• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perilaku (Behavior)

Analisis Behavior (perilaku) menggunakan pendekatan persepsi, sikap, dan tindakan. Persepsi adalah pikiran atau pendapat dari para pihak terhadap usaha hutan rakyat kemitraan. Sikap adalah pilihan atas pendapat dari para pihak terhadap usaha hutan rakyat kemitraan. Tindakan adalah wujud perilaku nyata dari para pihak terhadap usaha hutan rakyat kemitraan. Hasil rekapitulasi data wawancara terhadap 30 responden petani hutan rakyat di luar anggota Kelompok Tani tertera pada Tabel 1.

Tabel 1 Rekapitulasi data persepsi, sikap dan tindakan

No. Uraian Cibungbulang (Cibunian) Leuwiliang (Cengal) A. Persepsi Setuju 90.83% 85.00% Tidak Setuju 0.83% 0% Tidak Tahu 8.33% 15.00% B. Sikap Mau 86.67% 81.67% Tidak Mau 4.17% 5.83% Tidak Tahu 9.17% 12.50% C. Tindakan Komit 85.83% 77.50% Tidak Komit 0% 0% Tidak Tahu 14.17% 22.50%

Berdasarkan data yang diperoleh secara keseluruhan untuk Persepsi di Kampung Cengal sebesar 85.00% dan untuk Kampung Cibunian sebesar 90.83%. Untuk Sikap di Kampung Cengal sebesar 81.67% dan Kampung Cibunian 86.67%. Begitupun dengan tindakan di Kampung Cibunian lebih besar (85.83%) di bandingkan dengan Kampung Cengal (77.50%). Persepsi, sikap dan tindakan warga Kampung Cibunian terhadap usaha hutan rakyat pola kemitraan lebih tinggi dibandingkan dengan Kampung Cengal. Hal ini disebabkan oleh banyak hal diantaranya pandangan masyarakat terhadap pola kemitraan usaha hutan rakyat di Cibunian yang bersumber dari dana (Corporate Social Responsibility) CSR

dianggap lebih menguntungkan dan lebih banyak dana yang dikeluarkan sehingga masyarakat cenderung beranggapan bahwa pola kemitraan usaha hutan rakyat Cibunian lebih bisa memberikan kesejahteraan untuk masyarakat yang bekerja sebagai petani. Berbeda dengan Cibunian, pola kemitraan usaha hutan rakyat Cengal berasal dari dana perorangan dimana jumlah dana yang dikeluarkan terbatas sehingga warga Cengal beranggapan bahwa pola kemitraan hutan rakyat ini kurang menjanjikan terhadap kesejahteraan warga sekitar. Untuk tenaga kerja pola kemitraan usaha hutan rakyat Cibunian mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak dibandingkan dengan Pola kemitraan usaha hutan rakyat Cengal. Ada sekitar 30 orang petani yang bekerja di usaha hutan rakyat pola kemitraan Cibunian yang terbagi dalam dua lokasi hutan rakyat sedangkan di Cengal hanya ada 6 orang yang bekerja untuk usaha hutan rakyat dengan pola kemitraan dan semua orang tersebut merupakan anggota kelompok tani Rimba Lestari yang mempunyai lahan atau anggota kelompok tani yang mau mengelola dan bertanggung jawab terhadap lahan tersebut. Selain itu, dalam hal bibit pun usaha hutan rakyat dengan pola kemitraan Cibunian lebih unggul karena menggunakan bibit bersertifikat sehingga hasilnya sangat bagus dan ada tanaman sela berupa tanaman jagung yang dapat meningkatkan pendapatan. Bibit yang ditanam di usaha hutan rakyat pola kemitraan Cibunian dan Rimba Lestrai Cengal sama yaitu dari jenis sengon atau warga setempat biasa menyebutnya dengan pohon jengjeng dengan jarak tanam yang sama pula yaitu 3m x 3m.

Meskipun baru setahun bibit yang ditanam sudah memiliki diameter 10 cm dan pertumbuhannya sangat cepat. Sedangkan untuk usaha hutan rakyat pola kemitraan Cengal hanya menggunakan bibit yang biasa saja dan tidak ada tanaman sela, dimana bibit didapatkan secara gratis dari kebun bibit hasil kerjasama antara Indonesia dan Korea. Sehingga pertumbuhannya relatif sedang dan pada saat panen diameter pohon yang di dapat hanya 10 cm – 30 cm. sehingga harga jualnya pun sangat rendah biasanya kelompok tani Rimba Lestari menjual hasil panennya Rp 180 000/pohon untuk semua diameter baik kecil maupun besar atau biasa disebut dengan sistem borongan. Pada saat penanaman pun usaha hutan rakyat pola kemitraan Cibunian menggunakan pupuk yang bermerk dari jenis Ponska dan Kompos dan pemberian pupuk sangat diperhatikan dalam komposisi atau perbandingan pupuknya. Sedangkan untuk usaha hutan rakyat pola kemitraan Cengal hanya menggunakan pupuk kandang saja yang dipeoleh dari kotoran ternak seperti ayam atau kambing dan pemberiannya pun tidak dicampur dengan pupuk lain.

Pembagian hasil atau keuntungan untuk usaha hutan rakyat pola kemitraan Cibunian, petani sebesar 30% dan pemilik modal/investor sebesar 70%. Pemilik lahan usaha hutan rakyat pola kemitraan Cibuniantidak mendapatkan alokasi pembagian keuntungan karena lahannya sudah dijual kepada investor. Pembagian keuntungan Kelompok Tani Rimba Lestari, pemilik modal/investor sebesar 40%, pemilik lahan sebesar 40% dan Kelompok Tani Rimba Lestari sebesar 20%. Ada perbedaan yang mencolok dalam pembagian hasil ini terutama dalm hal penghasilan untuk petani. Untuk petani hutan rakyat Cibunian diberi upah setiap hari yaitu Rp 70 000/hari yang diberikan oleh orang kepercayaan investor yang nantinya akan di potong pada saat pembagian hasil setelah panen hutan rakyat. Sedangkan untuk petani hutan rakyat Kelompok Tani Rimba Lestari tidak mendapat upah setiap hari melainkan menunggu pada saat panen yaitu 4-5 tahun.

Hal ini yang sangat mempengaruhi petani setempat mempunyai komitmen menjadi peserta, peserta yang aktif, memberikan manfaat, dan mampu melanjutkan usaha ini karenamasyarakat lebih menyukai sistem pengupahan yang ada pada usaha hutan rakyat pola kemitraan Cibunian karena untuk kebutuhan hidup sehari-hari terjamin. Tetapi meskipun kelompok Tani Rimba Lestari kalah dalam segala aspek mulai dari perencanaan sampai penanaman, kelompok tani Rimba Lestari memiliki keunggulan dalam hal kelembagaan.

Kelompok Tani Rimba Lestari memiliki kelembagaan yang tertata dengan baik dan bagus serta peran anggota yang sangat baik dalam menjalankan tugas masing-masing sehingga kelompok tani Rimba Lestari memiliki banyak prestasi. Sedangkan untuk usaha hutan rakyat pola kemitraan Cibunian memang belum memiliki kelembagaan yang baik dan cenderung memberikan kepercayaan kepada seseorang dibandingkan dengan menyusun kelembagaan yang tertata, tetapi tetap menjaga keharmonisan dengan petani biasanya selalu diadakan pertemuan antara petani dan orang kepercayaan investor bahkan petani sempat mendapatkan pelatihan yang di biayai langsung oleh investor.

Persepsi

Persepsi adalah pemahaman terhadap sesuatu serta pandangan seseorang setelah menerima stimulan yang mendorong tumbuhnya motivasi untuk memberikan respon melakukan atau tidak melakukan dalam bentuk sikap dan tindakan terhadap suatu kegiatan. Persepsi merupakan proses internal yang memungkinkan seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan, dan proses tersebut akan mempengaruhi tindakan seseorang. Ada empat pertanyaan yang ditanyakan kepada responden yang berkaitan dengan pikiran atau pendapat diantaranya mengenai rencana, pelaksanaan, manfaat dan keberlanjutan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat. Masing-masing pertanyaan memiliki jawaban yang berbeda, untuk rencana kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat mempunyai jawaban (Setuju-Tidak setuju-Tidak tahu), pelaksanaan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat mempunyai jawaban (Mudah-Tidak mudah-Tidak tahu), manfaat kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat mempunyai jawaban (Menguntungkan-Tidak untung-Tidak tahu), dan keberlanjutan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat mempunyai jawaban (Berlanjut-Tidak berlanjut-Tidak tahu). Hampir semua responden di dua lokasi penelitian yaitu di kampung Cengal dan Kampung Cibunian, Kabupaten Bogor menjawab dengan baik mengenai variabel persepsi. Hasil rekapitulasi distribusi frekuensi jawaban responden terhadap item persepsi dapat dilihat pada hasil berikut ini:

1. Hasil rekapitulasi jawaban pertanyaan pertama mengenai pendapat masyarakat terhadap ide atau gagasan rencana kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat tertera pada tabel 2.

Tabel 2 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Pertama Persepsi

Dengan melihat nilai rata-rata jawaban responden seperti pada tabel dan grafik diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 96.7 % dari seluruh responden menjawab setuju terhadap rencana kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

b. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 1.7 % dari seluruh responden menjawab tidak tahu terhadap rencana kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

c. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 1.7 % dari seluruh responden menjawab Tidak Setuju terhadap rencana kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

2. Hasil rekapitulasi jawaban pertanyaan kedua mengenai ide atau gagasan masyarakat terhadap pelaksanaan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat tertera pada tabel 3.

Tabel 3 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Kedua Persepsi

Dengan melihat nilai rata-rata jawaban responden seperti pada tabel dan grafik diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 93.3% dari seluruh responden menjawab mudah terhadap pelaksanaan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

b. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 5% dari seluruh responden menjawab tidak tahu terhadap pelaksanaan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7

Tidak Tahu 1 1.7 1.7 3.3 Setuju 58 96.7 96.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Mudah 1 1.7 1.7 1.7

Tidak Tahu 3 5.0 5.0 6.7

Mudah 56 93.3 93.3 100.0

c. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 1.7% dari seluruh responden menjawab tidak mudah terhadap pelaksanaan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

3. Hasil rekapitulasi jawaban pertanyaan ketiga mengenai ide atau gagasan masyarakat terhadap manfaat kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat tertera pada tabel 4.

Tabel 4 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Ketiga Persepsi

Dengan melihat nilai rata-rata jawaban responden seperti pada tabel dan grafik diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 90% dari seluruh responden menjawab menguntungkan terhadap manfaat kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

b. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 8.3% dari seluruh responden menjawab tidak tahu terhadap manfaat kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

c. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 1.7% dari seluruh responden menjawab tidak untung terhadap manfaat kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

4. Hasil rekapitulasi jawaban pertanyaan keempat mengenai ide atau gagasan masyarakat terhadap keberlanjutan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat tertera pada tabel 5.

Tabel 5 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Keempat Persepsi

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Lanjut 2 3.3 3.3 3.3

Tidak Tahu 4 6.7 6.7 10.0

Berlanjut 54 90.0 90.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Dengan melihat nilai rata-rata jawaban responden seperti pada tabel dan grafik diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 90% dari seluruh responden menjawab berlanjut terhadap keberlanjutan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Untung 1 1.7 1.7 1.7

Tidak Tahu 5 8.3 8.3 10.0

Menguntungkan 54 90.0 90.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

b. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 6.7% dari seluruh responden menjawab tidak tahu terhadap keberlanjutan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

c. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 3.3% dari seluruh responden menjawab tidak lanjut terhadap kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

Uraian mengenai hasil rekapitulasi jawaban dari pertanyaan persepsi tertera pada gambar 4.

Gambar 4 Grafik Pertanyaan Persepsi

Sikap

Sikap adalah tindakan seseorang yang dilakukan terhadap sesuatu berdasarkan persepsi dan motivasinya. Sikap merupakan semacam pilihan atas pendapat untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu dan diimplikasikan dalam bentuk tindakan terhadap kemitraan usaha hutan rakyat. Sama halnya dengan persepsi, untuk variabel sikap pun ada empat pertanyaan tetapi berbeda pertanyaan. Pertanyaan untuk responden tentang sikap diantaranya mengenai Keputusan responden untuk terlibat dalam rencana kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat, untuk aktif dalam pelaksanaan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat, manfaat nyata yang diperoleh dari kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat, serta terhadap keberlanjutan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat. Hasil rekapitulasi distribusi frekuensi jawaban responden terhadap item Sikap dapat diliha berikut ini:

1. Hasil rekapitulasi jawaban pertanyaan pertama mengenai pilihan atau keputusan masyarakat untuk terlibat dalam rencana kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat tertera pada tabel 6.

0 20 40 60 80 100 Pertanyaan Pertama Persepsi Pertanyaan Kedua Persepsi Pertanyaan Ketiga Persepsi Pertanyaan Keempat Persepsi P erse ntase Persepsi

Tabel 6 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Pertama Sikap

Dengan melihat nilai rata-rata jawaban responden seperti pada tabel dan grafik diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 83.3% dari seluruh responden menjawab mau terlibat dalam rencana kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

b. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 11.7% dari seluruh responden menjawab tidak tahu mengenai rencana kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

c. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 5% dari seluruh responden menjawab tidak mau terlibat dalam rencana kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

2. Hasil rekapitulasi jawaban pertanyaan kedua mengenai pilihan atau keputusan masyarakat untuk aktif dalam pelaksanaan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat tertera pada tabel 7.

Tabel 7 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Kedua Sikap

Dengan melihat nilai rata-rata jawaban responden seperti pada tabel dan grafik diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 80% dari seluruh responden menjawab untuk aktif dalam pelaksanaan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

b. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 16.7% dari seluruh responden menjawab tidak tahu dalam pelaksanaan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak mau 3 5.0 5.0 5.0

Tidak Tahu 7 11.7 11.7 16.7 Mau Terlibat 50 83.3 83.3 100.0 Total 60 100.0 100.0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Aktif 2 3.3 3.3 3.3

Tidak Tahu 10 16.7 16.7 20.0

Aktif 48 80.0 80.0 100.0

c. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 3.3% dari seluruh responden menjawab tidak aktif dalam pelaksanaan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

3. Hasil rekapitulasi jawaban pertanyaan ketiga mengenai pilihan atau keputusan terhadap manfaat nyata yang diperoleh dari kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat tertera pada tabel 8.

Tabel 8 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Ketiga Sikap

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Untung 0 0.0 0.0 0.0

Tidak Tahu 2 3.3 3.3 3.3

Menguntungkan 58 96.7 96.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Dengan melihat nilai rata-rata jawaban responden seperti pada tabel dan grafik diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 96.7% dari seluruh responden menjawab menguntungkan dari manfaat nyata kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

b. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 3.3% dari seluruh responden menjawab tidak tahu dari manfaat nyata kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

c. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 0% dari seluruh responden menjawab tidak untung dari manfaat nyata kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

4. Hasil rekapitulasi jawaban pertanyaan keempat mengenai pilihan atau keputusan terhadap keberlanjutan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat tertera pada tabel 9.

Tabel 9 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Keempat Sikap

Dengan melihat nilai rata-rata jawaban responden seperti pada tabel dan grafik diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 98.3% dari seluruh responden menjawab berlanjut terhadap keberlanjutan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Lanjut 0 0.0 0.0 0.0 Tidak Tahu 1 1.7 1.7 1.7 Berlanjut 59 98.3 98.3 100.0 Total 60 100.0 100.0

b. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 1.7% dari seluruh responden menjawab tidak tahu terhadap keberlanjutan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

c. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 0% dari seluruh responden menjawab tidak lanjut terhadap keberlanjutan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

Uraian mengenai hasil rekapitulasi jawaban dari pertanyaan sikap tertera pada gambar 5.

Gambar 5 Grafik Pertanyaan Sikap

Tindakan

Tindakan adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan tidak saja badan atau ucapan tetapi dalam bentuk langkah nyata terhadap kegiatan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat. Hasil rekapitulasi distribusi frekuensi jawaban responden terhadap item tindakan dapat dilihat berikut ini: 1. Hasil rekapitulasi jawaban pertanyaan pertama mengenai wujud nyata tentang

komitmen para pihak terhadap rencana kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat tertera pada tabel 10.

0 20 40 60 80 100 Pertanyaan Pertama Sikap Pertanyaan Kedua Sikap Pertanyaan Ketiga Sikap Pertanyaan Keempat Sikap P erse ntase Sikap

Terlibat/Aktif/Untung/Lanjut Tidak mau/Tidak Aktif/Tidak Lanjut

Tabel 10 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Pertama Tindakan

Dengan melihat nilai rata-rata jawaban responden seperti pada tabel dan grafik diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 88.3% dari seluruh responden menjawab komit tentang komitmen para pihak (pemilik lahan, investor dan kelompok tani) terhadap rencana kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

b. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 8.3% dari seluruh responden menjawab tidak tahu tentang komitmen para pihak (pemilik lahan, investor dan kelompok tani) terhadap rencana kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

c. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 3.3% dari seluruh responden menjawab tidak komit tentang komitmen para pihak (pemilik lahan, investor dan kelompok tani) terhadap rencana kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

2. Hasil rekapitulasi jawaban pertanyaan kedua mengenai wujud nyata tentang komitmen para pihak terhadap pelaksaan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat tertera pada tabel 11.

Tabel 11 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Kedua Tindakan

Dengan melihat nilai rata-rata jawaban responden seperti pada tabel dan grafik diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 76.7% dari seluruh responden menjawab komit tentang komitmen para pihak (pemilik lahan, investor dan kelompok tani) terhadap pelaksanaan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Komit 2 3.3 3.3 3.3 Tidak Tahu 5 8.3 8.3 11.7 Komit 53 88.3 88.3 100.0 Total 60 100.0 100.0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Komit 2 3.3 3.3 3.3 Tidak Tahu 12 20.0 20.0 23.3 Komit 46 76.7 76.7 100.0 Total 60 100.0 100.0

b. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 20% dari seluruh responden menjawab tidak tahu tentang komitmen para pihak (pemilik lahan, investor dan kelompok tani) terhadap pelaksanaan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

c. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 3.3% dari seluruh responden menjawab tidak komit tentang komitmen para pihak (pemilik lahan, investor dan kelompok tani) terhadap pelaksanaan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

3. Hasil rekapitulasi jawaban pertanyaan ketiga mengenai wujud nyata tentang keyakinan para pihak terhadap manfaat kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat tertera pada tabel 12.

Tabel 12 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Ketiga Tindakan

Dengan melihat nilai rata-rata jawaban responden seperti pada tabel dan grafik diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 88.3% dari seluruh responden menjawab yakin tentang keyakinan para pihak (pemilik lahan, investor dan kelompok tani) terhadap manfaat kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

b. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 11.7% dari seluruh responden menjawab tidak tahu tentang keyakinan para pihak (pemilik lahan, investor dan kelompok tani) terhadap manfaat kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

c. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 0% dari seluruh responden menjawab tidak yakin tentang keyakinan para pihak (pemilik lahan, investor dan kelompok tani) terhadap manfaat kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

4. Hasil rekapitulasi jawaban pertanyaan keempat mengenai wujud nyata tentang komitmen para pihak terhadap keberlanjutan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat tertera pada tabel 13.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Yakin 0 0.0 0.0 0.0 Tidak Tahu 7 11.7 11.7 11.7 Yakin 53 88.3 88.3 100.0 Total 60 100.0 100.0

Tabel 13 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Keempat Tindakan

Dengan melihat nilai rata-rata jawaban responden seperti pada tabel dan grafik diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 91.7% dari seluruh responden menjawab komit tentang komitmen para pihak (pemilik lahan, investor dan kelompok tani) terhadap keberlanjutan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

b. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 8.3% dari seluruh responden menjawab tidak tahu tentang komitmen para pihak (pemilik lahan, investor dan kelompok tani) terhadap keberlanjutan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

c. Bahwa dari pertanyaan yang diajukan kepada 60 orang responden, 0% dari seluruh responden menjawab tidak komit tentang komitmen para pihak (pemilik lahan, investor dan kelompok tani) terhadap keberlanjutan kerjasama kemitraan usaha hutan rakyat.

Uraian mengenai hasil rekapitulasi jawaban dari pertanyaan tindakan tertera pada gambar 6.

Gambar 6 Grafik Pertanyaan Tindakan 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pertanyaan Pertama Tindakan Pertanyaan Kedua Tindakan Pertanyaan Ketiga Tindakan Pertanyaan Keempat Tindakan P erse ntase Tindakan

Komit/Yakin Tidak Komit/Tidak Yakin Tidak Tahu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Komit 0 0.0 0.0 0.0 Tidak Tahu 5 8.3 8.3 8.3 Komit 55 91.7 91.7 100.0 Total 60 100.0 100.0

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisa dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya kelinieran antara variabel bebas terhadap variabel terikat, pengujian hipotesa dengan menggunakan uji t (uji parsial) dan uji F (uji Simultan) dan koefisien determinasi, yaitu :

Analisis Koefisien Regresi Parsial

Hasil uji regresi parsial mengenai keberpengaruhan koefisien persepsi dan sikap tertera pada tabel 14.

Tabel 14 Uji regresi Parsial

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.432 1.311 -1.092 .280 Persepsi .471 .131 .357 3.610 .001 Sikap .638 .118 .534 5.407 .000

a. Dependent Variable: Tindakan

Sumber : Data olahan SPSS Ver.19.00

constant sebesar -1.432 dan koefisien regresi b1 sebesar 0.471 sedangkan b2 sebesar 0,638 bentuk persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut :

Ŷ = -1.432 + 0.471 X1 + 0.638 X2

Dari hasil persamaan regresi yang telah diuraikan di atas, maka dengan nilai koefisien X1 Persepsi = 0.471 menunjukkan bahwa persepsi dengan tindakan berpengaruh positif. Dimana semakin baik persepsi maka tindakan akan semakin meningkat. Dengan kata lain bahwa dengan semakin baik persepsi maka akan mempengaruhi peningkatan tindakan. Sedangkan koefisien X2 sikap = 0.638 dapat diartikan bahwa Sikap dapat berpengaruh positif terhadap tindakan. Hal ini dapat diinterprestasikan bahwa semakin baik sikap maka akan dapat meningkatkan tindakan.

Analisis Regresi Simultan (F Hitung)

Pengujian regresi Simultan penelitian ini diadakan dengan melakukan uji Fhitung dengan ketentuan apabila hasil Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, sebaliknya apabila hasil Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka H0 diterima H1 ditolak.

Tabel 15 Uji Regresi Simultan

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 53.687 2 26.844 50 173 .000b

Residual 30.496 57 .535

Total 84.183 59

a. Dependent Variable: Tindakan b. Predictors: (Constant), Sikap, Persepsi

Sumber : Data olahan SPSS Ver.19.00

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa Fhitung adalah 50 173 dengan tingkat signifikan 0.000. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95%

(α=0,05) adalah 2.77. Oleh karena pada kedua perhitungan Fhitung (50 173) >Ftabel (2.77) dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0.05, berarti persepsi dan sikap secara bersama-sama berpengaruh terhadap tindakan.

Uji Regresi Parsial (T Hitung)

Pengujian regresi parsial penelitian ini diadakan dengan melakukan statistik t (uji dua sisi) dengan mencari besarnya thitung yang akan dibandingkan dengan ttabel. Adapun pengujian hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan adalah

Dokumen terkait