• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan dua kelas sampel, yaitu kelas VIII F sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII G sebagai kelas kontrol. Hasil observasi awal yaitu mengambil nilai UTS yang kemudian dilakukan analisis data dengan uji homogenitas diperoleh hasil bahawa kedua sampel bersifat homogen dan terdistribusi normal. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cahaya dengan sub pokok bahasan Pemantulan dan Pembiasan cahaya. Dalam penelitian ini, kelas eksperimen menggunakan strategi

Make A Match dalam pembelajaran PBL sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran PBL.

4.1.1 Hasil Analisis Data Akhir 4.1.1.1 Analisis Deskriptif

Analisis data akhir diambil dari tes kemampuan berpikir kritis siswa dari hasil

pretest yang diambil sebelum diberikan perlakuan dan posttest yang diambil setelah diberikan perlakuan. Hasil tersebut kemudian dianalisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Tes kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan soal berbentuk uraian yang terdiri dari 10 soal yang terdiri dari 6 aspek berpikir kritis. Hasil analisis tes Kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Analisis Deskriptif

Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis

No Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1 Peserta 31 29 2 Skor Tertinggi 80.77 65.38 3 Skor Terendah 27.56 30.13 4 Rata-Rata 52.83 47.83 5 Varians 145.21 94.67 6 Simpangan Baku 12.05 9.73 4.1.1.2 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan uji Chi Kuadrat. Jika X2hitung < X2tabel maka Ho diterima, artinya data terdistribusi normal.

(1) Uji Normalitas data pretest

Tabel 4.2 Uji Normalitas skor pretest

Ukuran statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

X2hitung 7.98 3.03

X2tabel 11.07 11.07

Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat dibandingkan antara nilai X2hitung dan X2tabel antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Pada perhitungan dengan taraf kesalahan 5% dan dk = n – 1, diperoleh X2tabel sebesar 11.07 dan X2hitung kelas eksperimen sebesar 7.98 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 3.03. Karena nilai X2hitung < X2tabel

56

daerah penerimaan Ho pada kedua kelas maka Ho diterima artinya kedua kelas tersebut berdistribusi normal.

(2) Uji Normaliatas data posttest

Tabel 4.3 Uji Normalitas skor posttest

Ukuran statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

X2hitung 3.42 7.35

X2tabel 11.07 11.07

Berdasarkan data pada Tabel 4.3 dapat dibandingkan antara nilai X2hitung dan X2tabel antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Pada perhitungan dengan taraf kesalahan 5% dan dk = n – 1, diperoleh X2tabel sebesar 11.07 dan X2hitung kelas eksperimen sebesar 3.42 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 7.35. Karena nilai X2hitung < X2tabel

atau berada pada daerah penerimaan Ho pada kedua kelas maka Ho diterima artinya kedua kelas tersebut berdistribusi normal.

4.1.1.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kedua kelas mempunyai varians yang sama atau tidak.

Tabel 4.4 Uji Homogenitas skor pretest dan posttest

Ukuran Statistik Skor pretest Skor posttest

Fhitung 1.22 1.53

Berdasarkan data pada Tabel 4.4 dapat dibandingkan antara skor Fhitung dan Ftabel pada nilai pretest dan posttest untuk kelas Eksperimen dan kontrol. Pada perhitungan dengan α = 5% diperoleh Ftabel skor pretest

dan posttest kedua kelas sebesar 1.87 dan Fhitung skor pretest kedua kelas sebesar 1.22 sedangkan untuk skor posttest kedua kelas sebesar 1.53. Karena nilai Fhitung < Ftabel pada skor pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol maka Ho diterima artinya kedua kelas untuk skor pretest dan

posttest memiliki varians yang sama. 4.1.1.4 Uji Peningkatan

Uji peningkatan dalam analisis menggunakan uji N Gain dimana uji N gain ini dapat melihat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan yaitu dapat dilihat dari hasil skor pretest dan posttest.

Tabel 4.5 Uji N Gain Berpikir Kritis Keseluruhan

Kelas Skor Pretest Skor Posttest Nilai N Gain Kriteria

Eksperimen 29,14 52,83 0.34 Sedang

Kontrol 34,48 47,83 0.20 Rendah

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebelum diberi perlakuan melalui pretest

dan sesudah diberikan perlakuan yaitu melalui posttest yang lebih besar pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa strategi

58

kritis siswa meskipun hanya mengalami sedikit peningkatan. Hasil peningkatan N Gain pada kelas eksperimen juga menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan yaitu strategi Make A Match berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Kemudian untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis per aspek pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6 Uji N Gain Berpikir Kritis Kelas Eksperimen

NO ASPEK N GAIN KRITERIA

1 Mengklasifikasi 0.23 Rendah

2 Menarik Kesimpulan 0.41 Sedang

3 Mengukur 0.46 Sedang

4 Mengamati 0.51 Sedang

5 Mengevaluasi 0.37 Sedang

6 Menganalisis 0.51 Sedang

Berdasarkan Tabel 4.6 hasil uji peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen untuk aspek mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengevaluasi dan menganalisis memiliki kriteria sedang sedangkan untuk aspek mengklasifikasi memiliki kriteria rendah. Sedangkan untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis per aspek pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7 Uji N Gain Berpikir Kritis Kelas Kontrol

NO ASPEK GAIN KRITERIA

1 Mengklasifikasi 0.52 Sedang

2 Menarik Kesimpulan 0.19 Rendah

3 Mengukur 0.33 Sedang

4 Mengamati 0.28 Rendah

5 Mengevaluasi 0.17 Rendah

Berdasarkan Tabel 4.7 hasil uji peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas kontrol untuk aspek mengklasifikasi, mengukur dan menganalisis memiliki kriteria sedang sedangkan untuk aspek mengamati, menarik kesimpulan dan mengevaluasi memiliki kriteria rendah.

Hasil analisis untuk uji peningkatan menggunakan uji N Gain pada kemampuan berpikir kritis dari masing-masing aspek untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 4.1 Gambar Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa untuk kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk masing-masing aspek berbeda-beda. Secara keseluruhan untuk peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Untuk kemampuan berpikir kritis pada aspek menganalisis pada kedua kelas hampir sama peningkatannya, sedangkan

0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1

Dokumen terkait