• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari hasil pembahasan yang dilakukan, secara umum dapat di ketahui bahwa suhu pemanasan memberikan pengaruh terhadap kadar air, asam lemak bebas dan rendemen pada minyak yang dihasilkan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Pengaruh suhu pemanasan terhadap parameter yang diamati

No. T (oC) Kadar air (%) Asam lemak bebas (%) Rendemen (%)

1. T1 15,72 5,83 0,40 2 T212,29 5,60 0,49

3 T3 11,23 5,65 0,54

Dari Tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa kadar air yang tertinggi diperoleh pada perlakukan suhu T1 sebesar 15,72 dan yang terendah diperoleh pada perlakuan suhu T3 sebesar 11,23. Kadar asam lemak bebas yang tertinggi diperoleh pada perlakuan suhu T1 sebesar 5,83 dan kadar asam lemak bebas yang terendah di peroleh pada suhu T2 sebesar 5,60. Nilairendemen yang tertinggi diperoleh pada suhu T3 sebesar 0,54 dan nilai rendemen yang terendah diperoleh pada suhu T1 sebesar 0,40.

Hasil analisis statistik pengaruh suhu terhadap masing- masing parameter yang diamati dapat dilihat pada uraian berikut.

Kadar air

Kadar air merupakan salah satu tolak ukur mutu minyak cengkeh. Makin rendah kadar air dalam minyak maka mutunya makin baik, hal ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya hidrolisis yang dapat menyebabkan

21

mengetahui kadar air dalam sampel minyak cengkeh karena kadar air dalam suatu bahan dapat mempengaruhi kualitas minyak. Ketaren (1986) menyatakan bahwa kadar air yang rendah memperkecil terjadinya proses hidrolisis, sehingga mengurangi terbentuknya asam lemak bebas.

Dari hasil analisis sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan suhu yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap persentase kadar air. Hasil uji DMRT (Duncan Multiple Range Test). DMRT

Tabel 2. Uji DMRT perlakuan suhu terhadap kadar air

Jarak DMRT

Perlakuan Rataan Notasi

P 0.05 0.01 0.05 0.01

- T3 11.230 a A

2 2.844 4.309 T2 12.293 a AB

3 2.898 4.470 T1 15.727 b B

Pada tabel 1 dapat dilihat perlakuan suhu T1berbeda nyata dengan perlakuan T3 namun tidak berbeda nyata terhadap perlakuan T2 dan perlakuan T2

berbeda nyata terhadap T3. Pada taraf 1% tidak memiliki perbedaan antara T1, T2, dan T3.Dari hasil penelitian didapatperlakuan terbaik pada kadar air adalah pada suhu (T3)11, 230%.

Pengaruh perlakuan suhu terhadap kadar air dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini. y = -0,4497x + 58,053 R² = 0,9152 0 5 10 15 20 94 96 98 100 102 104 106 K a d a r A ir ( % ) Suhu (°C)

22

Dari hasil grafik y menunjukkan angka -0,4497 yang menyatakan bahwa semakin tinggi nilai x maka nilai y akan semakin rendah, dari nilai R2 sebesar 0,9152 menyatakan bahwa menunjukkan 91,52% perubahan kadar air, dipengaruhi oleh perubahan suhu, sehingga persamaan regresi dapat dipercaya untuk menduga nilai kadar air pada selang suhu 95oC, 100oC dan 105oC.

Pada gambar 1 di atas menunjukkan bahwa kadar air minyak, semakin tinggi suhu maka semakin rendah kadar airnya. Kadar air pada perlakuan suhu T1

15, 727% kemudian menurun pada perlakuan suhu T2 sebesar 12, 293% dan pada perlakuan suhu T3 menurun sampai 11, 230%.Hal ini disebabkan bahwa semakin tinggi suhu penyulingan maka air yang hilang semakin banyak, sehingga kadar air dalam minyak semakin rendah. Hal ini sesuai dengan literatur Fashina dan Ajibola (1989), yang menyatakan bahwa dengan meningkatnya suhu pemanasan maka kadar air semakin berkurang.

Minyak cengkeh yang dihasilkan dari penyulingan uap langsung memiliki ciri-ciri yaitu berwarna kuning jernih dan berbau segar. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil minyak cengkeh. Menurut Ketaren (1985), salah satu faktor yang mempengaruhi kadar air minyak cengkeh adalah perlakuan sebelum penyulingan. Perlakuan tersebut adalah pengeringan bunga cengkeh.

Dari hasil penelitian Nurjannah (2013) didapat kadar air minyak bunga cengkeh yaitu sebesar 12%.

Asam lemak bebas

Asam lemak bebas merupakan salah satu parameter yang penting dalam menentukan kualitas minyak. Asam lemak bebas adalah banyaknya mL NaOH dengan normalitas 0,1 N yang dibutuhkan untuk menetralkan minyak atau lemak

23

Ketaren (1986). Semakin tinggi bilangan asam lemak bebas maka tingkat kerusakan minyak semakin tinggi. Tinggi asam lemak bebas pada minyak diduga karena adanya reaksi hidrolisis. Minyak dengan asam lemak tinggi tidak tahan lama untuk disimpan dan akan mengakibatkan kerusakan minyak.

Dari hasil analisis sidik ragam didapat bahwa perlakuan suhu yang sama memberikan pengaruh tidak nyata. Sehingga pengujian duncan multiple range test (DMRT) tidak dilanjutkan.

Persentase asam lemak bebas pada suhu T1 sebesar 5,83% kemudian menurun sebesar 5,60% pada suhu T2 dan pada perlakuan suhu T3 mencapai sebesar 5,65%.

Semakin tinggi suhu, semakin banyak lemak yang teroksidasi menjadi asam lemak bebas sehingga produk cepat berbau tengik. Bahwa peningkatan kadar asam lemak bebas dapat disebabkan adanya proses oksidasi. Proses oksidasi dapat berlangsung bila sesuai dan bebas dari pengaruh logam dan harus dilindungi dari oksigen, cahaya dan temperatur tinggi. Keadaan lingkungan mempengaruhi penyimpanan minyak dan lemak, yaitu RH (kelembaban udara), ruangan, penyimpanan, suhu (temperatur), ventilasi, tekanan dan masalah pengangkutan faktor yang mempercepat oksidasi pada minyak adalah suhu, cahaya atau radiasi, terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan minyak. Faktor penyinaran, tersedianya oksigen dan adanya logam-logam yang bersifat sebagai katalisator proses oksidasi.

Standar mutu asam lemak bebas minyak bunga cengkeh berdasarkan SNI 06-2385-1998 yaitu sebesar 5.0%.

24

Rendemen

Rendemen merupakan perbandingan antara minyak yang dihasilkan dengan berat bahan baku yang digunakan sebelum penyulingan. Rendemen ditentukan dengan cara menghitung berat bahan yang digunakan terhadap beratminyak yang dihasilkan dari setiap perlakuan dan kemudian dihitung rata-rata pada setiap perlakuan suhu yang sama.

Dari hasil sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan suhu yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap persentase rendemen. Hasil uji DMRT ( Ducan Multiple Range Test).

Table 3. Uji DMRT perlakuan suhu terhadap rendemen DMRT

Perlakuan Rataan Notasi

0.05 0.01 0.05 0.01

T1 0.40 a A

0.0397 0.0602 T2 0.49 b B

0.0405 0.063 T3 0.54 c B

Pada Tabel 3 dapat dilihat perlakuan suhu T1 berbeda nyata dengan perlakuanT3 namun tidak berbeda nyata terhadap perlakuan T2 dan perlakuan T2

berbeda nyata terhadap T3.Dari hasil penelitian didapat perlakuan terbaik rendemen adalah pada suhu (T3)0.54.

Pengaruh perlakuan suhu terhadap rendemen dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.

25

Gambar 2. Pengaruh perlakuan suhu terhadap persentase rendemen.

Dari hasil grafik y menunjukkan angka 0,0141 yang menyatakan bahwa semakin tinggi nilai x maka nilai y akan semakin tinggi, dari nilai R2 sebesar 0,9524 menyatakan bahwa menunjukkan 95,24% perubahan rendemen, dipengaruhi oleh perubahan suhu, sehingga persamaan regresi dapat dipercaya untuk menduga nilai rendemen pada selang suhu 95oC, 100oC dan 105oC.

Pada Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa rendemen minyak, semakin tinggi suhu maka semakin tinggi rendemennya. Rendemen pada perlakuan suhu T1 sebesar 0,40% kemudian meningkat pada perlakuan suhu T2sebesar 0,49% dan pada perlakuan suhu T3 mencapai 0,54%.

Minyak cengkeh yang dihasilkan dari penyulingan uap langsung memiliki ciri-ciri yaitu berwarna kuning jernih dan berbau segar. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil rendemen minyak cengkeh . Menurut Ketaren (1985), salah satu faktor yang mempengaruhi rendemen minyak cengkeh adalah perlakuan sebelum minyak cengkeh disuling. Perlakuan tersebut adalah pengeringan bunga cengkeh. Pengeringan adalah pengurangan sebagian kandungan air dalam bahan dengan cara termal. Rendemen minyak cengkeh dapat ditingkatkan dengan

y = 0,0141x - 0,9325 R² = 0,9524 0,0000 0,1000 0,2000 0,3000 0,4000 0,5000 0,6000 94 96 98 100 102 104 106 R e n d e m e n ( % ) Suhu (°C)

26

Standar mutu minyak bunga cengkeh berdasarkan SNI 06-4267-1996 yaitu sebesar 8.6%.

Dokumen terkait