• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Subjek

Subjek penelitian ini adalah siswa/i SMP Negeri 09 Bekasi yang duduk dibangku kelas VII dan VIII yang dipilih secara random sampling. Subjek dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan jenis transportasi ke sekolah, yaitu kelompok subjek jalan kaki, sepeda dan pasif (motor/angkutan umum). Karakteristik subjek merupakan suatu gambaran mengenai subjek meliputi ciri-ciri fisik maupun sosial. Karakteristik subjek meliputi usia, jenis kelamin, uang saku, berat badan, tinggi badan, dan jarak tempuh. Sebaran subjek berdasarkan karakteristik dan jenis transportasi secara lengkap disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 Sebaran subjek berdasarkan karakteristik dan jenis transportasi

Karakteristik subjek Jalan kaki Sepeda Pasif Total

n % n % n % n % Usia 10-12 tahun 6 40.0 10 76.9 6 40.0 22 51.2 13-15 tahun 9 60.0 3 23.1 9 60.0 21 48.8 Total 15 100.0 13 100.0 15 100.0 43 100.0 Jenis kelamin Laki-laki 7 46.7 8 61.5 7 46.7 22 51.2 Perempuan 8 53.3 5 38.5 8 53.3 21 48.8 Total 15 100.0 13 100.0 15 100.0 43 100.0

Tabel 6 Sebaran subjek berdasarkan karakteristik dan jenis transportasi (lanjutan)

Karakteristik subjek Jalan kaki Sepeda Pasif Total

n % n % n % n % Uang saku (Rp) ≤ 10 000 13 86.7 12 92.3 8 53.3 33 76.7 10 001-15 000 2 13.3 1 7.7 4 26.7 7 16.3 ≥ 15 001 0 0.0 0 0.0 3 20.0 3 7.0 Total 15 100.0 13 100.0 15 100.0 43 100.0 Berat badan (kg) ≤ 35 1 6.6 3 23.1 4 26.7 8 18.6 35.1-45 10 66.7 6 46.1 7 46.6 23 53.5 ≥ 45.1 4 26.7 4 30.8 4 26.7 12 27.9 Total 15 100.0 13 100.0 15 100.0 43 100.0 Tinggi badan (cm) ≤ 145 2 13.3 3 23.1 4 26.7 9 21.0 145.1-155 8 53.4 7 53.8 6 40.0 21 48.8 ≥ 155.1 5 33.3 3 23.1 5 33.3 13 30.2 Total 15 100.0 13 100.0 15 100.0 43 100.0 Jarak tempuh (m) ≤ 1 000 13 86.7 2 15.4 0 0.0 15 34.9 10 001-3 000 2 13.3 4 30.8 2 13.3 8 18.6 ≥ 3 001 0 0.0 7 53.8 13 86.7 20 46.5 Total 15 100.0 13 100.0 15 100.0 43 100.0 Usia

Secara keseluruhan sebaran umur subjek berkisar antara 12-14 tahun dengan rata-rata 12.6±0.7 tahun. Seluruh subjek tergolong dalam kelompok remaja. Menurut Depkes (2005), masa remaja merupakan suatu proses tumbuh kembang yang berkesinambungan, yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa muda. Batasan usia remaja ialah 10-19 tahun (WHO 2014).

Pengkategorian usia menjadi 10-12 tahun dan 13-15 tahun dilakukan berdasarkan rentang usia dalam Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013 dan pedoman Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar usia subjek kelompok jalan kaki dan pasif berada pada rentang usia 13-15 tahun (60.0%) tepatnya 13 tahun. Hal ini berbeda dengan kelompok sepeda, sebagian besar usia subjek kelompok sepeda berada pada rentang usia 10-12 tahun (76.9%) tepatnya 10-12 tahun.

Jenis Kelamin

Jenis kelamin dapat berpengaruh terhadap pengeluaran energi dan tingkat kebugaran subjek. Berdasarkan tabel di atas, jenis kelamin kelompok jalan kaki dan pasif didominasi oleh perempuan (53.3%). Hal ini berbeda dengan kelompok sepeda, sebagian besar didominasi oleh laki-laki (61.5%). Pada kelompok sepeda, perbandingan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan sangatlah jauh berbeda. Hal ini dikarenakan memang kondisi sesungguhnya di sekolah tersebut dalam penggunaan sepeda sebagai alat transportasi ke sekolah lebih umum digunakan oleh subjek laki-laki daripada perempuan.

13

Uang Saku

Uang saku yang diberikan orang tua kepada anak sekolah biasanya digunakan untuk keperluan membeli makanan, minuman, transportasi, dan kepentingan lainnya. Secara keseluruhan sebaran uang saku subjek berkisar antara Rp5 000-Rp20 000 dengan rata-rata Rp10 300±3 718.

Berdasarkan tabel di atas juga dapat diketahui bahwa rentang uang saku yang berkisar ≤ Rp10 000 sebagian besar secara berurutan dimiliki oleh subjek kelompok sepeda (92.3%), jalan kaki (86.7%) dan pasif (53.3%). Khusus pada kelompok pasif, rentang uang saku yang berkisar Rp10 001-Rp15 000 termasuk paling tinggi yaitu 26.7% bahkan ≥Rp15 001 sebesar 20% dibanding lainnya.

Rata-rata uang saku subjek kelompok pasif lebih besar (Rp12 300±4 399) daripada kelompok jalan kaki (Rp9 267±3 105) dan sepeda (Rp9 153±2 640). Hal ini dapat dikarenakan uang saku pada kelompok pasif digunakan untuk membeli bensin motor dan membayar ongkos angkutan umum.

Berat dan Tinggi Badan

Secara keseluruhan sebaran berat badan subjek berkisar antara 25.6-70.0 kg dengan rata-rata 42.4±9.8 kg. Kisaran berat badan subjek kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif berturut-turut 30.9-60.4 kg, 25.6-70.0 kg dan 26.7-62.0 kg. Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar berat badan subjek berada pada rentang 35.1–45 kg untuk semua kelompok. Rata-rata berat badan subjek kelompok pasif lebih kecil (40.4±10.2 kg) daripada subjek kelompok sepeda (43.1±11.4 kg) dan jalan kaki (43.7±8.1 kg). Adanya kelebihan maupun kekurangan berat badan dari standar dapat mempengaruhi status gizi ideal. Menurut AKG (2013), berat badan ideal anak laki-laki usia 10-12 tahun ialah 34 kg dan usia 13-15 tahun ialah 46 kg. Kemudian, berat badan ideal anak perempuan usia 10-12 tahun ialah 36 kg dan usia 13-15 tahun ialah 46 kg.

Secara keseluruhan sebaran tinggi badan subjek berkisar antara 135.0-168.7 cm dengan rata-rata 150.9±7.3 cm. Kisaran tinggi badan subjek kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif berturut-turut 135.0-168.7 cm, 139.0-166.4 cm dan 136.8-162.0 cm. Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar tinggi badan subjek berada pada rentang 145.1–155 cm untuk semua kelompok. Rata-rata tinggi badan subjek kelompok jalan kaki lebih tinggi (152.2±7.2 cm) daripada subjek kelompok pasif (150.3±7.8 cm) dan sepeda (150.4±7.3 cm). Adanya kelebihan maupun kekurangan tinggi badan dari standar dapat mempengaruhi status gizi ideal. Menurut AKG (2013), tinggi badan ideal anak laki-laki usia 10-12 tahun ialah 142 cm dan usia 13-15 tahun ialah 158 cm. Kemudian, tinggi badan ideal anak perempuan usia 10-12 tahun ialah 145 cm dan usia 13-15 tahun ialah 155 cm.

Jarak Tempuh

Secara keseluruhan sebaran jarak tempuh subjek berkisar antara 800-14 000 m dengan rata-rata 3 358±2 727 m. Kisaran jarak tempuh subjek kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif berturut-turut 800-1 600 m, 1 000-4 000 m dan 3 000-14 000 m. Berdasarkan tabel di atas, jarak tempuh sebagian besar kelompok jalan

kaki berada dalam rentang ≤ 1 000 m sebanyak 86.7%, sedangkan kelompok sepeda dan pasif berada pada rentang ≥ 3 000 m sebanyak 53.8% dan 86.7%. Rata-rata jarak tempuh subjek kelompok pasif lebih jauh (5 933±2 840 m) daripada subjek kelompok jalan kaki (1 027±212 m) dan sepeda (3 077±1 188 m).

Perbedaan jarak tempuh yang cukup jauh antar ketiga kelompok pada penelitian ini menjadi hal yang wajar. Menurut Chillon et al (2014), faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis transportasi ke sekolah yaitu jarak dari ke sekolah, kekhawatiran orangtua (persepsi) akan keamanan sang anak dan kondisi cuaca.

Status Gizi

Riyadi (2007), mendefinisikan status gizi sebagai keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi makanan. Ukuran fisik seseorang sangat erat hubungannya dengan status gizi, oleh sebab itu antropometri diakui sebagai indikator yang baik dan dapat diandalkan dalam penentuan status gizi.

Gibson (2005) menyatakan bahwa pada anak-anak indeks antropometri yang sering digunakan adalah berat badan menurut umur (BB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dan tinggi badan menurut umur (TB/U). Menurut WHO (2007) pengukuran status gizi pada anak usia 5 hingga 19 tahun sudah tidak menggunakan indikator BB/TB akan tetapi menggunakan indeks massa tubuh berdasarkan umur (IMT/U). Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan cara yang lebih dianjurkan untuk menentukan status gizi kurus, normal atau gemuk pada seseorang. Sebaran subjek berdasarkan status gizi disajikan dalam Tabel 7.

Tabel 7 Sebaran subjek berdasakan kategori status gizi (IMT)

Status Gizi J. Kaki Sepeda Pasif p value

n % n % n % Kurus 0 0 1 7.7 3 20.0 0.608 Normal 12 80.0 9 69.2 9 60.0 Gemuk 3 20.0 3 23.1 3 20.0 Total 15 100 13 100 15 100

Berdasarkan Tabel 7 di atas, status gizi kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif tersebar pada kategori kurus, normal, dan gemuk. Sebagian besar subjek memiliki status gizi normal pada kelompok jalan kaki (80%), sepeda (69.2%) dan pasif (60%). Rata-rata IMT pada kelompok jalan kaki adalah 18.8±2.7, kelompok sepeda 18.9±4.0, dan kelompok pasif 17.7±3.5. Hasil uji beda One-Way ANOVA menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan IMT yang nyata antara ketiga kelompok (p>0.05). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andersen et al (2009). Penelitian tersebut menunjukan tidak ada perbedaan tinggi badan, berat badan dan IMT berdasarkan jenis transportasi mereka ke sekolah. Status gizi yang homogen di mana sebagian besar masuk ke dalam kategori normal, dimungkinkan menjadi alasan tidak adanya perbedaan status gizi antara ketiga kelompok.

Adapun rata-rata IMT per jenis kelamin yaitu pada laki-laki adalah 20.1±3.3 kg/m2 kelompok jalan kaki, 19.4±4.8 kg/m2 kelompok sepeda dan 18.6±4.2 kg/m2 kelompok pasif. Rata-rata IMT pada perempuan adalah 17.7±1.5 kg/m2 kelompok jalan kaki, 18.2±2.6 kg/m2 kelompok sepeda dan 16.9±2.9 kg/m2 kelompok pasif. Hasil uji beda T-Test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan IMT yang nyata antara jenis kelamin (p>0.05). Nilai p value pada kelompok jalan kaki (0.118), kelompok sepeda (0.577), dan kelompok pasif (0.406).

15

Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik adalah suatu rangkaian gerak tubuh yang menggunakan tenaga atau energi. Setiap kegiatan fisik menentukan energi yang berbeda menurut lamanya intensitas dan sifat kerja otot (FKM-UI 2007). Menurut WHO (2007), aktivitas fisik subjek sekolah dibagi atas beberapa bagian, yaitu tidur, waktu sekolah, waktu luang, mengerjakan tugas, melakukan perjalanan ke sekolah, dan berolahraga. Lamanya perjalanan ke sekolah tentu tergantung dari bagaimana cara dia menuju ke sekolah. Menurut Ostergaard et al.(2013) saat ini berbagai cara transportasi anak-anak dan remaja menuju ke sekolah terdiri menjadi 2 kelompok yaitu transportasi aktif (berjalan kaki dan bersepeda) dan transportasi pasif (berkendara). Sebaran subjek berdasarkan aktivitas fisik disajikan dalam Tabel 8.

Tabel 8 Sebaran subjek berdasarkan kategori aktivitas fisik

Aktivitas Fisik J. Kaki Sepeda Pasif p value

n % n % n %

Sangat Ringan 9 60.0 4 30.8 10 66.7

0.146

Ringan 6 40.0 9 69.2 3 33.3

Total 15 100 13 100 15 100

Berdasarkan Tabel 8 di atas, aktivitas fisik kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif tersebar pada kategori sangat ringan dan ringan. Rendahnya aktivitas fisik subjek didukung dengan hasil Riskesdas (2013) yang menyatakan proporsi penduduk ≥10 tahun berdasarkan aktivitas sedentari menurut karakteristik kelompok umur 10-14 tahun yaitu sebanyak 28.2% melakukan aktivitas sedentari <3 jam, 42.7% melakukan aktivitas sedentari 3-5.9 jam, dan 29.1% melakukan aktivitas sedentari ≥6 jam.

Sebagian besar subjek memiliki aktivitas fisik sangat ringan pada kelompok jalan kaki (60%) dan pasif (66.7%), sedangkan pada kelompok sepeda sebanyak 69.2% memiliki aktivitas fisik ringan. Rata-rata nilai PAL pada kelompok jalan kaki adalah 1.4±0.1, kelompok sepeda 1.6±0.2, dan kelompok pasif 1.4±0.1. Hasil uji beda Kruskal Wallis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan aktivitas fisik yang nyata antara ketiga kelompok (p>0.05). Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Schoeppe et al (2012). Penelitian tersebut menunjukan bahwa anak yang berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah memiliki tingkat aktifitas fisik lebih tinggi daripada anak yang menaiki mobil atau bus.

Adapun rata-rata nilai PAL per jenis kelamin yaitu pada laki-laki adalah 1.39±0.09 kelompok jalan kaki, 1.50±0.17 kelompok sepeda dan 1.37±0.09 kelompok pasif. Rata-rata nilai PAL pada perempuan adalah 1.35±0.06 kelompok jalan kaki, 1.39±0.06 kelompok sepeda dan 1.39±0.13 kelompok pasif. Hasil uji beda T-Test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nilai PAL yang nyata antara jenis kelamin (p>0.05). Nilai p value pada kelompok jalan kaki (0.323), kelompok sepeda (0.138), dan kelompok pasif (0.753).

Tidak adanya perbedaan aktifitas fisik di antara ketiga kelompok mungkin dikarenakan sebagian besar aktivitas subjek dalam sehari-hari ialah sama, yaitu belajar di sekolah dari pukul 13.00 sampai 17.00 WIB, kemudian mengerjakan pekerjaan rumah di malam hari, tidur malam dan bermain keesokan pagi harinya. Khusus untuk aktivitas perjalanan ke dan dari sekolah menggunakan berbagai jenis transportasi ialah hanya sebagian kecil dari waktu 24 jam sehari.

Tingkat Kecukupan Zat Gizi

Angka Kecukupan Gizi (AKG) merupakan suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan usia, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktifitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. AKG digunakan sebagai acuan untuk menentukan Tingkat Kecukupan Gizi (TKG) subjek. Adapun TKG yang dihitung pada penelitian ini terdiri dari Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Kalsium, Zat Besi, Vitamin B1 dan C.

Tingkat Kecukupan Energi

Subjek penelitian berada dalam 2 golongan usia pada tabel Angka Kecukupan Gizi (2013). Angka Kecukupan Energi (AKE) subjek usia 10-12 tahun untuk laki-laki adalah 2100 kkal per hari dan perempuan adalah 2000 kkal per hari. Subjek dengan usia 13-15 tahun untuk laki-laki memiliki AKE sebesar 2475 kkal per hari dan perempuan adalah 2125 kkal per hari. Sebaran subjek berdasarkan tingkat kecukupan energi disajikan dalam Tabel 9.

Tabel 9 Sebaran subjek berdasarkan kategori tingkat kecukupan energi Tingkat Kecukupan

Energi

J. Kaki Sepeda Pasif

p value n % n % n % Def. Berat 0 0 3 23.1 3 20.0 0.361 Def. Sedang 6 40.0 1 7.7 0 0 Def. Ringan 4 26.7 4 30.8 2 13.3 Normal 3 20.0 3 23.1 4 26.7 Lebih 2 13.3 2 15.3 6 40.0 Total 15 100 13 100 15 100

Berdasarkan Tabel 9, sebagian besar tingkat kecukupan energi kelompok jalan kaki masuk dalam kategori defisit sedang (40%), kelompok sepeda masuk dalam kategori defisit ringan (30.8%) sedangkan kelompok pasif masuk dalam kategori normal (26.7%) dan lebih (40%). Rata-rata asupan energi subjek kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 2075±473.8 kkal per hari, 2071±382.7 kkal per hari dan 2065±490 kkal per hari. Hasil uji beda Kruskal Wallis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecukupan energi yang nyata antara ketiga kelompok (p>0.05).

Adapun rata-rata asupan energi subjek per jenis kelamin yaitu subjek laki-laki kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 2272±491.1 kkal per hari, 2029±313.4 kkal per hari dan 1746±766.0 kkal per hari. Rata-rata asupan energi subjek perempuan kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 1882±592.1 kkal per hari, 2078±341.8 kkal per hari dan 2194±493.2 kkal per hari. Hasil uji beda T-Test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecukupan energi yang nyata antara jenis kelamin (p>0.05). Nilai p value pada kelompok jalan kaki (0.245), kelompok sepeda (0.735), dan kelompok pasif (0.165).

Menurut Contento (2011) faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan adalah preferensi, kebiasaan, ketersediaan, tradisi, budaya, dan pendapatan. Kecenderungan asupan energi yang sama antara ketiga kelompok kemungkinan disebabkan karena ketiga kelompok cenderung memiliki tingkat uang saku untuk jajan dan lokasi membeli jajanan yang sama sehingga akses dan daya beli terhadap pangan relatif sama dan konsumsinya cenderung tidak berbeda.

17

Tingkat Kecukupan Protein

Subjek penelitian berada dalam 2 golongan usia pada tabel Angka Kecukupan Gizi (2013). Angka Kecukupan Protein (AKP) subjek usia 10-12 tahun untuk laki-laki adalah 56 gram per hari dan perempuan adalah 60 gram per hari. Subjek dengan usia 13-15 tahun untuk laki-laki memiliki AKP sebesar 72 gram per hari dan perempuan adalah 69 gram per hari. Sebaran subjek berdasarkan tingkat kecukupan protein disajikan dalam Tabel 10.

Tabel 10 Sebaran subjek berdasarkan kategori tingkat kecukupan protein Tingkat Kecukupan

Protein

J. Kaki Sepeda Pasif

p value n % n % n % Def. Berat 9 60.0 6 46.1 7 46.7 0.423 Def. Sedang 3 20.0 3 23.1 0 0 Def. Ringan 0 0 3 23.1 2 13.3 Normal 2 13.3 0 0 4 26.7 Lebih 1 6.7 1 7.7 2 13.3 Total 15 100 13 100 15 100

Berdasarkan Tabel 10, sebagian besar tingkat kecukupan protein kelompok jalan kaki masuk dalam kategori defisit sedang (40%), kelompok sepeda masuk dalam kategori defisit ringan (30.8%) sedangkan kelompok pasif masuk dalam kategori normal (26.7%) dan lebih (40%). Rata-rata asupan protein subjek kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 47.2±13.3 gram per hari, 47.8±9.7 gram per hari dan 50.9±17.9 gram per hari. Hasil uji beda Kruskal Wallis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecukupan protein yang nyata antara ketiga kelompok (p>0.05).

Adapun rata-rata asupan protein subjek per jenis kelamin yaitu subjek laki-laki kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 51±7.8 gram per hari, 47±8.5 gram per hari dan 39±15.2 gram per hari. Rata-rata asupan protein subjek perempuan kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 44±21.5 gram per hari, 49±12.8 gram per hari dan 58±22.9 gram per hari. Hasil uji beda T-Test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecukupan protein yang nyata antara jenis kelamin (p>0.05). Nilai p value pada kelompok jalan kaki (0.345), kelompok sepeda (0.830), dan kelompok pasif (0.202).

Tingkat Kecukupan Lemak

Subjek penelitian berada dalam 2 golongan usia pada tabel Angka Kecukupan Gizi (2013). Angka kecukupan lemak subjek usia 10-12 tahun untuk laki-laki adalah 70 gram per hari dan perempuan adalah 67 gram per hari. Subjek dengan usia 13-15 tahun untuk laki-laki memiliki angka kecukupan lemak sebesar 83 gram per hari dan perempuan adalah 71 gram per hari. Sebaran subjek berdasarkan tingkat kecukupan lemak disajikan dalam Tabel 11.

Tabel 11 Sebaran subjek berdasarkan kategori tingkat kecukupan lemak Tingkat Kecukupan

Lemak

J. Kaki Sepeda Pasif

p value n % n % n % Kurang 7 46.7 6 46.2 8 53.3 0.423 Normal 3 20.0 6 46.2 1 6.7 Lebih 5 33.3 1 7.6 6 40.0 Total 15 100 13 100 15 100

Berdasarkan Tabel 11, sebagian besar tingkat kecukupan lemak kelompok jalan kaki dan pasif masuk dalam kategori kurang (46.7% dan 53.3%), sedangkan kelompok sepeda masuk dalam kategori normal (46.2%) dan kurang (46.2%). Rata-rata asupan lemak subjek kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 58.9±28.4 gram per hari, 57.8±11.3 gram per hari dan 59.9±24.8 gram per hari. Hasil uji beda Kruskal Wallis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecukupan lemak yang nyata antara ketiga kelompok (p>0.05).

Adapun rata-rata asupan lemak subjek per jenis kelamin yaitu subjek laki-laki kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 80±33.6 gram per hari, 57±22.3 gram per hari dan 59±29.7 gram per hari. Rata-rata asupan lemak subjek perempuan kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 47±29.1 gram per hari, 59±19.5 gram per hari dan 54±27.7 gram per hari. Hasil uji beda T-Test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecukupan lemak yang nyata antara jenis kelamin (p>0.05). Nilai p value pada kelompok sepeda (0.512) dan kelompok pasif (0.831), kecuali pada kelompok jalan kaki (0.039).

Tingkat Kecukupan Karbohidrat

Subjek penelitian berada dalam 2 golongan usia pada tabel Angka Kecukupan Gizi (2013). Angka kecukupan karbohidrat subjek usia 10-12 tahun untuk laki-laki adalah 289 gram per hari dan perempuan adalah 275 gram per hari. Subjek dengan usia 13-15 tahun laki-laki memiliki angka kecukupan karbohidrat sebesar 340 gram per hari dan perempuan adalah 292 gram per hari. Sebaran subjek berdasarkan tingkat kecukupan karbohidrat disajikan dalam Tabel 12.

Tabel 12 Sebaran subjek berdasarkan kategori tingkat kecukupan karbohidrat Tingkat Kecukupan

Karbohidrat

J. Kaki Sepeda Pasif

p value n % n % n % Kurang 4 26.7 7 53.8 3 20.0 0.441 Normal 6 40.0 3 23.1 4 26.7 Lebih 5 33.3 3 23.1 8 53.3 Total 15 100 13 100 15 100

Berdasarkan Tabel 12, sebagian besar tingkat kecukupan karbohidrat kelompok jalan kaki masuk dalam kategori normal (40%), kelompok sepeda masuk dalam kategori kurang (53.8%), dan kelompok pasif masuk dalam kategori lebih (53.3%). Rata-rata asupan karbohidrat subjek kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 330±70 gram per hari, 341.4±90.2 gram per hari dan 337.1±97.1 gram per hari. Hasil uji beda Kruskal Wallis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecukupan karbohidrat yang nyata antara ketiga kelompok (p>0.05).

Adapun rata-rata asupan karbohidrat subjek per jenis kelamin yaitu subjek laki-laki kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 357±88.9 gram per hari, 345±68.1 gram per hari dan 260±135.1 gram per hari. Rata-rata asupan karbohidrat subjek perempuan kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 304±91.2 gram per hari, 329±99.5 gram per hari dan 379±78.3 gram per hari. Hasil uji beda T-Test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecukupan karbohidrat yang nyata antara jenis kelamin (p>0.05). Nilai p value pada kelompok jalan kaki (0.281) dan kelompok sepeda (0.277), kecuali pada kelompok pasif (0.041).

19

Tingkat Kecukupan Kalsium

Subjek penelitian berada dalam 2 golongan usia pada tabel Angka Kecukupan Gizi (2013). Angka kecukupan kalsium subjek usia 10-12 tahun untuk laki-laki dan perempuan adalah 1200 mg per hari. Subjek dengan usia 13-15 tahun untuk laki-laki dan perempuan memiliki angka kecukupan kalsium sebesar 1200 mg per hari. Sebaran subjek berdasarkan tingkat kecukupan kalsium disajikan dalam Tabel 13.

Tabel 13 Sebaran subjek berdasarkan kategori tingkat kecukupan kalsium Tingkat Kecukupan

Kalsium

J. Kaki Sepeda Pasif

p value n % n % n % Cukup 0 0 0 0 0 0 0.222 Kurang 15 100 13 100 15 100 Total 15 100 13 100 15 100

Berdasarkan Tabel 13, tingkat kecukupan kalsium semua kelompok masuk kategori kurang. Rata-rata asupan kalsium subjek kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 201.3±89.2 mg per hari, 146.9±54.4 mg per hari dan 188.3±141.5 mg per hari. Hasil uji beda Kruskal Wallis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecukupan kalsium yang nyata antara ketiga kelompok (p>0.05).

Adapun rata-rata asupan kalsium subjek per jenis kelamin yaitu subjek laki-laki kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 179±130.5 mg per hari, 134±58.1 mg per hari dan 106±50.1 mg per hari. Rata-rata asupan kalsium subjek perempuan kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 176±50.0 mg per hari, 181±84.9 mg per hari dan 251±250 mg per hari. Hasil uji beda T-Test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecukupan kalsium yang nyata antara jenis kelamin (p>0.05). Nilai p value pada kelompok jalan kaki (0.764), kelompok sepeda (0.542), dan kelompok pasif (0.127).

Tingkat Kecukupan Zat Besi

Subjek penelitian berada dalam 2 golongan usia pada tabel Angka Kecukupan Gizi (2013). Angka kecukupan zat besi subjek usia 10-12 tahun untuk laki-laki adalah 13 mg per hari dan perempuan adalah 20 mg per hari. Subjek dengan usia 13-15 tahun untuk laki-laki memiliki angka kecukupan zat besi sebesar 19 mg per hari dan perempuan adalah 26 mg per hari. Sebaran subjek berdasarkan tingkat kecukupan zat besi disajikan dalam Tabel 14.

Tabel 14 Sebaran subjek berdasarkan kategori tingkat kecukupan zat besi Tingkat Kecukupan

Zat Besi

J. Kaki Sepeda Pasif

p value n % n % n % Cukup 2 13.3 3 23.1 1 6.7 0.026 Kurang 13 86.7 10 76.9 14 93.3 Total 15 100 13 100 15 100

Berdasarkan Tabel 14, sebagian besar tingkat kecukupan zat besi semua kelompok masuk kategori kurang. Rata-rata asupan zat besi subjek kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 9.1±2.7 mg per hari, 10.4±3.1 mg per hari dan 10.4±4.5 mg per hari. Hasil uji beda Kruskal Wallis menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kecukupan zat besi yang nyata antara ketiga kelompok(p<0.05).

Adapun rata-rata asupan zat besi subjek per jenis kelamin yaitu subjek laki-laki kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 10±4.0 mg per hari, 9±3.0 mg per hari dan 7±3.0 mg per hari. Rata-rata asupan zat besi subjek perempuan kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 8±2.3 mg per hari, 13±3.8 mg per hari dan 12±6.1 mg per hari. Hasil uji beda T-Test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecukupan zat besi yang nyata antara jenis kelamin (p>0.05). Nilai p value pada kelompok jalan kaki (0.462), kelompok sepeda (0.195), dan kelompok pasif (0.185).

Tingkat Kecukupan Vitamin B1

Subjek penelitian berada dalam 2 golongan usia pada tabel Angka Kecukupan Gizi (2013). Angka kecukupan vitamin B1 subjek usia 10-12 tahun untuk laki-laki adalah 1.1 mg per hari dan perempuan adalah 1.0 mg per hari. Angka kecukupan vitamin B1 subjek usia 13-15 tahun untuk laki-laki adalah 1.2 mg per hari dan perempuan adalah 1.1 mg per hari. Sebaran subjek berdasarkan tingkat kecukupan vitamin B1 disajikan dalam Tabel 15.

Tabel 15 Sebaran subjek berdasarkan kategori tingkat kecukupan vitamin B1

Tingkat Kecukupan Vitamin B1

J. Kaki Sepeda Pasif

p value N % n % n % Cukup 9 60.0 7 53.8 6 40.0 0.335 Kurang 6 40.0 6 46.2 9 60.0 Total 15 100 13 100 15 100

Berdasarkan Tabel 15, sebagian besar tingkat kecukupan vitamin B1

kelompok jalan kaki dan sepeda masuk kategori cukup (60% dan 53.8%), sedangkan kelompok pasif masuk kategori kurang (60%). Rata-rata asupan vitamin B1 subjek kelompok jalan kaki, sepeda dan pasif adalah 1.9±1.4 mg per hari, 2.1±2.9 mg per hari dan 1.2±0.8 mg per hari. Hasil uji beda Kruskal Wallis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecukupan vitamin B1 yang nyata antara ketiga kelompok (p>0.05).

Adapun rata-rata asupan zat besi subjek per jenis kelamin yaitu subjek

Dokumen terkait