• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI Lokasi dan Waktu

HASIL DAN PEMBAHASAN Letak Geografis

Jakata Pusat terletak antara 106°.22’.42” BT sampai dengan 106°.58’.18” BT dan 5°.19’.12” LS sampai dengan 6°.23’.54” LS dengan permukaan tanah yang relatif datar dan terletak 4 m di atas permukaan laut. Jakarta Pusat sebagai jantung Kota Jakarta berbatasan dengan Jakarta Utara dan Barat di sebelah utara, sebelah timur dengan Jakarta Timur (Jl. Jend. Ahmad Yani), sebelah selatan dengan Jakarta Selatan dan Timur (Jl. Matraman, Jl Jend. Sudirman, dan Sungai Ciliwung), serta sebelah barat dengan Jakarta Barat dan Selatan (BPS Jakarta Pusat, dalam Budiarti (2010)). Jakarta pusat memiliki luas wilayah 48,13 km² yang terdiri dari 8 kecamatan, diantaranya Kecamatan Menteng, Kemayoran, Sawah Besar, Cempaka Putih, Johar Baru, Gambir, Tanah Abang, dan Senen. Kecamatan Menteng memiliki luas sekitar 6,53 km² yang terdiri dari 5 kelurahan. Kecamatan Menteng menjadi salah satu kecamatan yang memiliki jalur hijau jalan dengan pohon-pohon besar dan relatif berumur tua. Peta lokasi penelitian disajikan pada Gambar 4.

Gambar 4 Batas Wilayah Kecamatan Menteng, Jakata Pusat beserta Lokasi Penelitian

16

Iklim

Wilayah provinsi DKI Jakarta termasuk tipe iklim C dan D menurut klasifikasi iklim Schmit-Ferguson. Pada tahun 2011-2013 curah hujan rata-rata sepanjang tahun sebesar 1.726,4 mm. Wilayah DKI Jakarta memiliki suhu rata- rata per tahun 28,3°C dengan lama penyinaran matahari rata-rata sebesar 53,1% per tahun. DKI Jakarta memiliki rata-rata kelembaban udara relatif 75,4% per tahun dan kecepatan angin rata-rata sebesar 8,5 km/jam. Sementara untuk arah angin, pada musim penghujan arah angin terbanyak yaitu dari arah barat sedangkan pada musim kemarau arah angin terbanyak adalah dari arah timur (BMKG, Stasiun Meteorologi Kemayoran Jakarta tahun 2011-2013).

Geologi dan Tanah

Jenis Tanah di DKI Jakarta termasuk tanah mediteran merah sampai kuning dengan jenis grumosol dari batuan endapan berkapur pada daerah berbukit dan sebagian jenis latosol dan podsolik merah kuning dari batuan endapan bekuan. Jenis tanah yang ada merupakan campuran dan urugan yang memiliki warna kehitaman yang bertekstur sedang sampai halus (Peta Tanah dari Perlindungan dan Pelestarian Alam, dalam Febriani (2003)).

Hidrologi

DKI Jakarta menjadi daerah hilir beberapa sungai yang berasal dari kawasan yang lebih tinggi seperti Bogor dan Depok. Menurut sumber BPLHD, DKI Jakarta terdapat 19 buah sungai/kali yang melalui ibu kota Negara Indonesia tersebut. Secara administratif Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berada di Provinsi DKI yaitu DAS Ciliwung Cisadane. Jakarta Pusat sendiri berada di DAS Ciliwung-Cisadane-Cimandiri yang meliputi Ciliwung, Kali Krukut dan Kali Sunter. Keberadaan anak sungai juga tidak terlepas dari keberadaan sistem drainase yang terdapat di Jakarta seperti drainase pada pemukiman, perkantoran, serta drainase jalan.

Sistem drainase yang digunakan pada jalan-jalan di Jakarta Pusat meliputi sistem drainase terbuka dan drainase tertutup. Sistem drainase tersebut secara umum bersifat alami yang pada prinsipnya mengikuti bentuk topografi yang mengalir menuju Laut Jawa yang berbatasan langsung dengan Jakarta Utara. Beberapa kondisi drainase pada jalur hijau jalan di lokasi penelitian disajikan pada Gambar 5.

a) b) c)

Gambar 5. Drainase Terbuka pada a) Jalan Diponegoro dan b) Jalan Moh. Yamin, dan Drainase Tertutup pada c) Jalan Sutan Syahrir

17

Karakteristik Pemanfaatan Ruang Milik Jalan (Rumija)

Ruang Milik Jalan (Rumija) atau Daerah Milik Jalan (Damija) merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang dikuasai oleh pembina jalan dengan suatu hak tertentu sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku (Direktorat Jenderal Bina Marga, 2010). Pada suatu Rumija atau dalam istilah bahasa Inggris dikenal dengan sebutan ROW (Right of Way) terdapat Ruang Manfaat Jalan (Rumaja) yang secara umum terdiri dari jalur lalu lintas dan jalur pedestrian dengan dimensi lebar yang berbeda-beda. Identifikasi karakteristik dan pemanfaatan Rumija pada setiap jalan disajikan pada Tabel 11. Peta lokasi penelitian di Kecamatan Menteng disajikan pada Gambar 6.

Gambar 6. Lokasi Penelitian di Kecamatan Menteng (Sumber: google.com) Tabel 11 Identifikasi Karakteristik Jalan di Lokasi Penelitian

Nama Jalan Arah Jalan Panjang Jalan (km) ROW (m)

Bagian Lain pada Ruang Milik Jalan (Lebar (m)) Sisi

Timur/Selatan Median Sisi Barat/Utara Moh. Yamin Searah 1,7 13,5 Jalur Pedestrian

(1) dan Jalur Hijau (1)

- Sempadan Kali

Gresik (3,5) Sutan Syahrir Searah 1,7 13,5 Sempadan Kali

Gresik (3,5)

- Jalur Pedestrian (1) dan Jalur Hijau (1) Teuku Umar Dua

Arah 1,3 18 Jalur Pedestrian (1,5) dan Jalur Hijau (1,25) Jalur Hijau(2,5) Jalur Pedestrian (1,5) dan Jalur Hijau (1,25) Imam Bonjol Dua

Arah 1,2 22 Jalur Pedestrian (3) dan Jalur Hijau (1) Jalur Hijau (4) Jalur Pedestrian (3) dan Jalur Hijau (1) Diponegoro Dua Arah 1 19 Jalur Pedestrian (1) dan Jalur Hijau (1) Jalur Hijau (5) Jalur Pedestrian (1) dan Jalur Hijau (1) Agus Salim Searah 0,9 17,5 Jalur Pedestrian

(1,5) dan Jalur Hijau (1,25) - Jalur Pedestrian (1,5) dan Jalur Hijau (1,25) Sumber: Pengamatan

18

1. Jalan Moh. Yamin

Jalan Moh. Yamin merupakan jalan yang berdampingan dengan Jalan Sutan Syahrir yang keduanya mengapit Kali Gresik di Kecamatan Menteng. Jalan Moh. Yamin merupakan jalan satu arah dari Jalan Pegangsaan Barat dan Jalan Cikini menuju Jalan H.Agus Salim. Jalan ini memiliki panjang ± 1,7 km dan lebar jalur lalu lintas kendaraan ± 8 m, dengan jalur pedestrian di sebelah selatan yang memiliki lebar ± 1 m dan sempadan kali gresik di sebelah utara. Sepanjang jalan tersebut ditanami pepohonan yang terletak diantara jalur pedestrian dan jalan serta di sempadan sungai. Sempadan sungai tersebut memiliki lebar 3,5 m dan dibatasi dengan pagar kawat. Lokasi Jalan Moh. Yamin dan Sutan Syahrir, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Lokasi Jalan Moh Yamin dan Sutan Syahrir, Kecamatan Menteng Jakarta Pusat

Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat total 385 pohon yang terbagi atas 157 pohon di jalur hijau sebelah selatan dan 228 pohon di jalur hijau sebelah utara yang sekaligus juga merupakan sempadan sungai. Pohon beringin menjadi pohon yang mendominasi jalur hijau sebelah selatan, sementara pohon glodogan bulat merupakan pohon yang mendominasi jalur hijau sebelah utara. Jenis-jenis pohon yang terdapat pada jalur hijau di Jalan Moh. Yamin disajikan pada Tabel 12. Beberapa foto kondisi Jalan Moh. Yamin disajikan pada Gambar 8.

Tabel 12 Jenis Pohon yang Terdapat pada Jalur Hijau di Jalan Moh. Yamin

No. Nama Latin Nama Lokal Jumlah

1 Ficus Benjamina L. Beringin 137 2 Tabebuia chrysotricha Mart. Tabebuya 11 3 Samanea saman Jacq. Trembesi 3 4 Swietenia macrophylla King Mahoni 29 5 Swietenia mahagoni (L.) Jacq. Mahoni Daun Kecil 12 6 Acacia longifolia (Andrews) Willd. Akasia 4 7 Cerbera manghas L. Bintaro 3

19 Tabel 12. Jenis Pohon pada Jalur Hijau di Jalan Moh. Yamin (Lanjutan)

8 Eucalyptus deglupta Blume Eukaliptus pelangi 4 9 Syzygium polyanthum (Wight) Walp. Salam 3 10 Mimusops elengi L. Tanjung 12 11 Erythrina cristagalli L. Dadap Merah 2 12 Polyalthia fragrans (Dalz.) Bedd. Glodogan Bulat 124 13 Delonix regia (Bojer ex Hook.) Raf. Flamboyan 41

Total 385

Sumber: Pengamatan

Gambar 8 Kondisi Jalur Hijau di Jalan Moh. Yamin 2. Jalan Sutan Syahrir

Jalan Sutan Syahrir yang berdampingan dengan Jalan Moh. Yamin merupakan arah kebalikan Jalan Moh, Yamin yang menghubungkan kawasan Bundaran Hotel Indonesia tepatnya menghubungkan Jalan H. Agus Salim dengan Jalan Cikini. Jalan ini memiliki panjang ± 1,7 km dengan lebar jalur lalu lintas kendaraan ± 8 m. Sama halnya dengan Jalan Moh. Yamin, Jalan Sutan Syahrir ini berdampingan langsung dengan sempadan Kali Gresik dengan lebar ± 3,5 m yang terletak di sebelah selatan jalan tersebut. Sementara di sebelah utara terdapat jalur pedestrian dengan lebar ± 1 m yang diantara jalur pedestrian dan jalan tersebut terdapat jalur hijau yang ditanami berbagai jenis pohon. Jenis-jenis pohon yang terdapat pada jalur hijau di Jalan Sutan Syahrir disajikan pada Tabel 13.

20

Tabel 13 Jenis Pohon pada Jalur Hijau di Jalan Sutan Syahrir

No. Nama Latin Nama Lokal Jumlah

1 Ficus Benjamina L. Beringin 103 2 Ficus lyrata Warb. Biola Cantik 2 3 Terminalia catappa L. Ketapang 1 4 Swietenia macrophylla King Mahoni 119 5 Swietenia mahagoni (L.) Jacq. Mahoni Daun Kecil 64 6 Cocos nucifera L. Kelapa 1 7 Plumeria rubra L. Kamboja 14 8 Muntingia calabura L. Kersen 2 9 Syzygium polyanthum (Wight) Walp. Salam 3 10 Mimusops elengi L. Tanjung 112 11 Erythrina cristagalli L. Dadap Merah 17 12 Polyalthia fragrans (Dalz.) Bedd. Glodogan Bulat 1 13 Delonix regia (Bojer ex Hook.) Raf. Flamboyan 6 14 Pterocarpus indicus Willd. Angsana 1 15 Mangifera indica L. Mangga 4 16 Syzygium aqueum (Burm. f.) Alston Jambu Air 1 17 Bucida monileti (M.Gomez) Alwan & Stace Ketapang Kecil 2

Total 453

Sumber: Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan, pohon yang berada di jalur hijau Jalan Sutan Syahrir berjumlah 453 pohon yang terbagi atas 144 pohon di jalur hijau sebelah utara dan 309 pohon di sebelah selatan. Jalur hijau di sebelah utara di dominasi oleh pohon beringin, sementara jalur hijau di sebelah selatan jalan yang merupakan sempadan sungai didominasi oleh pohon tanjung dan mahoni. Beberapa foto kondisi Jalan Sutan Syahrir disajikan pada Gambar 9.

21 3. Jalan Teuku Umar

Jalan Teuku Umar merupakan jalan dua arah yang menghubungkan Taman Suropati (diantara Jalan Imam Bonjol dan Jalan Diponegoro) dengan Jalan Cut Meutia. Jalan tersebut memiliki panjang ± 1,3 km, dengan lebar jalur lalu lintas kendaraan ± 10 m pada setiap arahnya. Kedua arah pada jalan tersebut dipisahkan oleh median jalan berupa jalur hijau yang memiliki lebar ± 2,5 m yang ditanami berbagai macam jenis pohon. Sementara di timur dan barat jalan terdapat jalur pedestrian yang berukuran lebar ± 1,5 m dan jalur hijau ± 1,25 m yang ditanami berbagai jenis pohon. Lokasi Jalan Teuku Umar, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Lokasi Jalan Teuku Umar, Kecamatan Menteng Jakarta Pusat Berdasarkan hasil pengamatan, pohon yang berada di jalur hijau Jalan Teuku Umar berjumlah 299 pohon yang terbagi atas 68 pohon di jalur hijau sebelah timur, 56 pohon di sebelah barat, dan 175 pohon di median jalan. Pohon yang mendominasi jalur hijau di sebelah timur dan barat adalah pohon asam yang rata-rata berukuran sangat besar dan beumur tua. Pohon asam tersebut menjadi penciri dari keberadaan jalur hijau di Jalan Teuku Umar. Sementara untuk jalur hijau di median jalan, pohon yang mendominasi diantaranya pohon mangga, salam, dan mahoni. Jenis-jenis pohon yang terdapat pada jalur hijau di Jalan Teuku Umar disajikan pada Tabel 14. Beberapa foto kondisi Jalan Teuku Umar disajikan pada Gambar 11.

Tabel 14 Jenis Pohon pada Jalur Hijau di Jalan Teuku Umar

No. Nama Latin Nama Lokal Jumlah

1 Ficus Benjamina L. Beringin 1 2 Tamarindus indica L. Asam 55 3 Terminalia catappa L. Ketapang 1 4 Swietenia macrophylla King Mahoni 81 5 Swietenia mahagoni (L.) Jacq. Mahoni Daun Kecil 26 6 Bauhinia purpurea L. Bunga Kupu-kupu 3 7 Mangifera indica L. Mangga 35

22

Tabel 14 Jenis Pohon pada Jalur Hijau di Jalan Teuku Umar (Lanjutan)

8 Muntingia calabura L. Kersen 12 9 Syzygium polyanthum (Wight) Walp. Salam 42 10 Mimusops elengi L. Tanjung 24 11 Agathis dammara (Lamb.) Rich. & A. Rich. Damar 12 12 Polyalthia fragrans (Dalz.) Bedd. Glodogan Bulat 1 13 Delonix regia (Bojer ex Hook.) Raf. Flamboyan 6

Total 299

Sumber: Pengamatan

Gambar 11 Kondisi Jalur Hijau di Jalan Teuku Umar 4. Jalan Imam Bonjol

Jalan Imam Bonjol merupakan jalan yang menghubungkan Taman Suropati hingga Jalan M.H Thamrin dan Bunderan Hotel Indonesia. Jalan tersebut merupakan jalur dua arah yang dipisahkan oleh median jalan berukuran ± 4 m. Panjang jalan tersebut ± 1,2 km dengan lebar jalur lalu lintas kendaraan ± 10 m pada setiap arahnya. Pada sisi utara dan selatan jalan, terdapat barisan pohon pada jalur hijau dengan lebar ± 1 m dan jalur pedestrian dengan lebar ± 3 m. Lokasi Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat disajikan pada Gambar 12.

23 Berdasarkan hasil pengamatan, pada jalur hijau di Jalan Imam Bonjol terdapat 243 pohon yang terbagi atas 81 pohon di jalur hijau sebelah utara, 92 pohon di jalur hijau sebelah selatan, dan 70 pohon di median jalan. Pohon yang berada di median jalan adalah palem kenari dan tanaman semak seperti Canna sp. (bunga tasbih) dan Hymenocallis littolaris (spider lily), sedangkan pohon yang berada di sisi utara/selatan jalur hijau di Jalan Imam Bonjol adalah pohon tanjung. Jenis-jenis pohon yang terdapat pada jalur hijau di Jalan Imam Bonjol disajikan pada Tabel 15. Beberapa foto kondisi Jalan Imam Bonjol disajikan pada Gambar 13.

Tabel 15 Jenis Pohon pada Jalur Hijau di Jalan Imam Bonjol

No. Nama Latin Nama Lokal Jumlah

1 Mimusops elengi L. Tanjung 173 2 Phoenix canariensis Chabaud. Palem Kanari 70

Total 243

Sumber: Pengamatan

Gambar 13 Kondisi Jalur Hijau di Jalan Imam Bonjol 5. Jalan Diponegoro

Lokasi penelitian yang diamati di Jalan Diponegoro adalah dari Taman Suropati hingga Jalan Surabaya. Panjang jalan tersebut ± 1 km dengan lebar jalur lalu lintas kendaraan ± 10 m pada setiap arahnya. Jalan tersebut merupakan jalur dua arah yang dipisahkan oleh median jalan dengan ukuran lebar ± 5 m. Lokasi Jalan Diponegoro, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat disajikan pada Gambar 14.

24

Sementara itu pada jalur hijau di utara dan selatan jalan, selain terdapat barisan pohon pada jalur hijau dengan lebar ± 1,25 m juga terdapat jalur pedestrian dengan lebar ± 1 m.

Berdasarkan hasil pengamatan, pada jalur hijau di Jalan Diponegoro terdapat 184 pohon yang terbagi atas 80 pohon di jalur hijau sebelah utara, 76 pohon di jalur hijau sebelah selatan, dan 28 pohon di median jalan. Sama seperti pada Jalan Imam Bonjol, pohon yang berada di median jalan adalah pohon palem kenari dan palem sadeng yang ditanam bersama beberapa semak seperti Canna sp. (bunga tasbih), Hymenocallis littolaris (spider lily), dan tanaman perdu seperti tanaman Syzygium oleana atau yang lebih dikenal dengan tanaman pucuk merah. Sementara itu, jalur hijau di sebelah utara dan selatan jalan didominasi oleh pohon tanjung dan beberapa mahoni. Keberadaan pohon tanjung tersebut menjadi hal yang identik pada jalur hijau di Jalan Diponegoro dan Jalan Imam Bonjol. Jenis- jenis pohon yang terdapat pada jalur hijau di Jalan Diponegoro disajikan pada Tabel 16. Beberapa foto kondisi Jalan Diponegoro disajikan pada Gambar 15.

Tabel 16 Jenis Pohon pada Jalur Hijau di Jalan Diponegoro

No. Nama Latin Nama Lokal Jumlah

1 Mimusops elengi L. Tanjung 146 2 Bucida monileti (M.Gomez) Alwan & Stace Ketapang Kecil 4 3 Roystonia regia (Kunch) O.F.Cook. Palem Raja 1 4 Swietenia macrophylla King Mahoni 5 5 Phoenix canariensis Chabaud. Palem Kenari 11 6 Livistonia rutondifulia (Lam.) Mart. Palem Sadeng 17

Total 184

Sumber: Pengamatan

Gambar 15 Kondisi Jalur Hijau di Jalan Diponegoro 6. Jalan H. Agus Salim

Jalan H. Agus Salim merupakan jalan satu arah yang menghubungkan Jalan Sutan Syahrir - Moh. Yamin dengan Jalan Wahid Hasyim. Jalan tersebut memiliki panjang ± 0.9 km dengan lebar jalur lalu lintas kendaraan ± 12 m. Jalan H. Agus Salim memiliki jalur hijau dan jalur pedestrian di sebelah timur dan barat jalan. Jalur pedestrian tersebut memiliki ukuran lebar ± 1,5 m dan jalur hijau ± 1,25 m. Lokasi Jalan H.Agus Salim, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat disajikan pada Gambar 16.

25

Gambar 16 Lokasi Jalan H.Agus Salim, Kecamatan Menteng Jakarta Pusat Beberapa foto kondisi Jalan H. Agus Salim disajikan pada Gambar 17.

Gambar 17 Kondisi Jalur Hijau di Jalan H. Agus Salim

Berdasarkan hasil pengamatan, pohon yang terdapat pada jalur hijau di Jalan H. Agus Salim berjumlah 112 pohon yang terbagi menjadi 59 pohon di jalur hijau sebelah barat dan 53 pohon di jalur hijau sebelah timur. Pohon yang mendominasi jalur hijau sebelah barat adalah pohon mahoni dan tanjung. Sedangkan pohon di sebelah timur adalah pohon mahoni daun kecil. Jenis-jenis pohon yang terdapat pada jalur hijau di Jalan H. Agus Salim disajikan pada Tabel 17.

Tabel 17 Jenis Pohon pada Jalur Hijau di Jalan H. Agus Salim

No. Nama Latin Nama Lokal Jumlah

1 Ficus Benjamina L. Beringin 8 2 Syzygium aqueum (Burm. f.) Alston Jambu Air 1 3 Pterocarpus indicus Willd. Angsana 4 4 Swietenia macrophylla King Mahoni 31 5 Swietenia mahagoni (L.) Jacq. Mahoni Daun Kecil 38 6 Mimusops elengi L. Tanjung 21 7 Plumeria rubra L. Kamboja 3 8 Artocarpus integrifolius L. f. Nangka 1 9 Polyalthia longifolia Sonn. Glodogan Tiang 5

Total 112

26

Vegetasi

Keberadaan jalur hijau jalan tentunya tidak akan terlepas dengan adanya pohon-pohon yang mengisi koridor hijau tersebut. Sebagai jenis vegetasi dengan nilai ekologis yang sangat tinggi, keberadaan pohon perlu mendapat perhatian khusus. Penanaman pohon di tepi jalan bertujuan untuk menciptakan efek ruang bagi pengguna jalan dengan memisahkan berbagai aktivitas yang berlangsung pada jenis sirkulasi, mengarahkan pandangan, dan memberikan zona aman dan terlindung. Poin terakhir menjadi poin yang perlu digarisbawahi dikarenakan cukup banyaknya kejadian pohon sempal atau tumbang yang justru menciptakan rasa tidak aman bagi pengguna jalan. Hasil inventarisasi seluruh jenis pohon yang terdapat di keenam jalur hijau jalan disajikan pada Tabel 18.

Tabel 18 Identifikasi Jenis Pohon pada Jalur Hijau Jalan

No. Jenis Pohon Jumlah Pohon Total

Jln 1 Jln 2 Jln 3 Jln 4 Jln 5 Jln 6

1 Ficus Benjamina L. 137 103 1 - - 8 249 2 Tabebuia chrysotricha Mart. 11 - - - 11 3 Samanea saman Jacq. 3 - - - 3 4 Swietenia macrophylla King 29 119 81 - 5 31 265 5 Swietenia mahagoni (L.) Jacq. 12 64 26 - - 38 140 6 Acacia longifolia (Andrews)

Willd. 4 - - - 4

7 Cerbera manghas L. 3 - - - 3 8 Eucalyptus deglupta Blume 4 - - - 4 9 Syzygium polyanthum (Wight)

Walp. 3 3 42 - - - 48

10 Mimusops elengi L. 12 112 24 173 146 21 488 11 Erythrina cristagalli L. 2 17 - - - - 19 12 Polyalthia fragrans (Dalz.)

Bedd. 124 1 1 - - - 126

13 Delonix regia (Bojer ex Hook.)

Raf. 41 6 6 - - - 53

14 Ficus lyrata Warb. - 2 - - - - 2 15 Terminalia catappa L. - 1 1 - - - 2 16 Cocos nucifera L. - 1 - - - - 1 17 Plumeria rubra L. - 14 - - - 3 17 18 Muntingia calabura L. - 2 12 - - - 14 19 Pterocarpus indicus Willd. - 1 - - - 4 5 20 Mangifera indica L. - 4 35 - - - 39 21 Syzygium aqueum (Burm. f.)

Alston - 1 - - - 1 2

22 Bucida monileti (M.Gomez)

Alwan & Stace - 2 - - 4 - 6

23 Tamarindus indica L. - - 55 - - - 55 24 Bauhinia purpurea L. - - 3 - - - 3 25 Agathis dammara (Lamb.) Rich.

& A. Rich. - - 12 - - - 12

26 Phoenix canariensis Chabaud. - - - 70 11 - 81 27 Roystonia regia (Kunch)

O.F.Cook. - - - - 1 - 1

28 Livistonia rutondifulia (Lam.)

Mart. - - - - 17 - 17

29 Artocarpus integrifolius L. f. - - - 1 1 30 Polyalthia longifolia Sonn. - - - 5 5

Total 385 453 299 243 184 112 1.676

Sumber: Pengamatan

Keterangan: Jln 1: Moh. Yamin Jln 2: Sutan Syahrir Jln 3: Teuku Umar Jln 4: Imam Bonjol Jln 5: Diponegoro Jln 6: H. Agus Salim

27 Secara umum, pohon yang terdapat pada jalur hijau jalan di Kota Jakarta didominasi oleh jenis pohon mahoni, mahoni daun kecil, tanjung, glodogan bulat, dan beringin. Dominasi pohon tanjung terlihat pada jalur hijau di sisi kiri dan kanan jalan di Jalan Imam Bonjol dan Jalan Diponegoro. Keberadaan pohon tanjung bersama dengan jenis palem kenari dan sadeng di median jalan menjadi ciri khas kedua jalan tersebut. Ciri khas lainnya juga terlihat pada Jalan Teuku Umar dengan keberadaan pohon asam yang mendominasi sisi kiri dan kanan jalan, Sementara itu, jalur hijau Jalan H. Agus Salim, Sutan Syahrir, dan Moh. Yamin, didominasi oleh jenis pohon beringin, mahoni, mahoni daun kecil, dan tanjung.

Salah satu masalah terkait keberadaan pohon pada jalur hijau jalan adalah pohon tumbang. Pihak Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Jakarta mencatat dari tahun 2009 hingga 2013 terdapat 902 kejadian percabangan yang sempal atau patah dan 520 kejadian pohon tumbang di Jakarta Pusat. Tingginya angka kejadian pohon yang sempal dan tumbang tersebut disebabkan oleh cuaca ekstrim yang terjadi di musim penghujan seperti hujan deras yang disertai angin kencang. Pihak dinas juga mencatat angka kejadian pohon sempal dan tumbang tersebut juga diperparah dengan adanya bencana angin puting beliung yang terjadi pada 21 April 2009 dan 9 September 2010. Data pohon yang sempal dan tumbang pada tahun 2009 hingga 2013 dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19 Data Pohon Sempal/Tumbang Tahun 2009-2013 di Jakarta Pusat

Bulan 2009 2010 2011 2012 2013 S T S T S T S T S T Januari 9 51 12 8 5 4 247 106 30 36 Februari 7 17 0 3 1 0 0 0 3 7 Maret 7 14 21 12 20 10 4 6 1 0 April 368 120 6 1 0 0 1 6 13 10 Mei 0 0 3 6 1 5 0 0 1 0 Juni 1 2 3 5 0 1 0 0 0 2 Juli 0 0 0 1 0 0 0 0 4 1 Agustus 0 0 0 2 0 1 0 0 0 3 September 0 0 28 40 0 1 1 3 0 0 Oktober 0 6 1 6 6 15 2 1 0 2 November 4 15 3 3 3 5 12 9 4 2 Desember 5 2 28 34 5 10 14 19 2 7 Total 401 227 105 121 41 52 281 150 58 70 Ket: S = Sempal/Patah T = Tumbang

(Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Tahun 2009-2013)

Kejadian sempal/tumbang pohon tersebut pada umumnya terjadi pada pohon sedang/hampir dewasa dan pohon besar/dewasa. Berdasarkan keterangan Daniel et al. (1995), pohon sedang adalah pohon yang memiliki diameter batang antara 30-60 cm, sedangkan pohon besar adalah pohon yang memiliki diameter batang lebih dari 60 cm. Pihak dinas mencatat dari 520 kejadian pohon tumbang, 267 merupakan pohon sedang dan 148 merupakan pohon besar. Hal ini menunjukkan kerentanan tumbang bagi pohon yang sudah dewasa ketika menghadapi musim

28

penghujan yang biasanya juga disertai angin kencang dan petir. Kerentanan tersebut dapat disebabkan oleh akumulasi kerusakan fisik yang sudah dialami pohon-pohon tersebut selama masa hidupnya.

Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga kualitas suatu jalur hijau. Dengan pemeliharaan yang baik, setiap tanaman dapat tumbuh dengan baik dan dapat memberikan fungsi yang diinginkan ketika merencanakan suatu jalur hijau. Keberadaan jalur hijau jalan di Jakarta secara umum didominasi oleh tanaman yang lebih menonjolkan fungsi ameliorasi iklim untuk menciptakan kenyamanan pada sisi kiri/kanan jalan dan fungsi keindahan pada median jalan.

Hal tersebut juga terlihat di lokasi penelitian, sisi kiri/kanan jalan didominasi pohon sedang hingga besar sedangkan pada median jalan didominasi oleh tanaman penutup tanah, semak, dan perdu, serta pohon rendah seperti jenis palem-paleman. Berdasarkan informasi yang didapat dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, tanaman di median jalan mendapatkan tindakan pemeliharaan berupa penyiraman setiap hari, pemangkasan perdu dan pendangiran tanaman semak setiap minggu, serta pemberian pupuk sekali dalam sebulan. Sedangkan pada pohon di sisi kiri/kanan mendapatkan pemeliharaan yang jauh lebih ekstensif. Pohon-pohon tersebut tidak mendapatkan pemeliharaan ideal yang rutin. Tindakan pemeliharaan yang dilakukan pihak dinas hanya berupa pemangkasan yang dilakukan kondisional berdasarkan laporan dari masyarakat, perkantoran atau pihak lainnya. Laporan yang diterima pihak dinas selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan cek lapang setelah itu baru akan dilakukan pemangkasan. Selain itu, pemangkasan juga biasa dilakukan ketika memasuki musim penghujan.

Minimnya tindakan pemeliharaan terhadap pohon pada sisi kiri/kanan jalan tersebut yang dapat mengakibatkan penyebaran penyakit apabila ada pohon yang terserang penyakit. Jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur atau bakteri akan menyebar dengan cepat dan menyerang pohon lain apabila tidak ada penanganan lebih lanjut terhadap pohon yang terserang penyakit. Penyebaran

Dokumen terkait