Persentase Bobot Kepala
Dimana persentase bobot kepala di dapat dari bobot kepala dibagi dengan bobot tubuh kosong. Pertumbuhan pada kepala tidak berpengaruh terhadap nutrisi yang diberikan
Tabel 10. Rataan persentase bobot kepala (%)
Perlakuan Ulangan Rataan sd
1 2 3 4 5 R0 7.33 7.00 8.00 9.17 8.08 7.92 0.85 R1 7.64 8.89 7.47 8.65 7.50 8.03 0.69 R2 7.67 7.67 8.00 8.19 7.50 7.80 0.22 R3 7.14 7.47 7.50 7.80 6.60 7.30 0.42 Total 29.79 31.03 30.97 33.80 29.68 Rataan 7.45 7.76 7.74 8.45 7.42
Dari Tabel 10, dapat dilihat bahwa rataan persentase kepala tertinggi terdapat pada perlakuan R1 (konsentrat yang mengandung kulit daging buah kopi yang diamoniasi sebesar 15%) yaitu sebesar 8,03% dimana pada R1 kandungan nutrisi SK 18,15% serta TDN 66,72% dan rataan persentase kepala terendah terdapat pada perlakuan R3 (Pakan yang mengandung kulit daging buah kopi yang tidak diamoniasi sebesar 45%) yaitu sebesar 7,30% dimana pada R3 kandungan nutrisi SK 21,06% dan TDN 66,55%.
Tabel 11. Analisis Keragaman Bobot Kepala
SK DB JK KT F.Hit F 0.05 F 0.01
Perlakuan 3 0.0157 5.1488 1.420 tn 3.24 5.29 Galat 16 0.0588 3.6250
Total 19 0.0646
Ket : tn = tidak nyata
FK = 0,120
Hasil analisis keragaman pada Tabel 11. menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F Tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan dengan
menggunakkan kulit daging buah kopi yang tidak diamoniasi dengan level 30 % dan kulit daging buah kopi yang diamoniasi dengan level 15%, 30% dan 45% dalam pakan domba lokal jantan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap persentase bobot kepala. Dimana pada perlakuan ini pengaruh nutrisi yang terdapat pada konsentrat tidak mempengaruhi pertumbuhan dari persentase kepala. Konsumsi nutrisi tinggi meningkatkan berat hati, rumen, omasum, usus besar, usus kecil dan total alat pencernaan, tetapi sebaliknya bagi berat kepala dan kaki
perlakuan dan nutrisi serta spesies pastura dan pangonan pada domba tidak
mempengaruhi berat kepala.
Pertumbuhan ternak terdiri atas tahap cepat yang terjadi mulai awal sampai
pubertas dan tahap lambat yang terjadi pada saat kedewasaan tubuh telah tercapai.
Pada waktu kecepatan pertumbuhan mendekati konstan. Dalam hal ini pertumbuhan
otot, tulang dan organ-organ penting mulai berhenti, sedangkan penggemukan
(fattening) mulai dipercepat.
Persentase Bobot Kaki
Dimana persentase bobot kaki di dapat dari bobot kaki dibagi dengan bobot tubuh kosong. Persentase karkas terhadap berat hidup biasanya meningkat sesuai dengan peninggkatan berat hidup, tetapi persentase bagian non karkas seperti
kulit dan darah menurun.
Tabel 12. Rataan persentase bobot kaki (%).
Perlakuan Ulangan Rataan sd
1 2 3 4 5 R0 3.00 2.85 2.80 3.75 2.77 3.03 0.41 R1 2.79 4.00 3.60 3.38 3.06 3.36 0.48 R2 3.67 2.67 2.87 2.88 2.50 2.92 0.44 R3 3.21 2.67 2.81 3.00 2.36 2.81 0.35 Total 12.67 12.18 12.08 13.01 10.68 Rataan 3.17 3.04 3.02 3.25 2.67
Dari Tabel 12. dapat dilihat bahwa rataan persentase bobot kaki tertinggi terdapat pada perlakuan R1 (konsntrat yang mengandung kulit daging buah kopi yang diamoniasi sebesar 15%) yaitu sebesar 3,36% dimana pada R1 kandungan nutrisi PK 14,00%, SK 18,15% serta TDN 6,72% dan rataan persentase bobot kaki terendah terdapat pada perlakuan R3 (konsentrat yang mengandung kulit daging buah kopi yang tidak diamoniasi sebesar 45%) yaitu sebesar 2,81% pada R3 kandungan nutrisi PK 14,02%, SK 21,06% serta TDN 66,55%. Dimana pada R0 (konsentrat yang mengandung kulit daging buah kopi yang tidak diamoniasi sebesar 30%) yaitu sebesar 3,03% pada R0 kandungan nutrisinya PK 14,03%, SK 18,79% serta TDN 66,92%, perlakuan ini yang terbaik urutan kedua, sedangkan R2 (konsentrat yang mengandung kulit daging buah kopi yang dimaoniasi sebesar 30%) yaitu sebesar 2,92% pada R2 kandungan nutrisinya PK 14,09%, SK 21,93% dan TDN 66,10%. Pertumbuhan bobot non karkas eksternal tidak dipengaruhi oleh nutrisi, oleh karena itu bobot kaki bertambah sesuai fase pertumbuhan hidupnya. Dimana pada perlakuan ini pengaruh nutrisi yang terdapat pada konsentrat tidak mempengaruhi pertumbuhan dari persentase kaki.
Tabel 13. Analisis Keragaman Bobot Kaki
SK DB JK KT F.Hit F 0.05 F 0.01
Perlakuan 3 0.0093 2.8962 1.660 tn 3.24 5.29 Galat 16 0.0285 1.7450
Total 19 0.0378
Ket : tn = tidak nyata FK = 0,018
Hasil analisis keragaman pada Tabel menunjukka n bahwa F hitung lebih kecil dari F Tabel (P>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan dengan menggunakkan kulit daging buah kopi yang diamoniasi dalam pakan domba lokal jantan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap
persentase bobot kaki. Pemberian nutrisi yang berbeda akan mempengaruhi rataan non karkas terhadap berat hidup. Pada penelitian ini pakan yang digunakan mempunyai kandungan nutrisi yang sama, sehingga tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap bobot kulit.
Pola pertumbuhan ternak tergantung pada sistem manajemen (pengelolaan) yang dipakai, tingkat nutrisi pakan yang tersedia, kesehatan dan iklim. Dalam hal ini pertumbuhan otot, tulang dan organ-organ penting mulai berhenti, sedangkan penggemukan (fattening) mulai dipercepat.
Konsumsi nutrisi tinggi meningkatkan berat hati, rumen, omasum, usus besar, usus kecil dan total alat pencernaan, tetapi sebaliknya bagi berat kepala dan kaki perlakuan dan nutrisi serta spesies pastura dan pangonan pada domba tidak mempengaruhi berat kepala, kaki, dan kulit pada berat tubuh yang sama
Persentase Bobot Organ Bagian Dalam
Konsumsi nutrisi tinggi meningkatkan berat hati, rumen retikulum, omasum,
usus besar, usus kecil dan total alat pencernaan (organ bagian dalam), tetapi
menurunkan berat kepala, kaki dan limpa. Jadi perlakuan nutrisional termasuk spesies
pastura mempunyai pengaruh terhadap berat bobot non karkas internal seperti hati,
paru-paru, jantung dan ginjal. Dimana persentase bobot organ bagian dalam di dapat dari bobot organ bagian dalam dibagi dengan bobot tubuh kosong.
Tabel 14. Rataan Persentase Bobot Organ Bagian Dalam (%).
Perlakuan Ulangan Rataan sd
1 2 3 4 5 R0 13.33 15.23 14.00 16.67 15.38 14.92 1.23 R1 17.14 13.68 15.33 16.54 13.33 15.21 1.65 R2 13.33 15.33 14.00 13.13 13.13 13.78 0.91 R3 13.57 13.33 12.50 13.33 11.79 12.90 2.51 Total 57.38 57.58 55.83 59.67 53.63 Rataan 14.35 14.40 13.96 14.92 13.41
Dari Tabel 14. dapat dilihat bahwa rataan persentase bobot organ bagian dalam tertinggi terdapat pada perlakuan R1 (Pakan yang mengandung kulit daging buah kopi yang diamoniasi sebesar 15%) yaitu sebesar 15,21% dimana TDN 66,72% dan rataan persentase bobot organ bagian dalam terendah terdapat pada perlakuan R3 (Pakan yang mengandung kulit daging buah kopi yang diamoniasi sebesar 45%) yaitu sebesar 12,90% dimana TDN 66,55%. Pakan dapat mempengaruhi pertambahan berat komponen non karkas. Domba yang
mengkonsumsi pakan dengan kandungan energi yang tinggi, mempunyai jantung
yang lebih berat dari pada domba yang mengkonsumsi pakan dengan kandungan
energi rendah pada kondisi pemeliharaan di dalam kandang individu. Konsumsi
nutrisi tinggi meningkatkan berat hati, rumen, omasum, usus besar, usus kecil dan
total alat pencernaan (organ bagian dalam).
Tabel 15. Analisis Keragaman Bobot Organ Bagian Dalam
SK DB JK KT F.Hit F 0.05 F 0.01 Perlakuan 3 0.1759 0.0565 3.789 * 3.24 5.29 Galat 16 0.2468 0.0149 Total 19 0.4327 Ket : * = nyata FK = 0,403
Hasil analisis keragaman pada Tabel 15 menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan menggunakan kulit daging buah kopi tanpa diamoniasi dan kulit daging buah kopi yang diamonasi dalam pakan domba lokal jantan lepas sapih memberikan pengaruh yang nyata terhadap persentase bobot organ bagian dalam domba lokal jantan lepas sapih selama 3 bulan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan yang mengandung kulit daging buah kopi yang diamoniasi dan tidak diamoniasi terhadap pertambahan bobot organ bagian dalam mempunyai peningkatan yang berbeda. Perlakuan R1 dengan level 15%
pertambahan bobot organ bagian dalam lebih optimal karena keseimbangan bahan penyusun pakan, sehingga aroma dan rasanya sangat disukai oleh ternak sehingga pakan tersebut dicerna dengan optimal. Walaupun mempunyai nilai nutrisi yang sama seperti protein, lemak dan serat kasar namun pada level 45% sangat sulit dicerna oleh domba karena serat kasar yang terlalu tinggi dan juga tingkat amonik dalam pakan masih terasa.
Pemberian pakan yang mengandung kulit daging buah kopi yang diamoniasi dapat meningkatkan pertambahan bobot organ bagian dalam secara nyata, maka nilai KK (Koefisien keragaman) = 0,6%, maka dengan demikian perlu dilakukan uji BNJ seperti pada Tabel 16.
Tabel 16. Uji BNJ Persentase Bobot Organ Bagian Dalam
Perlakuan Rata-rata Notasi
BNJ 0,05 BNJ 0,01
R3 0,416 a a
R2 0,475 b b
R0 0,557 c c
R1 0,578 c c
Dari Tabel 16. Di dapat bahwa penelitian dengan menggunakan kulit daging buah kopi yang diamoniasi dalam pakan domba ternyata persentase bobot organ bagian dalam pada R0 dan R1 adalah notasinya sama. Sedangkan persentase bobot organ bagian dalam pada R3 dan R2 notasinya berbeda.
Persentase Bobot Kulit
Dimana persentase bobot kulit di dapat dari bobot kulit dibagi dengan bobot tubuh kosong. Persentase karkas terhadap berat hidup biasanya meningkat sesuai dengan peninggkatan berat hidup, tetapi persentase bagian non karkas seperti
Tabel 17. Rataan Persentase Bobot Kulit (%).
Perlakuan Ulangan Rataan sd
1 2 3 4 5 R0 11.33 9.23 10.00 7.08 7.46 9.02 1.72 R1 8.79 11.00 9.60 11.28 8.61 9.86 1.29 R2 8.87 8.00 9.87 8.88 7.19 8.56 1.06 R3 8.57 8.00 10.63 7.87 7.19 8.45 1.28 Total 37.56 36.23 40.09 35.10 30.45 Rataan 9.39 9.06 10.02 8.78 7.61
Dari Tabel 17. dapat dilihat bahwa rataan persentase bobot kulit tertinggi terdapat pada perlakuan R1 (Pakan yang mengandung kulit daging buah kopi yang diamoniasi sebesar 15%) yaitu sebesar 9,86% dan rataan persentase bobot organ bagian dalam terendah terdapat pada perlakuan R3 (Pakan yang mengandung kulit daging buah kopi yang tidak diamoniasi sebesar 45%) yaitu sebesar 8,45%. Tingkat konsumsi akan pertumbuhan persentase bobot kulit dapat dipengaruhi oleh variasi susunan pakan dimana pada perlakuan R1 bahan pakan masih sangat seimbang sehingga rasa dan aromanya masih disukai oleh ternak. Sedangkan pada perlakuan R3 tingkat konsumsi akan pertumbuhan persentase bobot kulit sangat sedikit ini dipengaruhi oleh rasa dan aroma pakan lebih bau karna amoniak dari kulit daging buah kopi masih terasa, disebabkan bahan yang lain sulit untuk menetralisir karna bahan yang tak seimbang. Pakan dapat mempengaruhi pertambahan berat komponen non karkas.
Tabel 18. Analisis Keragamaan Bobot Kulit
SK DB JK KT F.Hit F 0.05 F 0.01
Perlakuan 3 0.0628 0.0204 1.103 tn 3.24 5.29 Galat 16 0.0305 0.0185
Total 19 0.0933
Ket : tn = tidak nyata
FK = 0,161
Hasil analisis keragaman pada Tabel 17 menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F Tabel (P>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian
pakan dengan menggunakkan kulit daging buah kopi yang diamoniasi dalam pakan domba lokal jantan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap persentase bobot kulit.
Domba yang mengkonsumsi pakan dengan kandungan energi yang tinggi,
mempunyai jantung yang lebih berat dari pada domba yang mengkonsumsi pakan
dengan kandungan energi rendah pada kondisi pemeliharaan di dalam kandang
individu. Konsumsi nutrisi tinggi meningkatkan berat hati, rumen, omasum, usus
besar, usus kecil dan total alat pencernaan, tetapi sebaliknya bagi berat kepala dan
kaki perlakuan dan nutrisi serta spesies pastura dan pangonan pada domba tidak
mempengaruhi berat kepala, kaki, dan kulit pada berat tubuh yang sama.
Dimana bobot kulit ini diambil dari kulit bagian tubuh, kulit kepala dan kulit
kaki. Pertumbuhan ternak terdiri atas tahap cepat yang terjadi mulai awal sampai
pubertas dan tahap lambat yang terjadi pada saat kedewasaan tubuh telah tercapai.
Pada waktu kecepatan pertumbuhan mendekati konstan. Dalam hal ini pertumbuhan
otot, tulang dan organ-organ penting mulai berhenti, sedangkan penggemukan
(fattening) mulai dipercepat.
Rekapitulasi Hasil Penelitian
Rekapitulasi hasil penelitian ini gabungan dari beberapa parameter seperti persentase bobot kepala, persentase bobot kaki, persentase bobot organ bagian dalam dan persentase bobot kulit untuk mengetahui pengaruh pemberian kulit daging buah kopi yang tidak diamoniasi dan diamoniasi dengan pemberian level yang berbeda.
Tabel 19. Rekapitulasi Hasil Penelitian (%)
Parameter Perlakuan
R0 R1 R2 R3
Persentase Bobot Kepala 7,92 tn 8,03 tn 7,80 tn 7,30 tn Persentase Bobot Kaki 3,03 tn 3,36 tn 2,92 tn 2,81 tn Persentase Bobot Organ Bagian Dalam 14,92 c 15,21 c 13,78 b 12,90 a Persentase Bobot Kulit 9,02 tn 9,86 tn 8,56 tn 8,45 tn
Ket : tn = tidak nyata
a = nyata
b = nyata
c = nyata
Rekapitulasi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan P0, P1, P2 dan P3 pada domba lokal jantan lepas sapih yang diberikan konsentrat mengandung kulit daging buah kopi yang tidak diamoniasi dan diamoniasi memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap persentase bobot kepala, bobot kaki dan bobot kulit, sedangkan terhadap persentase bobot organ bagian dalam memberikan pengaruh yang nyata terhadap pemberian konsentrat kulit daging buah kopi yang tidak diamoniasi dan diamoniasi.
Konsumsi nutrisi tinggi meningkatkan berat hati, rumen retikulum, omasum, usus
besar, usus kecil dan total alat pencernaan (organ bagian dalam), tetapi menurunkan
berat kepala, kaki dan limpa.
Jadi perlakuan nutrisional termasuk spesies pastura mempunyai pengaruh
terhadap berat bobot non karkas internal seperti hati, paru-paru, jantung dan ginjal.
Sedangkan berat komponen non karkas eksternal terutama kepala, kulit dan kaki tidak
terpengaruh. Pertumbuhan ternak terdiri atas tahap cepat yang terjadi mulai awal
sampai pubertas dan tahap lambat yang terjadi pada saat kedewasaan tubuh telah
tercapai. Pada waktu kecepatan pertumbuhan mendekati konstan. Dalam hal ini
pertumbuhan otot, tulang dan organ-organ penting mulai berhenti, sedangkan