• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kebutuhan Sistem

Analisis peubah ganda merupakan salah satu teknik statistika yang banyak digunakan dalam berbagai bidang. Proses perhitungan pada analisis peubah ganda cukup rumit jika

dilakukan secara manual, oleh karena itu diperlukan sistem komputasi untuk mempermudahnya. AMV merupakan suatu sistem berantarmukauser friendlyyang dibuat untuk melakukan prosedur analisis peubah ganda pada lingkungan R. Adapun analisis peubah ganda yang disajikan da lam paket AMV antara lain ialah analisis komponen utama, analisis faktor, analisis biplot, analisis gerombol hierarki dan analisis gerombol k -means. Selain itu, AMV memiliki fungsi untuk melakukan uji normal ganda. Pada paket AMV 2.0 ditambahkan analisis korelasi kanonik, analisis diskriminan, analisis diskriminan kanonik, dan a nalisis korespondensi.

Selain penambahan analisis peubah ganda, pada AMV 2.0 juga ditambahkan fungsi kalkulator sebagai alat manipulasi data, fungsi membangkitkan bilangan acak (binomial, seragam, normal), dan fungsi untuk menampilkan output dalam bentuk HTML. Impor data dilengkapi dengan penambahan ekstensi file dari SPSS, Ms. Excel 2007, dan Ms. Access, serta file yang berekstensi .csv dengan pemisahnya berupa “;”. Ekspor data dilengkapi dengan penambahan ekstensi file ke SPSS dan ke file yang berekstensi .csv dengan pemisahnya berupa “;”. Keterbatasan AMV yang hanya dapat menggunakan satu dataset saja dalam Analisis perancangan sistem Implementasi dan Pengujian Unit Integrasi dan pengujian sistem Operasi dan pemeliharaan Analisis dan identifikasi kebutuhan

Gambar 1 Tahapan pengembangan paket AMV 2.0. serta dilakukan pengujian terhadap

perangkat lunak tersebut. Pengujian perangkat lunak dilakukan dengan metode blackbox yaitu dengan membandingkan keluaran perangkat lunak yang dibuat dengan keluaran perangkat lunak statistika yang sudah ada sebelumnya (Minitab, SPSS, dan SAS).

5. Operasi dan Pemeliharaan

Tahapan ini mencakup koreksi terhadap kesalahan yang tidak ditemukan pada tahap sebelumnya dan perbaikan terhadap kesalahan tanpa membuat sistem baru. Selain itu, dilakukan juga dokumentasi perangkat lunak melalui pembuatan User Manual dan dokumen perangka t lunak lainnya.

Tahapan pengembangan perangkat lunak tersebut merupakan suatu siklus dengan aliran sesuai Gambar 1. Tahapan berikutnya tidak boleh dimulai sebelum tahapan sebelumnya selesai (Sommerville 2003).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kebutuhan Sistem

Analisis peubah ganda merupakan salah satu teknik statistika yang banyak digunakan dalam berbagai bidang. Proses perhitungan pada analisis peubah ganda cukup rumit jika

dilakukan secara manual, oleh karena itu diperlukan sistem komputasi untuk mempermudahnya. AMV merupakan suatu sistem berantarmukauser friendlyyang dibuat untuk melakukan prosedur analisis peubah ganda pada lingkungan R. Adapun analisis peubah ganda yang disajikan da lam paket AMV antara lain ialah analisis komponen utama, analisis faktor, analisis biplot, analisis gerombol hierarki dan analisis gerombol k -means. Selain itu, AMV memiliki fungsi untuk melakukan uji normal ganda. Pada paket AMV 2.0 ditambahkan analisis korelasi kanonik, analisis diskriminan, analisis diskriminan kanonik, dan a nalisis korespondensi.

Selain penambahan analisis peubah ganda, pada AMV 2.0 juga ditambahkan fungsi kalkulator sebagai alat manipulasi data, fungsi membangkitkan bilangan acak (binomial, seragam, normal), dan fungsi untuk menampilkan output dalam bentuk HTML. Impor data dilengkapi dengan penambahan ekstensi file dari SPSS, Ms. Excel 2007, dan Ms. Access, serta file yang berekstensi .csv dengan pemisahnya berupa “;”. Ekspor data dilengkapi dengan penambahan ekstensi file ke SPSS dan ke file yang berekstensi .csv dengan pemisahnya berupa “;”. Keterbatasan AMV yang hanya dapat menggunakan satu dataset saja dalam Analisis perancangan sistem Implementasi dan Pengujian Unit Integrasi dan pengujian sistem Operasi dan pemeliharaan Analisis dan identifikasi kebutuhan

sistem diatasi dengan m pemilihan dataset.

Analisis Perancanga Tahapan perancangan s dengan membuat diagram desain antarmuka untuk sis diidentifikasi sebelumnya. data merupakan alat perancan berorientasi pada alur data dekomposisi dapat dig penggambaran analisis ma sistem yang mudah dikom profesional sistem kepada p pembuat program.

Pada Gambar 2 dapat dili 2.0 memungkinkan pe memasukan data ke dala menerima hasil pengolahan y ke monitor atau disimpan Diagram aliran data level merupakan dekomposisi keseluruhan yang dibuat oleh AMV 2.0 hanya menjalank Data (1), proses Manajeme proses Analisis Peubah Ganda

membuat fungsi

gan Sistem sistem dilakukan

aliran data dan sistem yang telah . Diagram aliran cangan sistem yang ta dengan konsep digunakan untuk aupun rancangan omunikasikan oleh pemakai maupun ilihat bahwa AMV pengguna untuk alam sis tem dan n yang ditampilkan an ke dalam file. el 1 (Gambar 3) i sistem secara leh tujuh penelitian. nkan proses Input en Data (2), dan nda (5).

Gambar 2 Diagram aliran data Proses Input Data dapat di lagi menjadi diagram aliran d (Lampiran 1) yang tersusun oleh Data Langsung (1.1), proses Impo proses Memuat Data yang Tersi dan proses Bangkitkan Data (1 Manajemen Data (Lampiran 2) did lagi menjadi proses Pilih Dataset proses Edit Dataset Aktif (2 Kalkulator (2.3), proses Bangkitk Acak (2.4), dan proses Pilih Pe Proses Analisis Peubah Ganda ad sudah dibuat oleh AMV Dekomposisi proses Analisis Pe

Gambar 3 Diagram aliran data level 1.

6 ata level 0. didekomposisi data level 2 h proses Input por Data (1.2), rsimpan (1.3), (1.4). Proses didekomposisi et Aktif (2.1), (2.2), proses itkan Bilangan Peubah (2.5). adalah proses sebelumnya. Peubah Ganda

menjadi diagram aliran level 2 (Lampiran 3) pada AMV 2.0 menambahkan proses Analisis Korelasi Kanonik (5.8), proses Analisis Diskriminan (5.9), proses Analisis Diskriminan Kanonik (5.10), proses Analisis Korespondensi Sederhana (5.11), dan proses Analisis Korespondensi berganda (5.12). Proses-proses tersebut dapat didekomposisi lagi menjadi diagram aliran data level 3 yang dapat dilihat pada Lampiran 4, 5, 6, 7 dan 8.

Implementasi Sistem

Implementasi sistem AMV 2.0 menggunakan program R dan paket tcltk untuk membuat tampilan anta rmukanya. Selain itu, implementasi sistem AMV 2.0 juga memanfaatkan paket-paket lainnya baik paket standar maupun paket tambahan yang harus diunduh terlebih dahulu. Nama-nama paket tersebut tersaji pada Tabel 1.

Tabel 1 Paket-paket yang digunakan dalam implementasi sistem AMV 2.0 No. Paket Tambahan Paket Standar 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. RODBC tkrplot car mvShapiroTest R2HTML zoo CCA CCP candisc ca MASS foreign Matrix tcltk

Sama seperti AMV sebelumnya, AMV 2.0 tersusun oleh pilihan menu di bagian atas dan jendela hasil di bawah menu untuk menampilkan output. Menu AMV 2.0 terdiri dari lima menu utama yaitu Menu File, Menu Edit, Menu Data, Menu Statistika dan Menu Bantuan. Menu Edit merupakan menu baru yang tidak ada pada AMV sebelumnya. Skema menu-menu tersebut dapat dilihat pada Lampiran 9, 10, 11, 12, dan 13. Lingkungan utama paket AMV 2.0 dapat dilihat pada Lampiran 14.

Menu File

Menu File terdiri dari delapan submenu yaitu :

1. Buat Dataset Baru

Submenu ini berfungsi untuk membuat dataset ke dalam sistem secara manual. Sebelum membuat dataset, pengguna harus memberi nama untuk dataset yang akan dibuatnya tersebut.

2. Memuat Dataset

Submenu ini digunakan untuk memuat dataset yang tersimpan dalam file R dengan ekstensi .rda , .Rda , .RDA, atau .RData.

3. Simpan Dataset

Submenu ini digunakan untuk menyimpan dataset dalam file R dengan ekstensi .rda, .Rda, .RDA, atau .RData.

4. Impor Dataset

Submenu ini terdiri dari lima fungsi yait u “SPSS”, “.csv (,)”, “.csv (;)”, “Ms. Excel”, dan “Ms. Access”. Fungsi “SPSS” digunakan untuk mengimpor data dari file SPSS dengan ekstensi .sav atau .por. Fungsi “.csv (,)” digunakan untuk mengimpor data dari file dengan ekstensi .csv dimana pembatasnya berupa “,”. Fungsi “.csv (;)” digunakan untuk mengimpor data dari file dengan ekstensi .csv dimana pembatasnya berupa “;”. Fungsi “Ms. Excel” digunakan untuk mengimpor data dari file Ms. Excel dengan ekstensi .xlsx atau .xls. Fungsi “Ms. Access” digunakan untuk mengimpor data dari file Ms. Access dengan ekstensi .mdb atau .accdb.

5. Ekspor Dataset

Submenu ini terdiri dari empat fungsi yaitu “SPSS”, “.csv (,)”, “.csv (;)”, dan “Ms. Excel 2003”. Fungsi “SPSS” digunakan untuk mengekspor dataset aktif ke file SPSS dengan ekstensi .sps. Fungsi “.csv (,)” digunakan untuk mengekspor dataset aktif ke file dengan ekstensi .csv dimana pembatasnya berupa “,”. Fungsi “csv (;)” digunakan untuk mengekspor dataset aktif ke file dengan ekstensi .csv dimana pembatasnya berupa “ ;”. Fungsi “Ms. Excel 2003” digunakan untuk mengekspor dataset aktif ke file Ms. Excel 2003. 6. Simpan Hasil

Submenu ini ini digunakan untuk menyimpan hasil yang terdapat pada jendela hasil dalam bentuk teks dengan ekstensi .txt dan .doc.

7. Hasil HTML

Submenu ini ini digunakan untuk menampilkan output yang dicetak ke jendela hasil dalam format HTML. Fungsi ini aktif jika tombol cek “Tampilkan output HTML” dan direktori folder terisi. Jika fungsi ini aktif maka setiap pengguna mencetak output ke jendela hasil, output tersebut akan ditampilkan juga oleh browser yang terdapat pada komputer pengguna.

8

8. Keluar

Submenu ini ini digunakan untuk keluar dari sistem AMV 2.0.

Menu Edit

Semua submenu yang ada pada menu ini hanya berfungsi untuk mengedit jendela hasil. Submenu-submenu itu antara lain :

1. Cut

Submenu ini digunakan untuk mengirimkan objek yang terpilih pada jendela hasil keclipboardsistem komputer dan menghapus objek yang terpilih tersebut pada jendela hasil.

2. Salin

Submenu ini digunakan untuk mengirimkan objek yang terpilih pada jendela hasil ke clipboard sistem komputer. Fungsi ini biasanya digunakan untuk menyalin objek yang terpilih. 3. Paste

Submenu ini digunakan untuk menampilkan objek yang ada pada clipboard sistem komputer ke jendela hasil. Fungsi ini biasanya digunakan untuk menampilkan objek yang sudah disalin sebelumnya.

4. Hapus

Submenu ini digunakan untuk menghapus objek yang terpilih pada jendela hasil. 5. Undo

Submenu ini digunakan untuk mengembalikan tampilan je ndela hasil ke tampilan sebelum tampilan terakhir. 6. Pilih Semua

Submenu ini digunakan untuk memilih semua objek yang ada pada jendela hasil. 7. Bersihkan Jendela

Submenu ini digunakan untuk menghapus semua objek yang ada pada jendela hasil. Menu Data

Menu ini memiliki enam submenu. Sebagian besar submenu tersebut berfungsi untuk manajemen data. Submenu tersebut antara lain :

1. Pilih Dataset Aktif

Submenu ini digunakan untuk memilih satu dataset aktif. Dataset aktif adalah dataset yang siap untuk dianalisis. F ungsi ini memungkinkan sistem AMV 2.0 untuk menampung lebih dari satu dataset. 2. Lihat Dataset Aktif

Submenu ini digunakan untuk melihat dataset aktif.

3. Edit Dataset Aktif

Submenu ini digunakan untuk mengedit dataset aktif.

4. Kalkulator

Submenu ini digunakan un tuk memanipulasi dataset aktif. Operasi yang terdapat pada kalkulator yaitu operasi aritmatika, trigonometri, dan perbandingan.

5. Bangkitkan Bilangan Acak

Submenu ini terdiri dari tiga fungsi yaitu fungsi membangkitkan bilangan acak seragam, fungsi membangki tkan bilangan acak binomial, dan fungsi untuk membangkitkan bilangan acak normal. 6. Cetak Dataset

Submenu ini digunakan untuk menampilkan dataset aktif ke dalam jendela hasil.

Menu Statistika

Menu ini berisi fungsi -fungsi untuk analisis peubah ganda. Pada menu ini terdapat delapan submenu. Submenu analisis gerombol, submenu analisis komponen utama, submenu analisis faktor, submenu analisis biplot, dan submenu uji normal ganda merupakan submenu yang ada pada AMV sebelumnya, sehingga tidak akan dijelaskan pada bagian ini. Tiga submenu baru pada menu statistika antara lain submenu analisis korelasi kanonik, submenu analisis diskriminan, dan submenu analisis korespondensi. Fungsi-fungsi yang terdapat pada ketiga submenu itu antara lain :

1. Analisis Korelasi Kanonik

Fungsi ini digunakan untuk melakukan analisis korelasi kanonik. Untuk menjalankan fungsi ini pengguna harus mengisi kotak peubah respon dan kotak peubah prediktor dengan peubah -peubah yang memiliki jenis data numerik. Pada fungsi ini terdapat pilihan un tuk menampilkan skor peubah kanonik untuk setiap observasi.

Output yang dihasilkan dari fungsi ini antara lain korelasi kanonik beserta uji statistiknya, koefisien dari peubah kanonik, koefisien baku dari peubah kanonik, korelasi antara peubah kanonik dengan peubah asalnya, serta skor dari peubah kanonik untuk semua observasi. Output skor dari peubah kanonik tidak ditampilkan di jendela hasil, tetapi langsung dimasukan ke dataset aktif. Kotak dialog untuk fungsi ini dapat dilihat pada Lampiran 15. Sintaks R untuk melakukan analisis korelasi kanonik menggunakan fungsi “cc” yang berasal dari paket CCA, sementa ra itu untuk

melakukan pengujian korelasi kanonik digunakan fungsi “p.asym” yang berasal daru paket CCP. Contoh penggunaan fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut : kankor <- cc(X,Y) ujikankor <- p.asym(kankor$cor, nrow(X),ncol(X), ncol(Y),tstat = "Wilks") 2. Analisis Diskriminan

Fungsi ini terdapat pada submenu analisis diskriminan yang digunakan untuk melakukan analisis diskriminan linier dan kuadratik. Akan tetapi fungsi diskriminan linier yang dihasilkan sama dengan hasil analisis diskriminan kanonik, hal ini terjadi karena fungsi diskriminan yang diambil dari paket MASS menggunakan pendekatan yang sama dengan fungsi diskriminan kanonik. Oleh karena itu, fungsi diskriminan linier pada submenu analisis diskriminan untuk sementara dinonaktifkan.

Untuk menjalankan fungsi ini pengguna harus mengisi kotak kelompok dengan peubah yang berisi kelompok untuk setiap observasi dan kotak peuba h prediktor dengan peubah yang memiliki jenis data numerik. Pada fungsi ini terdapat pilihan untuk menentukan peluang prior, sama untuk semua kelompok atau sesuai dengan jumlah observasi masing-masing kelompok. Selain itu, terdapat pilihan untuk menampilkan nilai peluang posterior dan prediksi klasifikasi untuk setiap observasi. Pengguna dapat menggunakan fungsi peubah seleksi untuk membuat fungsi diskriminan disertai dengan validasinya.

Output yang dihasilkan dari fungsi antara lain informasi kelompok (jumlah observasi, proporsi jumlah observasi, dan peubah prior), nilai rataan kelompo k pada setiap peubah prediktor , tabel klasifikasi, presentase tabel klasifikasi, total klasifikasi benar, nilai peluang posterior dan prediksi klasifikasi untuk semua observasi. Jika fungsi peubah seleksi diaktifkan maka akan pada output akan ditambahkan, tabel klasifikasi hasil validasi, presentase tabel klasifikasi hasil validasi, total klasifikasi benar hasil vaildasi, nilai peluang posterior dan prediksi klasifikasi untuk semua observasi yang ada pada data validasi. Selain itu, jika fungsi peubah seleksi diaktifkan maka sistem akan menghasilkan dua dataset baru

yang berisi data pemodelan dan data validasi. Kotak dialog untuk fungsi ini dapat dilihat pada Lampiran 16. Sintaks R untuk melakukan analisis diskriminan kuadratik menggunakan fungsi “qda”, sementara itu untuk memprediksi hasil diskriminan kuadratik menggunakan fungsi “predict.qda”. Kedua fungsi tersebut berasal dari paket MASS, contoh penggunaannya adalah sebagai berikut : adk <- qda(Kelompok~Prediktor,

subset,prior)

prediksi <- predict(adk,Data) 3. Analisis Diskriminan Kanonik

Fungsi ini terdapat pada submenu analisis diskriminan yang digunakan untuk melakukan analisis diskriminan kanonik. Untuk menjalankan fungsi ini pengguna harus mengisi kotak kelompok dengan peubah yang berisi kelompok untuk setiap observasi dan peubah predi ktor dengan peubah yang memiliki jenis data numerik. Pada fungsi ini pengguna dapat memilih untuk menampilkan skor peubah kanonik dan plotnya.

Output yang dihasilkan dari fungsi ini antara lain korelasi kanonik beserta uji statistiknya, koefisien dari peu bah kanonik, koefisien baku dari peubah kanonik, struktur kanonik, dan nilai rataan kelompok pada setiap peubah kanonik. Kotak dialog untuk fungsi ini dapat dilihat pada Lampiran 17. Sintaks R untuk melakukan analisis diskriminan kanonik menggunakan fungsi “candisc” yang berasal dari paket candisc, contoh penggunaan fungsi tersebut adalah sebagai berikut :

mod <- lm(cbind(X1,X2,...,Xp) ~ Kelompok,data=Data) diskan <- candisc(mod,data=Data) Untuk membuat plot diskriminan kanonik digunakan fungsi “plot.candisc” yang berasal dari paket candis c, contoh penggunaannya adalah sebagai berikut : plot(diskan,col=cols,pch=pchs, main=judul,which=dimensi) 4. Analisis Korespondensi Sederhana

Fungsi ini terdapat pada submenu analisis korespondensi yang digunakan untuk melakukan analisis korespondensi sederhana. Data yang digunakan pada fungsi ini berupa tabel kontingensi dua arah atau tabel peubah kategorik. Tabel peubah kategorik memiliki jumlah baris yang sama dengan jumlah contoh observasi dan jumlah kolom yang sama

10

dengan jumlah peubah bebas. Masing -masing unsur dalam satu baris tabel peubah kategorik berisi kategori pada setiap peubah. Pada fungsi ini terdapat pilihan untuk menambahkan data suplemen, menampilkan plot korespondensi dan pilihan jumlah dimensi yang akan ditampilkan. Ada lima plot korespondensi yang dapat ditampilkan antara lain plot simetrik kolom dan simetrik baris, plot simetrik baris, plot simetrik kolom, plot asimetrik baris dan simetrik kolom, serta plot asimetrik kolom dan simetrik baris.

Output yang dihasilkan dari fungsi ini antara lain dekomposisi inersia, profil baris dan profil kolom, ringkasan statistik profil kolom dan profil baris, koordinat baris dan kolom, kontribusi inersia parsial profil baris dan profil kolom, serta plot korespondensi. Kotak dialog untuk fungsi analisis korespondensi sederhana dapat dilihat pada Lampiran 18. Sintaks R untuk melakukan analisis korespondensi sederhana menggunakan fungsi “ca” yang berasal dari paket ca. Contoh penggunaan fungsi tersebut adalah sebagai berikut :

aks <- ca(TabelKontingensi,

nd=ndim,

suprow=suplemenbaris, supcol=suplemenkolom)

Untuk menampilkan plot korespondensi sederhana digunakan fungsi “plot.ca” dari paket ca. Contoh penggunaannya dalam menampilkan kelima plot korespondensi sederhana yang telah disebutkan sebelumnya adalah sebagai berikut:

a. Plot Simetrik Baris

plot(aks,dim=dimensi, map="symmetric",

what=c("active","none"), main=judul)

b. Plot Simetrik Kolom

plot(aks,dim=dimensi, map="symmetric",

what=c("none","acti ve"), main=judul)

c. Plot Simetrik Baris dan Kolom

plot(aks,dim=dimensi, map="symmetric",

what=c("active","active"), main=judul)

d. Plot Asimetrik Baris dan Simetrik Kolom

plot(aks,dim=dimensi, map="colprincipal",

what=c("active","active"), main=judul)

e. Plot Asimetrik Kolom dan Simetrik Baris

plot(aks,dim=dimensi, map="rowprincipal",

what=c("active","active"), main=judul)

5. Analisis Korespondensi Berganda

Fungsi ini terdapat pada submenu analisis korespondensi yang digunakan untuk melakukan analisis korespondensi berganda. Data yang digunakan pada fungsi ini berupa tabel peubah kategorik. Untuk menggunakan fungsi ini pengguna harus mengisi kotak peubah terp ilih dengan peubah yang ada pada tabel indikator. Pada fungsi ini pengguna dapat memilih untuk memasukan data suplemen. Selain itu, terdapat pilihan untuk menampilkan tabel Burt dan plot kolom.

Output yang dihasilkan dari fungsi ini antara lain dekomposisi inersia, ringkasan statistik profil kolom, serta koordinat kolom, kontribusi inersia parsial profil kolom, tabel Burt dan plot kolom. Tabel Burt yang dihasilkan tidak ditampilkan pada jendela hasil, tetapi disimpan dalam dataset dengan nama “Burt”. Kotak dialog untuk fungsi ini dapat dilihat pada Lampiran 19. Sintaks R untuk melakukan analisis korespondensi berganda menggunakan fungsi“mjca” yang berasal dari paket ca. Contoh penggunaan fungsi tersebut adalah sebagai berikut :

akb <- mjca(DataPeubahKategorik, nd=ndim,

lambda=”indicator”, supcol=suplemenkolom)

Untuk menampilkan plot tabel kolom digunakanfungsi “plot.mjca”dari paket ca, berikut contoh penggunaannya :

plot(akb,dim=dimensi, what=c("none","active"), main=judul)

Menu Bantuan

Menu ini digunakan untuk memberikan informasi terhadap penggunaan AMV 2.0. Menu ini terdiri dari dua fungsi yaitu : 1. Bantuan AMV 2.0

Fungsi ini berisi tentang dokumentasi penggunaan AMV 2.0.

2. Tentang AMV 2.0

Fungsi ini berisi informasi tentang versi AMV 2.0 dan pengembang AMV 2.0.

Pengujian

Pengujian AMV 2.0 dilakukan dimulai dari implementasi fungsi -fungsi hingga

pengujian sistem secara menyeluruh. Ada beberapa data yang digunakan dalam pengujian AMV 2.0. Data -data tersebut diambil dari data contoh yang terdapat pada program R dan paket MASS. Data Iris Fisher digunakan untuk menguji analisis korelasi kanonik, analisis diskriminan, dan analisis diskriminan kanonik. Data klasifikasi silang (tabel kontingensi) antara warna mata dengan warna rambut di Caithness Skotla ndia (data caith) digunakan untuk menguji analisis korespondensi sederhana. Data faktor ekologi dalam manajemen perkebunan (data farms) digunakan untuk menguji analisis korespondensi berganda.

Tabel 2 Perbandingan output paket AMV 2.0 dengan output SAS, Minitab, dan SPSS menggunakan metodeblackbox Fungsi di AMV 2.0 Perangkat Lunak Hasil Perbandingan output Korelasi Kanonik SAS Sama Minitab -SPSS -Analisis Diskriminan Kuadratik SAS Sama Minitab Sama SPSS -Analisis Diskriminan Kanonik SAS Sama Minitab -SPSS Sama Analisis Korespondensi Sederhana SAS Sama Minitab Sama SPSS Sama Analisis Korespondensi Berganda SAS Sama Minitab Sama SPSS Sama

Pengujian dilakukan dengan metode blackbox yaitu membandingkan output yang dihasilkan AMV 2.0 dengan output yang dihasilkan perangkat lunak statistika lainnya yaitu Minitab, SPSS, dan S AS. Kesimpulan dari hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Sebagian besar analisis peubah ganda pada AMV 2.0 menghasilkan output yang melibatkan vektor ciri pada prosesnya. Nilai vektor ciri yang tidak unik memungkinkan output yang dihasilkan AMV 2.0 berbeda tanda dengan output perangkat lunak lainnya, tetapi hal ini tidak menjadi masalah karena interpretasi yang dihasilkan tetap sama. Hasil pengujian setiap analisis peubah ganda yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 20, 21, 22, 23, dan 24.

Batasan dan Pemasangan Sistem Sistem ini mempunyai batasan -batasan tertentu yaitu:

1. Paket AMV 2.0 tidak dapat melakukan analisis diskriminan linier dengan pendekatan sebaran normal ganda seperti pada SAS, SPSS, dan Minitab .

2. Ekspor dataset aktif pada paket AMV 2.0 masih terbatas pada file SPSS dan Ms. Excel 2003.

AMV 2.0 bekerja pada lingkungan program R. Oleh karena itu, untuk menggunakan program AMV 2.0, program R beserta paket-paket R yang menjadi kebutuhan AMV 2.0 harus terpasang lebih

Dokumen terkait