• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Umum

Uji Daya Hasil

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2011 di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB Dramaga Bogor. Penyemaian benih dilakukan pada akhir bulan Januari, kemudian dilakukan pemindahan bibit ke lapang pada akhir Maret. Umur bibit saat dipindahkan ke lapang yaitu 8 MSS. Pertumbuhan bibit cukup lambat dan tidak seragam di persemaian. Hal tersebut mengakibatkan bibit yang dipindahkan ke lapang memiliki ukuran yang tidak seragam.

Data iklim di lokasi penelitian didapatkan dari Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor. Selama penelitian berlangsung, curah hujan berkisar antara 140-361.7 mm, suhu berkisar antara 25.7-26.1°C dan kelembaban berkisar antara 77- 84% (Lampiran 1). Tanaman dapat beradaptasi cukup baik dengan kondisi lingkungan saat awal penanaman di lapang. Suhu tidak terlalu tinggi dan curah hujan cukup, sehingga tidak banyak tanaman yang mati. Ketidakseragaman bibit yang dipindahkan ke lapang menyebabkan tanaman yang berukuran lebih kecil tidak dapat beradaptasi dengan cukup baik. Posisi tanaman yang berukuran kecil lebih dekat dengan mulsa, sehingga tanaman akan layu pada saat suhu sedang tinggi, dan kemudian tanaman tersebut akan mati.

Hama yang menyerang pertanaman antara lain belalang, ulat grayak (Spodoptera litura F.) thrips (Thrips sp.), kutu daun (Myzuz persicae), dan lalat buah (Dacus dorsalis). Serangan belalang pada awal penanaman cukup banyak namun masih dengan intensitas serangan yang tidak parah. Hama thrips dan kutu daun menyerang tanaman baik saat di pembibitan maupun saat di lapangan. Serangan lalat buah pada tanaman tidak terlalu parah.

Penyakit yang menyerang pertanaman antara lain layu fusarium (Fusarium

oxysporum), antraknosa (Colletotrichum spp), dan penyakit kuning (Gemini

Virus) dapat dilihat pada Gambar 4. Penyakit layu fusarium ini cukup banyak menyerang tanaman, dengan gejala melayunya daun-daun bagian bawah menjalar ke ranting-ranting muda, kemudian mati berwarna coklat (Suryaningsih et al.,

18 1996). Penyakit antraknosa cukup banyak menyerang buah pada saat mendekati panen akhir. Penyakit antraknosa menyerang baik pada buah muda maupun buah matang. Serangan penyakit kuning tidak terlalu banyak.

Gambar 6. Tanaman yang Terserang Penyakit. A. Penyakit Kuning, B. Layu Fusarium, C. Antraknosa

Uji Ketahanan terhadap Penyakit Antraknosa

Penelitian uji ketahanan terhadap penyakit antraknosa dilaksanakan di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB. Secara umum, tidak terdapat kendala yang cukup serius selama penelitian berlangsung. Jumlah isolat yang tersedia mencukupi untuk kebutuhan penelitian. Kendala yang terjadi yaitu pada saat inokulasi, umur isolat masih muda sehingga jumlah konidia tidak memenuhi syarat minimum. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan memakai lebih dari satu biakan konidia hingga kepadatan inokulum yang dibutuhkan memenuhi syarat yaitu sebanyak 5 x 105 konidia/ml.

Karakter Kuantitatif

Karakter kuantitatif yang diamati yaitu umur berbunga, umur berbuah, lebar tajuk, tinggi tanaman, tinggi dikotomus, diameter batang, panjang daun, lebar daun, bobot per buah, panjang buah, diameter buah, tebal daging buah, kadar capsaicin, jumlah buah per tanaman, bobot buah total per tanaman dan produktivitas. Seluruh karakter kuantitatif yang diamati pada masing-masing galur dan varietas pembanding dapat dilihat pada Lampiran 21.

19 Rekapitulasi sidik ragam karakter kuantitatif disarikan dari Lampiran 2-17. Hasil rekapitulasi sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan genotipe berpengaruh sangat nyata terhadap hampir seluruh peubah yang diamati kecuali tebal daging buah. Perlakuan genotipe berpengaruh nyata terhadap peubah tebal daging buah (Tabel 3).

Nilai koefisien keragaman (KK) terendah yaitu pada karakter kadar capsaicin sebesar 2.50%, sedangkan untuk KK tertinggi yaitu pada karakter bobot buah total dan produktivitas yaitu sebesar 18.72% (Tabel 3). Gomez dan Gomez (1995) menyatakan bahwa nilai KK menunjukkan tingkat ketepatan dengan perlakuan yang diperbandingkan, dan merupakan indeks yang baik dari keadaan percobaan. Semakin tinggi nilai KK dari sebuah percobaan, maka tingkat. validasinya semakin rendah.

Tabel 3. Rekapitulasi Sidik Ragam Karakter Kuantitatif

No. Peubah Kuadrat Tengah KK (%)

1 Umur Berbunga 22. 70** 6.42 2 Umur Berbuah 71. 00** 4.29 3 Lebar Tajuk 182. 07** 7.20 4 Tinggi Tanaman 487. 85** 9.80 5 Tinggi Dikotomus 47. 44** 5.62 6 Diameter Batang 2. 14** 6.22 7 Panjang Daun 3. 46** 5.64 8 Lebar Daun 0. 85** 7.31

9 Bobot per Buah 37. 34** 9.18

10 Panjang Buah 12. 88** 6.36

11 Diameter Buah 30. 45** 7.14

12 Tebal Daging Buah 0. 25* 18.54

13 Kadar Capsaicin 241081. 70** 2.50

14 Jumlah buah 1407. 03** 14.75

15 Bobot Buah Total 46794. 76** 18.72

16 Produktivitas 47. 92** 18.72

Keterangan : * berpengaruh nyata pada taraf 5%, ** berpengaruh nyata pada taraf 1%

Umur Berbunga dan Umur Berbuah

Pembungaan biasanya dimulai antara 1 dan 2 bulan setelah tanam, dengan buah mencapai ukuran yang diinginkan atau ukuran penuh sekitar 1 bulan setelah antesis (Rubatzky dan Yamaguchi, 1999). Umur berbunga pada galur yang diuji

20 berkisar antara 24 - 31.67 HST. Galur IPB002001 memiliki umur berbunga lebih cepat dibandingkan Tombak, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tit super, Trisula dan Lembang I. Galur IPB009003 memiliki umur berbunga lebih lama dibandingkan Gelora, Tit Super, Trisula, dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Tombak. Galur IPB120005 memiliki umur berbunga lebih cepat dibandingkan dengan varietas Tombak dan Lembang I. Umur berbunga pada galur IPB001004, IPB002003, IPB002005, IPB002046, IPB015002, dan IPB009004 tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, Trisula, dan Lembang I (Tabel 4).

Tabel 4. Nilai Tengah Karakter Umur Berbunga dan Umur Berbuah 15 Galur Cabai IPB dan 5 Varietas Pembanding

Genotipe Umur Berbunga

(HST) Umur Berbuah (HST) IPB110005 31. 33abd 77. 67b IPB120005 26. 33bc 76. 67bc IPB001004 25. 00c 72. 00ce IPB002003 25. 67c 71. 33ce IPB002005 25. 67c 71. 00ce IPB002046 24. 67c 73. 00bc IPB015002 25. 67c 69. 00ce IPB002001 24. 00c 72. 00ce IPB009002 27. 33bc 75. 00bc IPB009003 31. 67abde 79. 67ab IPB009004 25. 33c 70. 00ce IPB009015 28. 00ab 69. 00ce IPB009019 26. 67bc 72. 00ce IPB015008 29. 33abd 75. 00bc

IPB019015 28. 67abd 80. 00abd

Gelora 23. 67 71. 00

Tit Super 21. 67 64. 33

Tombak 31. 67 84. 67

Trisula 24. 33 72. 00

Lembang I 27. 33 80. 67

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf a, b, c, d dan e berturut-turut berbeda nyata dengan Gelora, Tit Super, Tombak, Trisula dan Lembang I berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

Tanaman cabai di dataran rendah dapat mulai dipanen pada umur 70-75 hari setelah tanam (HST) (Hartuti, 1996). Umur berbuah pada galur yang diuji berkisar antara 69-80 HST. Galur IPB015002 dan IPB009015 memiliki umur

21 berbuah lebih cepat dibandingkan Tombak dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super dan Trisula. Galur IPB019015 memiliki umur berbuah lebih lama dibandingkan Gelora, Tit Super, dan Trisula, namun tidak berbeda dengan Tombak dan Lembang I. Galur IPB120005 memiliki umur berbuah lebih cepat dibandingkan Tombak dan Lembang I. Umur berbuah pada galur IPB001004, IPB002003, IPB002005, IPB002001, IPB009004 dan IPB009019 tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, dan Trisula (Tabel 4).

Lebar Tajuk, Tinggi Tanaman, Tinggi Dikotomus dan Diameter Batang

Lebar tajuk pada galur yang diuji berkisar antara 85.71 – 108.10 cm. Galur IPB015002 memiliki lebar tajuk lebih kecil dibandingkan Tombak, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, Trisula dan Lembang I. Galur IPB009019 memiliki tajuk lebih lebar dibandingkan Gelora dan Tit Super, namun tidak berbeda dengan Tombak, Trisula, dan Lembang I. Lebar tajuk galur IPB110005 dan IPB120005 lebih lebar dibandingkan dengan Gelora, Tit Super, dan Trisula, namun tidak berbeda dengan Lembang I. Lebar tajuk galur IPB001004, IPB002005, IPB002001, IPB009002, IPB009003, IPB009004 dan IPB009015 tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, Trisula, dan Lembang I (Tabel 5). Tanaman yang memiliki tajuk yang lebar akan menyebabkan tanaman saling menaungi jika ditanam pada jarak tanam yang umum digunakan. Tanaman yang saling menaungi akan menyebabkan adanya bagian tanaman yang tidak terkena sinar matahari dan dapat meningkatkan kelembaban. Meningkatnya kelembaban dapat menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit terutama yang disebabkan oleh cendawan.

Tanaman galur IPB015008 lebih tinggi dibandingkan dengan Gelora, Tit Super, Trisula dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Tombak. Tanaman galur IPB015002 lebih pendek dibandingkan dengan Tombak dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, dan Trisula. Tinggi tanaman pada galur IPB110005 lebih tinggi dibandingkan dengan Gelora, Tit Super, Trisula dan Lembang I. Tinggi tanaman pada galur IPB001004, IPB009002, IPB009003, IPB009004 dan IPB019015 tidak berbeda dengan Gelora, Tombak, Trisula, dan Lembang I (Tabel 5). Tinggi tanaman yang pendek dapat menyebabkan buah

22 mudah terkena percikan air dari tanah karena posisinya yang rendah. Percikan air dari tanah merupakan salah satu sumber penyakit, karena dapat membawa cendawan. Menurut Cerkauskas (2004), buah yang berada di dekat permukaan tanah dapat terinfeksi oleh cendawan Colletotrichum spp yang terbawa oleh percikan air hujan.

Tabel 5. Nilai Tengah Karakter Lebar Tajuk, Tinggi Tanaman, Tinggi Dikotomus dan Diameter Batang 15 Galur Cabai IPB dan 5 Varietas Pembanding

Genotipe Lebar Tajuk (cm) Tinggi Tanaman (cm) Tinggi Dikotomus (cm) Diameter Batang (mm) IPB110005 99. 67a 79. 03bd 23. 91bcd 11. 36c IPB120005 96. 96a 64. 73b 22. 60bcd 10. 89c IPB001004 94. 15c 66. 31b 22. 97bcd 10. 56cd IPB002003 98. 25a 81. 17abd 23. 35bcd 11. 35c IPB002005 91. 67c 63. 39bc 24. 10bcd 10. 72c IPB002046 97. 90a 59. 30c 19. 58cde 11. 79 IPB015002 85. 71c 50. 05ce 19. 49cde 10. 32cd IPB002001 91. 12c 52. 69ce 17. 55ace 10. 61cd IPB009002 94. 60c 66. 80b 22. 58bcd 10. 50cd IPB009003 91. 17c 67. 11b 27. 88abde 10. 88c IPB009004 89. 58c 71. 60b 26. 32abcd 10. 74c

IPB009015 85. 72c 81. 40abd 26. 96abcd 12. 69be

IPB009019 108. 10ab 87. 11abd 25. 42bcd 11. 80

IPB015008 98. 39a 94. 19abde 27. 36abde 10. 62cd

IPB019015 100. 01a 65. 89b 17. 82ace 12. 06e Gelora 79. 33 63. 44 22. 63 11. 71 Tit Super 86. 12 44. 17 17. 18 10. 52 Tombak 112. 18 80. 73 30. 49 13. 12 Trisula 96. 24 58. 70 15. 87 12. 42 Lembang I 101. 00 74. 94 24. 12 10. 24

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf a, b, c, d dan e berturut-turut berbeda nyata dengan Gelora, Tit Super, Tombak, Trisula dan Lembang I berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

Tinggi dikotomus pada galur yang diuji berkisar antara 17.55 – 27.88 cm. Galur IPB002001 memiliki tinggi dikotomus lebih rendah dibandingkan Gelora, Tombak, dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Tit Super dan Trisula. Galur IPB009003 memiliki tinggi dikotomus lebih tinggi dibandingkan Gelora, Tit Super, Trisula dan Lembang I, namun tidak lebih tinggi dibandingkan dengan Tombak. Tinggi dikotomus pada galur IPB110005 lebih tinggi dibandingkan

23 dengan Gelora, Tit Super dan Trisula. Tinggi dikotomus pada galur IPB001004, IPB002003, IPB002005, IPB009002, dan IPB009019 tidak berbeda dengan Gelora dan Lembang I (Tabel 5).

Diameter batang pada galur yang diuji berkisar antara 10.32 – 12.69 mm. Galur IPB009015 memiliki diameter batang lebih besar dibandingkan dengan Tit Super dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tombak dan Trisula. Galur IPB015002 memiliki diameter batang lebih kecil dibandingkan dengan Tombak, dan Trisula, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super dan Lembang I. Diameter batang pada galur IPB110005 lebih besar dibandingkan Tit Super dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Gelora dan Trisula. Diameter batang pada galur IPB002046 dan IPB009019 tidak berbeda dengan seluruh varietas pembanding (Tabel 5).

Panjang Daun dan Lebar Daun

Ukuran daun terdiri dari panjang dan lebar daun. Panjang daun pada galur yang diuji berkisar antara 8.91 – 12.21 cm. Galur IPB002001 memiliki panjang daun lebih kecil dibandingkan dengan Gelora dan Tombak, namun tidak berbeda dengan Tit Super, Trisula, dan Lembang I. Galur IPB009004 memiliki panjang daun lebih besar dibandingkan dengan Gelora, Tit Super, Trisula, dan Lembang I, namun tidak lebih besar dibandingkan dengan Tombak. Panjang daun pada galur IPB110005 lebih besar dibandingkan dengan Gelora, Tit Super, Trisula dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Tombak. Panjang daun pada galur IPB002005, IPB009002, IPB009003, dan IPB015008 tidak berbeda dengan Gelora, Trisula dan Lembang I (Tabel 6).

Lebar daun pada galur yang diuji berkisar antara 3.03 – 4.31 cm. Galur IPB002046 memiliki lebar daun lebih kecil dibandingkan dengan Tombak, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, Trisula, dan Lembang I. Galur IPB009004 memiliki lebar daun lebih besar dibandingkan dengan Gelora, Tit Super, Trisula dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Tombak. Lebar daun pada galur IPB110005 lebih besar dibandingkan dengan Gelora, Tit Super, Trisula dan Lembang I. Lebar daun pada galur IPB001004, IPB002003,

24 IPB002005, IPB015002, IPB009015, IPB009019, IPB015008, dan IPB019015, tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, dan Trisula (Tabel 6).

Tabel 6. Nilai Tengah Karakter Panjang Daun dan Lebar Daun 15 Galur Cabai IPB dan 5 Varietas Pembanding

Genotipe Panjang Daun

(cm) Lebar Daun (cm) IPB110005 11. 19bde 3. 75ce IPB120005 9. 34c 3. 18c IPB001004 10. 66bce 3. 66ce IPB002003 9. 24ac 3. 55ce IPB002005 10. 04bc 3. 90ce IPB002046 9. 45c 3. 03c IPB015002 9. 67c 3. 73ce IPB002001 8. 91ac 3. 94bce IPB009002 10. 12bc 3. 04c IPB009003 9. 95bc 4. 15bcde

IPB009004 12. 21abde 4. 31bcde

IPB009015 9. 26ac 3. 74ce IPB009019 11. 07be 3. 74ce IPB015008 9. 88bc 3. 79ce IPB019015 9. 23ac 3. 53ce Gelora 10. 74 3. 68 Tit Super 8. 31 3. 26 Tombak 12. 37 5. 15 Trisula 9. 70 3. 30 Lembang I 8. 94 2. 67

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf a, b, c, d dan e berturut-turut berbeda nyata dengan Gelora, Tit Super, Tombak, Trisula dan Lembang I berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

Bobot Buah, Panjang Buah, Diameter Buah, dan Tebal Daging Buah

Bobot buah pada galur yang diuji berkisar antara 7.41 – 13.08 g. Galur IPB009003 memiliki bobot buah lebih kecil dibandingkan dengan Tit Super, Tombak, Trisula, namun tidak berbeda dengan Gelora. Galur IPB009019 memiliki bobot buah lebih besar dibandingkan dengan Gelora dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Tit Super dan Trisula. Bobot buah pada galur IPB120005 lebih besar dibandingkan Gelora dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Tit Super. Bobot buah pada galur IPB110005, IPB002003, IPB002005, IPB009015 dan IPB019015 tidak berbeda dengan Gelora dan Tit Super. Bobot

25 buah pada galur IPB001004, IPB015002, IPB009002, IPB009004 dan IPB015008 tidak berbeda dengan Gelora (Tabel 7).

Panjang buah pada galur yang diuji berkisar antara 9.81 – 17.89 cm. Galur IPB009015 memiliki panjang buah lebih kecil dibandingkan dengan seluruh varietas pembanding. Galur IPB002046 memiliki panjang buah lebih besar dibandingkan dengan seluruh varietas pembanding. Panjang buah pada galur IPB120005 lebih besar dibandingkan Gelora, Tit Super dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Tombak dan Trisula. Panjang buah pada galur IPB110005, IPB002005, IPB009002, dan IPB009004 tidak berbeda dengan seluruh varietas pembanding. Panjang buah pada galur IPB002003, IPB015002, IPB002001, dan IPB019015 tidak berbeda dengan varietas Gelora, Tit Super, dan Lembang I (Tabel 7).

Tabel 7. Nilai Tengah Karakter Kuantitatif Buah Cabai pada 15 Galur Cabai IPB dan 5 Varietas Pembanding

Genotipe Bobot Buah (g) Panjang Buah (cm) Diameter Buah (mm) Tebal Daging Buah (mm)

IPB110005 8. 83cde 14. 20 14. 22abcde 1. 68

IPB120005 9. 98cde 14. 81ae 14. 65abcde 1. 74

IPB001004 8. 03bcde 11. 07bcd 13. 84bcde 1. 75

IPB002003 9. 12cde 12. 03cd 14. 57abcde 1. 62

IPB002005 10. 24cde 13. 10 14. 88acde 1. 93

IPB002046 11. 20ce 17. 89abcde 14. 20abcde 1. 99e

IPB015002 7. 99bcde 12. 20cd 12. 12bcde 1. 91

IPB002001 11. 28ce 11. 87cd 16. 65ace 2. 19e

IPB009002 8. 42bcde 13. 92 12. 72bcde 1. 57

IPB009003 7. 41bcde 10. 85bcd 11. 71bcde 1. 86

IPB009004 8. 47bcde 13. 53 11. 93bcde 1. 73

IPB009015 9. 01cde 9. 81abcde 15. 97ace 2. 26e

IPB009019 13. 08ace 17. 07abe 15. 97ace 2. 11e

IPB015008 8. 15bcde 10. 86bcd 15. 71ace 1. 62

IPB019015 9. 44cde 12. 46cd 19. 05ace 1. 54

Gelora 9. 18 12. 24 11. 41 2. 20

Tit Super 11. 03 13. 16 17. 29 1. 73

Tombak 21. 94 15. 06 21. 99 2. 28

Trisula 12. 57 15. 12 17. 75 1. 83

Lembang I 3. 15 12. 40 7. 12 1. 13

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf a, b, c, d dan e berturut-turut berbeda nyata dengan Gelora, Tit Super, Tombak, Trisula dan Lembang I berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

26 Diameter buah pada galur yang diamati berkisar 11.71 – 19.05 mm. Galur Galur IPB009003 memiliki diameter buah lebih kecil dibandingkan dengan Tit Super, Tombak, dan Trisula namun tidak berbeda dengan Gelora. Galur IPB019015 memiliki diameter buah lebih besar dibandingkan dengan Gelora dan Lembang I namun tidak berbeda dengan Tit Super dan Trisula. Diameter buah pada galur IPB110005 dan IPB120005 lebih besar dibandingkan dengan varietas Gelora dan Lembang I. Diameter buah pada galur IPB001004, IPB015002, IPB009002, dan IPB009004 tidak berbeda dengan Gelora. Diameter buah pada IPB002001, IPB009015, IPB009019 dan IPB015008 tidak berbeda dengan Tit Super dan Trisula (Tabel 7).

Tebal daging buah pada galur yang diuji berkisar antara 1.54 – 2.26 mm. Galur IPB019015 memiliki tebal daging buah lebih kecil dibandingkan dengan Gelora, Tit Super, Tombak dan Trisula, namun tidak lebih kecil dibandingkan Lembang I. Galur IPB009015 memiliki tebal daging buah lebih besar dibandingkan dengan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, Tombak dan Trisula. Tebal daging buah pada galur IPB120005 lebih besar dibandingkan Tit Super dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tombak, dan Trisula. Tebal daging buah pada galur IPB002046, IPB002001 dan IPB009019 tidak berbeda dengan varietas Gelora, Tit Super, Trisula, dan Lembang I. Tebal daging buah pada galur IPB110005, IPB001004, IPB002003, IPB002005, IPB015002, IPB009002, IPB009003, IPB009004, dan IPB015008 tidak berbeda dengan seluruh varietas pembanding (Tabel 7).

Kadar Capsaicin

Capsaicin merupakan salah satu karakter biokimia cabai yang berperan dalam menentukan rasa pedas (Greenleaf , 1986). Semakin tinggi kadar capsaicin, maka akan semakin tinggi tingkat kepedasannya. Galur IPB002046 memiliki kadar capsaicin paling rendah dibandingkan dengan Lembang I, namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan Gelora, Tit Super, Tombak dan Trisula. Galur IPB019015 memiliki kadar capsaicin lebih tinggi dibandingkan dengan seluruh varietas pembanding. Galur IPB110005 dan IPB120005 memiliki kadar capsaicin lebih tinggi dibandingkan dengan seluruh varietas pembanding. Kadar capsaicin

27 pada galur IPB001004, IPB002003, IPB009003, IPB009004, IPB009015, dan IPB015008 tidak berbeda dengan varietas Lembang I (Tabel 8).

Tabel 8. Kadar Capsaicin 15 Galur Cabai IPB dan 5 Varietas Pembanding

Genotipe Kadar Capsaicin

(ppm) IPB110005 987. 15abcde IPB120005 1241. 69abcde IPB001004 911. 25abcd IPB002003 859. 73abcd IPB002005 948. 20abcde IPB002046 617. 95abcde IPB015002 1117. 92abcde IPB002001 781. 81abcde IPB009002 966. 64abcde IPB009003 853. 60abcd IPB009004 861. 46abcd IPB009015 906. 35abcd IPB009019 1052. 84abcde IPB015008 829. 77abcd IPB019015 1340. 99abcde Gelora 195. 46 Tit Super 184. 35 Tombak 150. 88 Trisula 238. 81 Lembang I 863. 97

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf a, b, c, d dan e berturut-turut berbeda nyata dengan Gelora, Tit Super, Tombak, Trisula dan Lembang I berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

Jumlah Buah per Tanaman, Bobot Buah Total per Tanaman, dan Produktivitas

Karakter jumlah buah yang diamati merupakan akumulasi dari jumlah buah per tanaman selama delapan minggu panen. Galur IPB009019 memiliki jumlah buah lebih sedikit dibandingkan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, Tombak dan Trisula. Galur IPB001004 dan IPB110005 memiliki jumlah buah lebih banyak dibandingkan dengan Gelora, Tit Super, Tombak dan Trisula, namun tidak berbeda dengan Lembang I (Tabel 9).

Karakter bobot total yang diamati merupakan akumulasi dari jumlah bobot buah per tanaman selama delapan minggu panen. Bobot total pada galur yang

28 diuji berkisar antara 580.54 -912.19 g. Galur IPB015002 memiliki bobot buah total per tanaman lebih kecil dibandingkan Tombak, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, Trisula, dan Lembang I. Galur IPB019015 memiliki bobot buah total per tanaman lebih besar dibandingkan dengan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, Tombak dan Trisula. Bobot buah total per tanaman pada galur IPB110005 dan IPB120005 lebih besar dibandingkan dengan Gelora, Tit Super, dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Tombak dan Trisula (Tabel 9). Menurut hasil penelitian Mastaufan (2011), galur IPB009019 memiliki hasil yang tinggi, dalam hal bobot buah total per tanaman pada musim tanam sebelumnya. Sama halnya dengan penelitian ini, galur IPB009019 memiliki bobot buah total per tanaman yang tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa galur IPB009019 memiliki daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan Bogor pada dua musim tanam yang berbeda.

Tabel 9. Nilai Tengah Karakter Produksi pada 15 Galur Cabai IPB dan 5 Varietas Pembanding

Genotipe Jumlah Buah

per Tanaman

Bobot Buah Total per Tanaman (g) Produktivitas (ton/ha) IPB110005 121. 42abcd 767. 62e 24. 56e IPB120005 77. 78e 742. 15e 23. 75e IPB001004 108. 14abcd 794. 73e 25. 43e IPB002003 86. 89bce 672. 41 21. 52 IPB002005 80. 56ce 695. 66 22. 26 IPB002046 70. 50e 813. 50e 26. 03e IPB015002 86. 05bce 580. 54c 18. 58c IPB002001 68. 92e 732. 36e 23. 43e IPB009002 92. 00bce 706. 75 22. 62 IPB009003 99. 50abc 632. 01 20. 22 IPB009004 99. 25abc 629. 54 20. 14 IPB009015 103. 81abcd 739. 71e 23. 67e IPB009019 68. 55e 854. 68e 27. 35e IPB015008 73. 41e 630. 53 20. 18 IPB019015 106. 28abcd 912. 19e 29. 19e Gelora 64. 72 634. 66 20. 31 Tit Super 52. 42 648. 00 20. 74 Tombak 47. 81 937. 74 30. 01 Trisula 68. 33 813. 37 26. 03 Lembang I 126. 19 389. 98 12. 48

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf a, b, c, d dan e berturut-turut berbeda nyata dengan Gelora, Tit Super, Tombak, Trisula dan Lembang I berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

29 Produktivitas pada galur yang diamati berkisar antara 18.58 – 29.19 ton/ha. Galur IPB015002 memiliki produktivitas lebih rendah dibandingkan Tombak, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, Trisula, dan Lembang I. Galur IPB019015 memiliki produktivitas lebih tinggi dibandingkan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, Tombak dan Trisula. Produktivitas pada galur IPB110005 dan IPB120005 lebih besar dibandingkan dengan Gelora, Tit Super, dan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Tombak dan Trisula (Tabel 9). Menurut hasil penelitian Mastaufan (2011), galur IPB009019 memiliki produktivitas yang tinggi pada musim tanam sebelumnya. Sama halnya dengan penelitian ini, galur IPB009019 memiliki produktivitas yang tinggi.

Galur IPB110005 (cabai semi keriting) memiliki daya hasil yang baik dilihat dari karakter jumlah buah per tanaman, bobot buah total per tanaman dan produktivitas. Jumlah buah per tanaman yang dimiliki galur IPB110005 lebih besar dibandingkan dengan seluruh varietas pembanding golongan cabai besar (Gelora, Tit Super, Tombak, Trisula), dan hampir mendekati jumlah buah varietas pembanding golongan cabai keriting (Lembang I). Bobot buah total per tanaman dan produktivitas yang dimiliki galur IPB110005 lebih besar dibandingkan dengan dua varietas pembanding golongan cabai besar (Gelora, Tit Super) dan varietas pembanding golongan cabai keriting (Lembang I).

Karakter Kualitatif

Karakter kualitatif diamati pada bagian kanopi, batang, daun, bunga dan buah. Seluruh karakter kualitatif yang diamati pada masing-masing galur dan varietas pembanding dapat dilihat pada Lampiran 21.

Karakter bentuk kanopi dibedakan menjadi tegak, menyebar, dan kompak. Galur IPB110005, IPB002003, IPB009019, dan IPB015008 memiliki kanopi yang berbentuk tegak. Kanopi galur IPB015002 memiliki kesamaan dengan varietas Tit Super dan Trisula yaitu berbentuk menyebar. Galur lainnya memiliki kesamaan bentuk kanopi dengan varietas Gelora, Tombak, dan Lembang I, yaitu berbentuk kompak (Tabel 10).

30 Karakter pada batang yang diamati yaitu bentuk dan warnanya. Seluruh galur yang diuji memiliki batang yang berbentuk bulat, sama seperti seluruh varietas pembanding. Warna batang diamati saat tanaman masih berada di pembibitan. Seluruh galur yang diamati memiliki batang berwarna hijau sama seperti seluruh varietas pembanding (Tabel 10).

Tabel 10. Karakter Bentuk Kanopi, Bentuk Batang, Warna Batang, Bentuk Daun, Warna Daun 15 Galur Cabai IPB dan 5 Varietas Pembanding

Genotipe Bentuk Kanopi Bentuk

batang

Warna batang

Bentuk

daun Warna daun

IPB110005 Tegak Bulat Hijau Oval Hijau

IPB120005 Kompak Bulat Hijau Lanset Hijau

IPB001004 Kompak Bulat Hijau Oval Hijau Muda

IPB002003 Tegak Bulat Hijau Oval Hijau

IPB002005 Kompak Bulat Hijau Oval Hijau

IPB002046 Kompak Bulat Hijau Lanset Hijau

IPB015002 Menyebar Bulat Hijau Oval Hijau Muda

Dokumen terkait