• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Umum Desa Buluh Awar

Buluh Awar adalah sebuah desa kecil di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Letak Buluh Awar arah tenggara dari Sibolangit, berjarak 12,5 km dari Desa andar Baru yang merupakan ibukota kecamatan Sibolangit. Luas Desa Buluh Awar sekitar 2,5 km2 dan terletak di ketinggian dari permukaan laut 500-600 m. Keadaan daerah landai dan berbukit-bukit dimana ditengah desa mengalir sebuah sungai bernama Lau Pei Pei. Iklim Di Desa Buluh Awar pada umumnya berhawa sedang dan terdiri dari dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau Musim penghujan biasanya terjadi sekitar bulan September sampai dengan Maret dan musimm kemarau terjadi dari bulan April sampai dengan Agustus untuk setiap tahunnya. Desa Buluuh Awar merupakan salah satu dari 30 Desa yang ada di Kecamatan Sibolangit yang mana secara geografis sebelah utara berbatasan dengan Desa Sala Bulan, sebelah barat berbatasan dengan Desa Batu Layang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Maju, dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sibiru biru.

Wisata Aren Sebagai Karakterisktik Desa Buluh Awar

Tanaman Aren (Arenga pinata) merupakan pohon berbentuk tegak warna hijau kecoklatan, berupa roset batang dan berpelepah. Ketinggian tanaman bisa mencapai 25 meter tanpa banir dengan diameter dapat mencapai 65 cm. Hampir semua bagian tanaman aren dapat dimanfaatkan dimulai dari akar sebagai penyerapp air yang sangat baik menjadikan aren cocok sebagai tanaman pencegah erosi, batangnya yang keras dapat dimanfaatkan sebagai peralatan rumah tangga, pelepah daunnya dapat dimanfaatkan sebagai atap rumah, hingga bunga aren yang

menghasilkan air nira yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan gula aren dan buahnya dapat dimanfaatkan menjadi kolang kaling (Efendy, 2013).

Di Desa Buluh Awar, hampir seluruh masyarakat bekerja sebagai petani termasuk bertani aren. Berkisar 50% masyarakat hidup dengan memanfaatkan pohon aren yang menghasilkan air nira. Pemanfaatan yang dilakukan untuk memproduksi gula aren dan gula semut. Di Desa Buluh Awar tanaman aren cukup banyak terdapat di kawasan hutan rakyat Desa Buluh Awar di lahan seluas 10 hektare yang tersebar secara sporadis (terpisah-pisah). Sebagai salah satu kawasan yang memiliki tanaman aren yang cukup tinggi, masyarakat Desa Buluh Awar sangat memiliki ketergantungan pada tanaman aren. Air yang dimiliki salah satu jenis tanaman palem tersebut, merupakan suatu berkah tersendiri bagi penunjang perekonomian masyarakat di sana. Desa Buluh Awar berkisar 50% hidup dengan memanfaatkan pohon nira. Pemanfaatan yang dilakukan untuk memproduksi gula aren dan gula semut.

Secara umum, satu pohon aren bisa menghasilkan 15 liter air nira perhari tetapi sebagian lainnya ada juga yang mampu menghasilkan hingga 20 liter bahkan 30 liter perharinya. Dalam satu hari air nira bisa diambil dua kali dari satu pohon, pagi dan sore. Jumlah liter yang bisa dihasilkan satu pohon tergantung kualitas dari pohonnya masing masing. Untuk air nira itu perliternya dijual dengan harga Rp 2.000 dengan melakukan pengolahan dengan menciptakan produk turunannya berupa gula, dapat memeberikan nilai tambah bagi para petaninya.

Terdapat sebuah tempat bernama Villa Arenku yang merupakan sebuah Aren Centre tempat pembudidayaan, pembelajaran dan pembibitan aren di Desa Buluh Awar. Diatas tanah seluas 9000 m dipinggir Sungai Lau Pei Pei, ketinggian

23

700 m dari permukaan laut dengan Kelompok Tani nya GAPOKTAN AREN BULUH AWAR yang mengembangkan tanaman Agroforest dengan tanaman utama Aren. Pengunjung dapat menginap di Villa Arenku dengan menikmati pemandangan yang alami persawah, dan sungai yang dapat dimanfaatkan untuk mandi, bebas dari suara kebisingan perkotaan ditengah hutan lindung Sibolangit dan bebas dari sampah knalpot mobil dan motor atau CO2. Di pinggiran sungai Lau Pei Pei di Villa Arenku tersusun rapi 300 pohon aren dengan pohon pohoon buah lainnya sehingga tempat tersebut menjadi menyenangkan dan menyegarkan. Pengunjung yang datang ke Desa Bulluh Awar dapat berwisata edukasi pembelajaran aren serta pembudidayaannya serta menikmati sajian air nira segar yang dihasilkan dari pohon aren milik masyarakat.

Gambar 4. Penyadapan air nira oleh petani aren

Gambar 5. Tempat pembibitan aren dan penglolahan hasil aren

Analisis Potensi Flora dan Fana A. Potensi Flora

Hasil Inventarisasi dengan menggunakan plot ukur 20 x 20 m di sepanjang jalur tracking dan sungai ditemukan jenis jenis pohon yaitu Beringin

(Ficus benjamina), Rasamala (Altingia exelsa), Durian (Durio zibetinus), Nangka

(Arthocarpus heterophyllus), Mangga (Mangifera indica), Kayu Manis

(Cinnamomum verum), Kemiri (Aleurites moluccanus), Asam Jawa (Tamarindus indica), Kapas, Jambu Air (Syzygium aqueum), Tanjung (Mimusoph elengi).

25

Mengacu pada kriteria yang dikemukakan oleh Fandeli (2000), bahwa potensi flora yang dimiliki oleh kawasan sekitar objek wisata di Desa Buluh Awar berada pada kriteria sedang yaitu sekitar 11 sampai 20 jenis tumbuhan. Data ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan sekitar objek harus benar benar dijaga dan dipelihara agar vegetasi yang telah ada tetap terpelihara, jangan asal ditebang dalam memenuhi kebutuhan sehari hari karena dapat mempengaruhi kenyamanan sekitar objek. Semua ini menggambarkan khasanah kekayaan potensi keragaman hayati flora yang dimiliki dan dapat menunjang atau menambah daya tarik wisatawa untuk melihat dan menikmatinya.

Seperti yang dikatakan Fandeli (2000), penggunaan estetika untuk keanekaragaman hayati memberikan pilihan terhadap nilai nilai masyarakat yang tinggal untuk melihat, mendengar, pengalaman alam dan keanekaragaman bentuk bentuk kehidupan.

Ketertarikan pada nilai estetika ini tentu berperan untuk ekowisata, dan aktivitas-aktivitas lain yang dapat menghasilkan pendapatan ekonomi. Dengan demikian kawasan ekowisata Desa Buluh Awar merupakan kawasan alternatif untuk menjadi tujuan ekowisata yang menjanjikan untuk dikembangkan menjadi tujuan ekowisata yang memiliki potensi flora.

B. Potensi Fauna

Hasil Inventarisasi yang dilakukan baik pengamatan langsung, tidak langsung, dan wawancara dengan masyarakat sekitar, Keberadaan Flora didalam kawasan hutan maupun sekitar desa tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan satwanya, antara keduanya terdapat interaksi yang sangat erat oleh karena itu pada kawasan hutan di sekitar Desa Buluh Awar dari data yang diperoleh di lapangan

terdapat jenis burung dan non burung. Yang terinventaris jenis non burung seperti Rusa Kecil (Tragulus kanchil), Babi Hutan (Sus scrofa), Ayam Hutan (Gallus), Beruang Madu (Helarctos malayanus), Ular Sawah (Ptyas korros), Biawak (Varanus), Macan Akar (Felis bengalensis), Trenggiling (Manis javanica), Kaki Seribu (Diplopoda), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis). Sedangkan jenis burung terdapat jenis kapas tembak (Alophoixus bres gutturalis), Elang (Haliastus indus), Kacer (Copsychus saularis).

Mengacu pada kriteria yang dikemukakan oleh Fandeli (2000), maka dapat dikatakan bahwa fauna yang berada pada Desa ini memiliki keanekaragaman tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai penunjang ekowisata. Sesuai dengan pendapat Djuwantoko (2000), bahwa sumberdaya alam hayati yang berupa satwa liar (Wildlife sources) memiliki berbagai nilai yang menjadikan sumberdaya alam ini harus diperhatikan secara intrinsik dan hakiki oleh setiap orang, khususnya bagi pengelola sumberdaya alam untuk dapat memanfaatkan nilai rekreasi dari satwa tersebut secara berkelanjutan.

Analisis Potensi Obyek A. Daya Tarik

Daya tarik wisata merupakan tujuan utama wisatawan untuk datang mengunjungi suatu tempat wisata. Daya tarik yang dimiliki Desa Buluh Awar dapat dilihat pada Tabel.

27

Tabel 10. Hasil Penilaian Daya Tarik Desa Buluh Awar

Unsur Uraian Bobot Nilai Skor

Keunikan sumber - Sungai 6 15 90

daya Alam - Adat Istiadat

6 20 120

Banyaknya sumber - Air daya alam yang - Flora

menonjol - Fauna

Kegiatan wisata - Menikmati keindahan alam 6 30 180

alam yang dapat - Tracking,

dilakukan - Melihat Flora dan Fauna

- Berkemah

- Mandi

- Bermain air

Kebersihan lokasi - Tidak adanya industri 6 25 150

objek wisata - Tidak ada jalan ramai

- Tidak ada sampah

- Tidak ada coretan coretan

- Tidak ada pencemar

Keamanan kawasan - Tidak ada arus berbahaya 6 30 180

- Tidak ada perambahan dan

penebangan liar

- Tidak ada pencurian

- Tidak ada penyakit berbahaya

- Tidak ada kepercayaan yang

mengganggu

- Tidak ada tanah longsor

Kenyamanan - Udara yang bersih dan sejuk 6 30 180

- Bebas dari bau mengganggu

- Bebas dari kebisingan

- Tidak ada lalu lintas yang

mengganggu

- Pelayanan terhadap pengunjung

yang baik

- Tersedianya sarana dan prasarana

Skor Total 150 900

Dari pengamatan yang dilakukan langsung di lapangan, Desa Buluh Awar memiliki beberapa keunikan sumberdaya alam seperti sungai dan adat istiadat. Sungai bernama Lau Pei Pei terletak pada bagian timur Desa Buluh Awar

merupakan salah satu sungai yang berada pada bagian hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli. Lau Pei Pei mengalir melintasi Desa Buluh Awar sekaligus menjadi pembatas antara pemukiman masyarakat desa dengan hutan masyarakat Desa Buluh Awar. Sungai Lau Pei Pei dengan lebar 4 –5 meter mengalir jernih dan deras sepanjang desa, memiliki pemandangan berupa persawahan, tebing, dan perkebunan masyarakat disepanjang tepi sungai. Lau Pei Pei memiliki bebatuan yang berada di pinggir sungai dan ditengah sungai menjadikan aliran air sungai bergelombang. Sungai Lau Pei Pei merupakan salah satu keunikan sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekowisata di Desa Buluh Awar, sesuai dengan pernyataan (fandeli, 2000), Kawasan hutan seperti hutan lindung dan hutan produksi bila memiliki obyek alam sebagai daya tarik ekowisata dapat dipergunakan pula untuk pengembangan ekowisata. Area alami suatu ekosistem sungai, danau, rawa, gambut, daerah hulu atau muara sungai dapat pula dipergunakan untuk ekowisata.

Gambar 6. Sungai Lau Pei Pei

Desa Buluh Awar juga merupakan Desa rohani yang pengelolaannya sekarang dilaksanakan oleh GBKP. Buluh Awar adalah lokasi dimana awal

29

penginjilan terhadap masyarakat karo dimulai dan dari Buluh Awar proses kristenisasi terhadap tanah Karo berawal. Dimana pada 18 April 1890, Nederlands Zendelingenootschap mengutus Pdt. H. C. Kruyt dari Tomohon, Minahasa, ke Tanah Karo. Kruyt tinggal di Buluh Awar yang menjadi pos penginjilan yang pertama di Tanah Karo dengan membangun sebuah rumah sederhana sebagai tempat istirahat dan tempat berkumpul dengan pengikut pengikutnya dan menjadi gereja batak karo protestan pertama di tanah Karo pada tanggal 24 desember 1899 dengan jumlah jemaat saat itu sebanyak 56 orang.

Desa Buluh Awar yang terletak di tanah Karo memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang sampai sekarang masih dianut oleh masyarakat desa seperti masyarakat tanah Karo lainnya. Masyarakat Desa Buluh Awar adalah masyarakat agraris, maka beras menjadi salah satu corak kebudayaannya. Oleh karena itu diadakan pesta tahunan bernama Merdang Merdem. Merdang Merdem atau Kerja Tahun adalah sebuah perayaan tradisi masyarakat Tanah Karo yang diadakan setahun sekali. Merdang Merdem adalah sebuah ritual atau upacara penyembahan kepada sang pencipta, Beraspatih Taneh (yang dalam kepercayaan asli Suku Karo, sebagai penguasa tanah). Tujuannya agar setiap aktivitas pertanian yang dilakukan bisa menghasilkan panen yang berlimpah. Acara tahunan ini diselenggarakan di suatu tempat bernama Jambur, merupakan suatu bangunan yang luas tanpa dinding dan dilengkapi dapur umum dan peralatannya serta toilet. Di Desa Buluh Awar sendiri, Merdang Merdem diselenggarakan sekali dalam setiap tahun pada bulan April.

Gambar 7. Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Pertama Di Tanah Karo

Gambar 8. Jambur sebagai tempat perayaan Merdang Merdem atau Kerja Tahun Pengunjung maupun masyarakat Desa Buluh Awar dapat melakukan kegiatan ekowisata dengan menikmati keindahan panorama alam di Desa Buluh Awar. Panorama yang dapat dinikmati yakni hamparan persawahan yang mengelilingi desa dan bersandingan dengan perkebunan masyarakat. Panorama lain juga dapat dinikmati dari puncak bukit bernama Pelanja Sira. Bukit Pelanja Sira adalah suatu bukit yang terletak di sebelah Timur Desa Buluh Awar yang mana bukit ini merupakan peniggalan bersejarah yang dahulunya adalah sebagai perlintasan bagi para pedagang garam dari Tanah Karo menuju Desa Sembahe

31

hingga kota Medan. Para Wisatawan yang hendak ke puncak bukit ini akan melakukan Tracking terlebih dahulu dengan menyeberang sungai Lau Pei Pei dan menyusuri jalur track sepanjang 3 kilometer dari Desa hingga menuju puncak bukit Pelanja Sira. Sepanjang jalur track dapat dijumpai berbagai jenis tumbuhan seperti durian, aren, pinang, beringin, mahoni, petai, kayu manis. Di sepanjang jalur track juga terdapat tanda tanda keberadaan satwa seperti macan akar, trenggiling, kancil, biawak, dan titik titik tempat pengamatan burung. Di puncak bukit Pelanja Sira wisatawan dapat berkemah dan mendirikan tenda karena areal puncak yang datar dengan luas 30 m x 30 m, cukup luas dan cocok untuk lokasi berkemah. Dari Puncak Bukit Pelanja Sira wisatawan dapat menikmati dari ketinggian panorama hamparan persawahan, pemukiman, hutan dan perkebunan milik warga Desa Buluh Awar. Para Wisatawan juga dapat menikmati aliran sungai Lau Pei Pei yang deras dan jernih dengan bermain air, mandi, karena kedalaman sungai yang tidak terlalu dalam.

Gambar 10. Pintu Masuk Jalur Tracking

Gambar 11. Panorama dari puncak bukit Pelanja Sira

33

Gambar 113. Sungai Lau Pei Pei dapat dinikmati untuk mandi dan bermain air Lokasi Desa Buluh Awar sampai saat ini masih aman dan nyaman bagi masyarakat desa maupun pengunjung yang ingin melakukan wisata alam dan wisata rohani. Desa Buluh Awar bebas dari kebisingan karena lokasi desa yang jauh dari jalan lintas kabupaten dan pusat keramaian maupun perkotaan. Desa Buluh Awar terletak pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut dan dikelilingi hutan lindung, hutan produksi, persawahan serta perkebunan masyarakat menjadikan udara di sekitar desa sejuk yang akan memberi kenyamanan bagi masyarakat dan pengunjung desa. Tidak ada kejahatan dan kriminal seperti pencurian dan perambahan liar yang terjadi di Desa Buluh Awar karena masyarakat sangat menjaga kenyamanan pengunjung khususnya para pengunjung wisata rohani. Mayarakat Desa Buluh Awar sangat menjaga kelestarian hutan lindung yang berada di sekitar desa dan hanya memanfaatkan beberapa lahan milik pribadi disekitar desa dengan menanami padi dan beberapa jenis tumbuhan seperti durian, mangga, kayu manis, dan aren.

Desa Buluh Awar dihuni oleh penduduk yang menganut agama Kristen Protestan dan tidak ada kepercayaan lain yang dianut di Desa Buluh Awar kecuali Kristen Protestan. Di Desa Buluh Awar tersedia sarana rumah ibadah berupa Gereja yang terletak di tengah pemukinan masyarakat desa dan sarana air bersih yang juga terletak di tengah pemukiman masyarakat desa. Di Desa Buluh Awar juga tersedia Pusat Kesehatan Desa (PUSKESDES) yang masih aktif beroperasi untuk menanagani masyarakat desa yang terkena penyakit.

Gambar 14. Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) sebagai sarana tempat ibadah

35

Gambar 16. Sarana Pusat Kesehatan Desa (PUSKESDES) Buluh Awar B. Aksesibilitas

Hasil penilaian aksesibilitas untuk menuju Desa Simaninggir dari Kota Medan dapat dilihat pada Tabel.

Tabel 11. Hasil Penilaian Aksesibilitas Menuju Desa Buluh Awar

Unsur/Sub Unsur Uraian Bobot Nilai Skor

Kondisi jalan Cukup 5 25 125

Jarak dari kota >15 km 5 10 100

Tipe jalan Jalan Aspal Lebar <3 m 5 25 125

Waktu tempuh dari 1-3 jam 5 30 150

kota

Skor Total 90 450

Berdasarkan pengamatan di lapangan, akses menuju desa buluh awar dapat ditempuh melalui jalan lintas kabupaten Deli Serdang –Kabupaten Tanah Karo yang akan melului sebuah persimpangan menuju Desa Buluh Awar di Kecamatan Sibolangit. jalan yang ditempuh menuju Desa Buluh Awar dari kota medan maupun Kabanjahe (Ibu kota Kabupaten Tanah Karo) cukup baik, jalan terbuat dari aspal dengan lebar 6 meter. Jarak yang ditempuh dari Kota Medan dimulai dari Simpang Pos kecamatan Medan Johor sampai Simpang Buluh Awar Kecamatan Sibolangit berjarak sejauh 26 km dengan waktu tempuh selama 1 jam

17 menit dan apabila dari kabanjahe berjarak sejauh 46 km dengan waktu tempuh 1 jam 30 menit. Setelah sampai di simpang Buluh Awar yang terletak di Kecamatan Sibolangit, pengunjung melanjutkan perjalanan menuju Desa Buluh Awar sejauh 5,5 km dengan melalui jalan desa yang terbuat dari jalan semen beton dan batuan dengan lebar jalan 2,5 meter.

Gambar 17. Jalan lintas Kabupaten Deli Serdang –Kabupaten Tanah Karo

Gambar 18. Simpang Buluh Awar di Jalan Lintas Kabupaten Deli Serdang –Kabupaten Tanah Karo

37

Gambar 19. Gapura gerbang masuk menuju Desa Buluh Awar terletak di simpang Buluh Awar

Gambar 20. Jalan menuju Desa Buluh Awar

Gambar 21. Jalan Desa dengan sebuah plang menandakan pengunjung telah sampai di Desa Buluh Awar

C. Akomodasi

Ketersediaan akomodasi untuk menuju Desa Buluh Awar dari Kota Medan dan serta penginapan bagi pengunjung di lokasi Desa Buluh Awar dapat dilihat pada Tabel.

Tabel 12. Hasil Penilaian Akomodasi di Desa Buluh Awar

Unsur/Sub Unsur Jumlah Nilai Skor

Akomodasi > 4 30 90

Kamar < 30 15 45

Skor Total 40 120

Terdapat banyak akomodasi berupa angkutan umum yang melewati jalan lintas Kabupaten Deli Serdang –Kabupaten Tanah Karo dimulai dari jenis bus sampai jenis minibus. Angkutan umum dapat dinaiki dari kota Medan dan Kabanjahe atau dinaiki darimana saja antara kota Medan sampai Kabanjahe. Namun pengunjung hanya bisa menaiki angkutan umum sampai simpang Buluh Awar. Tidak angkutan umum yang tersedia dari simpang Buluh Awar menuju Desa Buluh Awar. Pengunjung dapat menempuh jalan desa dari Simpang Buluh Awar menuju Desa Buluh Awar dengan berjalan kaki atau bisa menumpang dengan warga Desa Buluh Awar yang sedang melintas menuju Desa Buluh Awar.

Gambar 22. Angkutan umum bernama Murni Ekspres jenis bus jursan Medan – Kabanjahe

39

Gambar 23. Angkutan umum bernama Dairi jenis minibus jurusan Medan –Kabanjahe Akomodasi berupa penginapan di Desa Buluh Awar terdapat 2 tempat penginapan yakni Villa Arenku dan Rumah Minahasa. Villa Arenku berjumlah 6 kamar yang didirikan oleh sebuah Kelompok Tani Aren di Desa Buluh Awar yakni sebuah penginapan alami mendengar suara air dari sawah dan sungai keluar dari suara kebisingan perkotaan ditengah hutan lindung Sibolangit dan bebas dari sampah dan Co2. Terletak dipinggiran sungai Lau Pei Pei yang dikelilingi 300 pohon aren dan pohon pohon buah buahan lainnya yang membuat tempat tersebut menjadi menyenangkan dan menyegarkan. Penginapan bernama Rumah Minahasa memiliki kamar berjumlah 9 kamar juga menyajikan hal serupa dengan Villa Arenku sekaligus menjadi penyedia fasilitas pengginapan untuk para pengunjung yang datang dari daerah yang jauh yang ingin berwisata rohani dan ingin menginap di Desa Buluh Awar.

Gambar 24. Villa Arenku

Gambar 25. Rumah Minahasa D. Sarana dan Prasarana Penunjang

Hasil pengamatan mengenai sarana dan prasarana dapat dilihat pada Tabel

Tabel 13. Hasil Penilaian Sarana dan Prasara`na Penunjang

Unsur/Sub Unsur Jumlah Nilai Skor

Prasarana penunjang 3 40 120

Sarana penunjang 4 50 150

Skor Total Aksesibilitas 90 270

Terdapat beberapa Sarana penunjang berupa kantor pos yang terletak di ibukota kecamatan sibolangit yakni bandar baru yang berjarak 15,5 km dari Desa

41

Buluh Awar, Pusat Perbelanjaan bernama Pasar Sibolangit yang terletak di Jalan lintas Kabupaten Deli Serdang –Kabupaten Tanah Karo berjarak 7,5 km dari Desa Buluh Awar. Terdapat juga beberapa rumah makan dan Bank serta beberapa mesin ATM yang terletak di Ibukota Kecamatan Sibolangit yakni Bandar Baru yang berjarak 15,5 km dari Desa Buluh Awar.

Gambar 26. Bank BRI di Kecamatan Sibolangit

Gambar 28. Pasar Sibolangit

Sedangkan untuk prasarana penunjang tersedia jalan desa menuju desa Buluh Awar dari Kecamatan Sibolangit, terdapat jaringan listrik turbin mikro di Desa Buluh Awar yang digerakkan oleh arus sungai Lau Pei Pei. Pembangkit listrik mikro ini cukup menyuplai arus listrik bagi Desa buluh Awar siang dan malam hari. Terdapat juga jaringan drainase atau pengairan yang mengalir dialirkan dari hulu Kecamatan Sibolangit ke persawahan desa Buluh Awar dan bermuara di sungai Lau Pei Pei.

Tabel 14. Hasil Penilaian Potensi Ekowisata Desa Buluh Awar

No Kriteria Bobot Nilai Skor Skor max Indeks (%) Ket

(B) (N) (S) (Sm) (I)

1 Daya tarik 6 150 900 1080 83,33 Layak

2 Aksesibilitas 5 90 450 625 72 Layak

3 Akomodasi 3 40 120 180 66,67 Layak

4 Sarana dan 3 90 270 300 90 Layak

Prasarana

Tingkat Kelayakan 78 Layak

Hasil penilaian objek dan daya tarik wisata alam yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel. Tingkat kelayakan rata-rata dari semua faktor yang telah diberikan penilaian adalah 78%. Berdasarkan data tersebut, jika dibandingkan dengan Taman Wisata Alam Sibolangit yang memiliki nilai kelayakan 93,40%

43

(Ginting, 2012) Desa Buluh Awar memiliki nilai kelayakan yang lebih rendah di semua aspek. Daya tarik Desa Buluh Awar bernilai 83,33%, sedangkan daya tarik Taman Wisata Alam Sibolangit memiliki nilai kelayakan daya tarik sebesar 86,11%. Aksesibilitas Desa Buluh Awar memiliki nilai kelayakan 72% sedangkan Taman Wisata Alam Sibolangit memiliki nilai kelayakan aksesibilitas 87,5%. Hasil penilaian kelayakan pengembangan akomodasi Desa Buluh Awar adalah 66,67%, sedangkan akomodasi Taman Wisata Alam Sibolangit bernilai kelayakan sebsar 100%. Begitu juga dengan sarana dan prasarana penunjang dimana Air Terjun Silimalima memiliki nilai kelayakan pengembangan 90% sedangkan Taman Wisata Alam Sibolangit memiliki nilai 100%. Hal ini dikarenakan lokasi Taman Wisata Alam Sibolangit yang berada di Jalur Lintas Sumatera Utara, sedangkan Desa Buluh Awar terletak di daerah sedikit terpelosok. Perbandingan ini dapat dilihat pada Tabel 15 dan Tabel 16.

Tabel 15. Hasil Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Alam Desa Buluh Awar No Kriteria Bobot Nilai Skor Skor max Indeks (%) Ket

(B) (N) (S) (Sm) (I)

1 Daya tarik 6 125 799 1080 83,33 Layak

2 Aksesibilitas 5 90 450 625 72 Layak

3 Akomodasi 3 40 120 180 66,67 Layak

4 Sarana dan 3 80 270 300 90 Layak

Prasarana

Tingkat Kelayakan 72,72 Layak

Tabel 16. Hasil Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Alam TWA Sibolangit No Kriteria Bobot Nilai Skor Skor max Indeks (%) Ket

(B) (N) (S) (Sm) (I)

1 Daya tarik 6 155 930 1080 86,11 Layak

2 Aksesibilitas 5 105 525 625 87,5 Layak

Dokumen terkait