• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Kerapatan

Berdasarkan data pengujian kerapatan pada Lampiran 1 dan Lampiran 2, papan partikel yang dihasilkan memiliki kerapatan yang berkisar antara 0,596 - 0,652 g/cm3 (seperti yang terlihat pada Gambar 5). Rata-rata total kerapatan sebesar 0,619 g/cm3.

Gambar 5. Diagram Batang Nilai Kerapatan Papan Partikel TKS.

Kerapatan sasaran papan partikel yang dibuat yaitu sebesar 0,6 g/cm3. JIS A5908-2003 mensyaratkan nilai kerapatan yaitu berkisar antara 0,4 g/cm3 - 0,9 g/cm3. Secara keseluruhan kerapatan papan partikel yang dibuat memenuhi standar walaupun tidak sesuai dengan kerapatan sasaran.

Penyebaran partikel yang kurang seragam pada setiap bagiannya diduga mempengaruhi hasil pengujian kerapatan. Seperti yang dikatakan oleh Tsoumis

19

(1991) bahwa kerapatan papan partikel jarang seragam di sepanjang ketebalannya.

2. Kadar Air

Papan partikel yang dihasilkan memiliki kadar air rata-rata yang berkisar antara 12,810% - 13,811%. Data hasil pengujian kadar air dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Nilai rata-rata kadar air dari papan partikel TKS yang dibuat disajikan pada Gambar 6 di bawah.

Gambar 6. Diagram Batang Nilai Kadar Air (KA) Papan Partikel TKS.

JIS A5908-2003 mensyaratkan nilai kadar air yaitu berkisar antara 5 % - 13 %. Secara umum kadar air rata-rata papan partikel yaitu sebesar 13,452 %, sehingga nilai ini tidak sesuai dengan yang disyaratkan JIS A5908-2003. Penambahan air pada pencampuran perekat diduga meningkatkan kadar air papan partikel karena adanya air di dalam papan yang tidak teruapkan ketika proses pengempaan panas.

20

3. Pengembangan Tebal

Hasil pengujian pada Lampiran 1 dan Lampiran 2 menunjukkan bahwa nilai pengembangan tebal papan partikel yang dihasilkan berkisar antara 51,177 % - 71,813 % (seperti yang terlihat pada Gambar 7).

Gambar 7. Diagram Batang Nilai Pengembangan Tebal Papan Partikel TKS

Nilai pengembangan tebal yang disyaratkan JIS A5908-2003 maksimal sebesar 12 %. Maka secara umum nilai pengembangan tebal papan partikel yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar.

Hal ini terjadi diduga karena tidak ditambahkannya bahan parafin pada pencampuran perekat. Menurut Dumanauw (2001), sebelum papan partikel diproses, perekat dapat dicampur dengan bahan tambahan yang salah satunya yaitu lak parafin agar papan partikel tidak menyerap air. Dan juga menurut Tsoumis (1991), lak dapat ditambahkan pada campuran perekat untuk mengurangi higroskopisitas.

Dengan tidak adanya parafin maka air semakin mudah masuk ke dalam papan partikel yang dibuat.

21

B. Sifat Mekanis Papan Partikel TKS 1. Modulus of Elasticity (MOE)

Berdasarkan data hasil pengujian diketahui bahwa nilai rata-rata modulus of

elasticity dari papan partikel yang dibuat yaitu berkisar antara 44,731 N/mm2 – 178,785 N/mm2. Nilai rata-rata MOE dari papan partikel TKS yang dibuat disajikan pada Gambar 8.

Gambar 8. Diagram Batang Nilai MOE Papan Partikel TKS

Nilai tersebut sangat jauh dari nilai MOE yang disyaratkan JIS A5908-2003 yang berkisar antara 2000 N/mm2 – 3000 N/mm2. Hal ini terjadi diduga karena ukuran dimensi partikel TKS yang digunakan sulit untuk diseragamkan. Tingginya kadar air papan diduga juga menurunkan nilai MOE seperti yang dikatakan oleh Tsoumis (1991) bahwa kadar air berkontribusi terhadap penurunan kekuatan. Perubahan kadar air dari 5% ke 15% menurunkan kekuatan sekitar 25%-50%.

22

2. Modulus of Rupture (MOR)

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai rata-rata MOR dari papan partikel yang dibuat yaitu berkisar antara 0,367 N/mm2 – 1,319 N/mm2. Nilai rata-rata MOR dari papan partikel TKS yang dibuat disajikan pada Gambar 9.

Gambar 9. Diagram Batang Nilai MOR Papan Partikel TKS

Nilai tersebut juga belum memenuhi nilai standar yang disyaratkan JIS A5908-2003 yang berkisar antara 8 N/mm2 – 18 N/mm2. Hal ini terjadi diduga karena sulitnya untuk menyeragamkan dimensi partikel yang digunakan dan kualitas perekat likuida yang rendah. Dan seperti pada MOE, tingginya kadar air papan diduga juga menurunkan sifat MOR dari papan partikel.

3. Keteguhan Rekat Internal

Nilai keteguhan rekat internal atau Internal Bond (IB) dari papan partikel yang dibuat yaitu berkisar antara 0,0034 N/mm2 – 0,0193 N/mm2 (seperti yang disajikan pada Gambar 10).

23

Gambar 10. Diagram Batang Nilai IB Papan Partikel TKS

JIS A5908-2003 mensyaratkan nilai ke-teguhan rekat internal yaitu berkisar antara 0,15 N/mm2 – 0,3 N/mm2. Secara umum keteguhan rekat internal papan partikel yaitu sebesar 0,0086 N/mm2, sehingga nilai ini tidak sesuai dengan yang disyaratkan JIS A5908-2003. Hal ini terjadi diduga karena tekanan pengempaan yang digunakan kurang optimal yaitu sebesar 26 kgf/cm2. Proses pencampuran perekat dengan partikel yang dilakukan secara manual diduga juga menyebabkan rendahnya nilai keteguhan rekat internal papan partikel karena distribusi perekat kurang merata.

4. Kuat Pegang Sekrup

Hasil pengujian menunjukkan bahwa papan partikel yang dibuat memiliki nilai kuat pegang sekrup yang berkisar antara 92,988 N – 178,340 N. Nilai rata-rata kuat pegang sekrup dari papan partikel TKS yang dibuat disajikan pada Gambar 11.

24

Gambar 11. Diagram Batang Nilai Kuat Pegang Sekrup Papan Partikel TKS

Nilai tersebut belum memenuhi nilai kuat pegang sekrup standar yang disyaratkan JIS A5908-2003 yang berkisar antara 300 N – 500 N. Hal ini terjadi diduga karena proses pencampuran perekat yang dilakukan secara manual mengakibatkan proses perekatannya menjadi kurang baik. Dan diduga juga dipengaruhi oleh sifat keteguhan rekat yang rendah, menurut Tsoumis (1991) sifat kuat pegang sekrup berhubungan dengan sifat keteguhan rekat.

C. Kualitas Papan Partikel TKS

Semua papan partikel TKS yang dibuat pada penelitian ini tidak memenuhi standar JIS A5908-2003. Peranan perekat likuida terhadap kualitas papan partikel yang dibuat diketahui dengan membandingkan tingkat subtitusi oleh melamin formaldehid.

Dari data hasil pengujian sifat fisis dan mekanis, diketahui bahwa kualitas papan partikel yang menggunakan perekat likuida sebagai bahan dasar (base) pada campuran perekat dengan MF sangat rendah. Namun demikian dari papan partikel dengan penggunaan MF 0% (kontrol), 10%, 20%, 30%, dan 40% berturut-turut menunjukkan sifat fisis dan mekanis yang semakin baik (mulai dari sifat

25

pengembangan tebal sampai kuat pegang sekrup). Hal ini menunjukkan bahwa semakin sedikit penggunaan perekat likuida pada campuran perekat untuk membuat papan partikel maka semakin baik kualitas papan partikel yang dihasilkan.

Fenomena ini juga diperkuat kembali dengan data hasil pengujian sifat fisis dan mekanis pada papan partikel yang menggunakan perekat likuida sebagai ekstender atau menggunakan perekat MF sebanyak 70% dari jumlah perekat campuran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas papan partikel tersebut relatif jauh lebih baik dibandingkan papan partikel yang menggunakan likuida sebagai bahan dasar.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait