• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keragaman Jenis Semut Pengganggu di permukiman

Hasil penelitian menunjukkan jenis-jenis semut yg diperoleh dari lokasi pasar, rumah makan, dalam rumah dan perimeter rumah ditemukan 21 jenis semut dari 6 subfamili, dan 15 genus (Tabel 1). Jenis semut dari subfamili Dolichoderinae terdapat tiga jenis, subfamili Formicinae 6 jenis, subfamili Myrmicinae 7 jenis, subfamili Ponerinae tiga jenis, subfamili Proceratiinae dan Pseudomyrmecinae masing-masing satu jenis. Morfologi jenis-jenis semut pengganggu permukiman sebagai berikut;

Tabel 1. Tingkatan taksa jenis-jenis semut pengganggu permukiman yang dikoleksi dari keempat lokasi di permukiman Bogor (Februari-Juni 2015)

No Subfamili Tribe Genus Jenis

1 Dolichoderinae Dolichoderini Dolichoderus Dolichoderus thoracicus Tapinoma Tapinoma melanocephalum Tapinomini Technomyrmex Technomyrmex albipes 2 Formicinae Camponotini Camponotus Camponotus barbatus

Polyrhachis Polyrhachis sp.

Polyrhachis ackterbergi Lasiini Anoplolepis Anoplolepis gracilipes Plagiolepidini Paratrechina Paratrechina longicornis

Prenolepis Prenolepis imparis

3 Myrmicinae Attini Pheidole Pheidole sp.

Solenopsidini Monomorium Monomorium floricola Monomorium pharaonis Solenopsis Solenopsis geminata

Solenopsis invicta Solenopsis molesta Solenopsis sp.

4 Ponerinae Ponerini Odontomachus Odontomachus haematodes Odontoponera Odontoponera denticulata

Odontoponera transversa 5 Proceratiinae Probolomyrmecini Probolomyrmex Probolomyrmex sp. 6 Pseudomyrmecinae Pseudomyrmecini Tetraponera Tetraponera allaborans

9

a b

c d

e f

10

i j

k l

m n

11

Subfamili Dolichoderinae. Semut subfamili ini tidak memiliki alat sengat, tangkai metasoma terdiri satu segmen dan tidak ada penyempitan antara dua segmen berikutnya. Pada umumnya berukuran agak kecil (Borror et al. 1996).

Acidopore pada subfamili ini berbentuk seperti celah tanpa ada rambut disekelilingnya (Bolton 1994; Na dan Lee 2001; Hashimoto dan Rahman 2003). Ciri utama dari masing-masing jenis semut yaitu; Dolichoderus thoracicus

(Gambar 1.a) mempunyai pedicel dengan satu node (petiole); biasanya tanpa penyengat. Ujung abdomen tanpa lingkaran rambut. Node memuncak tetapi tumpul (nodiform). Karakteristik lain: keras dan kulit berupa ukiran; bagian punggung toraks dengan satu penonjolan keatas; warna tubuh hitam.

Tapinoma melanochepalum (Gambar 1.b)merupakan jenis yang termasuk

monomorphic. Warna tubuh berbeda, kepala dan bagian lateral alitrunk berwarna coklat kehitam-hitaman, bagian dorsal alitrunk (kecuali propodeum), mandibula, Gambar 1. Jenis semut yang diperoleh dari keempat lokasi di permukiman Bogor

Dolichoderus thoracicus (a), Tapinoma melanochepalum (b), Technomyrmex albipes (c), Camponotus barbatus (d), Polyrhachis ackterbergi (e), Anoplolepis gracilipes (f), Paratrechina longicornis (g), Prenolepis impairs (h), Pheidole sp. (i), Monomorium floricola (j), Monomorium pharaohnis (k), Solenopsis geminata (l), Solenopsis molesta (m), Solenopsis invicta (n), Odontomachus haematodes (o), Odontoponera denticulata (p), Odontoponera transversa (q), Probolomyrmex sp. (r), Tetraponera allaborans (s)

q r

12

gaster dan kaki berwarna kuning pucat. Sedangkan gaster biasanya berwarna pucat dan kadang-kadang berwarna coklat. Mata berukuran besar. Mandibula dengan tiga buah gigi dan sekitar tujuh buah denticle. Clypeus tanpa longitudinal

carinae, bagian anterior sedikit cekung. Alitrunk sedikit mengembung dengan bagian metasoma yang ramping. Propodeum tidak memiliki duri. Permukaan bagian atas alitrunk lebih pendek dibandingkan terhadap permukaan bagian bawah. Gaster dengan empat segmen. Terdapat rambut pada gaster dan setae

yang tegak hanya pada clypeus dan ujung dari gaster. Technomyrmex albipes

(Gambar 1.c) mempunyai petiole dengan satu node (node datar); biasanya tanpa penyengat. Ujung abdomen tanpa lingkaran rambut. Lima tergites gaster dapat terlihat. Kaki tidak sebanding dengan tubuh; atas tubuh ditutupi dengan beberapa rambut panjang berwarna coklat gelap dengan tubuh berwarna hitam; tarsi

berwarna kuning atau putih.

Subfamili Formicinae. Subfamili ini tidak memiliki alat sengat. Mata berkembang dengan baik, tetapi kadang-kadang tidak memiliki pada genus

Acropyga. Terdapat ocelli. Ujung antena tidak berbentuk club. Petiole terdiri atas satu node. Segmen kedua gaster tidak berbentuk tubulate. Gaster terdiri atas lima buah segmen. Memiliki acidopore dan tidak memiliki sengat. Acidopore

berbentuk circular atau semicircular dengan rambut yang pendek di sekitarnya (Bolton 1994; Borror 1996; Na dan Lee 2001; Hashimoto dan Rahman 2003). Pada subfamili ini didapatkan lima jenis yang tergolong lima genera semut pengganggu. Ciri utama dari masing-masing jenis semut yaitu; Camponotus barbatus (Gambar 1.d) memiliki petiole dengan satu node (node dengan puncak yang tajam squamiform); biasanya tanpa menyengat. Ujung abdomen dengan lingkaran rambut. Thorax terlihat bulat merata di sampingnya; pekerja polimorfik. Tubuh hitam, gaster berat ditutupi dengan rambut telentang keabu-abuan).

Polyrhachis ackterbergi (Gambar 1.e) memiliki Clypeus di Kepala yang sangat luas, jelas lebih lebar memanjang. Pronotum di bagian punggung, gigi tumpul. Rahang sangat halus, mesosoma jelas dan teratur. Gaster sangat halus.

Coxae dari kaki depan. Subpetiole coklat kemerahan, ujung kaki sangat terang berwarna oranye. Ujung proksimal tibiae dan tarsi berwarna coklat sangat gelap sampai hitam. Gaster berwarna sangat gelap coklat kemerahan. Anoplolepis gracilipes (Gambar 1.f) memiliki petiole dengan satu node (node dengan puncak yang tajam); biasanya tanpa menyengat. Ujung abdomen dengan lingkaran rambut. Toraks terlihat merata di sampingnya; pekerja monomorfik. Antena dengan 11 segmen; antena tanpa club; kepala dengan dua baris rambut menegang, tidak ada rambut yang menegang pada antena segmen pertama dan toraks; tubuh kurus dengan kaki yang sangat panjang; tubuh berwarna kuning.

Paratrechina longicornis (Gambar 1.g) memiliki karakteristik; antena berjumlah 12 segmen. Mandibula dengan tipe subtriangular atau elongate

-triangular. Antena socket sangat dekat dengan clypeus. Palpus panjang. Memiliki

petiole dengan satu node. Tidak memiliki sengat. Bersifat monomorphisme

dengan warna tubuh coklat tua atau kehitam-hitaman. Antena sangat panjang. Kepala berbentuk elongate. Mandibula terdiri dari lima buah gigi. Clypeus tanpa

longitudinal carinae. Alitrunk ramping, propodeum tanpa duri, posterodorsal

membulat dan terdapat spirakel propodeal. Propodeum tidak memiliki rambut yang tegak. Pada seluruh permukaan tubuh terdapat rambut-rambut halus.

13 puncak yang tajam); biasanya tanpa penyengat. Ujung abdomen dengan lingkaran rambut. Thorax terlihat merata di bagian samping; pekerja monomorfik. Antena dengan 12 segmen. Kepala dan thoraks tidak ada ukiran. Scape meluas atas kepala; ocelli tidak ada. Panjang scape adalah satu setengah panjang kepala; scape

dan tubuh ditutupi dengan rambut menegang, tetapi tidak diatur dan berbeda secara berpasangan; mandibula dengan enam gigi; berwarna kuning kecoklatan.

Subfamili Myrmicinae. Myrmicinae merupakan subfamili yang memiliki jumlah jenis terbesar diantara semut lainnya, dicirikan dengan adanya metasoma

yang memiliki dua segmen. Tidak mempunyai ocelli, antena berjumlah 4-12 segmen. Mandibula mempunyai bentuk yang bervariasi, pertumbuhan jumlah gigi merupakan karakter taksonomi yang penting untuk membedakan setiap jenisnya (Bolton 1994; Borror 1996; Na dan Lee 2001; Hashimoto dan Rahman 2003). Dari subfamili ini 6 jenis semut pengganggu yang tergolong kepada tiga genera. Ciri utama dari masing-masing jenis semut yaitu; Pheidole sp. (Gambar 1.i) memiliki Pedicel dengan dua node (petiol dan postpetiol); dengan alat penyengat. Belakang thorax dengan sepasang duri. 12-tersegmentasi antena yang berakhir pada club 3-tersegmentasi (karakteristik lain: tubuh coklat kemerahan; pedicel

melekat pada tengah gaster; pekerja dimorfik - utama: kepala membesar dan sedikit beralur; minor: kepala tidak membesar, sedikit beralur dan mengadu).

Monomorium floricola (Gambar 1.j) memiliki Pedicel dengan dua node (petiol dan postpetiol); dengan alat penyengat. Belakang thorax (propodeum) tanpa duri di atas. 11-12 tersegmentasi antena yang berakhir pada club 3-tersegmentasi. panjang tubuh 1,5-2,0 mm; 11-tersegmentasi antenna. 12-tersegmentasi antena (karakteristik lain: kepala dan gaster berwarna gelap; sengatan terlihat). Monomorium pharaohnis (Gambar 1.k) memiliki karakteristik; Tubuh berwarna kuning kemerah-merahan dengan gaster berwarna hitam. Tubuh tidak tertutupi oleh rambut. Mesosoma biasanya berwarna pucat. Node petiole

ramping dan membulat, sedangkan node postpetiole lebih besar dari petiole.

Solenopsis geminata (Gambar 1.l) memiliki karateristik yang bersifat

polymorphic. Tubuh berwarna coklat kemerah-merahan dengan kepala berwarna coklat, kepala berbentuk persegi empat, bagian margin posterior mencembung, mandibula besar dan tegap. Memiliki empat buah gigi. Clypeus dengan sepasang

longitudinal carinae. Mata relatif kecil yang terdiri kurang lebih 20 ammatidia. Terdapat ocelli pada bagian anterior kepala. Scape pendek, antena club sama panjangnya dengan kombinasi segmen antena ke-3 sampai ke-9. Pada mesosoma

dan gaster terdapat banyak rambut yang tegak. Mandibula terdiri dari empat buah gigi. Scape pada antena mencapai bagian posterior dari kepala. Clypeus dengan sepasang carinae. Carinae mencapai permukaan dorsal dari propodeum.

Solenopsis molesta (Gambar 1.m) memiliki pedicel dengan dua node (petiol

dan postpetiol); dengan alat penyengat. Belakang thorax (propodeum) tanpa duri di atas. 10-tersegmentasi antena yang berakhir pada club 2-tersegmentasi. ukuran tubuh yang kecil (sekitar 1,5 mm) (karakteristik lain: sengatan tidak terlihat, pekerja monomorfik; kekuningan warna tubuh coklat). Solenopsis invicta (Gambar 1.n) memiliki pedicel dengan dua node (petiol dan postpetiol); dengan alat penyengat. Belakang thorax (propodeum) tanpa duri di atas. 10-tersegmentasi antena yang berakhir pada club 2-tersegmentasi. Panjang tubuh dari > 3 mm (karakteristik lain: seluruh tubuh ditutupi dengan rambut panjang, pekerja

14

berbeda (gigi keempat pekerja utama adalah tidak berbeda); ukuran kepala relatif sama dengan tubuh.

Subfamili Ponerinae. Subfamili ini tangkai metasoma hanya satu ruas, tetapi terdapat satu penyempitan yang jelas antara dua ruas berikutnya posterior

terhadap tangkai. Panjangnya 2-4 mm (Borror et al. 1996). Ditemukan tiga jenis dengan dua genera. Jenis ini tidak termasuk sebagai semut pengganggu/hama, subfamili Ponerinae lebih dikenal sebagai semut prdator (Agosti et al, 2000). Ciri utama dari masing-masing jenis semut yaitu;Odontomachus haematodes (Gambar 1.o) memiliki satu petiole yang dapat memisahkan alitrunk dan gaster. Ujung

gaster dengan sting yang terlihat jelas, pygidium dan hipopygidium tidak dilengkapi sisir atau susunan duri yang menebal. Kantung antena dengan ujung tepi posterior dan clypeus terpisah. Spirakel pada ruas gaster keempat dan kelima tersembuyi. Mandibula yang sama dengan Anochetus. Kepala bergabung dipertengahan membentuk huruf V, sedangkan puncak kepala membentuk garis mengalur dipertengahan.

Odontoponera denticulate (Gambar 1.p) memiliki mandibula berbentuk

triangular dengan lima gigi yang besar. Terdapat frontal lobes yang saling berdekatan dan hanya terpisah dengan garis tipis segitiga. Bila dilihat dari sisi

anterior tubuh, metatibia tungkai belakang terdapat dua taji pectinate yang kecil. Cakar pretarsal sederhana tanpa adanya gigi. Tepi anteriorclypeus dengan tujuh geligi kecil yang tumpul Pronotum dengan sepasang gigi triangular. Permukaan

pronotum dan kepala yang kasar beralur dijadikan karakter yang khas. Memiliki

scape antena (bagian pangkal antena yang tidak bersegmen) dan relatif lebih pendek. Ukuran mata relatif lebih besar. Bagian kepala (caput) memiliki bentuk cekungan yang sempit. warna lebih gelap (terkadang hitam) dengan kaki yang berwarna agak kemerahan. Berdasarkan habitatnya serta perilakunya, umumnya banyak ditemukan pada daerah-daerah terganggu atau daerah yang banyak aktivitas manusia. Jugalebih menyukai tempat yang lebih terbuka.

Odontoponera transversa (Gambar 1.q) memiliki mandibula berbentuk

triangular dengan lima gigi yang besar. Terdapat frontal lobes yang saling berdekatan dan hanya terpisah dengan garis tipis segitiga. Bila dilihat dari sisi

anterior tubuh, metatibia tungkai belakang terdapat dua taji pectinate yang kecil. Cakar pretarsal sederhana tanpa adanya gigi. Tepi anterior clypeus dengan tujuh geligi kecil yang tumpul Pronotum dengan sepasang gigi triangular. Permukaan

pronotum dan kepala yang kasar beralur dijadikan karakter yang khas. Memiliki

scape antena (bagian pangkal antena yang tidak bersegmen) yang relatif lebih panjang. Ukuran mata relatif lebih kecil. Bagian kepala (caput) memiliki bentuk cekungan yang agak lebar. umumnya memiliki warna lebih cerah (cokelat kemerahan). Berdasarkan habitatnya serta perilakunya, umumnya banyak dijumpai di kawasan hutan atau daerah yang tidak banyak aktivitas dan gangguan manusianya dan hampir tidak pernah dijumpai di daerah yang banyak aktivitas manusia. Juga lebih menyukai tempat yang lebih gelap dan lembab.

Subfamili Proceratiinae. Subfamili Proceratiinae ditemukan satu jenis dengan satu genera. Jenis semut yaitu Probolomyrmex sp. (Gambar 1.r) memiliki ciri satu petiol menyerupai gaster. Toraks rata tanpa ukiran. Pada ujung gaster

terdapat lingkaran dan rambut-rambut. Jenis semut tersebut tidak termasuk sebagai semut pengganggu/hama, subfamili Proceratiinae lebih dikenal sebagai semut generalis (Agosti et al. 2000).

15 Subfamili Pseudomyrmicinae. Subfamili Pseudomyrmecinae memiliki tubuh yang ramping (Borror et al. 1996), ditemukan satu jenis dengan satu genus. Jenis semut yaitu Tetraponera allaborans (Gambar 1.s) memiliki ciri dua petiole.

Pygidium melekuk tanpa adanya duri yang tersusun diujungnya. Tidak terdapat

frontal lobes. Kantung antena terbuka tidak ditutupi frontal lobes. Tibia tungkai belakang dengan taji berbentuk pectinate. Tepi posterior dari pertengahan clypeus

tidak melekuk. Jenis semut tersebut tidak termasuk sebagai semut pengganggu/hama, subfamili Pseudomyrmicinae lebih dikenal sebagai semut

generalis (Agosti et al. 2000).

Keragaman Jenis Semut yang diperoleh dengan Bait Trap dan Hand Collection

Jenis semut yang diperoleh dengan bait trap, ditemukan 10 jenis semut dari tiga subfamili dengan jumlah sebanyak 16.620 individu. Jenis semut dengan jumlah individu terbanyak ditemukan yaitu Paratrechina longicornis (27,8%), diikuti oleh Solenopsis sp. (23,9%), dan Monomorium pharaonis (16,7%) (Tabel 2). Jenis semut tersebut sering dijumpai pada tiga lokasi penelitian, dan ada beberapa jenis semut yang hanya ditemukan pada lokasi tertentu saja seperti

Dolichoderus thoracicus dan Polyrhachis sp. yang hanya ditemukan di lokasi Pasar, dan Technomyrmex albipes yang hanya ditemukan pada lokasi Rumah Makan (Tabel 2). Sementara itu, dari dalam rumah suhu 30,50C dan kelembaban 62,6% diperoleh 7 jenis semut dengan 11,439 individu. Pada lokasi pasar rata-rata suhu 30,70C dan kelembaban 72,2% ditemukan 8 jenis semut dengan 1,327 individu. Selanjutnya di lokasi rumah makan dengan rata-rata suhu 31,40C dan kelembaban 69,3% dapat ditemukan 9 jenis semut dengan 4,301 individu. (Lampiran 3). Sementara itu, Zulkarnain (2006) melaporkan bahwa semua jenis semut yang ditemukan aktif siang hari pada suhu suhu di bawah 300C dan kelembaban udara di atas 60%.

Persentase jenis semut terbanyak ditemukan pada lokasi pasar adalah

Paratrechina longicornis (60,4%). Adapun, di lokasi rumah makan adalah

Anoplolepis gracilipes (39,3%). Selanjutnya di lokasi dalam rumah Solenopsis sp. (35,4%). Pada tiga lokasi penangkapan menggunakan bait trap, jenis semut yang paling sering ditemukan adalah Paratrechina longicornis. Hal tersebut sama dengan yang dilakukan Rizali (2011) pada penelitian yang dilakukan di permukiman banyak ditemukan jenis semut Paratrechina longicornis. Menurut Zulkarnain (2006) semut di permukiman yang tertarik pada berbagai jenis umpan dan berhabitat di dalam rumah adalah Paratrechina sp., semut tersebut dijumpai pada kondisi sanitasi yang tidak baik.

Dalam rumah jumlah total individu semut paling banyak yaitu 11439 individu, sedang lokasi pasar memiliki jumlah total individu semut paling sedikit yaitu 1327 individu tetapi untuk keanekaragaman jenis semut masih lebih stabil. Faktor suhu dan kelembaban udara mikro dalam ekosistem turut mempengaruhi keragaman jenis semut, karena titik optimum suhu dan kelembaban untuk masing-masing semut berbeda. Paratrechina longicornis dan Tapinoma melanocephalum

16

merupakan semut yang mencari makan di dalam rumah. Paratrechina longicornis, mempunyai sarang utama di luar rumah. Jenis semut ini umumnya mencari makan secara berkelompok, apabila salah satu anggota koloni menemukan makanan maka anggota koloni tersebut akan berkomunikasi dengan anggota koloni lainnya, sehingga dalam beberapa menit semut akan banyak ditemukan pada makanan tersebut. Watanasit et al. (2007), mengatakan bahwa setiap jenis semut tidak mungkin terdapat disemua lokasi, hanya beberapa jenis semut tertentu yang memungkinkan keberadaannya dilokasi tersebut. Kemudian dipertegas oleh Robinson (1996), mengatakan bahwa semut banyak terlihat di luar ruangan saat kondisi cuaca cerah pada siang hari sehingga menyebabkan kehadiran semut di dalam ruangan jarang terjadi kecuali jika di tempat tersebut banyak terdapat makanan. Hal ini memyebabkan adanya risiko kesehatan karena semut memiliki kemampuan menyebarkan penyakit.

Jenis-jenis semut yang diperoleh menggunakan hand collection di lokasi perimeter rumah ditemukan 20 jenis semut dari 6 subfamili dengan jumlah 6513 individu (Tabel 3). Dari 6 subfamili yang ditemukan, persentase terbanyak adalah

Dolichoderus thoracicus 24,6%. Adapun paling sedikit jenis semut ditemukan adalah Probolomyrmex sp. dan Tetraponera allaborans 0.0%. Keberadaan semut pada lokasi pengamatan dipengaruhi oleh ketersediaan makanan dan kesesuaian kondisi lingkungan (Mustafa et al. 2011). Koleksi semut pada lokasi perimeter rumah diperoleh jenis semut dengan jumlah individu dan persentase yang mendominasi yaitu Dolichoderus thoracicus, diikuti Paratrechina longicornis dan

Monomorium pharaonis. Selain itu subfamili dengan jenis semut terbanyak di koleksi yaituMyrmicinae (Tabel 3). Astuti et al. (2014) menyatakan, setiap koloni

Tabel 2. Jenis - jenis semut yang dikoleksi dengan Bait trap pada tiga lokasi di Permukiman Bogor (Februari – Juni 2015).

No Subfamili Jumlah individu setiap lokasi Total

Jenis Pasar Rumah makan Dalam Rumah

% % % % Dolichoderinae 1 Tapinoma melanocephalum 180 13.6 578 13.4 1356 11.9 2114 12.4 2 Dolichoderus thoracicus 4 0.3 0 0 0 0 4 0.0 3 Technomyrmex albipes 0 0 3 0.1 0 0 3 0.0 Formicinae 1 Paratrechina longicornis 801 60.4 995 23.1 2946 25.8 4742 27.8 2 Anoplolepis gracilipes 144 10.9 1690 39.3 357 3.1 2191 12.8 3 Camponotus barbatus 0 0 64 1.5 9 0.1 73 0.4 4 Polyrhachis sp. 1 0.1 0 0 0 0 1 0.0 Myrmicinae 1 Monomorium pharaonis 117 8.8 222 5.2 2516 22 2855 16.7 2 Pheidole sp. 71 5.4 280 6.5 207 1.8 558 3.3 3 Solenopsis sp. 9 0.7 22 0.5 4048 35.4 4079 23.9 11 Total 1327 3854 11439 16620

17

semut membutuhkan makanan untuk memenuhi kebutuhan energinya. semut akan aktif melakukan pengamatan di sekitarnya untuk menemukan makanan.

Spesies semut memiliki tingkat toleransi yang sempit dan respon yang cepat terhadap perubahan lingkungan. Ukuran semut yang kecil dan relatif bergantung pada temperatur, membuat mereka sangat sensitif terhadap perubahan iklim dalam suatu habitat (Kaspari dan Mejer 2000). Selanjutnya, Zulkarnain (2006) mengatakan bahwa, pada kelompok semut yang melakukan kerja sama dalam mendapatkan makanan biasanya salah satu dari anggota tersebut akan memberikan informasi tentang sumber makanan pada anggota lainnya. Lokasi perimeter rumah rata-rata suhu 31,60C dan kelembaban 55,6% diperoleh 20 jenis semut dengan 6,513 individu. (Lampiran 3).

Tabel 3. Jenis - jenis semut yang dikoleksi dengan Hand collection pada lokasi Perimeter Rumah di Bogor (Februari-Juni 2015)

No

Subfamili Jumlah individu

Jenis

Dolichoderinae

1 Dolichoderus thoracicus 1600 24.6

2 Technomyrmex albipes 383 5.9

Dolichoderus thoracicus queen 280 4.3 3 Tapinoma melanocephalum 191 2.9 Dolichoderus thoracicus bersayap 8 0.1

Formicinae 4 Paratrechina longicornis 1241 19.1 5 Anoplolepis gracilipes 277 4.3 6 Prenolepis imparis 24 0.4 7 Polyrhachis ackterbergi 19 0.3 Myrmicinae 8 Monomorium pharaonis 1019 15.6 9 Monomorium floricola 763 11.7 10 Solenopsis molesta 376 5.8 11 Solenopsis geminata 172 2.6 12 Solenopsis invicta 79 1.2 13 Pheidole sp. 28 0.4 Ponerinae 14 Odontomachus haematodes 28 0.4 15 Odontoponera transversa 18 0.3 16 Odontoponera denticulata 4 0.1 Proceratiinae 17 Probolomyrmex sp. 2 0.0 Pseudomyrmecinae 18 Tetraponera allaborans 1 0.0 Total 6513

18

Hashimoto dan Rahman (2003), menyatakan bahwa semut Camponotus barbatus yaitu bersarang di dalam tanah, kayu mati, pohon dan beraktivitas sebagai pemburu. Paratrechina longicornis yaitu bersarang di tanah terbuka, di bawah batu atau benda lainnya, kayu busuk di tanah dan sebagai pemburu.

Anoplolepis gracilipes yaitu bersarang di dalam tanah dan sebagai pemburu.

Tapinoma melanocephalum hidup di berbagai habitat dari padang rumput kehutan hujan dataran rendah, bersarang di dalam tanah atau kayu busuk dan sebagai pemburu. Monomorium pharaonis dan Monomorium floricola yaitu bersarang di bawah batu dan kulit kayu, di cabang busuk dan sebagai pemulung serta pemanen biji. Technomyrmex albipes yaitu ditemukan di hutan lembab, bersarang di dalam tanah, dicabang atau sarang karton, di bawah daun atau batang pohon dan sebagai pemburu. Polyrhachis sp. dan Polyrhachis ackterbergi yaitu kebanyakan di pohon, bersarang di daun dan sebagai pemburu. Pheidole sp. bersarang di dalam tanah, di kayu busuk dan sebagai pemburu. Solenopsis geminate, Solenopsis invicta, Solenopsis molesta yaitu bersarang di dalam tanah dan sebagai pemburu serta pencuri. Odontomachus haematodes yaitu bersarang di tanah atau kayu busuk dan sebagai predator. Odontoponera denticulate dan Odontoponera transversa yaitu bersarang di tanah dan sebagai predator. Probolomyrmex sp.

yaitu bersarang di dalam tanah, di bawah batu, di sampah daun, kayu busuk dan sebagai predator. Tetraponera allaborans yaitu ditemukan berada di pohon, bersarang di rongga tanaman dan sebagai predator. Dolichoderus thoracicus yaitu ditemukan berada di pohon dan sebagai pemburu.

Kelimpahan Nisbi dan Indeks Keanekaaragaman Jenis

Kelimpahan nisbi, frekuensi, dominasi dan indeks keragaman jenis semut yang ditemukan dari empat lokasi di permukiman Bogor disajikan pada Tabel 4. Persentase kelimpahan jenis semut paling tinggi di lokasi pasar yaitu

Paratrechina longicornis dengan frekuensi kehadiran tertinggi 0,8 serta dominasi terbanyak 48,3%. Selanjutnya, di lokasi rumah makan persentase kelimpahan semut tertinggi yaitu Anoplolepis gracilipes dengan tingkat dominasi 27,2% pada wilayah tersebut. Jenis semut Paratrechina longicornis memiliki frekuensi kehadiran tertinggi di lokasi rumah makan sebesar 1. Selanjutnya, pada lokasi dalam rumah persentase kelimpahan semut tertinggi yaitu Solenopsis sp. Adapun frekuensi kehadiran tertinggi ditemukan yaitu Paratrechina longicornis 0,6.

Paratrechina longicornis juga mendominasi lokasi dalam rumah sebesar 15,5%. Selain itu, jenis semut yang memiliki kelimpahan terbanyak ditemukan pada lokasi perimeter rumah yaitu Dolichoderus thoracicus, dengan tingkat dominasi sebesar 11,5%. Paratrechina longicornis (0,6%) memiliki frekuensi kehadiran terbanyak pada lokasi tersebut. Jenis semut Paratrechina longicornis

diketahui mendominasi tiga lokasi di permukiman Bogor yaitu lokasi pasar, rumah makan dan dalam rumah. Adapun di lokasi perimeter rumah, jenis semut yang mendominasi adalah Dolichoderus thoracicus. Frekuensi kehadiran tertinggi

1

Tabel 4. Kelimpahan, frekuensi, dominasi semut di Permukiman Bogor

no Jenis Semut Pasar Rumah Makan Dalam Rumah Perimeter Rumah

KN(%) Fs Ds KN(%) Fs Ds KN(%) Fs Ds KN(%) Fs Ds 1 Paratrechina longicornis 60.4 0.8 48.3 23.1 1 23.1 25.8 0.6 15.5 19.1 0.6 11.4 2 Anoplolepis gracilipes 10.9 0.3 3.3 39.3 0.7 27.2 3.1 0.2 0.6 4.3 0.3 1.1 3 Tapinoma melanocephalum 13.6 0.6 8.1 13.4 0.5 6.2 11.9 0.5 6.3 2.9 0.3 0.8 4 Monomorium pharaonis 8.8 0.5 4.4 5.2 0.5 2.8 22 0.5 10.3 15.6 0.6 9.4 5 Technomyrmex albipes 0 0 0 0.1 0.1 0.0 0 0 0 5.9 0.1 0.4 6 Camponotus barbatus 0 0 0 (1.5 0.2 0.3 0.1 0.1 0.0 0 0 0 Polyrhachis sp. 0.1 0.1 0.0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Polyrhachis ackterbergi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.3 0.1 0.0 8 Prenolepis imparis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.4 0.3 0.1 9 Pheidole sp. 0.7 0.2 0.1 0.5 0.2 0.1 1.8 0.3 0.6 0.4 0.4 0.2 10 Monomorium floricola 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11.7 0.5 6.2 11 Solenopsis geminata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2.6 0.3 0.9 12 Solenopsis invicta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.2 0.3 0.4 13 Solenopsis molesta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5.8 0.5 2.7 Solenopsis sp. 5.4 0.1 0.5 6.5 0.4 2.5 35.4 0.3 9.4 0 0 0 14 Odontomachus haematodes 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.4 0.3 0.1 15 Odontoponera denticulata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.1 0.2 0.0 16 Odontoponera transversa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.3 0.3 0.1 17 Probolomyrmex sp. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.1 0.0 18 Tetraponera allaborans 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0.1 0.0 19 Dolichoderus thoracicus 0.3 0.3 0.1 0 0 0 0 0 0 24.6 0.5 11.5

Dolichoderus thoracicus queen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.1 0.1 0.0

Dolichoderus thoracicus bersayap 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4.3 0.1 0.6

20

Indeks keragaman jenis semut pada empat lokasi tergolong sedang yaitu lokasi pasar sebesar 1,2, rumah makan 1,6, dalam rumah 1,5 dan perimeter rumah 2,2. Dari keempat lokasi tersebut indeks keragaman jenis semut terbanyak ditemukan pada perimeter rumah, adapun yang paling sedikit ditemukan di lokasi pasar. Jenis semut Tapinoma sessile hanya ditemukan pada lokasi rumah makan,

Technomyrmex albipes lokasi rumah makan dan perimeter rumah, Camponotus barbatus lokasi rumah makan dan dalam rumah, Polyrhachis sp., hanya ditemukan pada lokasi pasar, Polyrhachis ackterbergi dan Prenolepis imparis

hanya ditemukan pada lokasi perimeter rumah (Tabel 4).

Jenis semut terbanyak yang dikoleksi dari lokasi pasar yaitu Paratrechina longicornis, diikuti Tapinoma melanocephalum dan Anoplolepis gracilipes. Pada lokasi rumah makan yaitu Anoplolepis gracilipes, diikuti oleh Paratrechina longicornis dan Tapinoma melanocephalum. Selanjutnya di dalam rumah yaitu

Solenopsis sp., diikuti oleh Paratrechina longicornis, dan Monomorium

Dokumen terkait