BAB IV: ANALISIS DATA
B. Hasil Pelaksanaan Self Regulation Untuk Menurunkan
Desa Jeruk Gamping Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo)
Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang hasil akhir dari proses konseling remaja pada klien, maka di bawah ini terdapat perubahan yang terjadi dalam dri klien:
TABEL 4.3
NO Perilaku Yang Tampak
Jawaban Sering Kadang – kadang Tidak pernah 1. Kepuasan setelah melakuakan zina √ 2. Gelisah √ 3. Ketakutan √ 4. Egois √ 5. Pasrah √
Hasil ini didapatkan oleh konselor setelah melalui pengamatan wawancara observasi. Dari hasil ini didapat dari pengamatan konselor dengan bertanya kepada Sari dan Fitri yang merupakan teman dekat dan pacar dari klien tersebut. Dan konselor juga melakukan wawancara langsung dengan klien untuk melihat perubahan yang terjadi pada diri klien.
85
Dengan melihat tabel diatas keberhasilan dari proses self regulation yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa banyak sekali sikap dan perubahan pada diri klien. Sehingga dari beberapa perilaku dan gejala diatas, Cuma ada beberapa perilaku yang kadang- kadang masih dilakukan oleh klien yaitu terfikir untuk melakukan zina karena kepuasan yang dirasakan hingga membuat klien berfikir kalau zina sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi, sehingga keegoisan yang dimiliki oleh klien itu kadang-kadang juga muncul. Kemudian konselor terus menerus memberikan nasihat yang hikmahnya supa klien meningkatkan keimanan dan ketakwaan, banyak berdzikir, istighfar, lebih tawakal serta bersabar dan menerima kenyataan hidup dengan pandangan positif (dengan menyadari semua yang dialami sebagai peringatan dan ujian dari Allah SWT supaya tidak lalai dalam mengemban amanah). Sekiranya sudah memiliki kesadaran, mulai tergerak hatinya untuk berubah keseluruan total. Denagn malihat tabel analisis keberhasilan proses Tretmen Self Regulation maka dapat dikatakan bahwa upaya dalam mengatasi kecanduan terhadap perilaku perzinaan sedikit demi sedikit berhasil.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis proses pelaksanaan Self Regulation
untuk menurunkan tingkat kecanduan terhadap perilaku perzinaan (studi kasus muda-mudi di Desa Jeruk Gamping Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo) dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses Self Regulation untuk menurunkan tingkat kecanduan terhadap perilaku perzinaan dengan menggunakan langkah- langkah sebagai berikut, yaitu identifkasi masalah yakni konselor menggali data dari klien mengenai identitas klien dan gejala-gejala masalah yang dialami klien, kemudian langkah kedua yakni diagnosis untuk menetapkan masalah klien. Selanjutnya prognosis dengan menetapkan jenis bantuan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah klien. Selanjutnya konselor memberikan treatment Self Regulation dengan memberikan penyadaran diri yang menerangkan tentang bagaimana individu mampu mengontrol dirinya sendiri dengan proses regulasi diri (self regulation) terdiri dari receiving atau menerima, evaluating atau mengevaluasi, triggering atau membuat suatu perubahan, searching atau mencari solusi,
formulating atau merancang suatu rencana, implementing atau menerapkan rencana, assessing atau mengukur efektivitas dari
87
rencana yang telah dibuat. Proses konseling ini berlangsung selama 2 minggu 6 kali pertemuan. Minggu pertama 4 kali pertemuan minggu kedua 2 kali pertemuan.
2. Hasil dari proses Self Regulation untuk menurunkan tingkat kecanduan terhadap perilaku perzinaan. Mulia ini cukup berhasil meskipun tidak 100%. Hal ini dapat dilihat dari perubahan klien klien dapat mengontrol hawa nafsunya dan lebih memikirkan hubungannya dengan fitri agar terhindar dari fitnah dan dosa. Klien juga sudah memiliki keinginan hingga merencanakan untuk melangsungkan pernikahan dengan fitri.
B. Saran
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih menyempurnakan hasil dari penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi konselor
Pelaksanaan konseling remaja untuk menurunkan tingkat kecanduan terhadap perilaku perzinaan, hendaknya dipertahankan dan alangkah baiknya jika konselor lebih banyak menambah ilmu pengetahuan dengan banyak membaca buku
88
sehingga dalam melakukan proses konseling mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.
2. Bagi klien
Belajar dengan bersungguh-sungguh sangat penting untuk dibiasakan. Serta mengurangi untuk bergaul dengan teman- teman yang membawa dampak buruk baginya sangat penting. Sehingga hasilnya bisa fokus terhadap pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik lagi. Dapat mengontrol hawa nafsu yang membuat klien hilang kesadaran diri. Dapat menjadi laki-laki yang bertanggung jawab dan menghargai wanita.
3. Bagi pembaca
Jadikanlah fenomena kenakalan remaja ini sebagai proses belajar dalam menambah keilmuan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,Abu, Dosa Dalam Islam Jakarta: Rineka Cipta, 1996
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006
Bachtiar Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1999
Daryanto,Tiffany. Hubungan antara Religiu dan Perilaku seks pada Mahasiswa Indekos di Malang. Skripsi,Malang:Universitas Malang, 2009
Darchud, self Regulation (Columbus: Ohio State Univeersity 2005)
D Gunarsah. Singgih dkk, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1983
Djubaedah, Neng, Perzinaan Dalam Peraturan Perundang-undangan di Indonesia ditinjau dari hukum islam, Jakarta: Prenada Media Group 2010 Dressel,M.& Haugwitz,M.Motivation and selg-Regulated learnin. The journal off
Experimental Education. 2011
Ismail H. Nawawi,Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: CV.Dwi Pustaka Jaya,2012
J Lexy Maleong. Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja Posdakarya,2011
J.P Chapin, Kamus Lengkap Psikologi Terjemahan Kartini Kartono. Jakarta:Rajawali Pers 2009
Kathryn Gerald, Konseling Remaja Intervensi Praktis Bagi Remaja Beresiko,
Yogyakarta:Pustaka Pelajar 2012
Latipun, Psikologi Konseling, Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, 2001
Listyo.Yuwanto, 2010. Fakultas Psikologi Laboratorium Psikologi Umum Universitas Surabaya,www.UBAYA.ac.id/ubaya/articles_detail/Mobile- Phone addict.html(25-12-2016)
Lumongga lubis. Namora, Memahami Dasar-dasar Konseling, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011
McLeod John,Pengantar Konseling:Teori Dan Studi Kasus, Jakarta: Kencana, 2010
Morrissey Jean, Jenm, Keogh Brian, Doyle Louise, Psychiatric Mental Health Nursing. Dekker. 2008
Mulyana Deddy, Metode Penelitian Kualitatif Bandung Remaja Rosdakarya, 2004
Natalia Theodora Kusumadewi,”Hubungan Antara Kecanduan ” Fpsi Universitas
Indonesia Jakart: 2009
Nazir Moch. Ph.D Metode Penelitian PT.Ghalia Indonesia. Jakarta 1998
Panut H. Panuju, Umami Ida, Psikologi Remaja.Yogyakarta: Tiara Wacana 1999 Parto, M., & Besharat, M.A. Mechanism Of Autonomy And Self Regulation
Procedia Social And Behavioral Science: 2011
Prayitno, dkk. Dasar-dasar Bimbingan dan konseling, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999
Projodikoro Wirjono, Tindak-tindak Pidana Tertentu di Indonesia Bandung, PT, Eresco, 1986
Santrock, Jhon W, Perkembangan Anak jilid I, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007 Sarlito W. sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2003 Sudarsono, Kenakalan Remaja, Jakarta: Rineka Putra, 1990
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D, Bandung: Alfabeta, 2008
Suryoputro A, Nicholas J.F. Zahroh S. Implikasi Terhadap Kebijakan Dan Layanan Kesehatan Seksual Dan Reproduksi. Makara Kesehatan. Vol 10. No 1 juni 2006
Vivik Shofiah dan Raudatussalamah Self- Efficacy Dan Self- Regulation Sebagai Unsur Penting Dalam Pendidikan Karakter, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2 Januari 2013
Wirawan Sarwono, Sarlito Psikologi Remaja Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003