• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Ekstraksi

Pada penelitian ini, pembuatan ekstrak daun Garcinia benthami Pierre dilakukan dengan metode maserasi berjenjang. Tujuannya adalah agar seluruh senyawa dalam daun Garcinia benthami Pierre dapat terekstraksi seluruhnya. Pemilihan metode maserasi dikarenakan relatif sederhana yaitu tidak memerlukan alat-alat yang rumit, mudah, murah, dan dapat menghindari rusaknya komponen senyawa akibat panas. Namun metode ini memiliki kekurangan dimana membutukan waktu yang lebih lama, pelarut yang lebih banyak, dan penyaringan yang tidak sempurna.25 Pada awalnya, Simplisia daun Garcinia benthami Pierre diambil sebanyak 1000 gram dan dimaserasi dengan n-heksan sebanyak 7 kali. Selanjutnya hasil maserasi disaring dan dievaporasi menggunakan rotary evaporator untuk menguapkan n-heksan, didapatkan ekstrak kental n-heksan daun Garcinia benthami Pierre.

Ampas dari n-heksan dilakukan kembali maserasi, yaitu dengan menggunakan pelarut etil asetat sebanyak 10 liter. Maserasi dilakukan sebanyak 5 kali dalam 10 hari. Setelahnya, hasil maserasi disaring dan filtrat dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu rata-rata 41oC sehingga didapatkan ekstrak etil asetat daun Garciniabenthami Pierre sebesar 9,63 gram.

Terhadap ampas dari etil asetat pun dilakukan maserasi dengan pelarut metanol. Namun pada penelitian kali ini hanya menggunakan pelarut etil asetat dan proses maserasi pelarut n-heksan dan metanol dilakukan oleh peneliti lain. Rendemen setiap ekstrak dihitung dengan membandingkan bobot ekstrak yang diperoleh dengan simplisia.

Rendemen : B x 100% A

Keterangan:

A: bobot simplisia (gram) B: bobot ekstrak (gram)

Nilai rendemen yang didapatkan yaitu: (9,63 g x 100) / 1- (800 g x 0,83) = 2,86.26 Hasil nilai rendemen ekstrak etil asetat daun Garcinia benthami Pierre dalam dilihat dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1 Data rendemen ekstrak etil asetat daun Garcinia benthami Pierre

Nama Simplisia Berat Ekstrak (gram) Rendemen ekstrak (%)

Ekstrak etil asetat 9,63 gram 2,86

4.2 Penentuan Nilai LC50

Ekstrak yang digunakan adalah ekstrak daun Garcinia benthami Pierre yang dibuat larutan dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu mulai dari 1000 ppm, 500 ppm, 200 ppm, 100 ppm, dan 50 ppm. Hal ini bertujuan untuk mengetahui LC50 dari masing-masing ekstrak tersebut dengan berbagai

konsentrasi. Pada penelitian kali ini tidak menggunakan kontrol dengan menggunakan obat antikanker sintetik yang sudah terbukti secara klinis dapat merusak sel kanker. Hal ini disebabkan sulitnya birokrasi dalam mendapatkan obat tersebut, namun penelitian ini melakukan kontrol negatif, yaitu tidak memasukkan ekstrak kedalam tabung yang berisi larva dan 9 mL air laut. Selanjutnya, larutan ekstrak dari masing-masing konsentrasi dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisi 10 buah larva dengan 9 mL air laut dan percobaan dilakukan triplo agar didapat data statistik yang baik.

Dalam uji ini, konsentrasi yang digunakan adalah berdasarkan nilai toksisitas suatu senyawa, yaitu <1000 ppm. Karena itu, digunakan nilai konsetrasi

37

terbesar sebanyak 1000 ppm. Untuk nilai konsentrasi dibawahnya, digunakan kelipatan yang tetap, yaitu 500 ppm, 200 ppm, 100 ppm, dan 50 ppm.

Pada penelitian ini, ekstrak 1 mL yang diberikan kedalam tabung berisi 10 larva ditambahkan kembali air laut sebanyak 9 mL sehingga didalam tabung berisi 10 mL larutan dan larva. Perlakuan tersebut akan mengurangi nilai konsentrasi ekstrak, karena itu tidak lagi digunakan konsentrasi 1000 µg/mL, 500 ppm, 200 ppm, 100 ppm, dan 50 ppm, melainkan setiap konsentrasi dibagi 1/10 agar didapatkan hasil yang sesungguhnya. Jadi, nilai konsentrasi pada penelitian ini adalah 100 ppm, 50 ppm, 20 ppm, 10 ppm, dan 5 ppm. Hal ini dilakukan karena dalam proses penelitian tidak tersedia wellplate, yaitu alat yang digunakan pada metode BSLT. Apabila terdapat wellplate, maka 10 larva bisa langsung diteteskan ekstrak tanpa terlebih dahulu dilakukan pengenceran.

Mortalitas larva Artemia salina Leach pada setiap tabung uji masing-masing kosentrasi ekstrak daun Garciniabenthami Pierre ditunjukkan pada tabel 4.2. Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa berbagai konsentrasi ekstrak daun Garcinia benthami Pierre memperlihatkan pengaruh yang berbeda terhadap kematian larva Artemiasalina Leach. Hasil penelitian seperti yang disajikan pada tabel 4.2.

Perlakuan

ke-Angka Kematian Larva Artemia salina Leach dari 10 Larva Kontrol

negatif Konsentrasi ekstrak pada tabung uji (ppm)

100 50 20 10 5 0 1 6 7 1 1 1 0 2 7 6 2 1 1 0 3 2 6 1 1 0 0 Total kematian 15 11 4 3 2 0 Rata-rata kematian 5 3,67 1,33 1 0,67 0 Persen kematian (%) 50 36,67 13,33 10 6,67 0 standar deviasi 2,64 0 0,57 0 0,57 0

Hasil akhir yang dinilai pada uji ini adalah jumlah larva yang mati 50% dari total larva uji. Nilai LC50 didapatkan melalui cara masukkan angka probit

(50% kematian larva uji). Efek toksisitas dianalisis dari persen kematian.27

% kematian: jumlah larva mati X 100% jumlah larva uji

Selanjutnya dibuat persamaan garis y=a+bx , dimana y adalah konsentrasi larutan, dan x adalah persen kematian larva. LC50 merupakan nilai y yang

diperoleh dengan memasukkan nilai x = 50%. Apabila pada kontrol ada larva yang mati, maka persen kematian ditentukan dengan rumus Abbot:

% kematian: T - K x 100% 10

Dimana T merupakan jumlah larva uji yang mati, K adalah jumlah larva kontrol yang mati, dan 10 adalah jumlah larva uji. Namun karena tidak didapatkan kematian larva pada kontrol negatif, tidak digunakan rumus Abbot dalam menentukan persen kematian.27

Data hasil penelitian tersebut, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa tidak ada pengaruh pelarut etil asetat yang meningkatkan persentase kematian larva. Pada penelitian kali ini, dilakukan uji untuk menilai pengaruh pelarut tersebut dengan mempersiapkan blanko kemudian teteskan 1 mL pelarut yang sduah diencerkan dalam labu ukur 250 mL kedalamnya. Jumlah volume yang diteteskan berdasarkan data sifat pelarut etil asetat berikut:

pH : tidak ada data.

Titik didih : 77°C (170.6°F) Titik leleh : -83°C (-117.4°F) Temperatur kritis : 250°C (482°F) Berat jenis : 0.902 (Water = 1) Tekanan udara : 12.4 kPa (@ 20°C)29

39

Berat jenis etil asetat adalah 0,902 hal tersebut berarti dalam 1 ml etil asetat terdapat 0,902 gram. Kemudian 1 ml pelarut yang diencerkan tersebut nilainya sebesar 4000 ppm. Hasilnya tidak terdapat kematian larva dan hal ini menunjukkan didalam konsentrasi tertinggi tidak ada yang mati dan untuk konsentrasi yang lebih rendah dari 4000 ppm pun seharusnya juga tidak ada yang mati. Selain itu, pada saat menguapkan filtrat hasil maserasi dengan menggunakan rotary evaporator, seharusnya sudah tidak etil asetat yang tersisa.

Selanjutnya, untuk dapat menghitung LC50 berdasarkan beberapa cara.

Dalam penelitian ini dengan menggunakan metode probit, yaitu:12 1) Mempunyai tabel probit

2) Menentukan nilai probit dari % kematian tiap kelompok hewan uji 3) Menentukan log dosis tiap-tiap kelompok

4) Menentukan persamaan garis lurus hubungan antara nilai probit dengan log dosis, Y= aX + b

5) Masukkan nilai 5 (probit dari 50% kematian hewan coba) pada persamaan garis lurus pada nilai Y. Nilai LD50 atau LC50 dihitung dari nilai antilog X pada saat Y= 5

Berdasarkan tabel 4.2,

Untuk mencari nilai a, b, dan r didapat dengan : x = Log C ; y = Probit

konsentrasi Log C % kematian Probit

5 ppm 0,69 6,67% 3,4937

10 ppm 1 10% 3,7184

20 ppm 1,30 13,33% 3,8877

50 ppm 1,69 36,67% 4,6575

100 ppm 2 53,33% 5,0828

Grafik 4.1 Probit Kematian dari Setiap Konsentrasi Ekstrak

Sehingga didapat nilai : a = 2,4916 b = 1,2548 Maka, y = a + bX 5 = 2,4916+1,2548X 5 - 1,2548= 2,4916X 3,7452/2,4916= X X= LC50 = antilog X = antilog = 99,78 µg/mL.

Pada metode probit ini didapatkan nilai LC50 adalah 99,78 µg/mL sehingga hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun Garcinia benthami bersifat toksik terhadap larva udang karena nilai LC50 nya ≤ 1000 ppm, sedangkan suatu ekstrak dikatakan toksik apabila mempunyai LC50≤ 1000 ppm.

Sedangkan bila menggunakan rumus metode probit sederhana, maka:12 Nilai slope (m) = ∑(x)(y) - n∑ (xy)

( ∑(x))2n∑(x2 ) y = 1,2548x + 2,4916 R² = 0,954 0 1 2 3 4 5 6 0 0,5 1 1,5 2 2,5 P ro b it Log C

Probit Kematian dari Setiap

Dokumen terkait