HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil Penelitian
4.2.4 Hasil Observasi Performansi Guru
Observasi yang dilakukan terhadap performansi guru bertujuan untuk menilai
kemampuan guru dalam mengajar. Observasi ini difokuskan pada kemampuan guru
dalam menyusun RPP dan kemampuan guru pelaksanaan pembelajaran. Observasi
performansi guru dilakukan oleh teman sejawat.
Berdasarkan hasil observasi terhadap performansi guru dapat diketahui bahwa
performansi guru pada pembelajaran siklus I sudah baik. Hal tersebut terlihat dari
sudah baik pada siklus I masih dapat ditingkatkan dengan melakukan perbaikan pada
siklus II. Terjadi peningkatan nilai performansi guru pada siklus II. Nilai performansi
guru yang diperoleh pada siklus II yakni sebesar 93,08. Peningkatan nilai performansi
guru pada setiap siklus dapat dibaca pada tabel 4.20.
Tabel 4.20. Nilai Performansi Guru
No Aspek yang diamati Nilai performansi guru Peningkatan Keterangan Siklus I Siklus II 1 Kemampuan guru dalam menyusun RPP 87 91,75 4,75 Meningkat 2 Kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran 87,62 93,75 6,13 Meningkat
Nilai Akhir 87,21 93,08 5,87 Meningkat
Kriteria A A Meningkat
Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui adanya peningkatan nilai performansi
guru pada pembelajaran siklus II. Pada siklus I nilai performansi guru dalam
menyusun RPP mencapai 87. Nilai ini meningkat menjadi 91,75 pada siklus II. Hal
tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai kemampuan guru dalam
menyusun RPP yakni sebesar 4,75. Nilai guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada
siklus I mencapai 87,62. Nilai tersebut mengalami peningkatan pada siklus II menjadi
93,75. Nilai tersebut menujukkan terjadi peningkatan nilai performansi guru dalam
pelaksanaan pembelajaran sebesar 6,13. Nilai akhir performansi guru pada siklus I
mencapai 87. Nilai tersbut masuk dalam kategori nilai A atau sangat baik. Pada siklus
II nilai akhir performansi guru meningkat menjadi 93,08. Nilai pada siklus II
Nilai akhir performansi guru masuk dalam kategori nilai A atau sangat baik.
Nilai tersebut diangap sudah memuaskan bagi peneliti. Nilai akhir performansi guru
telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Nilai performansi guru
yang diperoleh pada siklus II yakni sebesar 93,08 masuk dalam kategori nilai A.
Indikator keberhasilan yang ditentukan untuk nilai performansi guru adalah ≥70. Berdasarkan nilai performansi guru yang diperoleh pada siklus II dapat dikatakan
bahwa pembelajaran menulis narasi menggunakan media gambar seri pada siklus II
telah berhasil.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas mengenai pembelajaran menulis
narasi dapat diambil simpulan bahwa penelitian yang dilakukan berhasil.
Keberhasilan dari penelitian ini dapat dilihat dari semua indikator keberhasilan yang
yang telah tercapai. Hasil tes prasiklus belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
yang telah ditentukan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada prasiklus siswa yaitu
64,08. Nilai tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 67. Siswa
yang mencapai ketuntasan hanya berjumlah 13 siswa atau 36,1%. Nilai hasil tes
prasiklus menunjukkan siswa mengalami masalah belajar dalam menulis narasi.
Permasalahan siswa dalam menulis narasi ini perlu diatasi dengan tindakan perbaikan
agar nilai belajar siswa dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal.
Peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas mengenai menulis narasi.
Peneliti melakukan tindakan pemecahan masalah belajar menulis narasi dengan
penggunaan media gambar seri. Penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran
bahwa pada siklus I terdapat 1 siswa (2,78%) yang memperoleh nilai masuk kategori
sangat baik. Siswa yang memperoleh nilai masuk kategori baik sejumlah 9 siswa atau
25%. Siswa yang memperoleh nilai masuk kategori cukup berjumlah 16 siswa
(44,45%). Jumlah siswa yang memperoleh nilai masuk kategori kurang dan belum
tuntas belajar yaitu 10 siswa atau 27,77%. Nilai rata-rata siklus I adalah 73,64 dan
masuk dalam kategori cukup. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan adanya
peningkatan dari nilai prasiklus ke siklus I sebesar 9,56 poin.
Hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan
siklus I. Diketahui sejumlah 2 siswa atau 5,6% memperoleh nilai dengan kategori
sangat baik. Siswa yang memperoleh nilai masuk dalam kategori baik sejumlah 12
siswa atau 33,3%. Jumlah siswa yang termasuk dalam kategori cukup adalah 22 siswa
atau sebesar 61,1%. Tidak ada siswa yang memperoleh nilai masuk dalam kategori
kurang. Nilai rata-rata siklus II mencapai 77,72 yang termasuk dalam kategori baik.
Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata keterampilan
menulis narasi dari pratindakan ke siklus I sebesar 9,56 poin. Nilai rata-rata pada
siklus II mencapai 77,72 mengalami peningkatan sebesar 13,64 poin.
Aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran menulis menulis narasi
dikatakan sudah baik. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada pembelajaran
siklus I masuk dalam kategori baik dengan rata-rata persentase keaktifan siswa
mencapai 79,85, namun masih terdapat beberapa kekurangan. Rata-rata siswa di kelas
hadir tepat waktu saat pembelajaran, tidak lebih dari 3 siswa terlambat kurang dari 3
menit. Masih terdapat siswa yang menunjukkan sikap tidak berani dalam
mengungkapkan pendapat atau tanggapan dalam pembelajaran. Hasil observasi
keaktifan siswa mencapai 83,33%. Tidak lebih dari 2 siswa terlambat mengikuti
pembelajaran dan tidiak lebih dar 3 menit. Siswa di kelas menunjukkan sikap lebih
berani dalam mengungkapkan pendapat atau tanggapan dalam pembelajaran. Siswa
dapat memahami materi dan tugas yang diberikan uru dapat menyelesaikan tugas dari
guru dengan baik. Hasil observasi aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan yaitu sejumlah 3,48%.
Peningkatan juga terjadi pada nilai observasi penggunaan media gambar seri.
Hasil observasi penggunaan media gambar seri pada siklus I dapat dikatakan sudah
baik. Perolehan nilai observasi penggunaan media gambar seri pada siklus I mencapai
84,35 dengan skor rata-rata 3,33 dari 4 skor maksimal. Media gambar seri yang
digunakan dalam pembelajaran menulis narasi pada siklus I sudah dikatakan layak
dan baik, namun masih terdapat kekurangan pada aspek pengaruh penggunaan. Masih
terdapat sedikit siswa yang tidak memusatkan perhatian pada gambar seri yang
disajikan. Hasil observasi penggunaan media gambar seri mengalami peningkatan
pada siklus II. Nilai yang diperoleh pada siklus II mencapai 93,75 dengan skor
rata-rata 3,75 dari 4 skor maksimal. Hampir seluruh siswa di kelas memusatkan perhatian
pada gambar seri yang disajikan. Hasil observasi penggunaan media gambar seri pada
siklus II mengalami peningkatakan sejumlah 9,38 poin.
Peningkatan juga terjadi pada performansi guru. Hasil observasi performansi
guru pada siklus I mencapai 87,21 dan sudah memenuhi indikator keberhasilan yang
ditentukan. Perolehan nilai kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran
mencapai 87. Nilai kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran mencapai
87,62. Nilai performansi guru mengalami peningkatan pada siklus II. Nilai
Kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran memperoleh
nilai 91,75. Nilai kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran mencapai 93,08.
Peningkatan nilai performansi guru dari siklus I ke siklus II sebanyak 5,87 poin.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis
narasi pada siswa kelas IV di SD Negeri 01 Paguyangan Brebes. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hipotesis penelitian telah terbukti kebenarannya.
Penggunaan media gambar seri dapat menumbuhkan motivasi dan minat siswa
untuk belajar menulis narasi. Media gambar seri menghadirkan gambar-gambar yang
menarik perhatian siswa dan setidaknya akan mengatasi kebosanan siswa atas
pembelajaran konvensional yang disajikan guru tanpa penggunaan media. Media
gambar seri dapat pula membantu guru dalam menyampaikan pesan secara konkret
dan memberikan visualisasi yang jelas yang dapat diamati oleh indra penglihatan
sehingga membantu siswa memahami konsep materi pembelajaran. Penggunaan
media gambar seri juga dapat dikatakan mudah dan ekonomis sebagai alternatif
media pembelajaran menulis narasi.
Media gambar seri mampu merangsang daya imajinasi siswa dalam
menemukan ide gagasan menulis narasi. Hal ini mempermudah siswa merangkai ide
paragraf untuk kemudian megembangkannya menjadi sebuah paragraf narasi. Media
gambar seri mampu membantu siswa mengembangkan kemampuan menyusun sebuah
kronologi cerita. Media gambar seri menuntun siswa menghubungkan antara kejadian
satu dengan kejadian yang lain sehingga siswa dapat merangkai menjadi sebuah cerita