∑ × 100%
Dokumentasi dan Laporan
Pada tahap ini akan dibahas hasil perhitungan keakuratan dari pengujian dari setiap pola. Jika didapati hasil akurasi yang rendah maka akan dicari sumber permasalahannya. Di lain pihak jika masalah yang dihadapi tidak dapat diatasi, maka akan dimasukkan ke dalam saran untuk penelitian selanjutnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemahaman Bidang Kajian dan Identifikasi Masalah
Pengkajian mengenai pembentukan kamus
word graph kata sifat dan sistem aplikasi BogorDelftConstruct didapat dari penelitian sebelumnya, tesis Muslik (2009) dan skripsi Romadoni (2009). Berdasarkan penelitian Muslik (2009) didapat 10 pola word graph yang dibentuk dari 30 aturan kata kerja. Sepuluh pola tersebut diberi nama sesuai dengan nama variabel dalam sistem. Pola pembentukan word graph dapat dilihat pada Tabel 1 dan lebih detail pada Lampiran 2.
Pengidentifikasian masalah dalam penelitian ini mencakup keseluruhan yang dijelaskan bab metode penelitian, antara lain pembatasan penelitian berdasarkan ruang lingkup, program
stemming, penggunaan KBBI dalam penelitian,
pembentukan pola word graph, pengujian pola
word graph, analisis hasil pengujian.
Tabel 1 Pola pembentukan word graph kata kerja
Pola Pembentuk Kata Kerja
Nama Variabel Pola Dalam
Sistem Kata Kerja Dasar (KKD)
Ber-KK Pola-vdasar Meng-/mem-/me-Kata Kerja (KK) Meng-/mem-/me-KK-kan Meng-/mem-/me-Kata Benda (KB)-kan Meng-/mem-/me-Kata Sifat (KS)-kan Meng-/mem-/me-KK-I Meng-/mem-/me-KS-i Meng-/mem-/me-KB-i Memper-KB Memper-KS Memper-KK-kan/i Pola-mekani
Di-KKtransitif-(-i/-kan) Ter-KKtransitif(-i)
Di-KB-i Diper-KS
Pola-diter
Meng-/mem-/me-Kata
Ulang (KU) Pola-meku
Ber-KB Ber-KS Ber-KKan Pola-beran Ber-KB-kan Ber-KK-an Meng-/mem-/me-KS Meng-/mem-/me-KB Meng-/mem-/me-Kata Dasar Terikat Ke-KK/KB/KS-an Pola-bermeke
Ter-KKintransitif(-i) Pola-teri Kata Kerja Dasar Ulang Pola-kkdu KK-meng-/mem-/me-KK Pola-fixku
6 Praproses
Praproses merupakan tahap awal pengembangan Kamus Word Graph Kata Kerja. Praproses dilakukan untuk membatasi nilai masukan pada sistem. Masukan harus berupa kata tunggal atau tidak mengandung spasi (‘ ’). Fungsi untuk memeriksa hal ini didokumentasikan pada checkPlural yang jika bernilai ‘benar’ maka proses tidak akan dilanjutkan pada tahap berikutnya. Selain itu, jika nilai masukan berupa numerik maka sistem akan menampilkan peringatan pada user untuk memasukkan input yang berupa kata bukan numerik. Untuk memeriksa apakah masukan kata berupa numerik atau bukan digunakan fungsi checkNum.
Stemming
Program stemming dibuat sesuai kebutuhan penelitian sehingga mampu membuang awalan, akhiran, sisipan atau gabungan antara awalan dan akhiran yang sesuai dengan pola pembentuk kata kerja dengan keluaran berupa kata dasar. Selain itu, keluaran dari program stemming juga berupa imbuhan yang terkandung dalam kata masukan.
Program stemming terdokumentasi dalam fungsi getStem yang terdiri atas fungsi stemFix
dan stemm. Fungsi stemFix untuk kata masukan yang mengandung imbuhan yang terdapat pada tabel Fixations. Fungsi stemm untuk imbuhan asing dan untuk menanggulangi kata yang tidak terdapat dalam KBBI yang disesuaikan.
Proses stemming dengan KBBI yang disesuaikan dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1.Kata masukan dicari apakah terdapat pada KBBI atau tidak.
2.Jika ada pada KBBI yang disesuaikan, kata masukan diperiksa apakah mengandung imbuhan yang terdapat pada tabel Fixations atau tidak. Jika ya, dilakukan proses pemotongan berurut sesuai imbuhan-imbuhan yang dikenali pada tabel Fixations. Jika tidak, untuk imbuhan asing akan dilakukan proses
stemming. Selainnya, kata masukan yang dikenali pada KBBI yang disesuaikan dikembalikan kata dasarnya dan langsung dicari sifat kata dasarnya dalam KBBI yang disesuaikan.
3.Jika tidak terdapat pada KBBI yang disesuaikan maka dilakukan proses
stemming.
4.Kata masukan diproses dengan pemotongan bertahap untuk setiap kondisi. Setiap yang menghasilkan hasil stemming
dimasukkan dalam daftar kandidat kata dan diperiksa apakah terdapat pada KBBI yang disesuaikan atau tidak. Jika tidak ada satu kata yang ditemukan maka dikembalikan kata sebelum di-stemm. Pengenalan Pola Word Graph Kata Kerja
Setelah didapat kata dasar, sifat kata dasar dan imbuhannya akan digunakan untuk mengenali pola word graph pembentuk kata kerja menggunakan fungsi checkPatternVerb. Untuk mengetahui sifat kata dasar hasil
stemming dilakukan pengecekan terhadap kata dasar pada database ‘kamus’ menggunakan fungsi cekKata.
Fungsi checkPatternVerb akan membandingkan apakah kata dasar dan alternatif kata dasar (jika ada) serta imbuhan yang terkandung dari kata masukan sesuai dengan pola word graph yang ada. Jika ya, maka fungsi akan mengembalikan salah satu nama pola dari 10 daftar pola word graph yang memenuhi kondisi. Misalnya, kata masukan ‘memulai’ jika dilakukan stemming akan menghasilkan kata dasar ‘mulai’, ‘pulai’ sebagai kata dasar alternatif dan imbuhan ‘mem’ dikenali sebagai pola word graph ‘mem-kata kerja’. Pola ‘mem-‘mem-kata kerja’ termasuk salah satu pola word graph kata kerja. Fungsi
checkPatternVerb akan memeriksa apakah kata dasar ‘mulai’ memiliki sifat kata kerja (verba) atau kata dasar alternatif ‘pulai’ yang bersifat sebagai kata kerja. Jika salah satunya terpenuhi maka kata tersebut dianggap sebagai kata dasar dari kata masukan ‘memulai’.
Pembentukan Pola Word Graph Kata Kerja Hasil tahap penentuan pola word graph kata kerja akan menampilkan word graph dari pola yang membentuknya. Kata masukan yang memenuhi kondisi pola word graph kata kerja tertentu akan memanggil fungsi yang membuat pola word graph kata masukan.
Jika kata masukan tidak memenuhi semua kondisi pola pembentukan word graph kata kerja, maka kata tersebut bukan kata kerja bentuk turunan dan akan dicari jenis kata dasar dari kata masukan serta akan menampilkan peringatan bahwa kata masukan bukan kata kerja.
Penelitian ini juga dibatasi untuk pola word graph kata kerja dasar’ intransitif dan ‘ter-kata kerja dasar’ transitif, karena sulitnya
7 membedakan kedua pola tersebut hanya dari
maknanya. Pembedaan kedua pola tersebut dapat dilakukan dengan melihat posisi kata kerja dengan pola word graph ‘ter-kata kerja’ intransitif ataupun transitif dalam kalimat. Pola
word graph ‘ter-kata kerja dasar’ intransitif dipilih untuk dimasukkan ke dalam modul Kamus Word Graph karena pola tersebut memiliki makna yang lebih umum serta tidak perlu membutuhkan objek dalam konteks kalimat. Semua tahapan mulai dari praproses hingga tahap ini digabung dalam sebuah modul
indVerbDict yang memproses pembentukan kamus word graph kata kerja.
Analisis Hasil Pengujian
Analisis hasil pengujian akan disajikan dalam bentuk persentase akurasi yang dihasilkan dari pengujian modul kamus word graph kata kerja dengan penjelasan untuk setiap variabel pola. Hasil akurasi pengujian secara umum disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Akurasi hasil pengujian Variabel Pola Word graph Kata Kerja Jumlah Input Jumlah Input yang Sesuai Akurasi Pola-vdasar 20 20 100,00 Pola-mekani 20 20 100,00 Pola-diter 25 25 100,00 Pola-meku 12 10 100,00 Pola-beran 12 10 83,33 Pola-bermeke 36 36 100,00 Pola-teri 12 12 100,00 Pola-kkdu 10 10 100,00 Pola-fixku 12 12 100,00 Pola-berku 12 12 100,00 Total 171 169 98,83 Pola-vdasar
Variabel pola-vdasar terdiri atas pola Kata Kerja Dasar (KKD) dengan 10 masukan dan pola ber-KKD dengan 10 masukan. Semua masukan menghasilkan stemming yang sesuai sehingga semua masukan dikenali dengan benar sesuai pola word graph kata kerja dengan variabel pola-vdasar. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 3.
Pola-mekani
Variabel pola-mekani terdiri atas pola (meng/me/mem/memper)- Kata Kerja -(kan/i) dengan 10 masukan dan pola meng-/me-/mem-/memper-Kata Benda/Kata Sifat-kan/-i dengan 10 masukan. Semua masukan menghasilkan
stemming yang sesuai sehingga semua masukan dikenali dengan benar sesuai pola word graph
kata kerja dengan variabel pola-mekani. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 4.
Pola-diter
Variabel pola-diter terdiri atas pola di-Kata Kerja/Kata Benda/Kata Sifat(-i/-kan) dengan 15 masukan dan pola diper-Kata Benda/Kata Sifat(-kan) dengan 10 masukan. Semua masukan menghasilkan stemming yang sesuai sehingga semua masukan dikenali dengan benar sesuai pola word graph kata kerja dengan variabel pola-mekani. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 5 sedangkan contoh graf hasil pengujian untuk kata ‘digarami’ dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12 Graf hasil pengujian kata ‘digarami’
Pola-meku
Variabel pola-bermeku terdiri atas pola meng-/mem-/me-Kata Ulang dengan 12 masukan. Semua masukan menghasilkan
stemming yang sesuai sehingga semua masukan dikenali dengan benar sesuai pola word graph
kata kerja dengan variabel pola-bermeku. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 6 sedangkan contoh hasil pengujian untuk kata ‘menari-nari’ dapat dilihat dalam Gambar 13.
Gambar 13 Graf hasil pengujian kata ‘menari-nari’
8 Pola-beran
Variabel pola-beran terdiri atas pola ber-Kata Benda/ber-Kata Sifat dengan 12 masukan. Untuk pola ber-KKan (kata kerja yg sudah diimbuhi akhiran an, contoh: ‘hubungan’) tidak dapat ditampilkan pada pola-beran. Untuk aturan ber-KKan setelah di stemming
menghasilkan ber-kata kerja-an. Hal ini disebabkan oleh KBBI yang belum lengkap. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 7.
Pola-bermeke
Variabel pola-bermeke terdiri atas pola ber-Kata Benda-kan dan ber-ber-Kata Kerja/ber-Kata Sifat-an dengSifat-an 12 masukSifat-an, pola meng-/mem-/me-Kata Benda/meng-/mem-/me-Kata Sifat dengan 12 masukan, dan pola ke-Kata Kerja/Kata Benda/Kata Sifat-an dengan 12 masukan. Semua masukan menghasilkan stemming yang sesuai sehingga semua masukan dikenali dengan benar sesuai pola word graph kata kerja dengan variabel pola-bermeke. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 8.
Pola-teri
Variabel pola-teri terdiri atas pola ter-Kata Kerja Dasar(-i) dengan 12 masukan. Semua masukan menghasilkan stemming yang sesuai sehingga semua masukan dikenali dengan benar sesuai pola word graph kata kerja dengan variabel pola-teri. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 3 atau Lampiran 9 untuk lebih lengkap.
Pola-kkdu
Variabel pola-kkdu terdiri atas pola Kata Kerja Dasar Ulang dengan 10 masukan. Semua masukan menghasilkan stemming yang sesuai sehingga semua masukan dikenali dengan benar sesuai pola word graph kata kerja dengan variabel pola-kkdu. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 10.
Pola-fixku
Variabel pola-fixku terdiri atas pola Kata Kerja-meng-/mem-/me-Kata Kerja dengan 12 masukan. Semua masukan menghasilkan
stemming yang sesuai sehingga semua masukan dikenali dengan benar sesuai pola word graph
kata kerja dengan variabel pola-fixku. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 11.
Pola-berku
Variabel pola-berku terdiri atas pola ber-Kata Ulang dengan 12 masukan. Semua masukan menghasilkan stemming yang sesuai sehingga semua masukan dikenali dengan benar
sesuai pola word graph kata kerja dengan variabel pola-berku. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 12.
Tabel 3 Hasil Pengujian word graph kata kerja Pola-teri
Kata
Masukan Hasil Pengujian
Terduduk sesuai dengan variabel word
graph pola-teri
Terantuk sesuai dengan variabel word
graph pola-teri
Terbangun sesuai dengan variabel word
graph pola-teri
Tertidur sesuai dengan variabel word
graph pola-teri
Terbenam sesuai dengan variabel word
graph pola-teri
Terjatuh sesuai dengan variabel word
graph pola-teri
Terlampaui sesuai dengan variabel word
graph pola-teri
Tersaingi sesuai dengan variabel word
graph pola-teri
Tertanami sesuai dengan variabel word
graph pola-teri
Tersirami sesuai dengan variabel word
graph pola-teri
Teraliri sesuai dengan variabel word
graph pola-teri
Terhalangi sesuai dengan variabel word
graph pola-teri
Analisis Hasil Pengujian Keseluruhan Hasil pengujian untuk word graph kata kerja dengan masukan 171 kata kerja menghasilkan akurasi 98,83%. Secara umum modul pembentukan word graph kata kerja sudah cukup baik. Masalah utama dari pengembangan modul pembentukan word graph kata kerja adalah tidak lengkapnya KBBI.
Analisis Kekurangan dan Kelebihan Pengembangan Modul Pembentukan Word Graph Kata Kerja
Kekurangan modul pembentukan word graph kata kerja adalah hanya mampu menampilkan graf yang sesuai dengan pola aturan word graph kata kerja hasil penelitian sebelumnya oleh Muslik (2009). Keterbatasan dalam segi pengembangannya adalah karena masukan dari sistem ini hanya satu kata maka untuk kata kerja transitif yang harus bergantung pada subjek dan objek tidak dapat dibangkitkan. Dengan demikian harus diasumsikan bahwa setiap kata kerja transitif merupakan kata kerja
9 intransitif. Di samping itu untuk beberapa pola
yang telah dibangkitkan, tidak ada keterangan pada antarmuka ketika mengklik token.
Beberapa pola word graph kata kerja yang telah berhasil dibuat dalam modul tidak persis sama dengan word graph yang ada pada penelitian Muslik (2009). Misalnya, pada pola-meku (kata ulang dengan imbuhan me-/meng-/mem-) menggunakan relasi ALI ke satu token secara berulang untuk menyatakan pengulangan kata, yang disimbolkan dengan . Pada sistem, word graph tidak menghasilkan relasi seperti simbol tersebut melainkan hanya menampilkan teks ‘ali’ pada token yang memiliki makna memunyai pengulangan kata.
Kelebihan pengembangan modul pembentukan word graph kata kerja adalah telah berhasil mengimplementasikan 10 pola
wordgraph kata kerja sesuai dengan penelitian Muslik (2009). Aplikasi BogorDelftConstruct telah mampu mengenali pola word graph kata kerja dengan tingkat akurasi 98,83%.