• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI SISTEM

5.5 Hasil Output Pengolahan Data dalam SPSS

a. Bagian Descriptive Statistics

Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Jumlah_Kematian_Bayi 53.57 33.867 21 Banyak_Posyandu 425.81 184.373 21 Tamat_SD 32637.43 13678.569 21 Gizi_Buruk 10272.86 2499.135 21

Interpretasi :

1. Rata-rata jumlah kelahiran (dengan jumlah data 21) adalah : 53,57 jiwa dengan standard deviasi 33,867.

2. Rata-rata banyak posyandu (dengan jumlah data 21) adalah : 425,81 unit dengan standard deviasi 184,373.

3. Rata-rata pendidikan ibu (tamat SD) (dengan jumlah data 21) adalah : 32.637,43 dengan standard deviasi 13.678,569.

4. Rata-rata jumlah gizi buruk (dengan jumlah data 21) adalah : 10.272,86 dengan standard deviasi 2.499,135.

b. Bagian Correlations Correlations Jumlah_Kematian _Bayi Banyak_ Posyandu Tamat_ SD Gizi_ Buruk

Pearson Correlation Jumlah_Kematian_Bayi 1.000 .322 .562 .513

Banyak_Posyandu .322 1.000 .848 .260

Tamat_SD .562 .848 1.000 .429

Gizi_Buruk .513 .260 .429 1.000

Sig. (1-tailed) Jumlah_Kematian_Bayi . .078 .004 .009

Banyak_Posyandu .078 . .000 .128 Tamat_SD .004 .000 . .026 Gizi_Buruk .009 .128 .026 . N Jumlah_Kematian_Bayi 21 21 21 21 Banyak_Posyandu 21 21 21 21 Tamat_SD 21 21 21 21 Gizi_Buruk 21 21 21 21

Interpretasi :

1. Besar hubungan antar variabel jumlah kematian bayi dengan banyak posyandu

yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,322. Variabel jumlah

kematian bayi dengan pendidikan ibu (tamat SD) diperoleh 0,562. Dan

variabel jumlah kematian bayi dengan gizi buruk diperoleh 0,513. Karena

korelasi jumlah kematian bayi dengan pendidikan ibu lebih besar, maka

variabel pendidikan ibu(tamat SD) lebih berpengaruh terhadap jumlah

kematian bayi dibanding dengan variabel banyak posyandu dan gizi buruk.

2. Terjadi korelasi yang kuat antara variabel banyak posyandu dengan

pendidikan ibu (tamat SD), yaitu sebesar 0,848. Dan korelasi yang lemah

antara variabel banyak posyandu dengan gizi buruk yaitu sebesar 0,260 dan

antara variabel gizi buruk dengan banyak posyandu yaitu sebesar 0,260.

3. Tingkat signifikansi koefisien korelasi satu sisi dari output (diukur dari

probabilitas) menghasilkan angka 0,000 atau praktis 0. Karena probabilitas

jauh di bawah 0,05 maka korelasi diantara variabel jumlah kematian bayi

dengan banyak posyandu, pendidikan ibu (tamat SD), dan gizi buruk adalah

c. Bagian variables entered/removed

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Gizi_Buruk,

Banyak_Posyandu, Tamat_SDa

. Enter

a. All requested variables entered.

Interpretasi :

Tabel variables entered menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan

(removed) atau dengan kata lain ketiga variabel bebas dimasukkan dalam

perhitungan regresi.

d. Bagian Model Summary

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .678a .460 .364 27.000

a. Predictors: (Constant), Gizi_Buruk, Banyak_Posyandu, Tamat_SD b. Dependent Variable: Jumlah_Kematian_Bayi

Interpretasi :

1. Angka R square adalah 0,460. Hal ini berarti 46% jumlah kematian bayi bisa

dijelaskan oleh variabel banyak posyandu, pendidikan ibu (tamat SD) dan gizi

buruk. Sedangkan sisanya (100% - 46% = 64%) dijelaskan oleh sebab-sebab

yang lain.

2. Standard error of estimate adalah 27,000. Perhatikan pada analisis

sebelumnya, bahwa standard deviasi jumlah kematian bayi adalah 33,687 yang

lebih besar dari standard error of estimate yang hanya 27,000. Karena

nilainya lebih kecil dari standard deviasi, maka model regresi lebih bagus

dalam bertindak sebagai predictor jumlah kematian bayi daripada rata-rata

jumlah kematian itu sendiri.

e. Bagian Anova

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 10546.120 3 3515.373 4.822 .013a

Residual 12393.023 17 729.001

Total 22939.143 20

a. Predictors: (Constant), Gizi_Buruk, Banyak_Posyandu, Tamat_SD b. Dependent Variable: Jumlah_Kematian_Bayi

f. Bagian Coefficients Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) -16.322 27.035 -.604 .554

Banyak_Posyandu -.082 .063 -.447 -1.299 .211 .322 -.301 -.232

Tamat_SD .002 .001 .822 2.235 .039 .562 .476 .398

Gizi_Buruk .004 .003 .276 1.365 .190 .513 .314 .243

Interpretasi :

1. Konstanta sebesar -16,322 menyatakan bahwa jika tidak ada banyak

posyandu, pendidikan ibu (tamat SD), dan gizi buruk maka jumlah kematian

bayi adalah -16,322. Dengan kata lain terjadi penurunan jumlah kematian

bayi.

a. Koefisien regresi X1 sebesar -0,082 menyatakan bahwa setiap pengurangan ( karena tanda - ) 1 unit posyandu maka, terjadi penurunan jumlah

kematian bayi sebesar -0,082.

b. Koefisien regresi X2 sebesar 0,002 menyatakan bahwa setiap penambahan ( karena tanda + ) 1 orang ibu yang berpendidikan, maka terjadi

penurunan jumlah kematian bayi sebesar 0,002.

c. Koefisien regresi X3 sebesar 0,004 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda + ) 1 anak yang mengalami gizi buruk, maka akan terjadi

kenaikan jumlah kematian bayi sebesar 0,004.

2. Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependent.

a. Untuk banyak posyandu, pada tabel dapat dilihat bahwa thitung sebesar -1,299. Dan nilai ttabel dapat dilihat pada tabel t dengan dk = 17 dan α =

0,05 yaitu 2,11. Karena thitung = -1,299 < ttabel = 2,11 maka H0 diterima.

Atau koefisien regresi tidak signifikan, banyak posyandu tidak benar-benar

berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah kematian bayi.

b. Untuk pendidikan ibu (tamat SD), pada tabel dapat dilihat bahwa thitung

sebesar 2,235. Dan nilai ttabel dapat dilihat pada tabel t dengan dk = 17 dan

α = 0,05 yaitu 2,11. Karena thitung = 2,235 > ttabel = 2,11 maka Ho ditolak. Atau koefisien regresi signifikan, pendidikan ibu(tamat SD) benar-benar

berpengaruh terhadap jumlah kematian bayi.

c. Untuk gizi buruk, pada tabel dapat dilihat bahwa thitung sebesar 1,365. Dan nilai ttabel dapat dilihat pada tabel t dengan dk = 17 dan α = 0,05 yaitu 2,11. Karena thitung = 1,365 < ttabel = 2,11 maka Ho diterima. Atau koefisien regresi tidak signifikan, gizi buruk tidak benar-benar berpengaruh terhadap

jumlah kematian bayi.

g. Bagian Gambar (chart)

Setelah diuraikan bagian output angka, sekarang beralih ke bagian output

berupa chart untuk menganalisis hubungan setiap variabel bebas dengan

Gambar 5.8 Output Partial Regression Plot Pertama

Interpretasi :

Dari gambar terlihat bahwa data terpencar ke segala arah dan tidak membentuk

suatu pola atau trend garis tertentu. Maka dapat dikatakan model regresi tidak

memenuhi syarat untuk memprediksi jumlah kematian bayi.

Gambar 5.9 Output Partial Regression Plot Kedua

Interpretasi :

Dari gambar terlihat bahwa data terpencar menyebar dan hampir membentuk

suatu pola atau trend garis tertentu. Maka dapat dikatakan bahwa model regresi

Gambar 5.10 Output Partial Regression Plot Ketiga

Interpretasi :

Dari gambar dapat dilihat bahwa data terpencar disekitar angka 0 (pada sumbu Y)

dan tidak membentuk suatu pola atau trend garis tertentu. Maka dapat dikatakan

model regresi tidak memenuhi syarat untuk memprediksi jumlah kematian bayi.

BAB 6

Dokumen terkait