dan menanggapi ICP secara wajar.

137

Sabtu, 27/02/2016 ICP sering terlihat mendominasi pembicaraan dalam kelompok bermain.

Teman-teman ICP menanggapi ICP dengan cara yang beragam, ada yang mendengarkan, ada pula yang membantah.

Jumat, 04/03/2016 ICP terlihat berkomunikasi cukup aktif saat berkumpul dan bercanda bersama beberapa siswa laki-laki di depan ruang kelas II.

Teman-teman ICP berinteraksi dengan wajar bersama ICP.

5. Mencari persahabatan berdasarkan kesamaan umur dan jenis kelamin

a.Bermain dengan teman satu kelas saja

Kamis, 18/02/2016 Selama sehari di sekolah, ICP lebih sering terlihat bermain bersama teman-teman sekelas saja baik di dalam maupun di luar ruang kelas.

Teman-teman ICP tampak senang bermain bersama ICP.

Sabtu, 20/02/2016 ICP dan OHR berkumpul bersama siswa sekelasnya.

Teman-teman ICP tampak senang bermain bersama ICP.

Selasa, 23/02/2016 ICP terlihat berkumpul dan bermain dengan siswa sekelas. Namun ICP juga sempat menghampiri RNS untuk membicarakan pertandingan sepak bola.

Teman-teman sekelas ICP tampak senang bermain bersama ICP. RNS dan ICP interaktif saat membicarakan pertandingan sepak bola.

Sabtu, 27/02/2016 ICP terlihat bermain bersama siswa laki-laki kelas II selama jam istirahat.

Teman-teman ICP bercanda dan berbicara secara wajar dengan ICP. b.Bermain dengan teman lawan jenis Kamis, 18/02/2016 ICP lebih sering terlihat bermain bersama

siswa laki-laki namun tidak menghindari interaksi dengan siswa perempuan.

Teman-teman ICP tampak senang bermain bersama ICP.

Selasa, 23/02/2016 ICP lebih sering terlihat bermain bersama siswa laki-laki namun tidak menghindari berkomunikasi dengan siswa perempuan.

Teman-teman ICP tampak senang bermain bersama ICP.

Sabtu, 27/02/2016 ICP lebih sering bermain dengan siswa laki-laki. namun ICP tidak menghindari siswa perempuan dan sesekali berbicara dengan siswa perempuan.

Teman-teman laki-laki maupun perempuan bercanda dan berbicara secara wajar dengan ICP.

6. Menunjukkan sikap

menghargai teman

a.Menunjukkan respon yang gembira saat melihat teman mendapatkan penghargaan

Kamis, 18/02/2016 ICP merasa senang dan bertepuk tangan ketika salah satu temannya berhasil menjadi ketua kelompok diskusi.

Siswa yang tertunjuk sebagai ketua menanggapi teman-temannya secara umum dengan tertawa.

Selasa, 23/02/2016 ICP memuji gambar CM CM merendahkan diri.

Sabtu, 27/02/2016 Tidak tampak adanya penghargaan atau pujian bagi siswa lain oleh guru maupun siswa.

Tidak ada respon.

138

berbicara berbicara atau bercerita. teman yang berbicara.

Selasa, 23/02/2016 ICP kadang memotong pembicaraan teman yang tengah bercerita

Siswa lain mengalah, kadang memotong cerita ICP

Sabtu, 27/02/2016 Beberapa kali teman ICP berbicara kepada ICP.

ICP mendengarkan tanpa memotong pembicaraan teman.

c.Menerima semua siswa sebagai teman apa adanya

Kamis, 18/02/2016 ICP sering terlihat bermain dengan banyak teman, termasuk temannnya yang berbeda agama, serta tidak menghindari teman perempuan.

Teman-teman ICP tampak senang bermain bersama ICP.

Selasa, 23/02/2016 ICP bermain dengan siapa saja termasuk siswa dengan agama yang berbeda

Teman-teman ICP tampak senang bermain bersama ICP

Sabtu, 27/02/2016 ICP tidak tampak memiliki teman yang kurang ICP senangi. ICP mau berinteraksi dengan siswa laki-laki maupun siswa perempuan meskipun berbeda agama.

Teman-teman ICP bercanda dan berbicara secara wajar dengan ICP.

7. Berselisih dengan Teman a.Bertengkar dengan teman melalui kontak fisik.

Kamis, 18/02/2016 Tidak terlihat adanya pertikaian melalui kontak fisik oleh ICP.

Tidak ada respon.

Selasa, 23/02/2016 ICP mencampur warna pastel CM sehingga menjadi kotor.

CM menarik kerah baju ICP saat marah hingga CM dan ICP menangis. Sabtu, 27/02/2016 Saat ICP mendorong kursi, FB kemudian

duduk pada kursi tersebut sehingga ICP susah mendorong dan memarahi FB.

FB yang tidak terima memukul punggung ICP.

b.Bertengkar dengan teman melalui lisan.

Kamis, 18/02/2016 ICP terlibat adu mulut dengan FB ketika FB ikut menyalahkan pekerjaan ICP dalam kelompok

FB bersikukuh membela diri dan beberapa teman ICP membela ICP

Selasa, 23/02/2016 ICP terlibat adu mulut dengan beberapa siswa karena siswa tidak percaya terhadap cerita ICP.

ICP dan siswa lain saling bantah.

Sabtu, 27/02/2016 Beberapa kali ICP terlihat berdebat. Mulai saat setelah FB memukul punggung ICP hingga siswa lain tidak mempercayai cerita ICP.

ICP pernah terlihat ingin menangis atau hanya bersungut-sungut sambil berteriak membantah.

8. Menghadapi Kritik dan Kegagalan

d.Memberikan dan menanggapi kritik

Dokumen terkait