• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

TABEL 1

Subjek Penelitian Harian SIB Periode 2012-2013

NO HARI/TANGGAL/TAHUN JUDUL

1 Senin , 7 Oktober 2013 Kepala BLH Provsu:

Beban Pencemaran Danau Toba Sudah Overload, PT Aqua Farm dan Allegrindo Berkontribusi

2 Kamis, 3 Oktober 2013 Komisi VII RI dan

Kemeneg LH Sepakat Selamatkan Danau Toba 3 Selasa, 7 Agustus 2013 BLH Provsu Nilai PT

Allegrindo Cemari Danau Toba , Jika Masih Terus Buang Limbah Akan Dipidana

4 Jumat, 7 Juni 2013 BLH Sumut Segera Surati Pemkab Samosir Hentikan Kegiatan PT GDS

5 Senin, 20 Mei 2013 Forum Pesona Samosir

Temui Dua Menteri di Jakarta Minta Hentikan Penebangan Hutan Tele 6 Sabtu, 4 Agustus 2012 PT Allegrindo Dituding

Belum Tangani Limbah dengan Baik

7 Jumat, 3 Agustus 2012 PT Allegrindo Buang Kotoran Ternak ke Danau Toba, Pemandian di Pantai

Salbe Ditinggalkan WIsatawan

8 Selasa, 31 Juli 2012 Setiap hari Selama 16 tahun, 1200 Ton Kotoran Ternak Dibuang ke Danau Toba Melalui Sungai Silali, Simalungun

9 Kamis, 28 Juni 2012 PH Air Danau Toba Sudah Capai 9,6 Sangat Berbahaya, KJA Harus Segera Ditutup

10 Jumat, 15 Juni 2012 Polda Sumut: Tidak

Ditemukan Pencemaran Danau Toba Oleh PT Aqua Farm

11 Selasa, 12 Juni 2012 DPRDSU: Danau Toba

Terancam Jadi : “Danau Tua” Tak Berpenghuni dan Penuh Lumpur Seperti Waduk Jatiluhur

12 Senin, 11 Juni 2012 Kepala Laboratorium

Friska Saragih: Tudingan Pencemaran danau Toba Jangan Hanya “Om-do” 13 Rabu, 30 Mei 2012 Masyarakat dan Pemerhati

Kerahkan Massa Tutup PT Aqua Farm yang Kotori Danau Toba

Teks 1

Judul : Masyarakat dan Pemerhati Lingkungan Ancam Kerahkan Massa Tutup PT Aqua Farm yang Kotori Danau Toba

Terbit : Rabu, 30 Mei 2012

Frame : Keramba jaring apung milik Aqua Farm mencemari dan menyemaki Danau Toba.

Rapat Dengar Pendapat antara PT Aqua Farm dan gabungan komisi B dan C DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 22 Mei 2012 menghasilkan sejumlah rekomendasi dan evaluasi terhadap PT Aqua Farm. Selain masalah izin yang sudah habis, juga mencuat isu terkait pencemaran yang dilakukan melalui limbah pakan ikan. Hasil RDP ini memicu dukungan dari sejumlah masyarakat dan pemerhati lingkungan Danau Toba untuk menghentikan kegiatan perusahaan yang dinilai merusak ekosistem danau. Harian SIB menurunkan berita tekait dukungan penghentian pencemaran danau dari masyarakat pemerhati lingkungan.

Element inti berita (Core Frame/Idea element)

Harian SIB dalam beritanya menekankan keberadaan keramba jaring apung milik PT Aqua Farm menjadi masalah besar bagi ekosistem danau akibat pencemaran yang dilakukan. Dampak yang ditimbulkan sejak mulai beroperasinya PT Aqua Farm di Danau Toba bahkan tidak sebanding dengan kerusakan ekosistem yang terjadi. Sehingga konsekuensinya, perusahaan yang nyatanya hanya menimbulkan pencemaran bagi danau harus segera ditutup. Hal ini terlihat dalam teks berikut;

Menurut Horman Hutagaol, PT Aqua Farm perusahaan keramba ikan di Danau Toba sudah bertahun-tahun beroperasi namun dampak yang diberikan kepada masyarakat dan pemerintah tidak sebanding dengan tingkat kerusakan yang diakibatkannya.

Sebagai bentuk komitmen dan tanggungjawab sebagai anak bangsa dan putra daerah pihaknya meminta semua pihak termasuk pemerintah, elit politik, akademisi, pers, LSM, tokoh masyarakat dan tokoh agama agar menjalin kebersamaan untuk menghempang pelaku perusakan danau toba yang telah merusak ekosistem danau toba.

Dalam teks diatas, kerusakan ekosistem danau juga diartikan bukan hanya masalah bagi mereka yang berada disekitar danau namun menjadi masalah bersama terkhusus bagi putra daerah. Sehingga dibutuhkan upaya kolektif menghentikan tindakan pencemaran dengan jalan menutup perusahaan yang dinilai mencemari danau, yaitu PT Aqua Farm.

Hal lain yang mencuat dalam teks ini jika PT Aqua Farm dibiarkan beroperasi di danau toba maka lama-kelamaan danau akan penuh dengan keramba dan menimbulkan kesan tidak terurus terhadap danau. Sementara pemerintah sedang berupaya menjadikan danau toba sebagai destinasi wisata. Sehingga bisa kita lihat terdapat dua hal yang kontradiktif, yaitu pemerintah berupaya meningkatkan pariwisata sementara PT Aqua Farm lama-kelamaan akan memenuhi danau dengan keramba.

Keberadaan PT Aqua Farm dengan kerambanya di danau toba dianggap tak sejalan dengan cita-cita menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata. Dengan segala ide yang dikembangkan kesimpulan akhir yang bisa ditarik dari teks ini bahwa PT Aqua Farm menjadi ancaman bagi ekosistem dan periwisata sehingga harus segera ditutup.

Perangkat Pembingkai (Framing Devices)

Ide dan pemikiran dalam teks didukung oleh simbol-simbol tertentu dengan tujuan menguatkan pesan serta makna yang ingin dikembangkan dalam berita.

Ide yang dikembangkan terkait keberadaan PT Aqua Farm di Danau Toba adalah bahwa PT Aqua Farm akan menjadikan Danau Toba menjadi danau yang penuh dengan keramba. Harian SIB menggunakan metafora Danau Toba akan disulap jadi Danau Keramba. Danau Keramba bermakna bahwa danau akan dijadikan khusus untuk keramba dan budidaya ikan. Sementara kita pahami bahwa fungsi air danau bagi masyarakat sekitar salah satunya adalah sebagai sumber air bersih. Tentu perubahan fungsi ini akan merugikan masyarakat sekitar dan menguntungkan perusahaan melalui keramba Jaring apung. Hal ini dapat dilihat dalam teks:

Perusakan ekosistem danau Toba oleh perusahaan yang memanfaatkan air Danau Toba untuk meraih keuntungan jelas tidak dapat ditolerir karena cepat atau lambat danau toba akan disulap menjadi danau keramba,” ujar Hotma Hutagaol

Sebagai sebuah perusahaan besar, Aqua farm membudidayakan ikan dalam jumlah besar pula. Ikan yang dibudidayakan diberi makan pelet yang mana pakan ini dinilai tidak ramah lingkungan. Setiap hari pelet yang ditabur ke danau mencapai 100 ton/hari. Tindakan ini dianggap membuat setiap orang terkejut seperti anggota DPRD dan masyarakat sekitar. Melalui exemplar ini, SIB ingin menekankan bahwa semua orang tidak pernah menyangka bahwa sebanyak itulah pakan yang dimasukkan ke dalam danau setiap hari. Kemudian hal ini juga mengesankan bahwa PT Aqua seolah berkuasa penuh atas Danau Toba.

Keberadaan Aqua Farm di Danau Toba dikaitkan sebagai sebuah perusakan ekosistem. Hal ini dilihat melalui pakan yang ditabur dalam jumlah besar setiap harinya dan jaring apung dipermukaan danau dianggap merusak pemandangan. Harian SIB menggunakan depiction Danau Toba menjadi tidak terurus dan terawat untuk menggambarkan akibat dari keberadaan pakan dan keramba jaring apung di Danau Toba.

Reasoning Devices (Perangkat Penalaran)

Ide atau pemikiran yang dikembangkan dalam teks berita itu didukung dengan seperangkat penalaran untuk menekankan kepada khalayak bahwa “versi berita” yang disajikan dalam teks itu adalah benar. Sebuah berita tidak semata-mata

sebuah gagasan. Ia adalah kumpulan dari fakta yang dijejer yang pada hasil akhirnya berupa, bukan hanya paparan atas suatu informasi, melainkan juga suatu bingkai informasi dengan perspektif dan pandangan tertentu. Karena itu, fakta yang dipilih secara tidak langsung dalam pandangan ini untuk memperkuat bangunan perspektif yang telah disusun oleh wartawan.

Dalam teks ini, perangkat penalaran disajikan dalam beberapa pola. Roots menekankan jika aqua farm masih terus beroperasi, maka yang dihadapi adalah masyarakat. Masyarakat yang selama ini sebagai pemerhati lingkungan Danau Toba tidak akan sungkan bertindak terhadap Aqua farm jika masih melakukan tindakan pencemaran.

Perangkat penalaran juga dipakai untuk menekankan penutupan PT Aqua Farm karena kerusakan yang ditimbulkan. Alasan yang paling menonjol untuk menutup PT Aqua Farm adalah, perusahaan keramba ikan ini di Danau Toba sudah bertahun-tahun beroperasi namun dampak yang diberikan kepada masyarakat dan pemerintah tak sebanding dengan tingkat kerusakan yang diakibatkan. Ini dijadikan klaim kebenaran ( Appeal to principle) oleh harian SIB untuk membenarkan tindakan pencemaran dan mendukung penutupan PT Aqua Farm. Penalaran juga dilakukan melalui konsekuensi untuk menguatkan penutupan penutupan trhadap perusahaan Aqua Farm. Bahwa jika Aqua Farm beroperasi di danau Toba, maka pencemaran akan tetap terjadi. Konsekuensi yang didapatkan dengan tingkat pencemaan yang dilakukan, maka perusahaan tersebut harus segera ditutup. Dan penutupan ini akan dilakukan oleh masyarakat karena masalah pencemaran Danau Toba dimaknai sebagai masalah bersama. Hal ini dapat dilihat dalam:

“Kalau memang sudah sepakat atau belum ada kata sepakat mari kita bersepakat untuk menutup perusahaan perusak lingkungan Danau Toba. Kami pemerhati lingkungan tergabung dalam masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat siap untuk menggerakkan massa bila aqua farm masih tetap beroperasi merusak lingkungan danau toba,” ujar Horman dan Togar Sirait.

Tabel 2 Kodifikasi Teks 1

Frame: Keramba jaring apung milik Aqua Farm menyemaki dan mencemari Danau Toba

Framing Devices Reasoning Devices Metaphors

Danau Toba akan disulap jadi danau keramba.

Roots

Para pemerhati lingkungan siap menggerakkan massa bila Aqua Farm masih tetap

beroperasi merusak lingkungan Danau Toba.

Catchphrases

Yang menguasai Danau Toba saat ini bukan lagi masyarakat maupun negara, tapi perusahaan keramba.

Appeal to Principle

PT Aqua Farm, perusahaan keramba ikan di Danau Toba sudah bertahun-tahun beroperasi namun dampak yang diberikan kepada masyarakat dan pemerintah tak sebanding dengan tingkat kerusakan yang diakibatkan. Exemplar

“Tidak hanya kalangan DPRDSU yang terperangah mendengar PT Aqua Farm membuang pakan ternak ikan sebanyak 100 tan/hari, kami yakin seluruh masyarakat disekitar Danau Toba juga terperangah dan terkejut dengan kondisi ini”.

Consequences

Keberadaan keramba Jaring Apung milik Aqua Farm di Danau Toba mencemari danau dan menyemaki danau. Para pemerhati lingkungan siap bertindak menutup Aqua

Farm jika masih beroperasi. Depiction

1. Perusakan ekosistem Danau Toba oleh perusahaan yang memanfaatkan air Danau Toba untuk meraih keuntungan jelas tidak dapat ditolerir, karena cepat atau lambat Danau Toba akan disulap jadi danau keramba. 2. Danau Toba terkesan tidak terurus karena disemaki keramba.

Visual Image -

Teks 2

Judul: Kepala Laboratorium Friska Saragih: Tudingan Pencemaran Danau Toba jangan Hanya “Om-do”

Terbit: Senin, 11Juni 2012

Frame: Pencemaran yang dituduhkan kepada PT Aqua Farm perlu dibuktikan melalui penelitian ahli.

Isu yang berkembang di sejumlah media setelah RDP adalah Aqua Farm menjadi penyebab rusaknya ekosistem danau. Para pemerhati lingkungan secara bergantian dimintai oleh media untuk menanggapi pencemaran yang dilakukan. Segala pemberitaan cenderung menyerang PT Aqua farm bahkan menyerukan untuk ditutup. Menanggapi hal ini, Pihak PT Aqua Farm angkat bicara melalui kepala laboratoriumnya untuk membuktikan bahwa apa yang berkembang di media adalah isu yang tidak benar. Harian SIB menurunkan laporannya terkait jawaban dari PT Aqua farm atas segala sangkaan yang diungkapkan melalui sejumlah media.

Elemen Inti Berita:

Berita yang diturunkan harian SIB masih kelanjutan dari hasil RDP bersama anggota DPRD Sumut. Dalam berita kali ini, harian SIB menampilkan pandangan dari pihak perusahaan. Ada dua pihak yang dimunculkan mewakili perusahaan yaitu kepala laboratorium dan kepala personalia.

Dalam berita ini ide yang dimunculkan adalah isu yang beredar terkait pencemaran Danau Toba yang dilakukan PT Aqua farm sangat berlebihan. Pihak perusahaan menilai bahwa untuk menyatakan terjadi pencemaran tidak cukup hanya mengambil sampel dari satu lokasi karena danau toba sangat luas. Sehingga penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel disatu titik dinilai belum dapat dijadikan alasan kuat menyatakan Danau Toba tercemar. Hal ini dapat dilihat dalam teks:

Selanjutnya Friska didampingi kepala personalia PT AFN Gomgom Sidabutar menganggap bahwa informasi tentang pencemaran Danau toba yang diisukan akhir-akhir ini adalah berlebihan sampai-sampai menagtakan air danau Toba sudah hitam. “Berbicara sola pencemaran air Danau Toba tidak gampang, tentu tidak hanya mengambil sampel dari satu tempat, karena Danau Toba itu luas dan memiliki daya asimilasi yang cukup tinggi.”

Selain itu, ide lain yang ingin dikembangkan dalam teks bahwa selama ini orang-orang yang menyatakan terjadi pencemaran akibat pakan ikan PT Aqua Farm adalah orang yang tidak paham soal pakan dan bukan peneliti. Sebenarnya jika diperhatikan, pernyataan ini mengesankan PT Aqua Farm anti kritik dan angkuh. Padahal pernyataan pencemaran disampaikan berdasarkan hasil penelitian salah seorang dosen dari universitas Nomensen Pohan Panjaitan berjudul “Kajian Potensi Pencemaran Keramba Jaring Apung PT Aqua Farm Nusantara di Ekosistem Danau Toba” tahun 2009. Hal ini dapat kita simak dalam teks berikut:

Sebenarnya kita tidak terlalu persoalkan tanggapan tentang sebutan adanya pencemaran di Danau Toba melalui pakan ikan, karena yang menyebut itu bukan orang yang memahami tentang pakan dan bukan seorang peneliti. Dan PT AFN

tetap dalam pengawasan FDA, yang secara resmi dan diakui pengawasan makanan.

Perangkat Pembingkai (Framing Devices)

Dalam teks berita harian SIB, perangkat pembingkai digunakan untuk menyatakan bahwa bagi perusahaan PT Aqua Farm isu terkait pencemaran dan sikap media berlebihan. Frase “sikap media berlebihan”, menjadi depiction yang mengesankan media seolah melebih-lebihkan kondisi yang ada. Apa yang disampaikan para kritikus dan media berbanding terbalik dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh PT Aqua Farm. Dalam hal ini, mereka telah melakukan penelitian dengan 22 parameter untuk mengetahui kondisi danau toba dan unsur haranya lebih kecil dari 0,1 persen. PT aqua farm mengangap bahwa perbedaan hasil ini terjadi karena yang menyatakan pencemaran bukan peneliti dan tidak paham soal pakan ikan. Hal ini dapat kita lihat dalam eksemplar berikut:

Menurut hasil penelitian yang mereka lakukan dengan meneliti sebanyak 22 parameter , kondisi unsur hara danau toba adalah kecil 0,01. Sedangkan mengenai pakan ikan PT AFN yang di isukan mengandung virus, menurut Friska itu perlu dibuktikan dengan penelitian jangan hanya omong doang alias om-do.

“Sebenarnya kita tidak terlalu persoalkan tanggapan tentang sebutan adanya pencemaran di Danau Toba melalui pakan ikan, karena yang menyebut itu bukan orang yang memahami tentang pakan dan bukan seorang peneliti. Dan PT AFN tetap dalam pengawasan FDA, yang secara resmi dan diakui pengawasan makanan.”

Dari teks diatas, kita juga bisa melihat bahwa PT aqua farm menganggap apa yang disampaikan oleh kritikus seolah bukan fakta dan hanya omongan tanpa bukti. Data yang disampaikan pihak perusahaan adalah benar karena merupakan hasil penelitian dan diakui oleh badan pengawasan makanan. Hal ini juga dikuatkan dengan catcthphrases Melihat secara bijaksana dan berbicara sesuai fakta.

“Jadi cara budidaya ikan yang dilakukan PT AFN dikategorikan sebagai cara budidaya ikan yang baik (CBIB) oleh Dinas Perikanan provinsi Sumatera Utara. Diharapkan agar masyarakat dan semua elemen melihat secara bijaksana dan berbicara sesuai fakta.”

Jadi hal ini semakin mempertegas bahwa tindakan pencemaran yang dituduhkan kepada PT Aqua Farm dinilai bukan fakta dan orang-orang yang menyampaikannya bukan orang yang bijaksana.

Perangkat Penalaran (Reasoning Devices)

Dalam teks berita, Harian SIB ingin menunjukkan bahwa PT Aqua Farm tidak terkecoh dengan isu yang beredar di masyarakat. PT aqua farm paling paham tentang perusahaan mereka apalagi soal pakan ikan yang mereka berikan. Isu yang beredar dalam masyarakat perlu dibuktikan dengan melakukan penelitian oleh orang yang paham soal pakan ikan. Hal ini secara gamblang ditulis harian SIB sebagai sikap perusahaan terhadap isu yang beredar dan menjadi roots dalam teks berikut:

“Sebenarnya kita tidak terlalu persoalkan tanggapan tentang sebutan adanya pencemaran di Danau Toba melalui pakan ikan, karena yang menyebut itu bukan orang yang memahami tentang pakan dan bukan seorang peneliti. Dan PT AFN tetap dalam pengawasan FDA, yang secara resmi dan diakui pengawasan makanan.”

Dari teks ini kita juga bisa pahami bahwa alasan utama PT Aqua farm tidak terkecoh dengan isu perncemaran dan membantah isu tersebut adalah karena yang menyatakannya bukan seoarang peneliti. Selama ini yang sering muncul di media massa adalah para pemerhati lingkungan di danau toba yang memang sudah sejak lama aktif dalam organisasi lingkungan. Bahkan mereka yang secara khusus membentuk organisasi fokus terhadap danau toba. Mereka inilah yang dianggap PT Aqua Farm tidak bisa dijadikan sumber yang menyatakan danau toba tercemar karena bukan peneliti.

PT Aqua Farm membantah semua tuduhan karena merasa penelitian yang mereka lakukanlah yang terbaik. Diawal teks, SIB menjelaskan sedikit soal latar belakang Friska. Friska, sebagai kepala laboratorium sudah mengikuti pendidikan tentang water quality di Belanda yang bekerjasama dengan Wangeningen University dalam monitoring kualitas air. Jadi jika dilihat dari status akademiknya menegaskan hasil penelitian PT Aqua Farm yang paling benar dan isu yang beredar hanya omongan doang.

Selain itu istilah “yang menyampaikannya bukan seorang peneliti” juga bisa dimaknai sebagai salah satu appeal to principle. Bahwa yang boleh komentar soal danau toba tercemar harus peneliti. Bantahan terhadap pencemaran ini juga dikuatkan dengan appeal to principle lainnya, bahwa PT AFN tetap dalam pengawasan FDA yang secara resmi diakui dalam pengawasan makanan. Sehingga tidak mungkin PT Aqua farm melakukan pencemaran karena di monitoring langsung oleh lembaga internasional yang diakui dalam pengawasan makanan.

Tabel 3 Kodifikasi Teks 2

Frame: Pencemaran yang dilakukan PT Aqua Farm perlu dibuktikan melalui penelitian ahli.

Framing Devices Reasoning Devces

Metaphors Roots

Isu pencemaran danau oleh pakan ikan PT Aqua Farm tidak perlu dipersolakan

karena yang menyampaikannya bukan

orang yang paham pakan ikan dan bukan peneliti.

Catchphrases

Melihat secara bijaksana dan berbicara sesuai fakta.

Appeal to Principle

Sebenarnya kita tidak terlalu persoalkan tanggapan tentang sebutan adanya pencemaran di Danau Toba melalui pakan ikan karena yang menyebutkan itu bukan orang yang memahami tentang pakan dan bukan seorang peneliti. Dan PT AFN tetap dalam pengawasan FDA yang secara resmi diakui dalam pengawasan makanan.

Exemplar

1.Menurut penelitian yang mereka lakukan dengan meneliti sebanyak 22 parameter, kondisi unsur hara air Danau Toba adalah kecil 0.01. Sedangkan mengenai pakan ikan yang diisukan mengandung virus perlu dilakukan penelitian jangan hanya omong doang alias “om-do”.

2.Berbicara soal pencemaran danau toba tidak gampang, tentu tidak hanya mengambil sampel dari satu tempat karena danau toba itu luas dan memiliki daya asimilasi yang tinggi.

Consequences

PT aqua farm membantah segala tuduhan yang beredar di media massa. Sebab isu yang beredar disampaikan oleh orang yang bukan peneliti.

Depiction

1.Sedangkan mengenai pakan ikan perlu dilakukan penelitian jangan hanya omong

doang.

2. Informasi tentang pencemaran danau toba yang diisukan akhir-akhir ini adalah berlebihan.

Visual Image -

Teks 3

Judul: DPRDSU: Danau Toba Terancam Jadi : “Danau Tua” Tak Berpenghuni dan Penuh Lumpur Seperti Waduk Jatiluhur

Terbit: Selasa, 12 Juni2012

Frame: Perusahaan Perikanan identik dengan pencemaran

Sehari setelah berita dari pihak PT aqua farm diterbitkan, Harian SIB memuat kembali berita pencemaran yang diduga dilakukan PT Aqua Farm. Dalam berita ini juga dimuat tanggapan dari DPRD atas pernyataan kepala laboratorium yang membantah semua tuduhan pencemaran. Berita ini membaut perbandingan dengan danau lain yang kondisinya juga kurang lebih sama dengan danau toba akibat adanya keramba jaring apungnya.

Elemen inti Berita:

Dalam berita yang diterbitkan Harian SIB ini, isu yang ingin disampaikan adalah ancaman terhadap Danau toba jika keramba jaring apung dibiarkan beroperasi. Dalam hal ini, danau toba dikatakan akan penuh lumpur dan terjadi pendangkalan. Pada akhirnya tidak ada lagi mahluk hidup yang bisa bertahan di danau Toba dan airnya akan bervirus. Alasan utama penyebab hal ini adalah pakan ikan yakni pelet yang dinilai berbahaya bagi ekosistem danau. Kondisi danau toba disamakan dengan waduk jatiluhur untuk menguatkan isu yang dibangun. Waduk Jatiluhur mengalami pendangkalan dan tidak bisa lagi

dijadikan sebagai tempat budidaya ikan karena airnya sudah tercemar virus. Sehingga ide yang ingin dibangun bahwa setiap danau yang terdapat budidaya ikan keramba jaring apung lama-kelamaan akan tercemar. Hal ini dapat kita lihat dalam teks:

Menurut Aduhot, tingkat pencemaran oleh pakan ikan tersebut sangat tinggi, terbukti waduk Jatiluhur yang sudah lama dijadikan tempat operasional oleh perusahaan keramba jaring apung sudah menjadi waduk tua yang berlumpur, tidak bisa lagi duajdikan usaha perikanan sebab bisa saja tiba-tiba mati dikarenakan tingkat pencemarannya sudah masuk kategori tingkat tinggi.

Hal lain yang juga dikembangkan dalam teks ini adalah terkait pernyataan kepala laboratorium PT Aqua Farm yang menyatakan pencemaran yang disampaikan di media hanya omong doang. Pernyataan ini dinilai perlu dipertanggungjawabkan sebab yang menyatakan penceamran itu terjadi para ahli serta Badan lingkungan Hidup Sumatera Utara. Perbedaan ini dinilai perlu dilakuakn croschek terhadap data yang dimiliki PT Aqua Farm. Sementara data yang dipakai oleh media atau baik yang disampaikan oleh peneliti tidak di croschek. Hal ini seolah ingin menyatakan bahwa data PT Aqua farm yang bermasalah dan terdapat

Dokumen terkait