• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Diagram Alur Proses Produksi Biodiesel

Perancangan diagram alur proses program dilakukan secara bertahap mulai dari land use change sampai dengan produksi biodiesel (Lampiran 1). Setiap tahapan proses dari produksi biodiesel masing-masing memiliki input yang berbeda-beda namun memiliki output yang sama yaitu beban lingkungan (Global Warming Potential) dan konsumsi energi yang ditimbulkan dari setiap pemakaian

input yang diberikan. Berikut merupakan deskripsi keseluruhan tahap kajian siklus hidup produksi biodiesel yang disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1 Tahapan proses produksi biodiesel

No. Tahapan Proses Masukan (Input) Keluaran (Output) 1 Land Use Change Jenis lahan sebelum

diolah - GWP

a

2 Pengolahan Lahan Materi dan Energi - GWP a

- Konsumsi Energib 3 Pembibitan Materi dan Energi - GWP

a

- Konsumsi Energib 4 Penanaman Materi dan Energi - GWP

a

- Konsumsi Energib 5 Pemupukan Materi dan Energi - GWP

a

- Konsumsi Energib

6 Proteksi Materi dan Energi - GWP

a

- Konsumsi Energib 7 Pemanenan Materi dan Energi - GWP

a

- Konsumsi Energib 8 Transportasi di

Lapangan Alat Transportasi

- GWPa

- Konsumsi Energib 9 Ekstraksi Minyak

Kelapa Sawit Materi dan Energi

- GWPa

- Konsumsi Energib 10 Transportasi CPO Alat Transportasi - GWP

a

- Konsumsi Energib 11 Produksi Biodiesel Materi dan Energi - GWP

a

- Konsumsi Energib

a

Global Warming Potential (kg CO2eq / ton biodiesel)

bKonsumsi Energi (kJ / ton biodiesel) Tahapan Proses

Tahapan proses yang terdapat pada Tabel 1 ditentukan dengan melihat proses produksi secara keseluruhan yang secara umum terjadi pada siklus hidup produksi biodiesel mulai dari land use change sampai dengan tahap akhir yaitu produksi biodiesel. Setiap tahapan proses ini memiliki fungsi dan kebutuhan masukan yang berbeda-beda sehingga setiap tahapan proses ini tidak bisa disatukan dengan tahapan proses yang lainnya. Berikut merupakan deskripsi dari setiap tahapan yang terdapat pada siklus hidup produksi biodiesel:

11  Land use change merupakan tahap awal yang digunakan untuk mengetahui jumlah emisi yang dihasilkan dari proses konversi lahan dari lahan yang mungkin sebelumnya bukan merupakan perkebunan kelapa sawit. Lahan-lahan tersebut dapat berupa hutan produksi, hutan lindung, padang rumput, kebun karet, kebun kelapa, kebun kakao, tanaman pangan, dan dapat juga lahan bukaan ulang dari kebun kelapa sawit itu sendiri.

 Pengolahan lahan merupakan kegiatan pengolahan yang bertujuan untuk membuat lahan yang akan digunakan sesuai dengan kondisi lahan yang diperlukan untuk budi daya kelapa sawit sehingga diperlukan beberapa materi maupun energi dalam mendukung kegiatan ini.

 Pembibitan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mempersiapkan bibit kelapa sawit siap tanam. Proses pembibitan ini dipersiapkan selama satu tahun.

 Penanaman merupakan kegiatan pemindahan bibit ke lahan kebun untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih baik dengan menggunakan media tanam yang lebih besar.

 Pemupukan merupakan kegiatan pemberian pupuk terhadap tanaman dengan cara menyebar pupuk di sekitar tanaman. Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif.

 Proteksi merupakan kegiatan pemeliharaan tanaman yang dapat meliputi proses pengendalian gulma, hama, penyakit, penyiraman, dan beberapa proses yang telah dilakukan sebelumnya.

 Pemanenan merupakan kegiatan pengambilan tandan buah segar (TBS) yang merupakan produk yang dihasilkan secara langsung oleh tanaman kelapa sawit setelah berumur 3-4 tahun.

 Transportasi di lapangan merupakan cakupan keseluruhan proses transportasi yang terjadi dari setiap tahapan proses sebelumnya (pengolahan lahan, pembibitan, dan pemupukan). Kegiatan transportasi ini menggunakan alat transportasi seperti truk, traktor, dan minibus.

 Ekstraksi minyak kelapa sawit merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh kandungan minyak yang terkandung di dalam tandan buah segar dengan proses ekstraksi.

 Transportasi CPO (crude palm oil) merupakan kegiatan pengiriman produk hasil ekstraksi (CPO) dari pabrik pengolahan menuju tempat pembuatan biodiesel.

 Produksi biodiesel merupakan kegiatan untuk memproduksi biodiesel dengan bahan baku CPO hasil olahan pabrik dan campuran methanol.

Masukan (input)

Setiap tahapan proses memiliki data masukan (input) yang berbeda-beda. Data-data yang menjadi masukan dalam tahapan proses siklus hidup produksi biodiesel ini dapat berupa materi, energi, jenis lahan, dan alat transportasi. Data masukan tersebut diperoleh dari penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan di Indonesia maupun di negara lain. Beberapa data tambahan dari

12

software MiLCA juga dimasukkan untuk mendukung kelengkapan data yang dimiliki.

Faktor emisi merupakan data yang paling penting dalam melakukan penghitungan jumlah emisi yang dihasilkan dari setiap input yang diberikan. Oleh karena itu dalam setiap data masukan materi, energi, jenis lahan, dan alat transportasi haruslah memiliki faktor emisi yang tersedia untuk melakukan penghitungan tersebut. Ketersediaan faktor emisi dalam suatu data masukan menjadi faktor utama terhadap kelengkapan data yang dimiliki oleh program ini. Faktor emisi yang diperlukan untuk penghitungan emisi adalah faktor emisi CO2, CH4, dan N2O. Data masukan (input) yang sudah terkumpul dan terdapat pada program ini dapat dilihat pada Lampiran 2,3,4, dan 5.

Keluaran (output)

Keluaran (output) yang dihasilkan dari setiap tahapan proses ini adalah beban lingkungan dan konsumsi energi. Beban lingkungan yang timbul dari setiap proses produksi biodiesel ini adalah emisi udara yang berpotensi terhadap pemanasan global (efek rumah kaca) yang sering disebut dengan Global Warming Potential 100year-based (GWP100). GWP100 menyatakan nilai potensi pemanasan global yang disebabkan emisi dalam jangka waktu 100 tahun. GWP100 memiliki satuan kg CO2 ekuivalen dan merupakan gas rumah kaca utama penyebab pemanasan global. Gas-gas efek rumah kaca yang dihasilkan pada setiap prosesnya yaitu gas CO2, CH4, dan N2O. Setiap gas emisi ini memiliki faktor karakterisasi yang mengacu kepada gas emisi CO2eq (ekuivalen).

Tabel 2 Faktor karakterisasi gas emisi efek rumah kaca

Gas Emisi Faktor karakterisasi

a CO2 ekuivalen CO2 1 CH4 21 N2O 310 a IPCC 2007

Konsumsi energi merupakan keluaran (output) yang dihasilkan dari seluruh tahapan proses siklus hidup produksi biodiesel, kecuali land use change karena di tahap ini tidak ada masukan energi yang diberikan. Perhitungan konsumsi energi diperoleh dari hasil penggunaan energi yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan tersebut. Besarnya konsumsi energi yang diperlukan bergantung kepada jumlah energi (massa bahan bakar) yang dipakai dan nilai kalor yang dimiliki oleh energi tersebut. Konsumsi energi dihitung dengan menggunakan persamaan 2 dan nilai kalor dari setiap energi terdapat pada Tabel 3.

... (2) Tabel 3 Nilai kalor energi yang digunakan sebagai data masukan

Energi Nilai Kalor Satuan

Fossil fuel - HSDa 45537.1 kJ / kg Coalb 29307.6 kJ / kg Natural Gasb 52923.0 kJ / kg a Convertin b UJ

13 Perancangan Sistem Pangkalan Data

Perancangan sistem pangkalan data (database) dalam pembuatan program ini dibangun dengan menggunakan Microsoft SQL Server 2008 yang terintegrasi langsung dengan Microsoft Visual Basic 2010 Express. Perancangan sistem pangkalan data ini diawali dengan perancangan diagram alur program dan dilanjutkan dengan perancangan tabulasi database faktor emisi, tabulasi proses input data, dan tabulasi hasil perhitungan yang nantinya juga disajikan dalam bentuk grafik.

Rancangan Algoritma Program

Pembuatan program kajian siklus hidup biodiesel dari minyak kelapa sawit ini dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun diagram alur (flowchart) program secara sistematis dan sesuai dengan tujuan yang ingin diharapkan. Penyusunan diagram alur yang sistematis dapat mempermudah perancangan program yang ingin dilakukan selanjutnya. Kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada program ini dapat secara langsung dikaji dengan adanya diagram alur program ini. Diagram alur (flowchart) dari program kajian siklus hidup biodiesel dari minyak kelapa sawit ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Program kajian siklus hidup biodiesel ini memiliki menu utama yang akan menghantarkan pengguna (user) kepada dua menu pilihan yaitu menu LCA dan menu database faktor emisi. Kedua menu pilihan ini memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda. Menu LCA merupakan menu yang paling penting dalam program ini karena di dalam menu ini dilakukan perhitungan emisi dan konsumsi energi yang dihasilkan dari keseluruhan tahapan proses produksi biodiesel dari awal sampai dengan akhir (from cradle to grave). Menu database faktor emisi merupakan menu pendukung sistem pemeliharaan dan penyempurnaan database yang dibangun untuk menyimpan data masukan (input) yang diperlukan pada proses penghitungan emisi dan konsumsi energi pada menu LCA.

Menu LCA memiliki dua tahap penginputan data. Input data 1 (pertama) merupakan proses penginputan luas lahan, jumlah (kuantitas) dari TBS, CPO, dan biodiesel yang dihasilkan dalam satu siklus produksi biodiesel sedangkan input data 2 (kedua) merupakan proses penginputan data masukan berupa jenis lahan, materi, energi, dan alat transportasi pada setiap tahapan proses siklus hidup produksi biodiesel. Setelah input data 1 dan input data 2 dilakukan, program akan langsung melakukan penghitungan dengan menggunakan data masukan yang telah diberikan. Proses penghitungan ini akan melibatkan data yang terdapat pada database faktor emisi yang terdapat pada menu database faktor emisi.

Keluaran (output) dari hasil perhitungan ini adalah jumlah emisi gas rumah kaca (GRK) dan konsumsi energi yang ditimbulkan dan digunakan dalam proses produksi biodiesel dari awal sampai akhir (from cradle to grave). Keluaran ini nantinya akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Penyajian hasil perhitungan dalam bentuk tabel dan grafik akan mempermudah pengguna untuk mengkaji dan melakukan pengamatan terhadap setiap tahapan proses yang memiliki jumlah emisi dan konsumsi energi yang lebih besar diantara tahapan proses yang lainnya.

14

Rancangan Tabulasi Database Faktor Emisi

Pada menu database faktor emisi tersedia data masukan (input) berupa jenis lahan, materi, energi, dan alat transportasi yang nantinya akan digunakan pada proses perhitungan emisi dan konsumsi energi. Rancangan tabulasi database faktor emisi dibuat dengan tujuan untuk mempermudah penyimpanan, pemeliharaan, dan pembaharuan data masukan (input) agar program kajian siklus hidup ini nantinya bisa memiliki database yang selalu dapat diperbaharui sesuai dengan ketersediaan data yang ada. Berikut merupakan sistem tabulasi database jenis lahan, materi, energi, dan alat transportasi pada tahapan produksi biodiesel yang disajikan dalam Tabel 4, 5, 6, dan 7.

15 Tabel 4 Tabulasi database untuk jenis lahan

Table Name Coloumn Name Data Type (length) Allow Nulls

TL_0LUC

ID_LandUseChangea nchar(10) Unchecked

Jenis_Lahan Text Checked

Keterangan Text Checked

Faktor_Emisi_CO2 Float Checked

Sumber_Emisi_CO2 Text Checked

a

Primary key

Tabel 5 Tabulasi database untuk materi

Table Name Coloumn Name Data Type (length) Allow Nulls

TM_0UTAMA

ID_Materia nchar(10) Unchecked

Materi Text Checked

Keterangan Text Checked

Faktor_Emisi_CO2 float Checked

Sumber_FE_CO2 Text Checked

Faktor_Emisi_CH4 float Checked

Sumber_FE_CH4 Text Checked

Faktor_Emisi_N2O float Checked

Sumber_FE_N2O Text Checked

a

Primary key

Tabel 6 Tabulasi database untuk energi

Table Name Coloumn Name Data Type (length) Allow Nulls

TE_0UTAMA

ID_Energia nchar(10) Unchecked

Energi text Checked

Keterangan text Checked

Faktor_Kandungan_Energi float Checked

Sumber_FKE text Checked

Faktor_Emisi_CO2 float Checked

Sumber_FE_CO2 text Checked

Faktor_Emisi_CH4 float Checked

Sumber_FE_CH4 text Checked

Faktor_Emisi_N2O float Checked

Sumber_FE_N2O text Checked

Konversi ke Kilojoule float Checked

Sumber_KE text Checked

a

16

Tabel 7 Tabulasi database untuk alat transportasi

Table Name Coloumn Name Data Type

(length) Allow Nulls

TA_0UTAMA

ID_Atransportasia nchar(10) Unchecked

Alat_Transportasi text Checked

Keterangan text Checked

Konsumsi_Bahan_Bakar_Spesifik float Checked

Faktor_Emisi_CO2 float Checked

Sumber_FE_CO2 text Checked

Faktor_Emisi_CH4 float Checked

Sumber_FE_CH4 text Checked

Faktor_Emisi_N2O float Checked

Sumber_FE_N2O text Checked

a

Primary key

Perancangan tabulasi database yang dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan untuk melakukan penghitungan emisi dan konsumsi energi. Setiap tabulasi database memiliki primary key yang berfungsi untuk mendukung pemanggilan data yang tersimpan agar lebih cepat untuk diakses. Primary key di dalam setiap tabulasi menggunakan tipe data nchar. Nchar merupakan tipe data yang menyimpan data dalam bentuk karakter 16 bit. Nchar merupakan tipe data yang sama dengan char, namun nilai jangkauan nchar lebih kecil dari pada char. Tipe data yang digunakan untuk penulisan angka pada tabulasi adalah float. Float

merupakan bentuk penyimpanan data bilangan dengan nilai jangkauan dari -4.94×10324 sampai 1.79×10308. Float biasanya digunakan untuk menyimpan bilangan angka dengan tipe data single, double, dan decimal. Sedangkan tipe data yang digunakan untuk huruf ataupun tulisan adalah tipe data text.

Rancangan Tabulasi Tahapan Proses Input Data

Pada bagian sebelumnya telah ditentukan tahapan proses yang dilalui dalam proses produksi biodiesel dari awal sampai akhir dan pada bagian ini tahapan proses tersebut dibangun menjadi suatu tabulasi data yang nantinya akan menjadi tempat untuk memasukan data masukan (input) yang diperlukan pada setiap tahapan prosesnya. Susunan tabulasi data disusun berdasarkan kebutuhan data yang diolah. Dalam satu proses dapat berisi satu atau dua macam data masukan. Pada tahapan pengolahan lahan misalnya, terdapat dua data masukan yaitu data masukan materi dan data masukan energi.

17 Tabel 8 Tabel-tabel tahapan proses input data pada menu LCA

Nama Tabel Keterangan

TL_1LUC Tabel proses jenis lahan untuk tahap land use change

TM_2PL Tabel proses materi untuk tahap pengolahan lahan TE_2PL Tabel proses energi untuk tahap pengolahan lahan TM_3PBB Tabel proses materi untuk tahap pembibitan TE_3PBB Tabel proses energi untuk tahap pembibitan TM_4PNNM Tabel proses materi untuk tahap penanaman TE_4PNNM Tabel proses energi untuk tahap penanaman TM_5PMPKN Tabel proses materi untuk tahap pemupukan TE_5PMPKN Tabel proses energi untuk tahap pemupukan TM_6PRTKSI Tabel proses materi untuk tahap proteksi TE_6PRTKSI Tabel proses energi untuk tahap proteksi TM_7PMNN Tabel proses materi untuk tahap pemanenan TE_7PMNN Tabel proses energi untuk tahap pemanenan

TA_1ATRANS Tabel proses alat transportasi untuk tahap transportasi di lapangan

TM_8EMS Tabel proses materi untuk tahap ekstraksi minyak kelapa sawit TE_8EMS Tabel proses energi untuk tahap ekstraksi minyak kelapa sawit TA_2ATRANS Tabel proses alat transportasi untuk tahap transportasi CPO TM_9PBDSL Tabel proses materi untuk tahap produksi biodiesel

TE_9PBDSL Tabel proses energi untuk tahap produksi biodiesel

Tabel 8 menunjukkan tabel-tabel tahapan proses yang digunakan pada rancangan ini. Bentuk tabulasi dalam setiap tabel itu sendiri beberapa ditunjukkan dalam Tabel 9, 10, 11, dan 12. Rincian tabulasi dari seluruh tabel yang digunakan pada proses ini bisa dilihat dalam Lampiran 6. Setiap tabel tahapan proses ini memiliki relasi satu dengan yang lainya dan relasi setiap tabel ini dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tabel 9 Tabulasi database untuk tahap land use change

Table Name Coloumn Name Data Type (length) Allow Nulls

TL_1LUC

IDa nchar(10) Unchecked

Lahan_Sebelumnya text Checked

ID_Lahan nchar(10) Checked

Luas float Checked

Satuan_Luas nchar(10) Checked

Faktor_Emisi_CO2 float Checked

Faktor_Emisi_CH4 float Checked

Faktor_Emisi_N2O float Checked

Jumlah_Emisi_CO2 float Checked

Jumlah_Emisi_CH4 float Checked

Jumlah_Emisi_N2O float Checked

Total_Emisi_CO2 float Checked

a

18

Tabel 10 Tabulasi database untuk tahap pengolahan lahan (materi)

Table Name Coloumn Name Data Type (length) Allow Nulls

TM_2PL

IDa nchar(10) Unchecked

Input_Materi text Checked

ID_Materi nchar(10) Checked

Jumlah float Checked

Satuan_Unit nchar(10) Checked

Faktor_Emisi_CO2 float Checked

Faktor_Emisi_CH4 float Checked

Faktor_Emisi_N2O float Checked

Jumlah_Emisi_CO2 float Checked

Jumlah_Emisi_CH4 float Checked

Jumlah_Emisi_N2O float Checked

Total_Emisi_CO2eq float Checked

a

Primary key

Tabel 11 Tabulasi database untuk tahap pengolahan lahan (energi)

Table Name Coloumn Name Data Type (length) Allow Nulls

TE_2PL

IDa nchar(10) Unchecked

Input_Energi text Checked

ID_Energi nchar(10) Checked

Jumlah float Checked

Satuan_Unit nchar(10) Checked

Faktor_Emisi_CO2 float Checked

Faktor_Emisi_CH4 float Checked

Faktor_Emisi_N2O float Checked

Jumlah_Emisi_CO2 float Checked

Jumlah_Emisi_CH4 float Checked

Jumlah_Emisi_N2O float Checked

Total_Emisi_CO2eq float Checked

Konsumsi_Energi float Checked

a

19 Tabel 12 Tabulasi database untuk tahap transportasi di lapangan

Table Name Coloumn Name Data Type

(length)

Allow Nulls

TA_1ATRANS

IDa nchar(10) Unchecked

Jenis_Alat_Transportasi text Checked

ID_Alat_Transportasi nchar(10) Checked

Jarak float Checked

Satuan nchar(10) Checked

Konsumsi_Bahan_Bakar_Spesifik float Checked

Faktor_Emisi_CO2 float Checked

Faktor_Emisi_CH4 float Checked

Faktor_Emisi_N2O float Checked

Jumlah_Emisi_CO2 float Checked

Jumlah_Emisi_CH4 float Checked

Jumlah_Emisi_N2O float Checked

Total_Emisi_CO2eq float Checked

Konsumsi_Energi float Checked

a

Primary key

Rancangan Tabulasi Hasil Perhitungan

Dalam proses perhitungan akan ada hasil yang diperoleh, dan hasil tersebut perlu disajikan dalam bentuk tabel dan grafik supaya pengguna (user) dapat lebih mudah memahami hasil dari proses penghitungan tersebut. Penyajian hasil perhitungan dalam bentuk tabulasi disajikan dalam bentuk view. View merupakan bentuk penyajian hasil perhitungan (tabulasi) yang berisikan query. Query

berfungsi untuk mengambil hasil perhitungan dalam tabel lain dan kemudian disatukan dalam satu bentuk tabel. Query juga berfungsi untuk mengkalkulasi hasil perhitungan dari satu tabel dengan tabel lainnya sehingga hasil perhitungan dari seluruh tabel dapat disatukan.

Sistem penyajian dengan menggunakan view berguna untuk melihat hasil perhitungan dari seluruh tahapan proses dan perbandingan antara satu tahapan proses dengan tahapan proses lainnya. Penyajian hasil perhitungan dengan menggunakan view hanya digunakan untuk melihat hasil secara keseluruhan, sedangkan hasil perhitungan dari masing-masing tahapan proses akan tetap menggunakan tabulasi yang telah ada sebelumnya. Susunan tabulasi (view) untuk menampilkan hasil perhitungan total emisi CO2eq dan konsumsi energi dapat dilihat pada Lampiran 11 dan Lampiran 12, sedangkan untuk isi query yang terdapat pada view tersebut bisa dapat dilihat pada Lampiran 13 dan Lampiran 14. View ini nantinya juga akan digunakan untuk menyajikan hasil perhitungan dalam bentuk grafik.

Sistem Perhitungan Program

Program pengkajian siklus hidup biodiesel ini memiliki sistem perhitungan yang cukup sederhana. Pada bagian awal dilakukan penginputan data yaitu input data 1 dan pada setiap tahapan proses dilakukan proses pemasukan data-data yang dibutuhkan yaitu input data 2. Seluruh data yang dimasukkan pada input data 2 nantinya akan dikalikan dengan faktor emisi yang dimiliki oleh setiap materi ataupun energi yang dijadikan data input, kemudian seluruh hasil perhitungan

20

tersebut akan dikonversi ke dalam satuan CO2eq dengan menggunakan faktor karakterisasi yang terdapat pada Tabel 2. Setelah dikonversi maka seluruh hasil perhitungan tersebut akan dijumlahkan pada setiap tahapan proses produksi dan dibagi dengan data yang telah dimasukkan pada input data 1. Proses pembagian ini bertujuan untuk memperoleh hasil perhitungan dengan satuan kg CO2eq / ton biodiesel.

Program Kajian Siklus Hidup

Program kajian siklus hidup biodiesel dari minyak kelapa sawit ini dibuat dengan menggunakan Visual Basic 2010 Express. Pemilihan untuk menggunakan Visual Basic 2010 Express ini ditetapkan karena keunggulan dan kemudahannya dalam membuat suatu program yang dapat secara mudah dimengerti oleh

programmer. Bahasa pemograman visual basic yang lebih banyak dimengerti dan dipahami oleh orang lain menjadi alasan digunakannya Visual Basic 2010 Express, sehingga harapan kedepannya program ini dapat dengan mudah ditingkatkan dan diperbaharui oleh orang lain yang juga memahami bahasa pemograman visual basic. Program kajian siklus hidup ini memiliki tampilan awal seperti yang terdapat pada Gambar 4. Di dalam tampilan tersebut terdapap menu LCA dan menu database faktor emisi. Tiga button yang berwarna merah tersebut (input data, hasil, grafik) merupakan menu LCA sedangkan menustrip (berwarna abu-abu) yang berada disebelah kiri atas merupakan menu database faktor emisi.

Menu LCA diawali dengan proses pemasukan data masukan (input) 1 dan data masukan (input) 2. Sebelum memasukkan data input 1, program akan menampilkan terlebih dahulu diagram alur proses yang terdapat pada Lampiran 1. Diagram ini berfungsi untuk memberikan gambaran kepada pengguna tentang rancangan tahapan proses produksi biodiesel yang diterapkan dalam program ini supaya pengguna benar-benar dapat memahami bagaimana cara melakukan

21 penghitungan emisi dan konsumsi energi yang tepat dengan menggunakan program ini. Setelah memasukkan data pada proses input data 1, maka pengguna akan diminta untuk memasukkan data pada proses input data 2. Proses input data 2 akan menampilkan form-form untuk memasukkan input jenis lahan, materi, energi, dan alat transportasi pada setiap tahapan prosesnya. Beberapa tampilan program untuk proses data masukan 1 dan data masukan 2 dapat dilihat pada Gambar 5, 6, 7, dan 8.

Gambar 5 Tampilan data masukan 1 pada program

22

Gambar 7 Tampilan data masukan 2 pada pengolahan lahan

Gambar 8 Tampilan data masukan 2 pada transportasi di lapangan

Setelah seluruh data masukan dimasukkan kedalam setiap tahapan proses maka program akan menampilkan hasil perhitungan emisi dan konsumsi energi yang ditimbulkan dengan cara memilih button hasil pada tampilan awal program. Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk tabel dan dipisah-pisah berdasarkan

Dokumen terkait