• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian mengenai pengaruh gaya pengasuhan dan teman sebaya terhadap perilaku konsumsi rokok dan minuman beralkohol remaja SMA di kota Bogor ditujukan untuk mendapatkan gambaran tingkat perilaku konsumsi rokok dan perilaku konsumsi minuman beralkohol remaja SMA di kota Bogor, serta untuk mendapatkan gambaran bagaimana pengaruh dari faktor diri, faktor keluarga dan faktor teman sebaya terhadap perilaku konsumsi rokok dan perilaku konsumsi minuman beralkohol remaja SMA di kota Bogor. Sekolah-sekolah yang mengikuti penelitian ini antara lain, SMA A, B, dan C kemudian SMK D, SMK E, dan SMK F.

Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian pertama dilakukan di SMA A, sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah cukup baik. Jumlah siswa keseluruhan adalah 938 siswa dengan 68 orang guru dan 18 orang pegawai. Kelas sepuluh terbagi atas 8 kelas dan jumlah siswa kelas sepuluh sebagai populasi penelitian di sekolah ini adalah 270 siswa.

Lokasi penelitian kedua dan ketiga dilakukan di SMA B dan SMA C, sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah kurang memadai. Jumlah siswa kelas sepuluh dari kedua sekolah ini sebagai populasi penelitian adalah 83 siswa.

Lokasi penelitian keempat dilakukan di SMK D, sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah cukup baik. Jumlah siswa kelas sepuluh sebagai populasi penelitian di sekolah ini adalah 490 siswa.

Lokasi penelitian kelima dilakukan di SMK E. SMK ini mengkhususkan diri pada teknik percetakan. Saat penelitian dilakukan terlihat bahwa sekolah sedang mengadakan renovasi. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah cukup memadai. Kelas sepuluh terbagi atas dua kelas dan jumlah siswa kelas X yang menjadi populasi penelitian di sekolah ini adalah 58 siswa.

Lokasi penelitian keenam adalah SMK F. SMK ini mengkhususkan diri pada seni kerajinan dan pariwisata dan memiliki tiga program keahlian yaitu pariwisata, tata busana, dan tata boga. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah

39

 

cukup baik. Sebanyak 27 orang siswa kelas sepuluh dari sekolah ini menjadi contoh dalam penelitian.

Karakteristik Keluarga

Karakteristik keluarga pada penelitian ini meliputi usia orangtua (usia ayah dan ibu), pendidikan orangtua (pendidikan ayah dan ibu), dan pendapatan keluarga. Kelompok usia ayah dengan persentase tertinggi pada penelitian ini adalah kelompok dewasa madya ( 41 – 65 tahun) yaitu sebesar 78.5 persen. Rata-rata usia ayah remaja adalah 45.98 tahun. Kelompok usia ibu dengan persentase tertinggi pada penelitian ini adalah kelompok dewasa madya ( 41 – 65 tahun) yaitu sebesar 50 persen, rata-rata usia ibu remaja adalah 41.85 tahun (Tabel 4). Tabel 4 Sebaran remaja berdasarkan usia orangtua dan Jenis Kelamin remaja

Usia Orangtua Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan

n % n % n %

Ayah

Dewasa muda (20-40 tahun) 22 22,0 20 20,0 42 21,0 Dewasa madya(41-65 tahun) 78 78,0 79 79,0 157 78,0 Dewasa lanjut (>65 tahun) 0 0 1 1,0 1 0.5

Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0

Rata-rata (tahun) 45.98

Ibu

Dewasa muda (20-40 tahun) 55 55 44 44 99 49.5 Dewasa madya(41-65 tahun) 45 45 55 55 100 50,0 Dewasa lanjut (>65 tahun) 0 0 1 1 1 0.5

Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0

Rata-rata (tahun) 41.85

Tingkat pendidikan orangtua remaja pada penelitian ini bervariasi, yaitu “Tidak Tamat SD”, “Tamat SD”, “Tamat SMP”, “Tamat SMA”, “Tamat D1/D2/D3”, “Tamat D4/S1”, “Tamat S2”, “Tamat S3”. Persentase tertinggi tingkat pendidikan ayah pada penelitian ini, baik pada remaja laki – laki maupun perempuan adalah “Tamat D1/D2/D3” dengan total persentase sebesar 47 persen. Gambaran tingkat pendidikan orangtua remaja ditampilkan pada Tabel 5 .

40

 

Tabel 5 Sebaran remaja berdasarkan pendidikan ayah dan jenis kelamin

Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan n % n % n % Tidak tamat SD 0 0 1 1,0 1 5,0 Tamat SD 4 4,0 4 4,0 8 4,0 Tamat SMP 16 16,0 13 13,0 29 14,5 Tamat SMA 15 15,0 15 15,0 30 15,5 Tamat D1/D2/D3 46 46,0 48 48,0 94 47,0 D4/S1 7 7,0 3 3,0 10 5,0 S2 11 11,0 15 15,0 26 13,0 S3 1 1,0 1 1,0 2 1,0 Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0

Hasil penelitian ini menunjukkan , tingkat pendidikan ibu yang paling tinggi persentasenya adalah pada kelompok “Tamat D1/D2/D3” baik pada remaja laki –laki maupun perempuan , yaitu dengan total persentase sebesar 44 persen (Tabel 6).

Tabel 6 Sebaran remaja berdasarkan pendidikan ibu dan jenis kelamin Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan n % n % n % Tidak tamat SD 2 2,0 0 0 2 1,0 Tamat SD 7 7,0 5 5,0 12 6,0 Tamat SMP 18 18,0 22 22,0 40 20,0 Tamat SMA 17 17,0 13 13,0 30 15,0 Tamat D1/D2/D3 42 42,0 46 46,0 88 44,0 D4/S1 6 6,0 7 7,0 13 6,5 S2 5 5,0 6 6,0 11 5,5 S3 3 3,0 1 1,0 4 2,0 Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0

Pendapatan keluarga adalah total pendapatan yang dimiliki oleh keluarga yang berasal dari ayah , ibu , maupun anggota keluarga lain. Persentase tertinggi pendapatan keluarga pada penelitian ini adalah pada kelompok ≤ Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000 baik pada kelompok remaja laki-laki maupun perempuan dengan total presentase tertinggi sebesar 86.5 persen. Rata – rata pendapatan keluarga remaja adalah sebesar Rp. 3. 379. 750 (Tabel 7).

41

 

Tabel 7 Sebaran remaja menurut pendapatan keluarga dan jenis kelamin Pendapatan Keluarga (Rp) Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan n % n % n % ≤ 1.000.000 – 5.000.000 88 88,0 85 85,0 173 86,5 5.100.000 – 10.000.000 12 12,0 9 9,0 21 10,5 10.100.000 – 15.000.000 0 0 2 2,0 2 1,0 15.100.000 – 20.000.000 0 0 0 0 0 0 > 20.000.000 0 0 4 4,0 4 2,0 Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0 Rata-rata (Rp/bulan) 3 379 750 Karakteristik Remaja

Pada penelitian ini, karakteristik responden terdiri dari usia , jenis kelamin remaja , dan uang saku. Responden pada penelitian ini mempunyai rentang usia antara 15 tahun hingga 19 tahun, dan sebagian besar responden laki – laki maupun responden perempuan berusia 16 tahun dengan persentase sebesar 73 persen (Tabel 8).

Tabel 8 Sebaran remaja menurut usia dan jenis kelamin

Usia Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan n % n % n % 15 tahun 4 4,0 6 6,0 10 5 16 tahun 73 73,0 73 73,0 146 73,0 17 tahun 21 21,0 21 21,0 42 21,0 18 tahun 0 0 0 0 0 0 19 tahun 2 2,0 0 0 2 1,0 Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0 Rata-rata (tahun) 16.19

Pada penelitian ini, rata-rata uang saku remaja per bulan adalah sebesar Rp 160.600. Untuk paparan yang lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Sebaran remaja menurut besarnya uang saku dan jenis kelamin

Uang saku (Rp) Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan n % n % n % 80.000 – 353.500 51 51,0 59 59,0 110 55,0 353.500 – 626.700 44 44,0 37 37,0 91 40,5 > 626. 700 5 5,0 4 4,0 9 4,5 Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0 Rata-rata (Rp/bulan) 160 600

42

 

Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Rokok Pengetahuan remaja tentang rokok

Pengetahuan tentang rokok adalah pengetahuan individu tentang bahaya dan risiko konsumsi rokok . Berikut adalah gambaran lengkap pengetahuan remaja tentang rokok yang ditampilkan pada Tabel 10.

Tabel 10 Sebaran remaja menurut pengetahuan remaja tentang rokok dan jenis kelamin

Pengetahuan Tentang Rokok Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan n % n % n % Tinggi 93 93,0 89 89,0 182 91,0 Sedang 6 6,0 11 11,0 17 8,5 Rendah 1 1,0 0 0 1 0,5 Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0 Mean (persen) ± SD 94,2±0.60 92,0±0.67 93,2±0.64 Pada penelitian ini, persentase tertinggi pada remaja yang memiliki pengetahuan tinggi tentang rokok, baik pada remaja laki – laki dan perempuan yaitu dengan total persentase sebesar 66.5 persen (Tabel 9).

Sikap remaja tentang rokok

Sikap remaja tentang rokok adalah respon yang ditunjukkan individu terhadap rokok, dapat berupa respon pro tentang perilaku konsumsi rokok maupun respon anti perilaku konsumsi rokok. Hasil pada penelitian ini menunjukkan remaja yang memiliki sikap negatif tentang rokok memiliki persentase lebih tinggi baik pada remaja laki-laki maupun perempuan dengan total persentase sebesar 72.5 persen (Tabel 11).

Tabel 11 Sebaran remaja menurut sikap remaja tentang rokok dan jenis kelamin Sikap Remaja Tentang

Rokok

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan

n % n % n %

Sikap anti rokok 57 57,0 88 88,0 145 72,5 Sikap Pro rokok 43 43,0 12 12,0 55 27,5

Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0

43

 

Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Minuman Beralkohol Pengetahuan tentang minuman beralkohol

Pengetahuan remaja tentang minuman beralkohol adalah pengetahuan individu tentang bahaya dan risiko minuman beralkohol . remaja dengan pengetahuan tinggi merupakan kelompok dengan perentase teringgi baik pada kelompok remaja laki-laki maupun perempuan yaitu sebesar 74.5 persen. Pengetahuan alkohol diduga berhubungan dengan perilaku konsumsi minuman beralkohol (Tabel 12).

Tabel 12 Sebaran remaja menurut pengetahuan remaja tentang minuman beralkohol dan jenis kelamin

Pengetahuan Tentang Minuman Beralkohol

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan n % n % n % Tinggi 79 79,0 70 70,0 149 74,5 Sedang 19 19,0 29 29,0 48 24,0 Rendah 2 2,0 1 1,0 3 1,5 Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0 Mean (persen) ± SD 93.8±0.68 93.2±0.61 93.8±0.64 Sikap tentang minuman beralkohol

Sikap tentang minuman beralkohol adalah respon yang ditunjukkan individu terhadap minuman beralkohol, dapat berupa respon pro perilaku konsumsi minuman beralkohol maupun respon anti terhadap perilaku konsumsi minuman beralkohol. Pada penelitian ini persentase tertinggi terdapat pada kelompok remaja dengan sikap anti terhadap minuman beralkohol, dengan total persentase sebesar 90 persen. Sikap negatif terhadap minuman berlkohol diduga dapat mencegah individu untuk mengkonsumsi minuman beralkohol (Tabel 13). Tabel 13 Sebaran remaja menurut sikap remaja tentang minuman beralkohol dan

jenis kelamin

Sikap Remaja Tentang Minuman Beralkohol

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan

n % n % n % Sikap anti minuman beralkohol 86 86,0 94 94,0 180 90,0 Sikap pro minuman beralkohol 14 14,0 6 6,0 20 10,0

Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0

44

 

Perilaku Konsumsi Orangtua Perilaku konsumsi rokok orangtua

Perilaku konsumsi rokok orangtua adalah adalah kegiatan orangtua menghisap rokok. Gambaran perilaku konsumsi rokok orangtua tersaji pada Tabel 14.

Tabel 14 Sebaran remaja menurut perilaku konsumsi rokok orangtua dan jenis kelamin remaja

Perilaku konsumsi rokok orangtua

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan

n % n % n %

Konsumsi rokok 79 79,0 78 78,0 157 78,5 Tidak Konsumsi rokok 21 21,0 22 22,0 43 21,5

Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0

Hasil dari penelitian ini menunjukan lebih dari sebagian orangtua, baik orangtua dari remaja laki-laki maupun orangtua dari remaja perempuan memiliki perilaku konsumsi rokok, yaitu dengan total persentase sebesar 78.5 persen (Tabel 14).

Perilaku konsumsi rokok orangtua meliputi, jumlah minimal rokok yang dihisap orangtua/hari, orangtua menunjukkan perilaku konsumsi rokok di depan remaja, orangtua mengkonsumsi rokok di dalam rumah, dan kebiasaan perilaku konsumsi rokok orangtua menimbulkan bau tidak sedap di dalam rumah.

Hasil penelitian menunjukkan orangtua remaja yang menghisap rokok minimal satu bungkus perhari adalah sebesar 38.5 persen. Lebih dari separuh orangtua remaja, mengkonsumsi rokok didepan anaknya. Persentase orangtua yang konsumsi rokok di depan remaja adalah sebesar 55.5 persen. Lebih dari separuh orangtua mengkonsumsi rokok di dalam rumah yaitu sebesar 58.5 persen. Persentase kelompok orangtua remaja yang menimbulkan bau tidak sedap di dalam rumah karena perilaku konsumsi rokok, adalah sebesar 64 persen. Berikut adalah rincian perilaku konsumsi rokok orangtua yang terpapar lengkap pada tabel 15.

45

 

Tabel 15 Sebaran remaja menurut kebiasaan konsumsi rokok orangtua dan jenis kelamin remaja

Perilaku Konsumsi Rokok Orangtua

Jenis Kelamin Remaja Total Laki-laki Perempuan

n (79) % n (78) % n (157) % Jumlah Minimal Rokok

(1 bungkus/hari) Ya 33 41,8 44 56,4 77 49,0 Tidak 46 58,2 34 43,6 80 51,0 Total 79 100,0 78 100,0 157 100,0 Konsumsi Rokok Di Depan Remaja Ya 55 69,6 56 71,8 111 70,7 Tidak 24 30,4 22 28,2 46 29,3 Total 79 100,0 78 100 157 100 Kebiasaan konsumsi rokok di dalam rumah

Ya 55 69,6 62 79,5 117 74,5

Tidak 24 30,4 16 20,5 40 25,5

Total 79 100,0 78 100,0 157 100,0

Kebiasaan Konsumsi rokok Menimbulkan Bau Tidak Sedap

Ya 55 69,6 67 85,9 122 77,7

Tidak 24 30,4 11 14,1 35 22,3

Total 79 100,0 78 100,0 157 100,0

Perilaku konsumsi minuman beralkohol orangtua

Perilaku konsumsi minuman beralkohol orangtua adalah kegiatan orangtua yang mengkonsumsi minuman beralkohol. Pada penelitian ini, persentase orangtua yang mengkonsumsi minuman beralkohol adalah sebesar 7.5 persen (Tabel 16).

Tabel 16 Sebaran remaja menurut perilaku konsumsi minuman beralkohol orangtua dan jenis kelamin remaja

Perilaku konsumsi minuman beralkohol

orangtua

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan

n % n % n %

Ya 8 8,0 7 7,0 15 7,5

Tidak 92 92,0 93 93,0 185 92,5

Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0

Berikut adalah gambaran perilaku konsumsi minuman beralkohol orangtua yang meliputi konsumsi minuman beralkohol setiap hari, konsumsi minuman

46

 

beralkohol di depan remaja, konsumsi minuman beralkohol didalam rumah, dan konsumsi minuman beralkohol yang menimbulkan perilaku buruk bagi orangtua. Hasil penelitian menunjukkan persentase orangtua yang mengkonsumsi minuman beralkohol setiap hari sebesar 1 persen, masing-masing 1 orangtua remaja laki-laki, dan 1 orangtua remaja perempuan. Pada penelitian ini orangtua yang mengkonsumsi minuman beralkohol di depan anaknya adalah sebesar 2.5 persen. Hasil penelitian menunjukkan kelompok orangtua yang mengkonsumsi minuman beralkohol di dalam rumah sebesar 3.5 persen. Kelompok orangtua yang mengkonsumsi minuman beralkohol dan memiliki perilaku buruk di rumah adalah sebesar 1.5 persen. Data gambaran perilaku konsumsi minuman beralkohol orangtua tersaji lengkap pada Tabel 17.

Tabel 17 Sebaran remaja menurut kebiasaan konsumsi minuman beralkohol orangtua

Perilaku konsumsi minuman beralkohol

orangtua

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan

n % n % n %

Perilaku konsumsi Minuman Beralkohol Setiap Hari

Ya 1 12,5 1 14,3 2 13,3

Tidak 7 87,5 6 85,7 13 86,7

Total 8 100,0 7 100,0 15 100,0

Perilaku Konsumsi Minuman Beralkohol Di Depan remaja

Ya 3 37,5 2 28,6 5 33,3

Tidak 5 62,5 5 71,4 10 66,7

Total 8 100,0 7 100,0 15 100,0

Perilaku Konsumsi Minuman Beralkohol Di Dalam Rumah

Ya 4 50,0 3 42,9 7 46,7

Tidak 4 50,0 4 57,1 8 53,3

Total 8 100,0 7 100,0 15 100,0

Perilaku Konsumsi Minuman Beralkohol Menimbulkan Perilaku Buruk Orangtua

Ya 1 12,5 1 14,3 2 13,3

Tidak 7 87,5 6 85,7 13 86,7

47

 

Gaya Pengasuhan

Pada penelitian ini yang dimaksud dengan gaya pengasuhan adalah interaksi antara anak dan orangtua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Kegiatan pengasuhan ini meliputi, mendidik, membimbing, mendisiplinkan melindungi untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Kategorisasi gaya pengasuhan menurut Baumrind, 1991 adalah gaya pengasuhan authoritative, gaya pengasuhan permissive, dan gaya pengasuhan authoritharian.

Pada penelitian ini, hampir keseluruhan orangtua remaja menerapkan gaya pengasuhan authoritative. Gaya pengasuhan ayah dan ibu dengan persentase tertinggi adalah kategori gaya pengasuhan authoritative yaitu 91.5 persen untuk kelompok ayah dan sebesar 93.5 persen untuk kelompok ibu. Sebaran gaya pengasuhan ayah dan ibu remaja tersaji lengkap pada Tabel 18.

Tabel 18 Sebaran remaja menurut kategori gaya pengasuhan orangtua dan jenis kelamin remaja

Gaya Pengasuhan Orangtua

Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan n % n % n % Ayah Authoritarian 5 5,0 3 3,0 8 4 Permissive 4 4,0 5 5,0 9 4,5 Authoritative 91 91,0 92 92,0 183 91,5 Total 100 100.0 100 100.0 200 100.0 Ibu Authoritarian 2 2,0 9 9,0 11 5,5 Permissive 1 1,0 1 1,0 2 1,0 Authoritative 97 97,0 90 90,0 187 93,5 Total 100 100.0 100 100.0 200 100.0 Teman Sebaya

Dalam penelitian ini teman sebaya dianalisis melalui dua hal, yaitu keterikatan teman sebaya dan perilaku konsumsi teman sebaya yang meliputi perilaku konsumsi rokok dan minuman beralkohol teman sebaya.

48

 

Keterikatan teman sebaya

Keterikatan teman sebaya adalah merupakan persepsi remaja tentang sejauh mana ia bergantung dan terikat dengan teman sebayanya (Ramayanti 2000). Gambaran keterikatan teman sebaya ditampilkan lengkap pada Tabel 19 berikut ini.

Tabel 19 Sebaran remaja menurut keterikatan dengan teman sebaya dan jenis kelamin remaja

Keterikatan dengan teman sebaya

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan n % n % n % Tinggi 3 3,0 6 6,0 9 4,5 Sedang 93 93,0 93 93,0 186 93,0 Rendah 4 4,0 1 1,0 5 2,5 Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0 Mean (persen) ± SD 63,35±5.55 61,57±5.36 62,46±5.46 Hasil penelitian menunjukkan , baik remaja laki-laki maupun remaja perempuan hampir keseluruhan memiliki keterikatan sedang dengan teman sebayanya, dengan total persentase sebesar 93 persen (Tabel 19).

Perilaku konsumsi rokok teman sebaya

Perilaku konsumsi rokok teman sebaya adalah aktifitas teman sekelompok pertemanan yang menghisap rokok. Pada penelitian ini persentase perilaku konsumsi rokok teman sebaya remaja laki-laki lebih besar dari perilaku konsumsi rokok teman sebaya remaja perempuan. Secara keseluruhan , persentase teman sebaya yang memiliki perilaku konsumsi rokok lebih tinggi daripada teman sebaya yang tidak konsumsi rokok yaitu sebesar 62 persen. Gambaran lengkap mengenai perilaku konsumsi rokok teman sebaya tersaji pada Tabel 20.

Tabel 20 Sebaran remaja menurut perilaku konsumsi rokok teman sebaya dan jenis kelamin

Perilaku konsumsi rokok teman sebaya

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan

n % n % n %

Konsumsi rokok 80 80,0 44 44,0 124 62,0 Tidak Konsumsi rokok 20 20,0 56 56,0 76 38,0

49

 

Perilaku konsumsi minuman beralkohol teman sebaya

Perilaku konsumsi minuman berlakohol teman sebaya adalah aktifitas teman sekelompok pertemanan yang mengkonsumsi minuman beralkohol. Kelompok teman sebaya remaja laki-laki lebih banyak yang mengkonsumsi minuman beralkohol yaitu sebesar 49 persen, daripada kelompok teman sebaya remaja perempuan hanya sebesar 6 persen. Secara keseluruhan , persentase teman sebaya yang mengkonsumsi minuman beralkohol lebih banyak, yaitu sebesar 27.5 persen (Tabel 21).

Tabel 21 Sebaran remaja menurut perilaku konsumsi minuman beralkohol teman sebaya dan jenis kelamin remaja

Perilaku konsumsi minuman beralkohol

teman sebaya

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan n % n % n % Ya 49 49,0 6 6,0 55 27,5 Tidak 51 51,0 94 94,0 145 72,5 Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0  

Perilaku Konsumsi Remaja Perilaku konsumsi rokok remaja

Pada penelitian ini, persentase remaja laki – laki yang pernah konsumsi rokok sebesar 62 persen, sedangkan remaja perempuan yang pernah konsumsi rokok sebesar 11 persen. Secara keseluruhan persentase remaja yang pernah konsumsi rokok adalah sebesar 26.5 persen (Tabel 22).

Tabel 22 Sebaran remaja menurut perilaku konsumsi rokok (pernah/tidak pernah) dan jenis kelamin

Perilaku konsumsi rokok remaja

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan

n % n % n %

Pernah 62 62,0 11 11,0 73 26,5

Tidak Pernah 38 38,0 89 89,0 127 63,5

Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0

Pada penelitian ini, pengkategorian perilaku konsumsi rokok diadaptasi dari Smet (1994) dengan mengakumulasikan skor dari frekuensi konsumsi rokok, jumlah rokok yang dikonsumsi setiap kali merokok, lama konsumsi, dan jumlah uang yang dibelanjakan untuk konsumsi rokok. Hasil penelitian menunjukkan

50

 

persentase remaja laki – laki perokok sebesar 35 persen, sedangkan remaja perempuan yang perokok sebesar 2 persen. Secara keseluruhan persentase remaja perokok adalah sebesar 18.5 persen . Dari total persentase perokok remaja sebesar 18.5 persen, sebesar 15 persen merupakan perokok ringan, sebesar 3 persen merupakan perokok sedang, dan sebesar 0,5 persen merupakan perokok berat. Hasil uji beda T, menunjukkan perbedaan antara perilaku konsumsi rokok remaja laki-laki dan perempuan (Tabel 23). Dari 37 orang remaja yang memiliki perilaku konsumsi rokok, 1 orang remaja perempuan merupakan siswa SMA, dan 1 orang remaja perempuan merupakan siswa SMK, 22 remaja laki-laki merupakan siswa SMK, dan 13 remaja laki-laki merupakan siswa SMA. Secara keseluruhan, remaja yang memiliki perilaku konsumsi rokok, 14 orang merupakan siswa SMA, dan 23 orang merupakan siswa SMK.

Tabel 23 Sebaran remaja menurut perilaku konsumsi rokok dan jenis kelamin Perilaku konsumsi rokok

remaja

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan

n % n % n %

Tidak konsumsi rokok (0) 65 65,0 98 98,0 163 81,5 Perokok ringan (>12) 28 28,0 2 2,0 30 15,0 Perokok sedang (9-12) 6 6,0 0 0 6 3,0

Perokok berat (5-8) 1 1,0 0 0 1 0,5

Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0

Uji beda T 0,000

Perilaku konsumsi rokok remaja yang diidentifikasi pada penelitian ini, meliputi frekuensi konsumsi rokok, jumlah rokok yang dikonsumsi setiap kali merokok, lama konsumsi, jumlah uang yang dibelanjakan untuk konsumsi rokok. Pada penelitian ini, pesentase tertinggi hari konsumsi rokok remaja dalam 1 bulan terakhir adalah kelompok 1-14 hari yaitu sebesar 37.8 persen. Kelompok remaja yang menghisap 1-4 batang rokok setiap hari , memiliki persentase paling tinggi yaitu sebesar 54.1 persen. Berikut adalah rincian perilaku konsumsi rokok remaja yang dipaparkan lengkap pada Tabel 24.

51

 

Tabel 24 Sebaran perilaku konsumsi rokok remaja, menurut jumlah hari konsumsi rokok, jumlah batang yang dihisap, lama konsumsi rokok, dan jumlah uang yang dibelanjakan untuk konsumsi rokok

Perilaku Konsumsi Rokok Remaja

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan n (35) % n (2) % n (37) % Jumlah hari konsumsi rokok

dalam 1 bulan terakhir

1-14 12 34,3 2 100,0 14 37,8

15-27 11 31,4 0 0 11 29,7

>27 12 34,3 0 0 12 32,4

Jumlah batang rokok yang dihisap/hari dalam 1 bulan terakhir

1-4 19 54,3 1 50,0 20 54,1

5-14 14 40,0 1 50,0 15 40,5

>14 2 5,7 0 0 2 5,4

jumlah batang rokok yang sudah dihisap hari ini

0-2 29 82,9 2 100,0 31 83,8

2-4 5 14,3 0 0 5 13,5

>4 1 2,9 0 0 1 2,7

Lama Merokok (Bulan)

1-28 27 77,1 1 50,0 28 75,7 29-56 4 11,4 1 50,0 5 13,5 >56 4 11,4 0 0 4 10,6 Belanja Rokok (Rp) 5000-103.500 27 77,1 2 100,0 29 78,4 103.500-202.000 5 14,3 0 0 5 12,5 >202.000 3 8,6 0 0 3 8,1

Hasil penelitian menunjukkan mayoritas remaja yang memiliki perilaku konsumsi sudah menghisap 0-2 batang rokok, pada saat hari penelitian yaitu sebesar 83.8 persen. Lebih dari separuh remaja yaitu sebesar 75.7 persen, telah mengkonsumsi rokok selama 1-28 bulan. Lebih dari separuh remaja membelanjakan uang untuk rokok sebesar Rp 5000,00 – Rp 103.333,33 / bulan. Data gambaran perilaku konsumsi rokok remaja tersaji lengkap pada Tabel 24.

Pada penelitian ini, perilaku konsumsi rokok remaja juga meliputi tempat mengkonsumsi rokok. Pada penelitian ini, tempat-tempat yang paling sering digunakan remaja untuk konsumsi rokok oleh remaja laki-laki adalah warung, smoking area, kamar, toilet, rumah (selain kamar dan toilet). Tempat-tempat yang paling sering digunakan oleh remaja perempuan untuk konsumsi rokok adalah

52

 

warung, tempat umum, kamar, toilet, rumah (selain kamar dan toilet) . Data tempat konsumsi rokok remaja tersaji lengkap pada Tabel 25.

Tabel 25 Sebaran remaja menurut tempat konsumsi rokok dan jenis kelamin Tempat konsumsi rokok Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan

n (35) % n (2) % n (37) %

Smoking area 26 74,3 0 0 26 74,3

Kendaraan umum 15 42,9 0 0 15 42,9

Warung 34 97,1 1 50,0 35 94,6

Sekolah ( kantin, warung) 11 31,4 0 0 11 31,4 Tempat umum (stasiun, mall,

terminal, jalan raya) 28 80,0 1 50,0 29 78,4

Kamar 27 77.1 1 50,0 28 75,7

Toilet 23 65,7 1 50,0 24 64,9

Rumah (selain kamar dan toilet) 24 64,5 1 50,0 25 67,6 Alasan konsumsi rokok remaja juga merupakan variabel yang diidentifikasi dalam penelitian ini. Beberapa alasan konsumsi rokok yang sering disebutkan oleh remaja laki-laki pada penelitian ini antara lain, mendapat kenikmatan, mengurangi rasa cemas, marah, gelisah, sudah menjadi kebiasaan, sudah ketagihan, dan mempererat hubungan antar teman. Sedangkan untuk remaja perempuan, alasan konsumsi rokok yang sering dikemukakan adalah untuk mengurangi rasa cemas, marah, gelisah, mandapat kenikmatan (Tabel 26).

Tabel 26 Sebaran remaja menurut alasan konsumsi rokok dan jenis kelamin Alasan Konsumsi rokok Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan n (35) % n (2) % n (37) % Mendapat kenikmatan 30 85,7 1 50,0 31 83,8 Mempererat hubungan antar

teman 22 62,9 1 50,0 23 62,2

Mengurangi rasa cemas,

marah, gelisah 28 80,0 2 100,0 30 81,1

Sudah ketagihan 24 68,6 0 0 24 64,9

Kebiasaan 27 77,1 0 0 27 73,0

Bisa konsentrasi 17 48,6 0 0 17 45,9

Dipaksa oleh teman 3 8,6 0 0 3 8,1

Alasan tidak mengkonsumsi rokok juga diidentifikasi di dalam penelitian ini. Beberapa alasan tidak konsumsi rokok yang dikemukakan oleh remaja laki-laki dan remaja perempuan antara lain, konsumsi rokok merupakan perilaku

53

 

merugikan, menghindari timbulnya penyakit karena rokok, dilarang orangtua, dapat menghemat uang, dilarang sekolah. Alasan-alasan yang dikemukakan remaja untuk tidak memiliki perilaku konsumsi rokok tersaji lengkap pada Tabel 27.

Tabel 27 Sebaran remaja menurut alasan tidak konsumsi rokok dan jenis kelamin Alasan Tidak Konsumsi

rokok

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan

n (65) % n (98) % n (163) % Dapat menghemat uang 62 95,4 91 92,9 153 93,9 Menghindari timbulnya

penyakit karena konsumsi

rokok 63 96,9 93 94,9 156 95,7

Konsumsi rokok adalah

perilaku merugikan 63 96,9 96 98,0 159 97,5

Dilarang agama 37 56,9 74 75,5 111 68,1

Dilarang orangtua 62 95,4 94 95,9 156 95,7

Dilarang sekolah 59 90,8 94 95,9 153 93,9

Tidak punya uang 11 16,9 41 41,8 52 31,9 Perilaku konsumsi minuman beralkohol remaja

Persentase tertinggi remaja menurut pernah/tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol pada penelitian ini adalah kelompok remaja yang tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol yaitu sebesar 83 persen (Tabel 28). Tabel 28 Sebaran remaja menurut perilaku konsumsi minuman beralkohol

(pernah/tidak pernah) remaja dan jenis kelamin Perilaku konsumsi

minuman beralkohol

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan

n % n % n %

Pernah 28 28,0 6 6,0 34 17,0

Tidak Pernah 72 72,0 94 94,0 166 83,0

Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0

Perilaku konsumsi minuman beralkohol pada penelitian ini, dikategorikan berdasarkan akumulasi skor dari frekuensi konsumsi minuman beralkohol, jumlah yang dikonsumsi setiap kali konsumsi minuman beralkohol, lama konsumsi minuman beralkohol, dan jumlah uang yang dibelanjakan untuk konsumsi minuman beralkohol. Pengkategorian diadaptasi dari Molberg (1983). Hasil penelitian ini menunjukkan, perilaku konsumsi alkohol pada remaja laki-laki sebesar 25 persen, lebih tinggi dari perilaku konsumsi minuman beralkohol pada

54

 

remaja perempuan sebesar 1 persen. Secara keseluruhan, kelompok remaja yang memiliki perilaku konsumsi minuman beralkohol adalah sebesar 13 persen, dari jumlah tersebut sebanyak 1 persen merupakan kelompok remaja yang mengkonsumsi alkohol tingkat berat . Dari 26 orang remaja yang memiliki perilaku konsumsi minuman beralkohol, 1 orang remaja perempuan dan 2 orang remaja laki-laki merupakan siswa SMA, dan 23 remaja laki-laki merupakan siswa SMK Hasil uji beda T menunjukkan adanya perbedan antara perilaku konsumsi minuman beralkohol remaja laki-laki dan perempuan. Berikut pada Tabel 29 adalah gambaran lengkap sebaran perilaku konsumsi minuman beralkohol remaja. Tabel 29 Sebaran remaja menurut perilaku konsumsi minuman beralkohol remaja

dan jenis kelamin Perilaku konsumsi minuman beralkohol

Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan

n % n % n %

Tidak Konsumsi minuman beralkohol (0)

75 75,0 98 98,0 174 87,0

Konsumsi minuman beralkohol tingkat ringan

(>11) 21 21,0 0 0 21 10,5

Konsumsi minuman beralkohol tingkat sedang

(8-11) 4 4,0 1 1,0 2 2,5

Konsumsi minuman beralkohol tingkat berat

(4-7) 0 0 0 0 2 1,0

Total 100 100,0 100 100,0 200 100,0

Uji Beda T 0,000

Perilaku konsumsi minuman beralkohol remaja yang diidentifikasi dalam penelitian ini meliputi frekuensi konsumsi minuman beralkohol, jumlah yang dikonsumsi setiap kali konsumsi minuman beralkohol, lama konsumsi minuman beralkohol, dan jumlah uang yang dibelanjakan untuk konsumsi minuman

Dokumen terkait